Anda di halaman 1dari 6

HUKUM PERKAWINAN

MOH. KHOIRUR RIZQI ANSORI, S.H., M.H.


HIRARKI PERUNDANGAN
peraturan perundang-undangan di Indonesia
terdiri atas:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang;
 Peraturan Pemerintah;
 Peraturan Presiden;
HIRARKI HUKUM PERKAWINAN
 UUD 1945 Pasal 28B Ayat (1) 
“Setiap orang berhak membentuk keluarga
dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah”
 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan
 Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang


Perkawinan
 Kompilasi Hukum Islam (Inpres No. 1 Tahun 1991)
Asas dan Prinsip perkawinan itu menurut
Undang- undang No. 1 tahun 1974 ada enam :
 Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga
yang bahagia dan kekal.
 Sahnya perkawinan sangat tergantung pada
ketentuan hukum agama dan kepercayaan
masing-masing.
 Asas monogami.
 Calon suami dan istri harus telah dewasa jiwa
raganya.
 Mempersulit terjadinya perceraian.
 Hak dan kedudukan suami istri adalah seimbang.
Asas hukum perkawinan menurut
Kompilasi Hukum Islam
• Asas persetujuan (pasal 16-17 KHI)
• Asas Kebebasan Pasal 18 (tidak terdapat halangan
perkawinan), 39-44 KHI (larangan perkawinan)
• Asas kemitraan suami-isteri
Merupakan asas kekeluargaan atau kebersamaan
yang sederajat, hak dan kewajiban Suami Isteri:
(Pasal 77 KHI)
• Asas untuk selama-lamanya
Pasal 2 KHI akad yang sangat kuat untuk menaati
perintah Allah dan menjalankan ibadah.
• Asas kemaslahatan hidup
Pasal 3 KHI: Perkawinan bertujuan untuk
mewujudkan kehidupan rumah tangga yang
sakinah, mawaddah, dan rahmah.
• Asas Kepastian Hukum
Pasal 5-10 KHI
Perkawinan harus dicatat dan dilakukan oleh
Pegawai Pencatat Nikah.
Isbath Nikah di Pengadilan Agama.
Rujuk dibuktikan dgn kutipan
Buku Pendaftaran
Rujuk dari Pegawai Pencatat Nikah.
Putusnya perkawinan karena perceraian
dibuktikan dengan putusan Pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai