PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari senin tanggal 18 november di ruang Bima RSUD
KRMT Wongsonegoro secara alloanamnesa
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn.S
Umur : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Semarang
No.RM : 488323
Tanggal Masuk RS :18 November 2019
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.P
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Semarang
Hubungan dg pasien : Anak
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Lemah anggota gerak ekstremitas kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan anggota gerak kirinya tiba-tiba mengalami
kelemahan, sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, kelamahan tiba-tiba
terjadi saat pasien bangun tidur. Bicaranya menjadi pelo dan wajahnya terasa
kaku, lalu keluarga membawa pasien ke IGD RSUD KRMT Wongsonegoro
untuk mendapatkan tindakan lanjut.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pada tahun 2017sebelumnya pasien pernah masuk
RS dengan diagnosa SNH.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan di keluarga ada riwayat mempunyai penyakit
hipertensi
C. REVIEW of SISTEM (ROS)
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Skala Koma Glaslow : Verbal : 5 , Psikomotor : 6 , Mata : 4
TB/BB : 165 cm/70 kg
TTV : N : 90x/mnt , S : 36,8℃ RR: 23x/mnt TD: 140/90 mmHg
1. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (Subyektif) :
a. Palpitasi : Tidak ada
b. Nyeri dada : Tidak ada
c. Riwayat Pemakaian Obat Jantung : Ya , Obat :
Tanda (Obyektif) :
a. Inspeksi
- Sklera : Ikterik
- Konjungtiva : Anemis
- Ictus Cordis : Tampak
- Pulsasi Katup : Tampak
b. Palpasi
- Heart Rate
Frekuensi : 90 kali/menit
Ciri denyutan : Pulsus Seler
Irama : Teratur
Isi Nadi : Kuat
Arteri Karotis : Teraba
Ictus Cordis : Teraba
Ekstremitas : Tidak edema
Kulit : Hangat
Capillary Refill : < 3 detik
c. Perkusi
- Batas Jantung : Normal
d. Auskultasi
- Bunyi Jantung I, II : Teratur
- Gallop : Tidak ada
- Murmur/Bising Jantung : Tidak ada
2. Sistem Persyararafan
Gejala (Subyektif)
a. Rasa ingin pingsan/pusing : Ada
b. Sakit Kepala P: Nyeri kepala Q: berputar-putar R: Kepala S: 4 T: Hilang
timbul
c. Kesemutan/kebas/kelemahan : Ada
d. Kesulitan Menelan : Ada
e. Gejala sisa stroke : Ada
f. Kejang
- Urutan Kejang : Tidak ada
- Karakter dari Gejala Kejang : Tidak ada
- Faktor Pencetus : Tidak ada
- Riwayat Kejang : Tidak ada
- Penggunaan Obat Kejang : Tidak pernah
g. Status postikal : tidak ada kelainan Cara mengontrol : -
Tanda (Obyektif) :
a. Pemeriksaan Saraf Kranial : tidak ada kelainan, pasien mampu
mengenali bau yang diberi perawat
b. Pemeriksaan Fungsi Sensorik : pasien mampu merasakan rangsang
panas dan dingin yang diberi perawat
c. Pemeriksaan Fungsi Motorik : pada ekstremitas pasien sebelah kiri
mengalami kelemahan. Kekuatan otot :
2 5
2 5
d. Pemeriksaan Refleks : ketika tendon patella pasien diketuk pada bagian
ektremitas kiri pasien memiliki skala 1 yaitu hypoactive atau terjadi
kelemahan/penurunan respon
e. Pemeriksaan Saraf Otonom : keluarga pasien mengatakan BAK
pasien dibantu dengan menggunakan selang kateter, BAB pasien
dibantu dengan menggunakan pispot
D. DATA PENUNJANG
1. Pemetiksaan Laboratorium
Hari, tanggal Pemeriksaan : 21-11-19/ Jam 06.17
2. Pemeriksaan Diagnostik
a. Rontgen
KESAN:
Kardiomegali (LVH)
Pulmo : Tak tampak kelainan
Tulang dan jaringan lunak baik
b. EKG
Vent rate 97 bpm Normal sinus rhythm
QRS duration 104 ms ST & T wave abnormality, consider
QT/QTc 396/502 ms lateral ischemia
PR interval 146 ms Prolonged QT
P duration 48 ms Abnormal ECG
RR Interval 618 ms
P-R-T axes 41-8 125
3. Terapi
IV. INTERVENSI
No. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
Dp
1. Setelah dilakukan NIC :
tindakan 1. Pantau TTV 1. Peningkatan tekanan DESY
tiap jam dan darah sistemik yang
keperawatan selama
catat hasilnya diikuti dengan
3x24 jam di 2. Kaji respon penurunan tekanan
harapkan Resiko motorik darah diastolik
terhadap merupakan tanda
ketidakefektifan
perintah peningkatan TIK.
perfusi jaringan sederhana Napas tidak teratur
cerebral dapat 3. Pantau status menunjukkan
neurologis adanya peningkatan
teratasi dengan
secara teratur TIK
kriteria hasil : 4. Dorong 2. Mampu mengetahui
a. Mampu latihan kaki tingkat respon
mempertahankan aktif/ pasif motorik pasien
5. Kolaborasi 3. Mencegah/menurun
tingkat pemberian kan atelektasis
kesadaran obat sesuai 4. Menurunkan statis
b. Fungsi sensori indikasi vena
6. Pertahankan 5. Menurunkan resiko
dan motorik
posisi head up terjadinya
membaik pada posisi komplikasi
anatomis atau 6. Menambah saturasi
posisi kepala oksigen
o
30 7. Memperlancar
7. Pertahankan peredaran darah
tirah baring
dan ciptakan
lingkungan
yang nyaman.
2. Setelah dilakukan NIC : 1. Mengajarkan klien
tindakan tentang dan pantau DESY
1. Ajarkan klien penggunaan alat bantu
keperawatan selama tentang dan mobilitas klien lebih
3x24 jam hambatan pantau mudah.
mobilitas fisik dapat penggunaan 2. Membantu klien dalam
alat proses perpindahan
teratasi dengan bantu mobilitas. akan membantu klien
kriteria hasil : 2. Ajarkan dan latihan dengan cara
a. Mendemonstrasi bantu klien tersebut.
dalam proses 3. Pemberian penguatan
kan rentang
gerak (ROM) positif selama aktivitas
perpindahan. akan mem-bantu klien
b. Mempertahanka
3. Berikan semangat dalam
n integeritas penguatan latihan.
kulit. positif selama 4. Mempercepat klien
beraktivitas. dalam mobilisasi dan
4. Ajarkan teknik mengkendorkan otot-
latihan ROM otot
5. Pantau tingkat 5. Mengetahui
kemampuan perkembngan
mobilisasi klien mobilisasi klien
sesudah latihan ROM
6. Observasi kulit
diatas tonjolan
tulang.
V. IMPLEMENTASI