AGUS RIZAL, AP, M.

Si
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PALEMBANG
DINAS PERHUBUNGAN
KOTA PALEMBANG
 DASAR HUKUM

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA

2. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG WABAH PENYAKIT

MENULAR

3. UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1959 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH

TINGKAT II DAN KOTA PRAJA DI SUMATERA SELATAN

4. UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN

5. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN

 DASAR HUKUM

6. UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN JALAN

7. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

8. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN

9. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA

BESAR DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

10. KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG PENETAPAN KEDARURATAN

KESEHATAN MASYARAKAT CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19);
 DASAR HUKUM

11. PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 9 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN PEMBATASAN SOSIAL
BERSKALA BESAR DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

12. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 18 TAHUN 2020 TENTANG PENGENDALIAN

TRANSPORTASI DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

13. MAKLUMAT KAPOLRI NOMOR : MAK/2/111/2020 TENTANG KEPATUHAN TERHADAP PEMERINTAH DALAM
PENANGANAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19).

14. PERWALI KOTA PALEMBANG NOMOR ....... TAHUN 2020 TENTANG PELAKSANAAN (PSBB) DALAM
PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI KOTA PALEMBANG;
I. PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR BIDANG
TRANSPORTASI DILAKSANAKAN DENGAN PEMBERLAKUAN
PEMBATASAN MOBILITAS ATAU PERGERAKAN ORANG
DAN/ATAU BARANG, MELIPUTI:

a. MEMBATASI JUMLAH ORANG MAKSIMAL 50% DARI

KAPASITAS KENDARAAN/ALAT ANGKUT DAN PENERAPAN
JAGA JARAK FISIK (PHYSICAL DISTANCING).
b. MEMBATASI JAM OPERASIONAL KENDARAAN BERMOTOR
UMUM, ANGKUTAN PERKERETAAPIAN DAN ANGKUTAN
PERAIRAN.
c. MEMBATASI JAM OPERASIONAL PRASARANA
TRANSPORTASI DAN FASILITAS PENUNJANGNYA.
d. MEMBATASI SEMUA PERGERAKAN ANGKUTAN BARANG.
 POS TITIK WASDALGATUR KOTA PALEMBANG (PSBB)
JL. KOL H. BURLIAN (TRAKINDO) JL. M ISA (BENGKEL AHUA-
AHUA-SATE PARDI)
SARAN DINAS PERUBUNGAN KOTA PALEMBANG TERKAIT PSBB :
1. MENEMPATKAN PERSONIL WASDALGATUR DI 10 TITIK ANGKUTAN DARAT DAN 1
LOKASI ANGKUTAN PERAIRAN SEBAGAI AKSES PENYEKATAN MENUJU KOTA
PALEMBANG
A. DALAM KOTA

TERMINAL KM.12 POLRI, KODIM, DENPOM, DISHUB , DINKES, POL PP

B. BATAS KOTA
POLRI, KODIM, DENPOM, DISHUB ,DINKES, POL PP, DINAS PKPB
C. ANGKUTAN PERAIRAN (DERMAGA 16 ILIR)
POLRI, KODIM, DENPOMAL, DISHUB , DINKES, POL PP
2. MELAKUKAN HIMBAUAN KEPADA MASYARAKAT TERKAIT PSBB DI KOTA
PALEMBANG KHUSUS BIDANG TRANSPORTASI (PERGERAKAN ORANG DAN
BARANG)
3. LOKASI PENUTUPAN JAM MALAM (18.00 Wib – 06.00 Wib)
a. Jl. Veteran (Simp Rajawali – Simpang Charitas)
b. Jl. Sudirman (Simpang Cinde – Bundaran Air Mancur)
JL. BASUKI RAHMAT (DEPAN SMPN 9) c. Jl. Radial (Simpang DPRD Sumsel – Simpang Hero)
d. Jl. Letkol Iskandar (Simpang IP – Simpang Hero)
4. MELAKUKAN PATROLI. PENJAGAAN, PENGAMANAN DAN PENGATURAN DI
SEPUTARAN LOKASI TITIK PENYEKATAN ARUS LALIN (CHECK POINT)
1) Angkutan Darat :
JL. DEMANG LEBAR DAUN ( DEPAN BENGKEL PASS) Dalam Kota
a. Jl. Sudirman (Depan Bank Danamon)
b. Jl. M ISA (Bengkel AHUA-Sate Pardi)
c. Jl. Mayzend Riyacudu (MCD)
d. Jl. Demang lebar Daun (Depan Bengkel Pass)

