dalam BW/
KUHPerdata
KELOMPOK 1
Kelompok 1: Nurul Aulia Salsabilla
Nim 221102020008
Diana syarifah
Nim 221102020037
Syawarikil Anwar
Nim 221102020010
Tentang Nikah Talak dan Rujuk (NTR) yang pertama kali dibuat oleh bangsa
Indonesia walau hanya berlaku untuk wilayah Jawa dan Madura saja. Setelah itu
Indonesia.
Keabsahan & Syarat syarat perkawinan menurut KUHP supaya sah, perkawinan harus memenuhi 2 syarat, yaitu: 1). Syaratateriil 2). Syarat formil,
syarat ialah yg berkaitan dgn inti/ pokok dalam melangsungkan perkawinan. Syarat materiil dibagi menjadi 2,yaitu:
a. Syarat materiil mutlak:
1. Monogami (pria hanya boleh mempunyai seorang istri, seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami (pasal 27 KUHP).
2 .Persetujuan antar suami istri ( pasal 28 KUHP).
3. Terpenuhi batas umur minimal bagi laki laki adalah 18 tahun dan wanita minimal adalah 15 tahun ( pasal 29 KUHP).
4. Seorang wanita pernah kawin dan hendak kawin lagi harus mengindahkan waktu 300 hari setelah perkawinan terlebih dahulu dibubarkan (pasal
34 KUHP).
5. Harus ada izin dari orang tuanya/ walinya bagi anak anak yg blum dewasa dan belum pernah kawin ( pasal 34 KUHP).
b. Syarat materiil relatif:
1. Larangan kawin dengan orang yg sangat dekat dalam kekeluargaan sedarah dan arena perkawinan.
2. Larangan kawin karna zina.
3. Larangan kawin untuk memperbarui perkawinan setelah adanya perceraian, jika belum lewat waktunya.
4. Akibat perkawinan (Hak & kewajiban suami istri, harta
kekayaan, hubungan orang tua & anak).
Akibat hukum yang bersifat moral, yaitu:
1. Suami memiliki kewajiban untuk menegakkan rumah tangga yang menjadi dasar dari susunan masyarakat.
2. Suami istri wajib saling mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir dan batin kepada yang lain.
3. Hak dan kedudukan istri seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bermasyarakat.
Suami istri sama sama berhak untuk melakukan perbuatan hukum.
5. Suami adalah kepala rumah tangga. Suami wajib melindungi istrinya dan memberi segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai
kemampuannya dan istri wajib mengurus rumah tangga dengan sebaik baiknya.
6. Suami istri saling memiliki rumah tetap yg ditentukan secara bersama.
5. Perjanjian
perkawinan
Perjanjian perkawinan diatur pada bab VII KUH Perdata (BW) pasal 139 sampai dengan 154 dan secara
garis besar perjanjian perkawinan berlaku mengikat para pihak atau mempelai apabila terjadi perkawinan
Perjanjian tersebut tidak boleh menyalahi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Tidak boleh mengurangi hak suami
2. Suami tidak boleh memindahkan barang-barang tak bergerak tanpa persetujuan istri
3. Dibuat dengan akta notaris
4. Tidak berlaku terhadap pihak ketiga sebelum didaftar di pengadilan negeri di daerah perkawinan
berlangsung
6. Perkembangan hukum perkawinan di
Belanda (NBW)
Di Belanda, pengaturan mengenai hukum keluarga berpusat pada NBw yang pada tahun
1942 pertama kali diundangkan dan menggantikan seluruh cicil code lama yang telah ada
sejak tahun 1838. Perubahan-perubahan pada hukum keluarga di Belanda banyak
terpengaruh oleh konvensi-konvensi hak asasi manusia, khususnya Europan Convention
on Human Right anfd Fundamental Freedoms (EHCR),EHCR adalah Konvensi Eropa
tentang Hak Asasi Manusia, diadopsi di bawah naungan Majelis Eropa pada 1950 untuk
melindungi hak asasi manusia dan kebebasan fundamental. Semua anggota Dewan Eropa
yang menyatakan pihak untuk Konvensi dan anggota baru diharapkan untuk meratifikasi
konvensi yang pada kesempatan paling awal.
Syukron katsiron!
Kurang lebihnya mohon maaf atas segala kekurangan