Ani Yuliyanti PDF
Ani Yuliyanti PDF
SKRIPSI
Oleh:
ANI YULIYANTI
NIM. 06412144003
SKRIPSI
Oleh:
ANI YULIYANTI
06412144003
Disetujui
Dosen Pembimbing
di depan Dewan Penguji pada tanggal 14 Januari 2011 dan dinyatakan lulus.
DEWAN PENGUJI
Sardiman, A.M.,M.Pd.
NIP. 19510523 198003 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak
terdapat karya/pendapat yang ditulis/diterbitkan orang lain, kecuali sebagai
acuan/kutipan dengan tata tulisan karya ilmiah yang lazim.
Dengan demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
ANI YULIYANTI
NIM. 06412144003
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Bapak dan Ibuku yang telah membesarkanku dengan limpahan kasih sayang,
keberhasilanku,
Dan Eko T.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2008)
Oleh:
ANI YULIYANTI
NIM. 06412144003
ABSTRAK
Segala Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak, Tugas Akhir Skripsi ini tidak
akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
2. Sardiman A.M., M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta.
3. Rr. Indah Mustikawati, M.Si,Ak., Ketua Program Studi Akuntansi dan sekaligus
4. Dhyah Setyorini, M.Si, Ak., Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan
ini.
5. Bapak Ibu Dosen, khususnya Jurusan Akuntansi yang telah memberikan bekal
ilmu yang tak ternilai harganya kepada penulis selama belajar di Fakultas Ilmu
Anita terimakasih untuk semuanya, senang sekali rasanya bisa mengenal kalian
semua.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada mereka yang
menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan skripsi ini dapat
Ani Yuliyanti
NIM. 06412144003
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 9
D. Rumusan Masalah ................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 11
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 12
A. Deskripsi Teori ........................................................................ 12
1. Audit Delay ....................................................................... 12
2. Ukuran Perusahaan ........................................................... 13
3. Opini Auditor ................................................................... 15
4. Ukuran Kantor Akuntan Publik ........................................ 17
5. Solvabilitas ........................................................................ 20
6. Profitabilitas ..................................................................... 22
Halaman
7. Auditing ............................................................................ 23
8. Laporan Audit ................................................................... 30
9. Laporan keuangan ............................................................. 31
B. Penelitian yang Relevan .......................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 38
D. Paradigma Penelitian ............................................................... 43
E. Hipotesis Penelitian ................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 45
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 45
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 46
D. Definisi Operasional Variabel ................................................. 47
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 49
F. Teknik Analisis Data ............................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 56
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 56
1. Deskripsi Umum ............................................................... 56
2. Deskripsi Khusus .............................................................. 58
3. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................. 63
4. Hasil Pengujian Hipotesis .................................................. 68
B. Pembahasan ............................................................................. 75
C. Keterbatasan Penelitian............................................................ 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 83
A. Kesimpulan ...................................................................................... 83
B. Saran ................................................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 87
LAMPIRAN ................................................................................................. 89
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Lampiran Halaman
tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan
Dengan demikian, informasi yang memiliki prediksi tinggi dapat menjadi tidak
perubahan posisi keuangan, arus kas, serta sumber daya yang dimiliki perusahaan
kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Bagi
dan tepat waktu sangat penting, karena turut menentukan langkah yang akan
diambilnya.
keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar dalam Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Auditor memiliki tanggung jawab yang besar
dan tentunya hal ini membuat auditor untuk bekerja secara lebih profesional. Salah
laporan auditannya (Imam Subekti dan Novi Wulandari, 2004 dalam Supriyati,
2007:109).
Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan suatu laporan audit atas laporan
salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan
yang dimiliki oleh investor, artinya informasi laba dari laporan keuangan yang
yang memadai. Pemakai informasi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan
yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusannya, tetapi informasi harus
bersifat baru. Laporan keuangan seharusnya disajikan pada interval waktu untuk
dengan penuh kecermatan dan ketelitian. Selain itu, standar pekerjaan lapangan
matang dan pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai (Yugo Trianto,
2006:2). Hal ini yang kadang menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan
waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor, kondisi ini sering disebut
Audit Delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari
independen (Wiwik Utami, 2006:4). Audit Delay yang melewati batas waktu
Menurut penelitian Imam Subekti dan Widiyanti (2004) yang dikutip dari
Ardhi Dharma (2008), menyebutkan bahwa pada tahun 2001 rata-rata waktu tunggu
pelaporan ke BAPEPAM dari waktu antara tanggal laporan sampai tanggal opini
auditor membutuhkan waktu 98 hari. Jika hal ini dilihat dari batas waktu 90 hari
yang ditetapkan BAPEPAM, terlihat masih banyak perusahaan publik yang belum
patuh terhadap peraturan informasi di Indonesia. Beberapa faktor yang kemungkinan
menyebabkan Audit Delay semakin lama, yaitu: Ukuran Perusahaan, Opini Auditor,
Ukuran Perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang di ukur dari
besarnya total asset atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Di mana
Perusahaan memiliki pengaruh signifkan terhadap Audit Delay yang berarti bahwa
semakin besar Ukuran Perusahaan maka semakin pendek Audit Delay dan
sebaliknya semakin kecil Ukuran Perusahaan makan semakin panjang Audit Delay.
Hal ini disebabkan karena perusahaan besar biasanya memilki sistem pengendalian
internal yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan
keuangan. Namun, hal ini berbeda dengan pendapat Boynton dan Kell (1996:152)
dalam Wiwik Utami (2006:5) yang berpendapat bahwa, ”Audit Delay akan semakin
lama apabila Ukuran Perusahaan yang akan di audit semakin besar”. Ini berkaitan
dengan semakin besar perusahaan maka semakin banyak jumlah sampel (anak
perusahaan) yang harus diambil maka semakin luas juga prosedur audit yang
dilakukan.