JL. SUDIRMAN (BANK DANAMON CINDE) e. Jl. Basuki Rahmat (Depan SMPN 9)
Batas Kota
a. Jakabaring (Depan MPP Kota Palembang)
b. Plaju (Patra Jaya)
c. Karya Jaya (Terminal Karya Jaya)
d. KM 12 (Terminal Alang-alang Lebar)

DERMAGA 16 ILIR
e. KM 8 (Trakindo)
2) Angkutan Perairan :
a. Dermaga 16 Ilir
5. MENEMPATKAN FASILITAS LALIN BERUPA PAPAN NAMA CHECK POINT, RAMBU
PORTABLE DILARANG MASUK SERTA WATER BARRIER DI 10 TITIK ANGKUTAN
DARAT DAN 1 LOKASI ANGKUTAN PERAIRAN SEBAGAI AKSES MENUJU KOTA

JL. MAYZEND RIYACUDU ( MCD) PALEMBANG, RINCIAN FASILITAS LALIN SBB :

a. Water Barrier 15 Unit di Setiap Titik
b. Traffic Cone 10 Unit di Setiap Titik
c. Rambu Portable Dilarang Masuk 2 Unit di Setiap Titik
d. Sapan Nama Check Point 2 Unit di Setiap Titik

PLAJU (PATRA JAYA)

TERMINAL KARYA JAYA
JAKABARING (MPP KOTA
PALEMBANG)
 PEMBATASAN JAM OPERASIONAL
KENDARAAN BERMOTOR , ANGKUTAN

a. JAM OPERASIONAL TERMINAL ANGKUTAN JALAN DAN FASILITAS PENUNJANGNYA MULAI

PUKUL 06.00 - 18.00 WIB.
b. JAM OPERASIONAL STASIUN KERETA API DAN FASILITAS PENUNJANGNYA MULAI PUKUL
06.00-18.00 WIB.
c. JAM OPERASIONAL PELABUHAN/DERMAGA DAN FASILITAS PENUNJANGNYA MULAI PUKUL
06.00- 18.00 WIB.
d. JAM OPERASIONAL HALTE BUS TRANS MUSI DAN FASILITAS PENUNJANGNYA MULAI PUKUL
06.00 - 18.00 WIB,
e. TAMBAHAN JAM OPERASIONAL HALTE BUS TRANS MUSI YANG MEMBERIKAN LAYANAN
TENAGA KESEHATAN MULAI PUKUL 19.30 - 23.30 WIB.
 JUMLAH MAKSIMAL ORANG DIANGKUT
PADA TIAP JENIS KENDARAAN

