Anda di halaman 1dari 15

.

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn. A DENGAN MASALAH RESIKO


PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GATOT KACA RSJD Dr. AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Kelompok :
1. Dian Oktavina (1701012)
2. Didik Andy nugroho (1701013)
3. Dwi Setyani ( 1701014)
4. Erna Dewi K ( 1701015)
5. Evi Nurul J ( 1701016 )

PROGRAM STUDI Dlll KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Tn. H DENGAN MASALAH UTAMA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI
RUANG Gatot Kaca RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl Letgen Suprapto 66 Mawar RT 03/ RW 01 Batang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Tanggal dirawat : 10 Desember 2019
Tanggal pengkajian : 24 Desember 2019
Ruang Rawat : Gatot Kaca
No. CM : 00108740
Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
Penanggung Jawab : Tn. H ( Ayah)

B. Alasan Masuk
1 Minggu klien memecahkan barang perabot dan memukul orang tua dengan alasan
ingin di belikan motor kemudian klien di bawa ke RSJ Dr. Amino Gondhohutomo.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa ?
Pasien baru pertama kali di bawa ke RSJD Dr.Amino Gondhohutomo
2 . Pengobatan sebelumnya
Klien belum pernah pengobatan sebelumnya
3. Trauma
Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fisik penolakan lingkungan , kekerasan
dalam keluarga baik sebagai pelaku korban maupun saksi klien juga tidak pernah
terlibat dalam tindakan Kriminal.
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Anggota Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa , klien
mengatakan tidak ada anggota kelurga yang di rawat di RSJ
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah klien pernah memecahkan
barang perabot sehingga tangannya terluka
Masalah keperawatan: Resiko tinggi kekerasan
D. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda–tanda vital : TD : 120/70 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,60 C
b. Ukur :
BB : 65kg
TB : 160 Cm
c. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik,
E. Psikososial

1. Genogram

Keterangan :
: Klien
: Tinggal Serumah
: Wanita
:L :Laki-laki
Dalam keluarga klien merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara klien mempunyai adik
laki –laki berumur 13 tahun Kelas 1 SMP dan mempunyai adik Perempuan yang
masih berumur 10 tahun Kelas 5 SD

2. Konsep diri
a. Citra/Gambaran tubuh
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya, karena sudah
ciptaan tuhan yang diberikan.
b. Identitas diri
Klien mengatakan nama klien Tn. A, klien adalah anak Pertama dari 3
Bersaudara
c. Klien Saat ini duduk di bangku SMA Kelas 2 .Saat sekolah klien sering di bully
oleh teman –temannyam” Kamu anak orang tidak punya tidak usah berteman
dengan saya “ .Karena tidak selevel dengan temannya , Klien merupakan anak
pertama dari 3 bersaudara adiknya laki-laki kelas 1 SMP dan yang kedua laki-laki
kelas 5 SD
d. Deal diri
Klien mengatakan Bisa bersekolah tanpa di bully teman –temannya , temannya
tidak pilih kasih mau menerima klien , Klien ingin di belikan motor seperti
adiknya yang di belikan mainan
e. Harga diri
Klien merasa malu dengan temannya dan lingkungan karena di anggap miskin
dan kurang gaul .
Masalah keperawatan : harga diri rendah situasional
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan bahwa orang yang paling berarti untuknya adalah ibuk dan
bapaknya .
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Sebelum Klien masuk RSJ klien ikut kegiatan karang taruna ketika di rawat RSJ
klien kurang mampu bersosialisasi dengan teman lainya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien kurang mampu bersoalisasi dengan baik dengan teman-teman lainnya,
namun klien juga selalu membagi makanannya bila mempunyai makanan.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan yang muncul

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, klien percaya kepada penciptanya.
b. Kegiatan beribadah
Pasien beragama islam, rajin melakukan ibadah 5 waktu , Pasien selalu istighfar