Opini Auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas
perusahaan go public tahun 2004 menemukan adanya hubungan positif antara Opini
Auditor dengan Audit Delay. Pada perusahaan yang tidak menerima pendapat
unqualified opinion akan menunjukan Audit Delay yang lebih panjang dibandingkan
dengan perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion. Hal ini disebabkan
Kantor Akuntan Publik adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri
Pengukuran Kantor Akuntan Publik dibagi menjadi dua yaitu KAP the big four dan
KAP non the big four. Supriyati Yuliasri Rolinda (2007:123) membuktikan bahwa
Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap Audit Delay. Ukuran Kantor
karena sebagian besar perusahaan sudah menggunakan jasa audit Kantor Akuntan
Publik the big four yang dapat melakukan auditnya dengan cepat dan efisien. Selain
itu, Kantor Akuntan Publik the big four banyak mengeluarkan pendapat going
concern perusahaan dari pada Kantor Akuntan Publik non the big four, sehingga
banyak menarik klien. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sistya Rachmawati (2008) yang menyatakan bahwa Ukuran Kantor
Auntan Publik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi hasil penelitian
Yugo Trianto (2006) mendapatkan hasil yang berbeda di mana Ukuran Kantor
Akuntan Publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay, hal
ini terjadi karena baik KAP besar maupun KAP kecil memiliki standar yang sama
pekerjaan mereka.
kewajibannya, baik kewajiban jangka panjang ataupun jangka pendek. Carlaw dan
Kaplan (1991) dalam Yugo Trianto (2006:35) menemukan pengaruh yang signifikan
antara Solvabilitas yang diukur dari Total Debt to Total Asset Ratio (TDTA)
terhadap Audit Delay. Proses pengauditan utang relatif membutuhkan waktu yang
Delay. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dengan utang yang besar
periode tertentu. Penelitian yang dilakukan Yugo Trianto (2006) pada perusahaan go
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 telah membuktikan
rendah mengacu pada kemunduran publikasi laporan keuangan yang telah diaudit.
mengalami kenaikan profit namun kenaikan tersebut tidak begitu besar, apalagi ada
mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan
disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan
kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh
Bursa Efek Indonesia) tahun 2004 dengan menggunakan enam variabel yang diteliti
yaitu dengan mengubah tahun penelitian yaitu menjadi tahun 2007-2008 dan dalam
Audit Delay” (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
penyelesaian audit.
3. Semakin besar Ukuran Perusahaan atau semakin kecil Ukuran Perusahaan belum
jasa KAP The Big Four untuk mengaudit laporan keuangannya, namun
pemilihan KAP The Big Four belum tentu menjamin Audit Delay semakin cepat
dengan penggunaan rasio Total Debt to Total Asset Rasio (TDTA) belum tentu
7. Profitabilitas yang rendah atau Profitabilitas yang tinggi belum tentu mengacu
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan yang ada dalam Audit
Delay, maka penulis akan memberikan batasan masalah dengan maksud agar tujuan
dari pembahasan dapat lebih terarah pada sasarannya. Adapun masalah yang penulis
bahas dalam penelitian ini hanya terbatas mengenai masalah faktor-faktor yang
E. Tujuan Penelitian
7.
F. Manfaat Penelitian
membutuhkan, baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut beberapa manfaat
penelitian ini.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Bagi UNY
b) Bagi Auditor
auditnya tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh
BAPEPAM.
c) Bagi penulis
A. Deskripsi Teori
1. Audit Delay
Audit Delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari
independen (Wiwik Utami, 2006:4). Menurut Dyer & McHugh (1975:206 dalam
Wiwik Utami, 2006:4) “Auditors’ report lag is the open interval of number of
days from the year end to the date recorded as the opinion signature date in the
Lawrence dan Briyan (1988) dalam Yugo Trianto (2006:31) Audit Delay adalah
yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya
laporan keuangan tahunan auditan yang bersifat wajib dengan batas waktu 120
hari dari akhir tahun fiskal sampai tanggal diserahkannya laporan keuangan yang
informasi pada saat dibutuhkan. Waktu antara tanggal laporan keuangan dan
keuangan. Informasi yang sebenarnya bernilai tinggi dapat menjadi tidak relevan
pendapat apakah laporan keuangan klien sudah menyajikan secara wajar dalam
semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Ukuran Perusahaan
dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Keputusan ketua
berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki total aktiva
tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum
perusahaan kecil (small firm). Xaf0 Penentuan perusahaan ini didasarkan pada
Perusahaan yaitu:
a. Perusahaan Besar
Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih
besar dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki
penjualan lebih dari Rp 50 Milyar/tahun.
b. Perusahaan Menengah
Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih
Rp 1-10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki hasil penjualan
lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar
c. Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan
memiliki hasil penjualan minimal Rp 1 Milyar/tahun.
Faktor Ukuran Perusahaan merupakan salah satu faktor yang sering diteliti
pada penelitian sebelumnya. Givoli dan Palmon (1982) dalam Prabandi dan
akan melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin cepat
penyelesaian audit.
3. Opini Audior
keuangan auditan. Auditor dapat memilih tipe pendapat yang akan dinyatakan
Ada lima tipe pendapat laporan audit yang diterbitkan oleh auditor
(Mulyadi, 2002:20-22):
Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi
keuangan.
Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau telah sesuai
laporan keuangan.
audit apabila lingkup audit dibatasi klien, auditor tidak dapat melaksanakan
secara konsisten.
Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditor, maka
laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report).
adalah:
bukti yang sangat menyimpang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum
kemudian mengeluarkan opini audit yang sesuai dengan hasil yang diperoleh,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum kemungkinan auditor akan
lebih banyak lagi mencari penyimpangan serta bukti-bukti lain yang akhirnya
Publik (KAP) adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan
di seluruh Indonesia terdapat 448 kantor akuntan publik yang dapat digolongkan
menjadi kantor akuntan besar, sedang dan kecil. Kantor akuntan publik yang
dari kantor-kantor akuntan publik kecil dengan wilayah operasi yang terbatas
kantor akuntan publik menuntut indenpendensi dan kompetensi yang tinggi pula.
untuk melakukan audit secara efisien dan efektif. Adanya kepercayaan atas
mengandalkan diri pada laporan yang dibuat auditor. Oleh karena kantor akuntan
akuntan publik. Oleh karena itu struktur kantor akuntan publik akan sangat
Jusup, 2001:20).
dibagi menjadi KAP the big four dan Kantor Akuntan Publik non the big four.