a) KENDARAAN ANGKUTAN UMUM

PEMBATASAN
NO JENIS KENDARAAN/ALAT ANGKUT JUMLAH MAKSIMAL YANG
KETERANGAN
BOLEH DIANGKUT (ORANG)
1 LRT 30 PER KERETA
KERETA API JARAK JAUH
A. EKSEKUTIF 25 PER KERETA
2
B. BISNIS 30 PER KERETA
C. EKONOMI 30 PER KERETA
TRANS MUSI
3 BUS BESAR 30 PER BUS
BUS SEDANG 15 PER BUS
 JUMLAH MAKSIMAL ORANG DIANGKUT
PADA TIAP JENIS KENDARAAN
PEMBATASAN
NO JENIS KENDARAAN/ALAT ANGKUT JUMLAH MAKSIMAL YANG BOLEH
KETERANGAN
DIANGKUT (ORANG)
ANGKUTAN UMUM REGULER
A. BUS BESAR
1. SEAT 2-1 1 BARIS 2 ORANG DIPISAHKAN OLEH GANG
2. SEAT 2-2 1 BARIS 2 ORANG DIPISAHKAN OLEH GANG
3. SEAT 2-3 1 BARIS 2 ORANG DIPISAHKAN OLEH GANG
B. BUS SEDANG
1. SEAT 2-1 1 BARIS 2 ORANG DIPISAHKAN OLEH GANG
2. SEAT 2-2 1 BARIS 2 ORANG DIPISAHKAN OLEH GANG
C. BUS KECIL (KURSI 1 PENGEMUDI DI DEPAN
4 6 2 PENUMPANG DI SISI KIRI BELAKANG
BERHADAPAN
3 PENUMPANG DI SISI KANAN BELAKANG
D. BUS KECIL BERKURSI 4 BARIS 1 PENGEMUDI DI DEPAN
1 PENUMPANG DI BARIIS KEDUA
6
2 PENUMPANG DI BARIS KETIGA
2 PENUMPANG DI BARIS KEEMPAT
E. BUS KECIL BERKURSI 5 BARIS 1 PENGEMUDI DI DEPAN
1 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
8 2 PENUMPANG DI BARIS KETIGA
2 PENUMPANG DI BARIS KEEMPAT
2 PENUMPANG DI BARIS KELIMA
 JUMLAH MAKSIMAL ORANG DIANGKUT
PADA TIAP JENIS KENDARAAN

PEMBATASAN
JENIS KENDARAAN/ALAT
NO JUMLAH MAKSIMAL YANG
ANGKUT KETERANGAN
BOLEH DIANGKUT (ORANG)
TAKSI/ANGKUTAN SEWA 1 PENGEMUDI DI DEPAN
5 3
KHUSUS BERKURSI 2 BARIS 2 PENUMPANG DI BELAKANG
TAKSI/ANGKUTAN SEWA 1 PENGEMUDI DI DEPAN
6 4
KHUSUS BERKURSI 3 BARIS 2 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
1 PENUMPANG DI DEPAN
7 KETEK - BERKURSI 3 BARIS 3 1 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
1 NAKHODA DI BARIS KETIGA
 JUMLAH MAKSIMAL ORANG DIANGKUT
PADA TIAP JENIS KENDARAAN

PEMBATASAN
JENIS KENDARAAN/ALAT
NO JUMLAH MAKSIMAL YANG
ANGKUT KETERANGAN
BOLEH DIANGKUT (ORANG)
1 PENUMPANG DI DEPAN
SPEED BOAT 40 PK - BERKURSI 4 2 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
8 5
BARIS 1 PENUMPANG DI BARIS KETIGA
1 NAKHODA DI BARIS KEEMPAT
1 NAKHODA DI BARIS DEPAN
2 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
2 PENUMPANG DI BARIS KETIGA
2 PENUMPANG DI BARIS KEEMPAT
SPEED BOAT 200 PK - BERKURSI 2 PENUMPANG DI BARIS KELIMA
9 20
10 BARIS 2 PENUMPANG DI BARIS KENAM
2 PENUMPANG DI BARIS KETUJUH
2 PENUMPANG DI BARIS KEDELAPAN
2 PENUMPANG DI BARIS KESEMBILAN
1 MASINIS/KELASI DI BARIS KESEPULUH
 JUMLAH MAKSIMAL ORANG DIANGKUT
PADA TIAP JENIS KENDARAAN

