Anda di halaman 1dari 28

SEJARAH BERLAKUNYA BW

DI INDONESIA

Waspiah Tangwun,S.H.,M.H.
3 Masa dalam Sejarah Berlakunya
KUH Perdata di Indonesia
1. 2 atau 4 golongan penduduk pada masa
Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB)
yaitu Ketentuan-ketentuan Tentang
Perundang-undangan). Stb. 1847 Nomor 23
berlaku 1 Mei 1848.
2. 3 golongan penduduk pada masa Indische
Staatsregeling (IS) yaitu UU tentang Susunan
Pemerintah Hindia Belanda. Stb. 1925 No.
415, berlaku 1 Januari 1926
3. WNI dan orang asing pada masa
kemerdekaan RI
1. Masa (AB)
Algemene Bepalingen van Wetgeving
 Pada masa AB, ada 2 atau 4 golongan
penduduk yg ada di Indonesia yaitu :
a. Golongan Eropa dan yg dipersamakan dgn
golongan Eropa.
b. Golongan Bumi putra dan yg dipersamakan
dgn golongan Bumi putera.
Masa (AB)
Algemene Bepalingen van Wetgeving
 Siapa golongan Eropa dan siapa golongan
Bumi putera tdk dijelaskan dlm peraturan ini,
karena dianggap sudah diketahui.
 Mereka yg bukan golongan Eropa atau Bumi
putera, dipersamakan dgn orang Eropa atau
Bumi putera dan sebagai ukurannya agama
mereka.
Masa (AB)
Algemene Bepalingen van Wetgeving

 Lihat Pasal 6 AB
 Lihat Pasal 7 AB
 Lihat Pasal 8 AB
 Lihat Pasal 9 AB
 Lihat Pasal 10 AB
Pasal 6 AB

Penduduk Indonesia dibedakan


menurut : orang-orang Eropa,
orang-orang Bumi putera dan yg
dipersamakan dengan ini.
Pasal 7 AB
 Yang dipersamakan dengan orang-orang
Eropa :
1. Semua orang-orang Kristen termasuk
orang-orang Indonesia yg menganut
agama tersebut.
2. Semua orang dari manapun asalnya, yg
tidak termasuk dalam Pasal 8 di bawah ini.
Pasal 8 AB

Yang dipersamakan dengan orang


Bumi putera : orang Arab, orang Moor
(Afrika), orang Tionghoa, dan semua
orang yg beragama Islam atau kafir.
Pasal 9 AB
 Dicabut kembali : Stb. 1915 No. 229 jo
642
Pasal 10 AB
 Gubernur Jenderal menentukan bahwa
terhadap orang Indonesia yg beragama Kristen
baik dalam lapangan Hukum Perdata dan
Hukum Dagang dan juga mengenai
Perundang-undangan Pidana dan peradilan
pada umumnya akan tetap dalam kedudukan
hukumnya yg lama.
 Hal ini berarti dalam praktek, orang Indonesia
beragama Kristen tetap dianggap sebagai
golongan Bumi putera.
Masa RR (Regerings Reglement)
(1855-1920) disingkat RR lama
 Pembagian golongan penduduk sama seperti
pada masa AB, 2 golongan atau 4 golongan.
 Bedanya dgn AB, agama tdk lagi dipakai
sebagai satu-satunya ukuran.
 Orang Indonesia Kristen, tetap termasuk
golongan Bumi putera.
 Orang Tionghoa, Arab, India dipersamakan dgn
Bumi putera tanpa melihat agamanya.
 Orang Amerika, Australia, Jepang, dimasukkan
kedlm Golongan Eropa
Masa RR (Regerings Reglement)
(1855-1920) disingkat RR lama

 RR lama ini tdk jelas menentukan siapa yg


dimaksud dgn golongan Eropa.
Masa RR Baru
 1 Januari 1926, pembagian golongan penduduk
dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Golongan Eropa.
2. Golongan Bumi putera.
3. Golongan Timur Asing.

 Pembagian golongan ini dilanjutkan pada masa


IS
2. Masa IS (Indische Staatsregeling)
 Ditentukan dlm Pasal 163 jo Pasal 131
 Berkaitan dengan :