Kantor Akuntan Publik yang masuk kategori KAP the big four di Indonesia
adalah:
a. Kantor Akuntan Publik Price Water House Cooper, yang bekerja sama
c. Kantor Akuntan Publik Ernst dan Young, yang bekerja sama dengan Kantor
internasional atau yang di kenal dengan the Big Four dianggap dapat
melaksanakan auditnya secara efisien dan memiliki jadwal waktu yang lebih
tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Kantor Akuntan Publik
auditnya lebih cepat dibandingkan Kantor Akuntan Publik lainnya. Waktu audit
yang lebih cepat adalah cara bagi Kantor Akuntan Publik besar untuk
mempertahankan reputasinya, karena jika tidak menyelesaikan audit dengan
cepat maka untuk tahun yang akan datang mereka akan kehilangan kliennya.
membantu waktu penyelesaian audit menjadi lebih segera atau tepat waktu.
reputasi kantor akuntan publik dan menjaga kepercayaan klien untuk memakai
jasanya kembali untuk waktu yang akan datang. Dengan demikian besar kecilnya
5. Solvabilitas
totalnya lebih besar dibandingkan total asetnya (Hanafi dan Halim, 1996).
perusahaan.
saat jatuh tempo. Analisis solvabilitas difokuskan terutama pada reaksi dalam
neraca yang menunjukan kemampuan untuk melunasi utang lancar dan utang
tidak lancar.
tolak ukur Solvabilitas diukur dengan rasio total debt to total asset ratio (TDTA)
yang membandingkan jumlah aktiva (total asset) dengan jumlah utang (baik
Total Aktiva
TDTA = × 100%
Total Utang
menemukan pengaruh yang signifikan antara solvabilitas yang diukur dari rasio
total debt to total assets (TDTA) terhadap Audit Delay untuk perusahaan
sampelnya tahun 1988. Alasan yang dapat mendukung hubungan antara debt to
assets ratio adalah pertama, bahwa total debt to total assets ratio
dapat dipercaya. Kedua, mengaudit hutang memerlukan waktu yang lebih lama
melibatkan banyak staf dan lebih rumit dibandingkan mengaudit modal. Dengan
demikian solvabilitas yang di ukur dengan total debt to total assets ratio dapat
6. Profitabilitas
yang dihasilkan. Secara garis besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari
saham tertentu. Dalam rasio Profitabilitas ini dapat dikatakan sampai sejauh
perusahaan.
yang mengumumkan rugi atau profitabilitas yang rendah. Ini berkaitan dengan
akibat yang dapat ditimbulkan oleh pasar terhadap pengumuman rugi tersebut
bagi perusahaan.
tolak ukur tingkat profitabilitas yaitu Return On Asset Rasio (ROA) yang
EBIT
ROA = ×100%
Total Asset
Keterangan :
antara jumlah laba yang dihasilkan terhadap asset yang digunakan, sehingga
7. Auditing (Pengauditan)
sebagai berikut:
b. Tujuan Audit
klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal material, sesuai dengan
khusus audit untuk setiap rekening yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Tujuan khusus ini berasal dari asersi-asersi yang dibuat manajemen dalam
c. Fungsi Audit
d. Jenis-Jenis Audit
2001:15):
tunai atau dasar akuntansi lain yang cocok untuk organisasi yang diaudit.
rugi dan laporan arus kas termasuk catatan kaki (font mote).
2) Audit Kesesuaian
apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu
3) Audit Operasional
dari prosedur dan metode yang ditetapkan suatu organisasi dengan tujuan
perbaikan operasi.
e. Standar Auditing
2001:53):
1) Standar Umum
3) Standar Pelaporan
f. Jenis-Jenis Auditor
2001:17):
1) Auditor Pemerintah
keuangan negara.
2) Auditor Intern
diauditnya.
suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah mendapat izin dari
yang umumnya berupa laporan audit baku. Laporan audit baku terdiri dari tiga
Menurut Haryono Jusup (2001:57) laporan audit adalah alat formal yang
9. Laporan Keuangan
(aktiva) dan/ atau kewajiban entitas pada saat tertentu atau perubahan
bersangkutan.
(aktiva) dan atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atau
perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama periode waktu tertentu
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah terdaftar di Badan
akuntansi. Disisi kiri persamaan ini terkait dengan sumber daya yang
dikendalikan oleh perusahaan, atau aktiva sumber daya yang merupakan
dikontribusi oleh pemilik (modal kontribusi) dan (2) akuntansi laba yang
perusahaan.
biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun (Bringham & Houston,
pada arus kas selama satu periode akuntansi (Bringham & Houston,
periode tertentu.
Yugo Trianto, 2006). Hal ini berarti apabila penyampaian laporan keuangan
dalam aktiva netto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha
bersangkutan.
Berikut adalah ringkasan dari penelitian terdahulu yang menjadi dasar dari
penelitian ini:
1. Penelitian yang dilakukan Supriyati Yuliastari Rolinda (2007)
tidak dapat terbukti atau tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay.
Equity Ratio dan Jenis Industry Perusahaan yang digunakan pada penelitian
Di Bursa Efek Indonesia) tahun 2004 terhadap 243 sampel perusahaan go public
dengan menggunakan 6 variabel yang diteliti yaitu Ukuran Perusahaan, Jenis
Tahun 2003-2005 terhadap 270 perusahaan dalam satu tahunnya (total 810
yang terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun 2003-2005. Dalam penelitian ini
terdapat dua variable dependen yaitu Audit Delay dan Timeliness dengan lima
menunjukan bahwa Size Perusahaan dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
C. Kerangka Berpikir
back value, dan tepat waktu (Smith dan Skousen, 1997 seperti yang dikutip dari
informasi pada waktu membuat prediksi dan keputusan. Sedangkan ketepatan waktu
pelaporan sendiri dipengaruhi oleh lamanya audit (Hendriksen, 1992 seperti yang
Beberapa faktor yang diduga dapat berpengaruh terhadap Audit Delay dalam
penelitian ini antara lain adalah Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran Kantor
Ukuran Perusahaan dapat dilhat dari total asset yang dimiliki perusahaan.
