Anda di halaman 1dari 12

DIABETES MILITUS

oleh: kelompok 4
Definisi,,,

Diabetes Melitus atau kencing manis adalah suatu gejala


kelainan dalam tubuh yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah dan adanya gula dalam air kencing (Mansjoer, 2005).
Klasifikasi :
1. DM tipe I (destruksi sel beta biasanya menjurus ke defisiensi
insulin absolut): Autoimun, Idiopatik.

2. DM tipe II (biasanya berawal dari resistensi insulin yang


predominan dengan defisiensi insulin relatif menuju ke defek
sekresi insulin yang predominan dengan resistensi insulin)

3. DM tipe spesifik lain:


Diabetes tipe ini, penderita memiliki pankreas yang masih
berfungsi menghasilkan insulin, tetapi insulin ini tidak
berfungsi secara efisien. Hal ini disebabkan terlalu banyak
lemak di dalam tubuh, jenis diabetes ini sangat umum pada
mereka yang menderita kegemukan (obesitas).
ETILOGI
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat
insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan
penting pada mayoritas DM.(Smeltzer,2001)

 Faktor lain yang dianggap sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu


:
1. Kelainan sel beta pankreas,
2. Faktor – faktor lingkungan
3. Gangguan sistem imunitas
4. Kelainan insulin.
Manifestasi Klinis :
Gejala Akut :
 Gejala pada klien Diabetes yang satu dengan yang lain tidaklah
selalu sama, gejala-gejala umumnya timbul dengan tidak
mengurangi kemungkinan adanya variasi gejala yang lain, dan
bahkan ada penderita Diabetes yang tidak menunjukkan gejala
apapun sampai pada suatu saat tertentu.(Tambayong, 2007).

 Pada permulaan gejala yang timbul meliputi tiga yaitu:


1. Polifagia/ banyak makan
2. Poliuria/banyak kencing
3. Polidipsia/ banyak minum
 Penatalaksanaan Diabetes Melitus berupa serangkaian aturan yang
ketat yang harus dilakukan, dimana terdapat empat konsep dasar
pada pengobatan Diabetes Melitus: (Ignatavicius, 2007)

1. Diet Diabetes Melitus


2. Latihan Fisik atau Olah Raga
3. Pendidikan Kesehatan
4. Obat Hipoglikemik/Anti Diabetes (OAD dan Insulin)
Komplikasi
 Komplikasi Diabetes Melitus merupakan faktor yang
membahayakan jiwa penderita, dengan adanya insulin
komplikasi akut dapat dicegah, akan tetapi harapan hidup
penderita yang lebih panjang sulit dihindarkan terjadinya
komplikasi kronik. (Syamsuhidayat, 2007).

1. Komplikasi Metabolik Akut


2. Komplikasi Metabolik Kronik
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

 Pengkajian
 Data Biografi
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit sekarang
 Keluhan Utama
 Pemeriksaan fisik
 Pola fungsional menurut Gordon
 Riwayat penyakit keluarga
Diagnosa Keprawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan luka
gangren yang melebar sehingga mengenai syaraf tepi
ditandai dengan klien mengeluh kesakitan, tampak
meringis, ada luka gangren.
2. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan
terganggunya sirkulasi darah ditandai dengan klien
mengeluh gatal-gatal, adanya luka gangren.
3. Risiko tinggi infeksi sehubungan dengan tingginya kadar
glukosa dalam darah, menyebabkan aliran darah
terganggu, sehingga dapat merusak jaringan kulit seperti
gangren.
4. Nutrisi berhubungan dengan terjadinya Hipoglikemia/
Hiperglilkemia ditandai dengan terjadinya
peningkatan/penurunan kadar glukosa/gula darah,
mengeluh cepat lapar dan cepat kenyang, tidak mampu
menghabiskan porsi makan yang disediakan.
Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan & Intervensi
Kriteria Hasil
1 Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Observasi keadaan umum klien
nyaman nyeri tindakan 2. Observasi tanda- tanda vital
sehubungan perawatan selama klien
dengan luka 3 x 24 jam nyeri 3. Observasi kualitas dan
gangren yang dapat berkurang intensitas nyeri
melebar sehingga dan akhirnya 4. Anjurkan klien untuk mengatur
mengenai syaraf hilang, dengan posisi tubuhnya agar luka tidak
tepi ditandai kriteria hasil: tertekan
dengan klien Klien tidak 5. Jaga kesterilan alat dan teknik
mengeluh mengeluh steril dalam mengobati luka.
kesakitan, kesakitan, tidak 6. Konsultasi pada dokter jika
tampak meringis, meringis, keadaan nyeri tidak bisa hilang
ada luka gangren. luka membaik 7. Tehnik pembalutan luka yang
tidak terlalu ketat
Implementasi Keperawatan
 Pelaksanaan merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana
keperawatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri
(independen) dan tindakan kolaborasi. Agar lebih jelas dan akurat dalam
melakukan implementasi diperlukan perencanaan keperawatan yang spesifik
dan operasional (Tarwoto dan Wartonah, 2006)

Evaluasi Keperawatan
 Evaluasi adalah tahap yang kelima dan terakhir dalam proses keperawatan,
evaluasi dalam proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang
rencana keperawatan. Evaluasi merupakan aspek yang penting dari proses
keperawatan, karena kesimpulan yang didapat dari evaluasi menentukan
apakah intervensi keperawatan dihentikan/ dilanjutkan/diubah
(dimodivikasi). (Hidayat, 2007).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai