NIM : 032111133069
Kelas : A-2
Unifikasi hukum perkawinan menurut UU No. 1 /1974 merupakan suatu unifikasi yang
unik karena bersifat administrative bukan substantif
Pasal 2 (1) : “Perkawinan adalah sah apabila dilangsungkan menurut hukum masing-masing
agama dan kepercayaannya itu” jadi sahnya perkawinan didasarkan pada masing-masing
hukum agama & kepercayaannya itu. Dari masing-masing hukum agama dan kepercayaan
akan menjadi pluralistis dan menimbulkan problematika, misalnya : perkawinan beda agama.
Asas-asas pokok dalam UU perkawinan
- Tujuan perkawinan
- Sahnya perkawinan
- Asas Monogami
- Batas minimum usia kawin
- Prinsip perceraian yang dipersulit
- Hak & kedudukan suami istri yang seimbang
Sahnya perkawinan
Pasal 2 ayat 1 UUP : “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya dan kepercayaannya”
Jadi perkawinan tersebut adalah perbuatan hukum
Pasal 4 KHI : “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum islam sesuai
dengan pasal 2 ayat (1) Undang-undang no 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Note : akibat hukum dari perkawinan sangat erat kaitannya dengan sahnya perkawinan itu
sendiri
Tujuan perkawinan
Pasal 1 UUP : “Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang Bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”
Pasal 2 KHI : “Akad yang sangat kuat atau miitsaaqon gholiidan untuk menaati perintah
Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah”
Pasal 26 BW : “Undang-undang memandang soal perkawinan hanya dalam hubungan-
hubungannya perdata”
Tujuan Perkawinan
Pasal 1 UUP : Membentuk keluarga (rumah tangga) yang Bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya UUP menghendaki perkawinan itu haruslah berlangsung
untuk seumur hidup dan perceraian hanya merupakan alternatif terakhir setelah jalan lain
tidak dapat ditempuh lagi
Pasal 3 KHI : Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang
Sakinah, mawaddah, dan rahmah
Asas Monogami
Pada prinsipnya, UUP menganut asas monogami pasal 3 ayat 1 UUP. Namun, jika hukum
agama mengizinkan dan dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan, maka seorang
suami dapat beristri lebih dari seorang (pasal 3 ayat 2 UUP) ASALKAN memenuhi syarat-
syarat pasal 4 & pasal 5 UUP
UU No. 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan
(merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-XV/2017
terkait batas minimum usia kawin