Status Mental
1. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, penggunaan pakaian sesuai dengan fungsinya, selama di
rumah sakit klien selalu memakai seragam rumah sakit , ketika makan klien tidak
berceceran klien bak dan bab di kamar mandi
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan yang muncul
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien Gagap & Koheren.
3. Aktifitas Motorik
Klien tampak gelisah, dan mondar-mandir tidak jelas sering berbicara sendiri dan
marah –marah .
4. Alam Perasaan
Klien merasa kecewa karena sudah memukul orang tuanya dan memecahkan barang
perabot di rumah
Masalah keperawatan: keputusasaan
5. Afek
Afek tumpul. Klien saat diajak berkomunikasi mau menjawab saat diberikan stimulus
tanpa menepuk kaki atau tangannya.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif, klien masih sering melamun dan diam
Masalah keperawatan: Resiko Kekerasan
7. Presepsi
Klien tidak mengalami halusinasi pengecapan dan pendengaran stimulus normal
Masalah keperawatan: Perubahan sensorik Perceptual : pengecapan
8. Isi Pikir
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan ingin segera bersekolah
9. Arus Pikir
Arus pikir klien Flight of idea yaitu Pembicaraan melayang dari topik satu ke topik
lain
10. Tingkat Kesadaran
Klien mengatakan masih bingung klien mampu menjawab alasan mengapa klien di
bawa ke RSJ , klien mengenali orang tua nya klien mengetahui dimana dia sekarang
11. Memori
Klien mengatakan bisa mengingat apa yang sudah terjadi kepada dirinya kemarin tapi
tidak semua ingat hanya beberapa.
Masalah keperawatan: Perubahan proses pikir
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien bisa konsentrasi. Klien bisa menyebutkan nama-nama hari dan berhitung saat
diberi pertanyaan penambahan maupun pengurangan dan bisa membaca tulisan yang
ada di dekatnya.
Masalah keperawatan: -
13. Kemampuan penilaian
Jika diberi penjelasan, klien tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat. Klien
selalu mengatakan ingin menunggu bapak dan ibunya supaya benar keputusan yang
akan di ambil.
14. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya sering melamun dan marah-marah dirumah sehingga
dibawa bawa ke RSJ
Masalah keperawatan: kerusakan komunikasi

F. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien mampu memenuhi kebutuhan
Klien makan 3 kali sehari, makan sendiri tanpa bantuan, klien mampu membereskan
alat-alat makan setelah selesai makan. Klien mampu merawat dirinya sendiri,Klien
mengatakan akan rutin minum obat dan kontrol serta akan menjaga kesehatannya.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan Diri
Klien akan makan bila diambilkan oleh ibunya dirumah,jika ibu tidak dirumah
maka akan mengambil sendiri. klien bisa menjaga keamanan dirinya sendiri, Klien
tidak mampu merawat dirinya sendiri, membutuhkan bantuan ibunya. Klien
mengatakan akan rutin minum obat dan kontrol an akan menjaga kesehatannya.
Masalah keperawatan: perubahan pemeliharaan kesehatan
b. Nutrisi
Klien mengatakan puas dengan pola makannya sehari 3x dan habis, klien
mengatakan jika makan ikut bergabung dengan teman-temannya supaya tidak
sepi, klien mengatakan nafsu makan baik.tidak menurun .
G. Mekanisme Koping
Klien mengatakan kalau pulang nanti klien akan membagi beban pikirannya dengan
keluarga, dan akan mengurangi marah-marahnya. Klien juga mengatakan bila merasa
ketakutan dan ingin marah klien akan melakukan teknik relaksasi.
H. Masalah Psikososial
Klien saat dilakukan wawancara cenderung diam dan menjawab bila ingin menjawab.
Klien mengatakan kalau merasa khawatir kalau nantinya setelah klien pulang dari
lingkungan merasa mengucilkan klien.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri: harga diri rendah.
I. Pengetahuan
keluarga klien mengatakan kurang memahami koping dan faktor predisposisi
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakitnya
J. Aspek Medik

Diagnosa medik : Skizofrenia Pararoid

Terapi medik : Risperidone 2x2 mg


THP 2 x 2 mg
CPZ 1 x 50 mg
K. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1. DS : Resiko perilaku
- klien mengatakan sebelum masuk kekerasan
rumah sakit klien tidak mampu
mengontrol marahnya karena tidak
dibelikan motor.
- Klien mengatakan belum pernah
dirawat di RSJ
DO :
- Klien tidak kooperatif

2. DS : Gangguan konsep
- Klien mengatakan marah kepada diri : Harga diri
orangtuanya karena saat di sekolah klien rendah
dibuli karena dianggap anak orang
miskin tidak bisa mengikuti gaya teman
temannya.
- DO :
- Klien tampak murung dan gelisah
3. DS : Resiko mencederai
- Klien mengatakan sebelumnya belum diri, orang lain dan
pernah dibawa ke RSJ lingungan
- Klien mengatakan saat dirumah
marah marah dan memecahkan
perabotan yang ada dirumah.
DO :
- Mata menatap tampa kedip ,pandangan
tajam.
L. Daftar Masalah Kepribadian
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingungan

