Anda di halaman 1dari 1

[Puskesmas Temon I]

“Pendampingan” : Model Alternatif Penanganan Balita Kurang


Energi Protein Berbasis Masyarakat (Study Intervensi Gizi)
[Sumarjono, S.Gz*]

[*Petugas Gizi Puskesmas Temon I]


LATAR BELAKANG Indikator keberhasilan adalah perubahan
Masalah Kurang Energi Protein (KEP) pengetahuan, sikap, perilaku, status tumbuh,
berkaitan dengan asupan makanan dan status gizi. Intervensi sudah dilakukan sejak
penyakit, sedangkan faktor yang tahun 2008 sampai 2018 di daerah Kokap,
menyebabkan keduanya tersebut sangat Girimulya dan Temon.
beragam. Untuk menangani masalah KEP HASIL
diperlukan kerjasama lintas program dan lintas Hasil intervensi antara lain peserta meningkat
sektor dengan tidak meninggalkan sosial pengetahuan gizi kesehatan, sikap dan
budaya setempat. perilaku hidup bersih dan sehat. Pada
TUJUAN kelompok intervensi jumlah balita yang
Penelitian ini mengeksplorasi intervensi menderita KEP berkurang rata-rata 20 %
(“Pendampingan”) pada balita KEP di daerah setelah mengikuti intervensi, dan perubahan
Kokap, Girimulyo dan Temon Kabupaten status pertumbuhan yang naik bertambah 10
Kulon Progo. %.
METODE
Intervensi dilakukan oleh tim yaitu petugas Bagan 1. Rincian Kegiatan “Pendampingan”
kesehatan, masyarakat/kader, orangtua balita
KEP dengan dibuat kelompok maksimal 10
balita. Intervensi menggunakan metode sosial Pelaksanaan
learning. Pengambilan sampel menggunakan Perencanaan Monitoring REFERENSI
Masak, Evaluasi
purposive sampling. • Persiapan, Ng, C. S., Dibley, M. J. and Agho, K. E. (2012) ‘Complementary
makan, feeding indicators and determinants of poor feeding practices in
Rincian kegiatan intervensi antara lain Advokasi, Daya terima
berdoa, cuci KESIMPULAN Indonesia: A secondary analysis of 2007 Demographic and Health
sosialisasi/advokasi, perencanaan, belanja, sosialisasi makan, berat
tangan, Intervensi ”pedampingan“ dengan metode Survey data’, Public Health Nutrition , 15(5), pp. 827–839. doi:
memasak bersama, cuci tangan, doa dan badan, 10.1017/S1368980011002485.
konsultasi, sosial learning dapat dijadikan model
makan bersama, pemantauan status tumbuh kesehatan, Sartika, R. A. D. (2007) ‘An Analysis on The Usage of Health Service
pemantauan penanganan balita KEP di masyarakat dengan
dan gizi, evaluasi, diskusi, konsultasi dan RTL Related to Nutritional Status of Under-five Years Old Children’,
berat badan menyesuaikan sosial budaya yang ada. Saran Journal of Public Health University of Indonesia . doi:
sharing/curhat, pembagian bahan makanan.
Intervensi dilakukan di rumah lebih lanjut kepada pemerintah, puskesmas, 10.1073/pnas.1119918109.
lintas sektor, lembaga swasta dan masyarakat Zulkifli, Widjanarko, B. and Widagdo, L. (2014) ‘Analisis Media
balita/kader/masyarakat sesuai kesepakatan Audio terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
dan dilakukan seminggu sekali dalam jangka 3 dapat mengadopsi, mendukung keberlanjutan
(APD) pada Petugas Laboratorium Kesehatan Kota Banjar’, Jurnal
bulan (10 kali pertemuan) dengan lama kegiatan “Pendampingan”, Promosi Kesehatan Indonesia , 9(2).
pertemuan kurang lebih 3-4 jam.

Anda mungkin juga menyukai