Hal yang mendasari hubungan antara Ukuran Perusahaan dengan Audit Delay
dibandingkan perusahaan kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal.
bahwa Ukuran Perusahaan dengan indikator total aktiva memiliki pengaruh yang
besar terhadap Audit Delay. Pengaruh ini ditunjukan dengan semakin besar nilai
aktiva perusahaan maka semakin pendek nilai Audit Delay dan sebaliknya jika
semakin kecil nilai aktiva perusahaan maka semakin panjang Audit Delay.
bahwa semakin besar Ukuran Perusahaan maka semakin pendek Audit Delay dan
Delay. Hal ini disebabkan oleh semakin baiknya sistem pengendalian internal
tersebut melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang
lebih senior atau staf teknis dan perluasan lingkup audit, sedangkan perusahaan
yang menerima pendapat unqualified opinion merupakan suatu berita yang baik
melaporkan laporan keuangan tepat waktu. Opini audit yang baik (unqualified
keputusan.
opini yang tidak diharapkan oleh semua manajemen. Semakin tidak baik opini
yang diterima oleh perusahaan maka semakin lama laporan keuangan auditan
dibedakan menjadi kantor akuntan publik yang masuk empat besar, dalam hal ini
the big four dan kantor akuntan publik non the Big Four. Dimana Kantor
akuntan publik empat besar cenderung untuk lebih cepat menyelesaikan tugas
audit yang mereka terima dan mengeluarkan pendapat yang going concern.
Kantor akuntan publik the big four lebih menginginkan untuk mengambil sikap
yang tepat dan mengeluarkan pendapat yang sesuai standar dan memiliki
publik besar cenderung menyajikan audit yang lebih cepat dibandingkan dengan
kantor akuntan publik non the big four karena mereka memiliki nama baik yang
Kantor akuntan publik the big four umumnya mempunyai sumber daya
yang lebih besar sehingga dapat melakukan audit lebih cepat dan efisien. Hal ini
publik the big four cenderung lebih cepat menyelesaikan auditnya bila
dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik non
the big four. Supriyati Yuliasri Rolinda (2007:123) telah membuktikan bahwa
Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap Audit Delay studi empiris
hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan sudah menggunakan jasa audit
Kantor Akuntan Publik the big four yang dapat melakukan auditnya dengan
hubungan yang signifikan antara rasio Total Debt to Total Asset (TDTA) dengan
Audit Delay. Alasan yang dapat mendukung hubungan antara debt to assets
ratio adalah pertama, bahwa total debt to total assets ratio mengindikasikan
kesehatan dari perusahaan. Proporsi total debt to total assets ratio yang tinggi
staf dan lebih rumit dibandingkan mengaudit modal. Dalam hal ini perusahaan
dan mengulur waktu dalam laporan auditnya. Ini memberikan tanda ke pasar
bahwa perusahaan dalam tingkat resiko yang tinggi. Dengan demikian, auditor
waktu yang relatif lama sehingga dapat membuat laporan keuangan terlambat
Profitabilitas yang rendah, maka akan membawa reaksi negatif terhadap pasar
rugi sebagai indikator good news atau bad news atas kinerja menejerial
dilakukan oleh Yugo Trianto (2006) pada perusahaan go public yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 hasil penelitiannya telah membuktikan
D. Paradigma Penelitian
Ukuran Perusahaan(X1)
Solvabilitas (X4)
Profitabilitas (X5)
E. Hipotesis Penelitian
3. Ukuran Kantor Akuntan Publik mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay pada
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-
2008.
A. Jenis Penelitian
karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.
penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik.
Efek Indonesia yang diambil di Pusat Informasi Pasar Modal di Jln. Magelang No.
8A Yogyakarta, BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan Bursa
Efek di Indonesia yang memiliki catatan historis yang panjang dan lengkap
terhadap orang, benda atau tempat, sedangkan sampel yaitu sebagian dari populasi
atau dalam istilah matematik dapat disebut sebagai himpunan bagian atau subset dari
populasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
agar sampel data yang dipilih memenuhi kriteria untuk diuji (Indriantoro dan
Trianto, 2006):
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI memiliki total aktiva lebih dari
500 milyar
selama 1 tahun
Dalam penelitian ini akan menggunakan variabel dependen Audit Delay, yaitu
lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun
a. Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan adalah ukuran perusahaan yang diperiksa oleh KAP dan
dihitung dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan atau total
akhir periode yang telah diaudit menggunakan log size. Dalam penelitian ini,
saat regresi.
atas laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan. Opini Auditor
dalam penelitian ini diukur dengan melihat jenis opini yang diberikan oleh
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008. Ada empat jenis
ini pendapat auditor dibedakan menjadi dua kelompok yaitu perusahaan yang
c. Ukuran KAP
Pada penelitian ini Ukuran KAP diukur dengan melihat KAP mana
menggunakan jasa KAP the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak
d. Solvabilitas
membandingkan jumla aktiva (total asset) dengan jumlah utang (baik jangka
sebagai berikut:
Jumlah Kekayaan
Solvabilitas = × 100%
Jumlah Utang
e. Profitabilitas
EBIT
Profitabilitas (ROA) = ×100%
Total Aktiva
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan audit perusahaan
dokumen yang sudah terjadi (laporan keuangan dan laporan audit emiten) di Bursa
Efek Indonesia. Dalam penelitian ini data diperoleh dari Indonesian Capital Market
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
normal atau tidak (Imam Ghozali, 2005:147). Dalam penelitian ini normalitas
menggunakan P-P Plot. Apabila P-P Plot memiliki titik-titik yang berada
disekitar garis lurus, maka dapat diasumsikan bahwa data memiliki distribusi
populasi yang normal, sedangkan jika terjadi sebaliknya maka data memiliki
b. Uji Linearitas
terbentuk berpola linear atau non linear (Imam Ghozali, 2005:152). Pengujian
dilakukan dengan menggunakan uji F. Apabila F hitung lebih kecil dari pada
F-tabel atau P-value lebih besar dari taraf signifikansi 0.05, maka dapat
c. Uji Multikolinearitas
sempurna antara satu variable bebas dengan variabel bebas lain. Uji
adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Imam Ghozali, 2006: 91).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independennya.