M. Pohon Masalah

Resiko menciderai diri,


Akibat
orang lain dan lingkungan

Resiko Perilaku
Core Problem
Kekerasan

Gangguan konsep diri, harga


Sebab
diri rendah

N. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingungan
RENCANA DAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. A
Ruang : Gatot Kaca
No RM : 00108740
NO Diagnosa dan Terapi Keperawatan Diagnosa dan Terapi Medis
1 Dx Dx Medis
Resiko Perilaku Kekerasan F20.3
Harga Diri Rendah Skizofrenia Pararoid
Resiko mencederai diri, orang lain dan (undifferentiated)
lingkungan
Terapi Keperawatan Terapi Medis
SP1 Resiko Perilaku Kekerasan Risperidone 2 x 2 mg
1. Bina Hubungan saling percaya
THP 2 x 2mg
2. Bantu Klien identifikasi penyebab,
tandan dan gejala perilaku kekerasan CPZ 1x50 mg
yang dilakukan, akibat PK
3. Jelaskan cara mengontrol Marah
4. Ajarkan pasien mengontrol marah
dengan cara pertama : Tarik nafas dalam,
dan memukul bantal

SP2 Resiko Perilaku Kekerasan


1. Ajarkan pasien mengontrol marah
dengan cara kedua : meminum obat
2. Latih cara minum obat yang benar

SP3 Resiko Perilaku Kekerasan


1. Ajarkan pasien mengontrol marah
dengan cara ketiga: komunikasi verbal

SP4 Resiko Perilaku Kekerasan


1. Ajarkan pasien mengontrol marah
dengan spiritual

SP1 HDR
1.
2.
dimiliki pasien
3.Bantu pasien menilai kemampuan yang masih
dapat digunakan,
4.
kemampuan yang akan dilatih,
5.
menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih dalam rencana harian

SP2 HDR
1. Evaluasi
kegiatan pertama yang telah dilatih dan
berikan pujian
2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang
akan dilatih
3. Latih kegiatan kedua kedua (alat dan cara)
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan :
dua kegiatan masing2 dua kali per hari
SP3 HDR
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang
telah dilatih dan berikan pujian.
2. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang
akan di latih.
3. Latih kegiatan ketiga ( alat dan cara)
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan :
tiga kegiatan masing2 dua kali per hari
SP4 HDR
1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan ketiga
yang telah dilatih dan berikan pujian
2. Bantu pasien untuk memilih kegiatan ke
empat yang akan dilatih
3. Latih kegiatan ke empat (alat dan cara)
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan : empat kegiatan masing2 dua kali per
hari
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. A Hari,Tanggal/Jam : Selasa ,24-12-19/10.00


Ruang : Gatot Kaca No RM :00108740
IMPLEMENTASI EVALUASI
 Data : S : - Pasien mampu mengingat
Ds : - pasien mengatakan tiba tiba ingin marah dan nama perawat dan waktu
dan membanting barang barang perabotan interaksi yang telah
- Pasien mengatakan kesal disepakati. Pasien
Do : - muka pasien tampak kesal, tatapan tajam. mengatakan apa yang
 Diagnosa Keperawatan menyebabkan dirinya marah :
Resiko Perilaku Kekerasan “ saya marah karena di bully
Tindakan keperawatan teman –teman , temannya
1. Membina hubungan saling percaya kepada pilih kasih , Klien ingin di
klien
2. Mengidentifikasi gangguan identitas diri belikan motor seperti adik
3. Mengajarkan pasien mengontrol marah saya yang di belikan mainan “
dengan cara pertama : tarik nafas dalam dan
memukul bantal
4. Menciptakan lingkungan yang tenang untuk Pasien mampu menjelaskan
istirahat klien
5. Membuat kontrak waktu yang akan datang cara tarik nafas dalam. Pasien
(SP2P), tujuan interaksi, tempat interaksi. mengatakan tutup mata tarik
 RTL
Melanjutkan ke SP 2 (Meminum Obat) nafas lewat hidung tahan lalu
keluarkan lewat mulut. Lalu
memukul bantal
O : - Pasien melakukan cara
mengontrol marah dengan tarik
nafas dalam dan memukul bantal,
menutup mata tarik nafas lewat
hidung tahan lalu keluarkan lewat
mulut. Lalu memukul bantal
A : Pasien mampu mengontrol
marah dengan cara tarik nafas
dalam dan memukul bantal
P : Pasien bersedia jika tarik nafas
dalam dan memukul bantal
dimasukkan ke dalam jadwal
harian. 1x dalam sehari.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. A Hari,Tanggal/Jam : Rabu ,25-12-19/10.00