1. Stb. 1855 No. 79 (Ketentuan-ketentuan Ttg


Pernyataan Berlakunya Hukum Eropa Bagi
Timur Asing).
2. Stb. 1917 No. 12 (Pengaturan Ttg
Penundukan Sukarela).
3. Stb. 1917 No. 129 (Ttg Pernyataan
Berlakunya hampir Seluruh KUH Perdata untuk
golongan Timur Asing Tionghoa).
Pasal 163 ayat (1) IS
Apabila Ketentuan-ketentuan UU ini, peraturan-
peraturan umum lainnya, reglemen-reglemen,
peraturan-peraturan kepolisian dan ketentuan-
ketentuan administratif membedakan antara
orang-orang Eropa, orang-orang Pribumi dan
Timur Asing, maka berlaku untuk
pelaksanaannya aturan-aturan sebagai berikut :
Pasal 163 ayat (2) IS, menentukan,
golongan Eropa ialah :
1. Semua org Belanda.
2. Semua org yg berasal dari Eropa yg tdk termasuk di
bawah angka 1.
3. Semua org Jepang dan selanjutnya semua org dari
manapun asalnya, yg tdk termasuk di bwh angka 1
dan 2, yg di negeri mereka tunduk kpd suatu hkm
keluarga, yg pd pokoknya berdsrkan asas-asas yg
sama seperti hukum Belanda.
4. Anak sah atau diakui menurut UU dan keturunan
selanjutnya dari org-org yg dimaksud di bwh angka 2
dan 3.
Pasal 163 ayat (3) IS
 Menentukan bahwa golongan Bumi putera
ialah : semua orang yg termasuk rakyat
Indonesia asli dan golongan rakyat lain yg
telah meleburkan diri ke dalam
masyarakat Indonesia asli.
Pasal 163 ayat (4) IS
 Menentukan golongan Timur Asing ialah ;
semua orang bukan Eropa dan Bumi
putera, misalnya Tionghoa, Arab, Moor,
India, dan lain-lain.
Pasal 131 IS
 Memberlakukan antara lain Hukum
Perdata yg berbeda terhadap ketiga
golongan di atas, yakni untuk golongan
Eropa diberlakukan Hukum Perdata
Eropa, sedangkan untuk golongan Bumi
Putera dan Timur Asing diberlakukan
hukum agama dan hukum adatnya.
Stb. 1855 No. 79
 Berlaku sejak 1 Maret 1856
 Memuat ketentuan ttg pernyataan berlakunya
sebagian KUH Perdata untuk golongan Timur
Asing yg tinggal di Jawa dan Madura, yaitu
mengenai Hukum Kekayaan dan Waris
testamenter (Pasal 1). Untuk golongan Timur
Asing yg tinggal di luar Jawa dan Madura tetap
berlaku Hukum Adatnya.
 Keadaan ini berlangsung sampai dgn tgl 1 Mei
1919.
Stb. 1917 No. 12 (Penundukan
sukarela, berlaku 1 Oktober 1917)
 Psl 1 ayat (1) Stb. 1917 No. 12 ini memberi
kemungkinan untuk golongan Bumi putera dan
Timur Asing untuk :
1. Tunduk dgn sukarela kpd seluruh Hukum
Perdata Barat (Pasal 1-17).
2. Tunduk dgn sukarela kpd sebagian Hukum
Perdata Barat (Pasal 18-25).
3. Tunduk dgn sukarela kpd Hkm Perdata Barat,
mengenai suatu tindakan hkm ttt (psl 26-28).
4. Penundukan secara diam-diam (Psl. 29).
Penundukan secara diam-diam
 Apabila seorang bangsa Indonesia asli
melakukan suatu perbuatan hukum yg tidak
dikenal dlm hkmnya sendiri, maka dianggap
secara diam-diam telah menundukan dirinya
kpd hukum Perdata Eropa.
 Contoh : berapa org pribumi akan mendirikan
PT, maka mereka secara diam-diam telah
menundukan diri kpd Hukum Eropa dlm suatu
tindakan hkm ttt, krn cara mendirikan PT tdk
dikenal Hukum Adat.
Stb. 1917 No. 129 (berlaku 1 Mei 1919)
• Ketentuan ini membagi golongan Timur Asing
menjadi 2 bagian, yaitu :
1. golongan Timur Asing Tionghoa.
2. golongan Timur Asing bukan Tionghoa.
• Menyatakan berlakunya hampir seluruh
KUHPerdata, KUHD, dan Peraturan Pailit untuk
golongan Timur Asing Tionghoa, kecuali
mengenai :
1. Adopsi krn pd waktu itu tdk dikenal dlm
Hukum Perdata Barat, dan diatur secara
tersendiri dlm Stb. 1917 No. 129 tsb.
Stb. 1917 No. 129 (berlaku 1 Mei 1919)

2. Kongsi, yaitu Perkumpulan Dagang Tionghoa


yg merupakan Badan Hukum, yg mirip dgn
perseroan dlm Hukum Perdata Barat.
• Stb. Ini hanya semata-mata diperuntukan bagi
golongan Timur Asing Tionghoa shg untuk
golongan Timur Asing bukan Tionghoa tetap
berlaku Stb. 1855 No. 79.
Masa IS pada Pemerintahan Jepang

 Jepang mengeluarkan Osamu Seirei No.


1/1942 Psl 3 menentukan : Semua Badan
Pemerintahan dan Kekuasaannya, Hukum
dan UU dari Pemerintah yg dulu tetap diakui
sah untuk sementara waktu, asal tdk
bertentangan dgn peraturan militer.
 Dengan demikian IS tetap berlaku.
3. Masa Kemerdekaan RI
 Baca UU No. 12 Tahun 2006 ttg
Kewarganegaraan RI
Tugas
 Pribadi
 FC UU No. 12 Tahun 2006

Anda mungkin juga menyukai