d. Uji Heteroskedastisitas
varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari
scatter plot. Jika pada scatter plot memiliki titik-titik yang menyebar dan
e. Uji Autokorelasi
karena ada observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
bebas dari satu observasi ke observasi lainya. Hal ini sering ditemukan pada
data runtut waktu (times series). Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
∑ (en − en −1 )
2
dW =
∑ en2
Keterangan:
dW = Nilai Durbin Watson
−
e =Y- Y
n = Jumlah sampel
Hasil dari rumus tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel
Durbin Watson. Di dalam tabel tersebut dimuat dua nilai batas atas (dU) dan
nilai batas bawah (dL) untuk berbagai nilai n dan k (jumlah variabel bebas).
Jika dU <dW < 4-dU, maka tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun
variabel dependen.
Y = a + bX
Di mana:
Y = Audit Delay
didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila (-)
turunkan nilainya). Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang
bebas.
Keterangan :
Y = Audit Delay
X1 = Ukuran Perusahaan
X2 = Opini Auditor
X3 = Ukuran KAP
X4 = Solvabilitas
X5 = Profitabilitas
b = Koefisien Regresi
a = Konstanta
e = Faktor Pengganggu
4. Pengujian Hipotesis
regresi parsial (uji t). Uji regresi parsial merupakan pengujian yang
1) Jika prob < 0.05 atau t hitung > t tabel maka variabel X secara
variabel Y.
2) Jika prob. > 0.05 atau t hitung < t tabel maka variabel X secara
variabel Y.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Umum
Di dalam bab ini disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh
2010. Data yang digunakan diambil dari Pusat Informasi Pasar Modal di Jln.
tahun 2007 sebanyak 139 perusahaan dan pada tahun 2008 sebanyak 140
tabel berikut:
2. Deskripsi Khusus
seperti jumlah sampel, nilai rata-rata, nilai maksimal, nilai minimal dan standar
deviasi.
a. Audit Delay
hari dan jangka waktu paling lama adalah 148 hari. Rata-rata Audit Delay 72
hari dengan standar deviasi 20,12 hari. Selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 3 berikut:
minimum. Dari nilai tersebut diperoleh jangkauan (148 – 24) hari = 124.
b. Ukuran Perusahaan
memiliki nilai rata-rata sebesar 6,34 dengan standar deviasi 0,54. Ukuran
Perusahaan memiliki nilai maksimum sebesar 7,91 dan nilai minimum 5,71.
dimiliki perusahaan.
(7,91 – 5,71) = 2,19. Apabila dibuat kategori 4, maka lebar kelas menjadi
c. Opini Auditor
Sumber: Lampiran 3.
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) dibedakan kategori the Big Four
dan non the Big Four. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata Kantor
Akuntan Publik yang masuk the Big Four terdapat 57,9% atau sebanyak 73
perusahaan, sedangkan yang tidak masuk dalam the Big four ada 42,1% atau
e. Solvabilitas
2008 memiliki rata-rata 2,03 dengan standar deviasi 0,92. hal ini berarti
adalah 4,92 – 0,35) = 4,58. Apabila dibuat kategori 4, maka lebar kelas
selengkapnya
f. Profitabilitas
– 2008 memiliki rata-rata 0,03 dengan standar deviasi 0,10. Hal ini berarti
yaitu sebesar -0,46, hal ini berarti bahwa perusahaan tidak memiliki
adalah (-0,46 – 0,24) = 0,70. Apabila dibuat kategori 4, maka lebar kelas
selengkapnya.
Tabel 12. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Profitabilitas
No Skor Frekuensi Persentase Kategori
(%)
1 -0.46 - -0.29 2 1.6 Sangat Tinggi
2 -0.28 - -0.11 9 7.1 Tinggi
3 -0.1 - 0.07 89 70.6 Rendah
4 0.08 - 0.25 26 20.6 Sangat Rendah
Jumlah 126 100
Sumber: Data diolah 2011
asumsi atau uji prasyarat. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui bahwa
apabila dilakukan analisis regresi tidak terjadi gangguan yang berarti. Pengujian
asumsi terdiri dari uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, uji
terpenuhi, maka model regresi linier tersebut dapat digunakan dan bila tidak
dapat memenuhi, maka model regresi linier tidak dapat digunakan yang berarti
a. Uji Normalitas
titik-titik pada P-P Plot berada pada garis lurus, maka dapat dinyatakan
berada pada garis lurus, seperti tampak pada gambar di atas. Hal ini berarti
bahwa data penelitian ini telah diambil dari populasi yang terdistribusi
normal.
b. Uji Linearitas
pola model regresi yang terbentuk adalah linear atau non-linear. Kriteria
dinyatakan bahwa model memiliki pola linear adalah apabila P-value pada
harga F lebih besar dari 0,05. Apabila terbukti benar bahwa model regresi
yang terbentuk dapat dinyatakan berpola linear, maka analisis regresi yang
pada harga F sebesar 0,402. hal ini menunjukkan bahwa P-value lebih besar
dari 0,05. Hasil tersebut, berarti menunjukkan bahwa pola regresi dapat
c. Uji Multikolinearitas
ubahan atau variabel bebas pada penelitian ini dapat diasumsikan tidak saling
dinyatakan bahwa variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika
inflation factor (VIF) pada masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 5,
harga VIF tidak ada yang melebihi dari nilai 5 dan Tolerance mendekati
d. Uji Heteroskedastisitas
atau residu pada model regresi bersifat heterogen atau homogen. Apabila
meramalkan dengan akurat, karena memiliki residu yang tidak teratur. Pada
titik pada scatter plot atau diagram pencar tidak membentuk pola tertentu,
heteroskedastisitas.