Ruang : Gatot Kaca No RM : 00108740

IMPLEMENTASI EVALUASI
 Data : S : - Pasien mampu mengingat nama
Ds : - pasien mengatakan masih belum bisa perawat dan mengingat waktu
mengontrol marah. interaksi. Pasien mengatakan
-Pasien mengatakan kesal marah kepada orang tua nya
-Pasien mengatakan benci kepada orang karena sering memarahinya: “
yang memarahinya. saya kesel jika inget saya di bully
Do : - pasien mencoba tarik nafas dalam saat teman teman saya dan ketika
pasien merasa marah. ingat tidak dibelikan motor oleh
 Diagnosa Keperawatan orang tua saya.”
Resiko Perilaku Kekerasan - Pasien mampu mengatakan
Tindakan keperawatan cara-cara mengontrol marah
1. Membina hubungan saling percaya kepada dengan cara pertama : tarik nafas
klien
2. Mengingat kontrak yang telah di sepakati dalam
3. Mengidentifikasi gangguan identitas diri - Pasien mengatakan bersedia
4. Mengingatkan kembali cara tarik nafas
dalam untuk diajarkan cara mengontrol
5. Mengajarkan pasien mengontrol marah marah kedua : meminum obat.
dengan cara kedua : minum obat
6. Melatih cara minum obat yang benar O : - Pasien melakukan cara mengontrol
7. Memberi pujian marah kedua : meminum obat.
 RTL - Pasien mampu meminum obat
Melanjutkan ke SP3 dan SP4 (Komunikasi yang sudah di resepkan dokter
Verbal dan spiritual)
dengan benar tetapi harus
didamping oleh perawat.

A : Pasien mampu mengontrol marah


dengan minum obat dalam dengan
benar ( 6B ,benar pasien,benar
obat,benar dosis, benar
cara/rute,benar waktu,benar
dokumentasi )
P : Pasien bersedia jika minum obat di
masukkan ke dalam jadwal
harian. 2 x sehari

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. A Hari,Tanggal/Jam : Kamis ,26 -12-19/10.00


Ruang : Gatot Kaca No RM : 00108740

Data : S : - Pasien mampu mengingat nama


Ds :
perawat dan mengingat waktu
- pasien mengatakan masih sedikit bingung
interaksi. Pasien mengatakan
dan belum bisa mengontrol marah dengan obat.
marah kepada ibu dan bapak
Pasien mengatakan kesal
karena tidak membelikan motor:
Pasien mengatakan kesal jika ingat dan
“ saya kesel jika inget saya
menyesal ingin memerbaiki atau mengontrol
dibully dan keinginan saya untuk
emosinya.
mempunyai motor tidak dipenuhi
Do :
oleh orang tua saya ”
- pasien mencoba mengontrol dengan cara
- Pasien mampu mengatakan
verbal dan cara spiritual saat pasien marah.
cara-cara mengontrol marah
Diagnosa Keperawatan
dengan cara pertama dan kedua :
Resiko Perilaku Kekerasan
tarik nafas dalam pukul bantal,dan
Tindakan keperawatan
minum obat 6B( benar
1..Membina hubungan saling percaya kepada
pasien,benar obat,benar
klien
dosis,benar cara,benar
2. Mengingat kontrak yang telah di sepakati
waktu,benar dokumentasi)cara
3. Mengingatkan kembali cara tarik nafas
dalam pukul bantal dan obat. ketiga secara verbal dan cara e
Mengajarkan pasien mengontrol marah dengan
empat spiritual.
cara ketiga dan keempat : verbal dan spiritual.
Melatih cara O : - Pasien melakukan cara mengontrol
verbal( mengungkapkan,menolak,meminta
marah ketiga dan keempat :
dengan benar)
Melatih mengontrol marah spiritual (sholah secara verbal. Dan spiritual.
dan berdoa) .
- Pasien mampu
Masukan kedalam jadual harian.
Evaluasi kegiatan fisik 1,2 & obat & verbal & mengungkapkan,meminta dan
spiritual . dan memberikan pujian. menolak dengan benar.pasien
tau waktunya sholat dan cara
RTL
Mengevaluasi dan menilai apakah berdoa kepada pencipta-NYA.
sudah mampu mengontrol marahnya.
A : Pasien mampu mengontrol marah
dengan verbal dan spiritual.

P : Pasien bersedia jika mengontrol


marah secara verbal dan spiritual di
masukkan ke dalam jadwal harian.

Anda mungkin juga menyukai