Anda di halaman 1dari 3

PENDEKATAN KRISTOLOGI

Materi kuliah online Dogmatika II, 15 April 2020 via WA.


Good News : Teman2, saya berterima kasih karena kalian sudah mengerjakan tugas mandiri-
manual yang sudah terkumpul tadi malam. Saya membaca dari apa yang kalian
kerjakan, tampak bahwa kalian serius dengan kuliah ini.

Mengenai sinkronisasi dari pendekatan kristologi, saya mau bilang begini: pendekatan
“dari belakang” sebenarnya tidak berbeda dengan “dari bawah” karena yang dibicarakan di situ
ialah Yesus yang dilihat dan dipahami dalam konteks dan budaya orang Yahudi. Kecenderungan
yang sama berlaku juga pendekatan “dari depan”. Dari hal "isi", pendekatan dari depan sinonim
dengan pendekatan dari atas. Sebagai manusia kita ada di masa kini. Masa depan belum menjadi
milik kita. Benar bahwa ia akan menjadi milik kita tetapi saat ini hal itu belum menjadi
kenyataan. Masa depan itu adalah milik Allah. Allah sudah ada di masa depan. Jadi kalau kita
bicara tentang kristologi “dari depan” sama artinya dengan bicara tentang kristologi “dari Allah”.
Secara isi, hal itu sama dengan kristologi “dari atas”.

Ternyata, dalam perkembangan terdapat juga pendekatan lain yang diajukan para teolog.
B Klappert mengusulkan 5 pendekatan krstologi: Pertama, kristologi dari atas ke bawah yaitu
inkarnasi firman (dari Allah menjadi manusia). Kedua, kristologi di bawah. Ketiga dari bawah ke
atas, keempat kristologi yang simultan dari atas dan dari bawah di dalam kerugma. Kelima,
kristologi simultan: dari atas dan bawah yakni dapat ditemukan dalam pandangan tentang jalan
yang dilalui Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia.

Dengan beragamnya pendekatan2 yang ada mengenai kristologi, Jurgen Moltmann


menawarkan beberapa pendekatan kristologi. Ada 3 pendekatan yang dia ajukan: Pertama,
“kristologi yang kosmologis”. Unsur-unsur kosmis dalam pandangan agama dan kebudayaan
Yunani, terutama seperti yang tertuang dalam filsafat Plato dan Neo-Platonis diangkat oleh
bapak-bapak gereja untuk mendefinisikan Yesus dan makna pekerjaanNya bagi manusia.. Apa
ada yang tahu filsafat Plato dan neo-platonis mengenai Yesus? Kedua, kristologi yang
antropologis. Gambaran tentang Yesus yang dikembangkan gereja sejak masa pencerahan
sampai dengan Karl Barth dimasukkan dalam pendekatan kristologi ini. Dalam kristologi
antropologis, pengalaman manusia mendapat perhatian besar.
Ketiga, kristologi yang eskatologis. Maksudnya di tengah-tengah kesibukan manusia
(gereja) untuk mendefinisikan siapa Yesus dan makna pekerjaanNya serta titik sambung apa
yang ada pada manusia untuk dapat menerima dan mengalami peristiwa itu, manusia dikejutkan
dengan kritik yang datang dari Allah atas usaha-usaha yang manusia lakukan. Kritik itu tidak
bermaksud menolak definisi yang gereja buat melainkan menyadarkan gereja agar terus menerus
membaharui definisi itu agar makin mendekati kenyataan yang didefinisikannya. Dari
pendekatan yang sudah kita bahas, umumnya berasal dari pemikiran para teolog barat (Western
teology). Pertanyaan sekarang, bagaimana dengan konteks Asia memahami Yesus? Pendekatan
apa yang dipakai?

Kita tahu bahwa konteks kita di Asia termasuk Indonesia ditandai oleh keberagaman
agama. Bertolak dari konteks ini, Choan Seng Song menawarkan pendekatan kristologi dari
samping. Pendekatan ini berangkat dari asumsi bahwa pemberitaan tentang Yesus Kristus
berlangsung dalam konteks pluralisme agama dan keyakinan. Gereja dan orang kristen tidak
hidup dalam satu lingkungan yang tertutup, kosong, dan tak bernama. Mereka bergaul dan
berinteraksi dengan manusia yang dari agama dan keyakinan berbeda-beda. Dunia Asia di mana
gereja hadir telah memiliki, nama, sejarah dan makna. Dalam agama-agama itu juga terdapat
tradisi-tradisi suci dan nilai-nilai etis, moral dan spiritual yang mulia, agung, dan disebut
kebajikan serta patut dipuji.

Percakapan atau studi tentang Yesus Kristus yang diupayakan dalam konteks demikian
perlu memberi perhatian pada nilai-nilai suci dan tradisi spiritual dari agama dan keyakinan
masyarakat yang menyekitari gereja dan orang kristen. Pemikiran Song ini menjadi kristologi
kontekstual. Bagaimana wajah Yesus dipahami berdasarkan konteks budaya, agama, tertentu.
Demikian pendekatan kristologi yang berkembang. Semua itu dilakukan demi memahami siapa
Yesus dan pekerjaan-pekerjaanNya. Karena itu kita tiba pada tugas utama kristologi yaitu
memahami Yesus dan pekerjaan2Nya. Kita akan mulai dengan mencari sumber melalui Alkitab

Rekomendasi baca buku Petualangan Intelektual mengenai


gagasan filsuf dari Socrates, Plato, Aristoteles sampai pada Hegel.
WARNING!!!

Teman2, menurut kalender akademik, Tes Tengah Semester akan


berlangsung tanggal 20-an April. Kita masih harus dua kali kuliah
untuk persiapan tes tengah semester.

INGAT: hari senin sore kuliah bersamaan


dengan kelas A. Jam 15.00-17.00. Kemudian kita
lanjut Rabu dgn jdwal seperti biasa. Untuk
sementara tidak ada tugas! 

Catatan file Vella Asbanu.

Anda mungkin juga menyukai