PEMBATASAN
JENIS KENDARAAN/ALAT
NO JUMLAH MAKSIMAL YANG
ANGKUT KETERANGAN
BOLEH DIANGKUT (ORANG)
1 NAKHODA DI DEPAN KANAN
1 PENUMPANG DI DEPAN KIRI
3 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
3 PENUMPANG DI BARIS KETIGA
3 PENUMPANG DI BARIS KEEMPAT
SPEED BOAT 400 PK - BERKURSI 3 PENUMPANG DI BARIS KELIMA
10 30
11 BARIS 3 PENUMPANG DI BARIS KENAM
3 PENUMPANG DI BARIS KETUJUH
3 PENUMPANG DI BARIS KEDELAPAN
3 PENUMPANG DI BARIS KESEMBILAN
3 PENUMPANG DI BARIS KESEPULUH
1 MASINIS/KELASI DI BARIS KESEBELAS
 JUMLAH MAKSIMAL ORANG DIANGKUT
PADA TIAP JENIS KENDARAAN

b) KENDARAAN PERSEORANGAN
PEMBATASAN
JENIS KENDARAAN/ALAT
NO JUMLAH MAKSIMAL YANG
ANGKUT KETERANGAN
BOLEH DIANGKUT (ORANG)
MOBIL PENUMPANG - BERKURSI 1 PENGEMUDI DI DEPAN
1 3
2 BARIS 2 PENUMPANG DI BELAKANG
1 PENGEMUDI DI DEPAN
MOBIL PENUMPANG - BERKURSI
2 4 2 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
3 BARIS
1 PENUMPANG DI BARIS KETIGA
1 PENGEMUDI DI DEPAN
MOBIL PENUMPANG - BERKURSI 2 PENUMPANG DI BARIS KEDUA
3 6
4 BARIS 1 PENUMPANG DI BARIS KETIGA
2 PENUMPANG DI BARIS KEEMPAT
4 SEPEDA MOTOR - ONLINE 1 DILARANG MEMBAWA PENUMPANG
5 SEPEDA MOTOR - PRIBADI 2 ALAMAT PADA KARTU IDENTITAS HARUS SAMA
6 SEPEDA 1 DILARANG MEMBAWA PENUMPANG
 JUMLAH MAKSIMAL ORANG DIANGKUT
PADA TIAP JENIS KENDARAAN

b) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG

PEMBATASAN

JENIS KENDARAAN/ALAT ANGKUT JUMLAH MAKSIMAL

NO YANG BOLEH DIANGKUT KETERANGAN
(ORANG)
1 PENGEMUDI DI DEPAN
1 MOBIL BARANG - BERKURSI 1 BARIS 2
1 PENUMPANG DI SISI KIRI
1 PENGEMUDI DI DEPAN
1 PENUMPANG DI DEPAN SISI KIRI
2 MOBIL BARANG - BERKURSI 2 BARIS 3
1 PENUMPANG DI BELAKANG BAGIAN
TENGAH
 KONFIGURASI PENUMPANG PADA
KENDARAAN/ALAT ANGKUT

1. KONFIGURASI DAN JUMLAH PENUMPANG PADA KENDARAAN BERMOTOR PERSEORANGAN

 KONFIGURASI PENUMPANG PADA
KENDARAAN/ALAT ANGKUT

2. KONFIGURASI DAN JUMLAH PENUMPANG PADA MODA TRANSPORTASI BARANG

 KONFIGURASI PENUMPANG PADA
KENDARAAN/ALAT ANGKUT

3. KONFIGURASI DAN JUMLAH PENUMPANG PADA MODA TRANSPORTASI UMUM

 KONFIGURASI PENUMPANG PADA
KENDARAAN/ALAT ANGKUT

2. KONFIGURASI DAN JUMLAH PENUMPANG PADA MODA TRANSPORTASI UMUM

JENIS KENDARAAN JUMLAHYANG BOLEH DIANGKUT (ORANG) JAM OPERASIONAL

LRT 30 ORANG / KERETA 06.00 - 18.00

TRANS MUSI
a. BUS BESAR 30 ORANG / BUS 06.00 - 18.00
b. BUS SEDANG 15 ORANG / BUS
ANGKUTAN UMUM TIDAK DALAM TRAYEK 2 ORANG
a. TAKSI/ASK BERKURSI 2 BARIS 3 ORANG 24 JAM
b. TAKSI/ASK BERKURSI 3 BARIS 4 ORANG
ANGKUTAN UMUM PERAIRAN TIDAK
DALAM TRAYEK 3 ORANG
a. KETEK - BERKURSI 3 BARIS
b. SPEED BOAT 40 PK BERKURSI 4 BARIS 5 ORANG 06.00 - 18.00
c. SPEED BOAT 200 PK BERKURSI 10 BARIS 20 ORANG
d. SPEED BOAT 400 PK - BERKURSI 11 BARIS 30 ORANG
 OPERASIONAL ANGKUTAN BARANG (DARAT DAN
SUNGAI) YANG DI PERBOLAHKAN SELAMA PSBB