Gambar 3. Scatter Plot untuk Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 4
titik temu tidak membentuk pola tertentu dan sebagian besar menyebar. Hal
heteroskedastisitas.
e. Uji Autokorelasi
yang terkait dengan unsur waktu (times series). Data pada penelitian ini
memiliki unsur waktu karena didapatkan antara tahun 2007 – 2008, sehingga
atas dasar hal tersebut maka dapat diketahui Du yang diperoleh dari tabel
autokorelasi apabila harga Dw antara 1,780 sampai dengan 2,220. Tabel 15,
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis atau uji asumsi dan dinyatakan
a. Hipotesis Pertama
diabaikan), karena t-hitung = 3,964 lebih besar dari pada t-tabel = 1,960 dan
atau p= 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas maka
saja. Hal ini berarti bahwa meskipun memiliki pengaruh yang relatif kecil
namun signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh
variabel X1, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 2,543 satuan.
b. Hipotesis Kedua
diabaikan), karena t-hitung = 1,659 lebih kecil dari pada t-tabel = 1,960 dan
atau p= 0,100 > 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka
bahwa Opini Auditor hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 2,6% saja.
Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kecil
dan tidak signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang
pada variabel X2, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 3,283
c. Hipotesis Ketiga
diabaikan), karena t-hitung = 3,176 lebih besar dari pada t-tabel = 1,960 dan
atau p= 0,002 < 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka
bahwa Ukuran KAP hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 4,3% saja.
Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh adalah Y
akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 4,163 satuan dan tidak dapat
diabaikan.
d. Hipotesis Keempat
hitung = 0,802 lebih kecil dari pada t-tabel = 1,960 dan atau p= 0,424 > 0,05.
Audit Delay.
bahwa Solvabilitas hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 2,1% saja. Hal
ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kecil dan
tidak signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh
variabel X4, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 0,146 satuan yang
dapat diabaikan.
e. Hipotesis Kelima
hitung = 1,023 lebih kecil dari pada t-tabel = 1,960 dan atau p= 0,309 > 0,05.
Audit Delay.
Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kecil
dan tidak signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang
pada variabel X5, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 0,143 satuan
f. Hipotesis Keenam
2008 atau pada hipotesis keenam. Kriteria hipotesis nol tidak diterima dan
hipotesis alternatif diterima apabila harga F hitung lebih besar dari pada F
tabel atau P-value lebih kecil dari 0,05 (taraf signifikansi 5%).
2008, hal ini dikarenakan harga F-hitung lebih besar dari pada F-tabel atau
P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, maka
determinasi (R2) sebesar 0,201 atau 20,1% berarti bahwa Ukuran Perusahaan,
20,1%, sedangkan sebesar 79,9% ditentukan oleh faktor lain yang tidak
B. Pembahasan
Pada sub bab pembahasan ini akan dibahas mengenai hal yang berkaitan
dengan jawaban hipotesis penelitian, tetapi sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008 rata-rata
tahunan yang sudah diaudit rata-rata 18 hari lebih cepat dari peraturan Bapepam
oleh Babepam yaitu menyampaikan laporan keuangan auditan secara tepat waktu
dalam kurun waktu kurang dari 90 hari. Penjelasan berikutnya adalah penjelasan
sebagai berikut:
terhadap Audit Delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2008, hal ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 3,964
lebih besar dari t-tabel sebesar 1,960 atau P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05, sehingga hipotesis pertama dapat diterima. Kekayaan yang dimiliki oleh
waktu penyampaian laporan audit atas laporan keuangan. Hal ini dikarenakan
internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sistya
Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2005. Hasil penelitian lain yang sejalan
hal ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 1,659 lebih kecil dari t-tabel sebesar
1,960 atau P-value sebesar 0,100 lebih besar dari 0,05, sehingga hipotesis kedua
tidak dapat diterima. Pendapat yang dikeluarkan oleh auditor terhadap laporan
pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay. Hal ini terjadi karena jenis
Wicaksono, 2009).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan
Delay. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa : (1) lamanya proses
Audit Delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2008, hal ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 3,176 lebih besar
dari t-tabel sebesar 1,960 atau P-value sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05,
sehingga hipotesis ketiga dapat diterima. KAP yang masuk dalam the big four
penyampaian laporan audit. Hal ini dikarenakan KAP yang masuk the big four
dengan yang non the big four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yang
masuk the big four akan bekerja lebih profesional dari pada yang non the big
four. KAP the big four akan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga akan lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sistya
terhadap Audit Delay, hal ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 0,802 lebih
kecil dari t-tabel sebesar 1,960 atau P-value sebesar 0,424 lebih besar dari 0,05,
Efek Indonesia tahun 2007-2008. Selain itu sesuai dengan kualitas standar
pekerjaan auditor seperti yang telah diatur dalam SPAP melaksanakan prosedur
audit perusahaan baik yang memiliki total utang besar dengan jumlah debtholder
yang banyak atau perusahaan dengan utang yang kecil dan jumlah debtholder
keuangan, karena auditor yang ditunjuk pasti telah menyediakan waktu sesuai
terhadap Audit Delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2008, hal ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 1,023
lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,960 atau P-value sebesar 0,309 lebih besar dari
Selain itu mungkin tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan tidak begitu besar
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sistya
berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Yugo Trianto (2006) yang
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
2008, hal ini dibuktikan dengan F-hitung sebesar 6,053 lebih besar dari F-tabel
sebesar 2,790 atau P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis
laporan keuangan, ukuran KAP yang masuk kategori empat besar, kemampuan
Auditor mestinya memperhatikan besarnya aktiva atau asset yang dimiliki oleh
perusahaan dan jenis KAP yang melakukan audit untuk menentukan rentang
keuangan perusahaan.
regresi berganda tersebut berarti apabila terjadi kenaikan pada variabel bebas,
maka akan terjadi perubahan pada Audit Delay. Perubahan yang terjadi adalah
ditentukan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini, seperti
C. Keterbatasan Penelitian
disampaikan adalah :
menyebabkan hasil penelitian ini tidak dapat melihat kecenderungan Audit Delay
yang terjadi sepanjang tahun. Hasil kecenderungan Audit Delay dapat dijadikan
acuan untuk menentukan apakah dari tahun ke tahun Audit Delay yang terjadi
Audit yang tidak digunakan dalam penelitian ini seperti klasifikasi industri,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat di generalisasikan untuk semua jenis
perusahaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
D. Kesimpulan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008. Hal
ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 3,964 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,960 atau P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dari hasil tersebut maka
2. Opini Auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008. Hal
ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 1,659 lebih kecil dari t-tabel sebesar
1,960 atau P-value sebesar 0,100 lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukan
Audit Delay tidak terdukung, dengan demikian Opini Auditor tidak berpengaruh
3. Ukuran Kantor Akuntan Publik mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay pada
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-
2008. Hal ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 3,176 lebih besar dari t-tabel
sebesar 1,960 atau P-value sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Dari hasil tersebut
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008. Hal
ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 0,802 lebih kecil dari t-tabel sebesar
1,960 atau P-value 0,424 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hasil ini
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008. Hal
ini dibuktikan dengan t-hitung sebesar 1,023 lebih kecil dari t-tabel sebesar
1,960 atau P-value sebesar 0,309 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hasil
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008. Hal ini dibuktikan
dengan F-hitung sebesar 6,053 lebih besar dari F-tabel sebesar 2,790 atau P-
value sebesar 0,000 lebh kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis keenam
79,9% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
E. Saran
dan auditor dapat mengeluarkan laporan hasil audit yang sesuai dengan prosedur
2. Para peneliti dapat menggunakan lebih banyak variasi varibel lain seperti
klasifikasi industr, internal audit, komite audit dan lainnya yang dapat digunakan
3. Penelitian lain yang serupa juga dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil
penelitian ini dengan menggunakan pendekatan uji beda dan atau menambahkan
Ardhi Dharma Yuana. (2008). Pengaruh Opini Auditor, Ukuran Kantor Akuntan
Public, Komite Audit dan Pergantian Kantor Akuntan Publik terhadap Audit
Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hanafi, M.M dan Halim. (1996). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta:
UPP MMP YKPN.
Wiwik Utami. (2006). “Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa
Efek Jakarta”. Bulletin Penelitian No. 09. Ka. Pusat Penelitian dan Dosen
FE, Universitas Mercu Buana.
Yugo Trianto. 2006. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi
Empiris pada Perusahaan-Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia),
Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Ukuran Opini
Perusahaan Auditor Ukuran KAP Solvabilitas Profitabilitas Audit Delay
Ukuran Opini
Ukuran Opini
Perusahaan Auditor Ukuran KAP Solvabilitas Profitabilitas Audit Delay
Perusahaan Auditor Ukuran KAP Solvabilitas Profitabilitas Audit Delay
91 5.895 0 0 1.791 .004 84
60 6.330 1 1 1.847 .008 79
92 7.195 1 0 3.350 .005 33
61 6.134 1 0 2.569 .022 85
93 6.466 1 0 1.775 .067 79
62 6.419 1 1 1.923 .013 46
94 6.572 0 1 .429 .203 75
63 5.906 0 0 1.623 .067 78
95 5.974 0 1 1.577 .236 69
64 6.002 1 1 2.433 .082 89
96 6.376 1 1 2.174 .001 71
65 7.394 1 1 1.642 .074 58
97 5.867 0 0 1.412 .023 83
66 6.300 0 1 4.020 .115 83
98 5.765 0 0 .960 -.251 89
67 7.907 0 1 2.010 .030 57
99 6.098 1 0 1.774 -.091 84
68 5.925 1 1 1.655 .074 51
100 6.586 0 1 1.356 -.068 84
69 6.600 0 1 3.343 .142 51
101 6.691 0 0 .347 -.465 79
70 5.766 0 1 2.075 -.197 79
102 5.743 1 0 1.256 -.027 82
71 5.722 1 0 1.897 -.164 62
103 5.810 1 0 2.008 -.015 86
72 6.649 1 1 1.635 .054 37
104 5.764 0 0 3.882 .098 70
73 6.230 1 0 1.618 .019 84
105 5.984 0 0 2.148 -.005 59
74 7.310 1 0 1.690 .046 30
106 5.968 1 0 2.717 .098 70
75 6.320 0 1 1.959 .103 71
107 7.025 1 1 4.365 .238 71
76 6.565 1 1 1.225 -.139 114
108 7.473 1 0 2.381 .008 33
77 6.092 1 1 1.720 .000 86
109 6.141 1 0 3.940 .020 79
78 5.724 0 1 1.886 -.042 77
110 6.046 1 1 2.150 .128 59
79 6.570 0 1 1.543 .010 78
111 6.336 0 0 1.208 -.116 47
80 6.940 0 1 1.233 -.072 86
112 5.804 1 1 4.923 .153 79
81 6.010 1 1 1.409 .001 71
113 5.955 1 1 1.456 -.076 117
82 5.800 1 1 2.814 .078 79
114 6.194 1 0 1.733 -.009 33
83 7.208 1 1 1.996 .241 79
115 6.402 0 0 .688 -.172 69
84 6.885 0 0 1.494 .037 40
116 6.013 0 1 1.544 .061 79
85 5.763 0 1 1.563 .034 83
117 6.069 0 1 1.068 -.026 69
86 6.223 1 1 3.484 .057 84
118 6.339 0 1 .782 -.290 82
87 7.053 0 0 4.082 .155 63
119 6.007 0 0 1.625 .028 73