1. ANGKUTAN BARANG YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK;

2. ANGKUTAN BARANG YANG DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN YANG DIPERBOLEHKAN SELAMA PEMBERLAKUAN PSBB, MELIPUTI :
a. ANGKUTAN BARANG UNTUK AKTIVITAS KEGIATAN KANTOR/INSTANSI PEMERINTAH, BAIK PUSAT MAUPUN DAERAH
BERDASARKAN PENGATURAN DARI KANTOR/INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT;
b. ANGKUTAN BARANG UNTUK AKTIVITAS BADAN USAHA MILIK NEGARA/DAERAH YANG TURUT SERTA DALAM PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) DAN/ATAU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT;
c. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR KESEHATAN;
d. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR BAHAN PANGAN/MAKANAN/MINUMAN;
e. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR ENERGI ;
f. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI;
g. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR KEUANGAN;
h. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR LOGISTIK;
i. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR PERHOTELAN;
j. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR KONSTRUKSI;
k. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR INDUSTRI STRATEGIS;
l. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR PELAYANAN DASAR, UTILITAS PUBLIK DAN INDUSTRI YANG DITETAPKAN SEBAGAI OBJEK
VITAL NASIONAL DAN OBJEK TERTENTU;
m. ANGKUTAN BARANG UNTUK SEKTOR KEBUTUHAN SEHARI-HARI;
n. ANGKUTAN BARANG UNTUK AKTIVITAS ORGANISASI KEMASYARAKATAN LOKAL DAN INTERNASIONAL YANG BERGERAK PADA
SEKTOR KEBENCANAAN DAN/ATAU SOSIAL.
 KEWAJIBAN PENGELOLA POOL KENDARAAN PENUMPANG
UMUM, TERMINAL PENUMPANG DAN/ATAU STASIUN KERETA
API

A. MENJAMIN PETUGAS OPERASIONAL YANG DITUGASKAN DALAM KONDISI SEHAT DENGAN

MELAKUKAN PENGUKURAN SUHU TUBUH DAN DIWAJIBKAN MENGGUNAKAN MASKER;
B. MELAKUKAN STERILISASI SETIAP RUANGAN DAN/ATAU FASILITAS UTAMA MAUPUN
FASILITAS PENUNJANG DENGAN DISINFEKTAN SETIAP HARI SECARA BERKALA;
C. MENYEDIAKAN TEMPAT CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN/ATAU HAND SANITIZER, DI SETIAP
AKSES PENUMPANG;
D. MELAKUKAN PEMERIKSAAN SUHU TUBUH KEPADA SETIAP CALON PENUMPANG YANG AKAN
MASUK KE DALAM KAWASAN TERMINAL PENUMPANG DAN/ATAU STASIUN KERETA API;
E. MENYIAPKAN POSKO KESEHATAN DAN TIM MEDIS YANG MAMPU MELAKUKAN PROTOKOL
KESEHATAN JIKA DITEMUKAN ORANG YANG TERINDIKASI COVID-19;
F. MENGATUR SIRKULASI UDARA DI SETIAP RUANGAN DI TERMINAL PENUMPANG DAN/ATAU
STASIUN KERETA API.
 SANKSI

PELANGGARAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBATASAN MOBILITAS ATAU

PERGERAKAN ORANG DAN/ATAU BARANG SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA DIKTUM
KESATU DIKENAKAN SANKSI SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
TERIMA KASIH

DINAS PERHUBUNGAN
KOTA PALEMBANG