88 7.598 0 1 1.498 .026 78
120 5.754 1 0 1.300 -.119 84
89 6.747 0 1 1.094 .004 148
121 6.533 0 0 1.726 .006 51
90 6.825 1 1 1.667 .012 86
Case Summariesa
Ukuran Opini
Perusahaan Auditor Ukuran KAP Solvabilitas Profitabilitas Audit Delay
61 Perusahaan
46.168 Auditor 1 KAP 0 Solvabilitas
55.840 Profitabilitas
49.644 Audit Delay
43.728
30
62 48.817
51.446 11 01 54.136
48.841 54.771
48.708 46.710
63.112
31
63 54.480
41.926 00 10 33.181
45.593 21.597
53.982 47.704
47.207
32
64 39.845
43.701 01 11 43.903
54.367 60.716
55.480 54.165
41.740
33
65 48.406
69.542 11 11 66.130
45.806 49.057
54.670 46.710
57.148
34
66 39.619
49.231 00 01 41.875
71.550 47.926
58.650 42.237
44.722
35
67 39.641
79.059 00 01 41.576
49.791 38.443
50.378 43.231
57.645
36
68 45.424
42.278 11 01 51.139
45.944 47.581
54.723 42.734
60.627
37
69 55.163
54.807 00 11 43.882
64.223 48.832
61.347 50.686
60.627
38
70 57.393
39.332 00 01 32.820
50.494 63.345
28.232 44.225
46.710
39
71 38.752
38.523 11 00 42.245
48.564 47.971
31.455 42.734
55.160
40
72 39.210
55.714 11 01 54.150
45.726 54.502
52.711 43.728
67.585
41
73 66.619
47.943 01 00 58.225
45.541 53.297
49.367 63.609
44.225
42
74 42.443
67.979 01 00 59.773
46.325 50.190
51.971 56.154
71.064
43
75 42.172
49.609 10 01 56.416
49.234 56.917
57.515 42.237
50.686
44
76 60.933
54.153 01 11 79.371
41.286 67.820
33.898 47.704
29.315
45
77 38.364
45.374 11 01 63.300
46.651 50.414
47.473 49.195
43.231
46
78 45.175
38.561 00 01 73.203
48.444 49.190
43.420 47.207
47.704
47
79 42.292
54.257 10 11 53.038
44.726 58.382
48.432 56.651
47.207
48
80 48.828
61.118 00 11 44.098
41.380 48.894
40.475 47.704
43.231
49
81 39.412
43.851 11 11 70.771
43.280 60.301
47.550 47.207
50.686
50
82 42.813
39.958 11 11 42.488
58.497 47.697
55.096 28.818
46.710
51
83 46.951
66.083 11 01 47.718
49.635 49.253
71.034 52.674
46.710
52
84 51.562
60.096 00 00 36.567
44.201 54.946
51.062 47.704
66.094
53
85 42.949
39.279 10 11 44.608
44.952 53.492
50.783 46.710
44.722
54
86 45.034
47.819 11 11 39.917
65.744 47.309
53.002 48.698
44.225
55
87 51.081
63.204 00 00 37.833
72.223 35.720
62.565 53.668
54.663
56
88 75.465
73.317 10 01 47.438
44.242 49.413
50.022 71.064
47.207
57
89 38.905
57.525 10 01 44.913
39.871 47.612
47.876 43.728
12.416
58
90 52.060
58.972 01 01 47.011
46.070 51.309
48.659 14.901
43.231
59
91 51.406
41.718 10 00 54.444
47.413 65.633
47.884 53.171
44.225
60 49.800 1 1 48.027 48.282 46.710
Case Summariesa
Keterangan:
Ẋ = Rata-rata skor
SD = Std. Deviation (Simpangan Baku Skor)
Lampiran 3. Statistik Deskriptif
Statistics
Ukuran
Perusahaan Solvabilitas Profitabilitas Audit Delay
N Valid 126 126 126 126
Missing 0 0 0 0
Mean 6.34096 2.02960 .02590 72.38095
Std. Error of Mean .048012 .082278 .009127 1.792431
Median 6.22650 1.78300 .02350 77.00000
Mode 5.743a 1.456a .001 79.000
Std. Deviation .538934 .923572 .102453 20.119983
Variance .290 .853 .010 404.814
Range 2.193 4.576 .706 124.000
Minimum 5.714 .347 -.465 24.000
Maximum 7.907 4.923 .241 148.000
Sum 798.961 255.730 3.263 9120.000
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Opini Auditor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid unqualified opinion 53 42.1 42.1 42.1
qualified opinion 73 57.9 57.9 100.0
Total 126 100.0 100.0
Ukuran KAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid non the big four 53 42.1 42.1 42.1
the big four 73 57.9 57.9 100.0
Total 126 100.0 100.0
Lampiran 4. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Uji Normalitas
Uji Linearitas
ANOVAb
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.852a
Simple Regression
X1 - Y
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .303a .092 .085 9.56755
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
X2 - Y
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .163a .026 .019 9.90649
a. Predictors: (Constant), Opini Auditor
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
X3 - Y
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .206a .043 .035 9.82424
a. Predictors: (Constant), Ukuran KAP
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
X4 - Y
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .146a .021 .014 9.93208
a. Predictors: (Constant), Solvabilitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
X5 - Y
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .143a .020 .012 9.93766
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Multiple Regression
Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Ukuran Perusahaan, Opini Auditor,
Ukuran KAP, Solvabilitas . Enter
Profitabilitasa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Audit Delay
b
Model Summary
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2517.646 5 503.529 6.053 .000a
Residual 9982.434 120 83.187
Total 12500.080 125
a. Predictors: (Constant) , Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran KAP, Solvabilitas, Profitabilitas
b. Dependent Variable: Audit Delay
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Zero-
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part
1 (Constant) 26.514 6.172 4.296 .000
Ukuran Perusahaan .327 .082 .327 3.964 .000 .303 .340 .323
Opini Auditor 2.816 1.697 .140 1.659 .100 .163 .150 .135
Ukuran KAP 5.353 1.685 .265 3.176 .002 .206 .278 .259
Solvabilitas .075 .094 .075 .802 .424 .146 .073 .065
Profitabilitas .097 .095 .097 1.023 .309 .143 .093 .083
a. Dependent Variable: Audit Delay
Lampiran 6. Tabel Statistik