Anda di halaman 1dari 25

PENGUJIAN RERATA

Oleh:
Devi Solehat
PENGERTIAN
Hipotesis Penelitian : sifatnya masih
proposisional (verbal), karena itu hipotesis
ini tidak dapat diuji secara empirikal.

Hipotesis

Secara umum, formulasi hipótesis dapat dituliskan :

Pengujian ini disebut pengujian satu pihak kanan

Pengujian ini disebut pengujian satu pihak kiri

Pengujian ini disebut pengujian dua pihak



CONTOH
 Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah
media massa, bahwa harga beras jenis “A” di suatu
wilayah adalah Rp. 3.200,- (Pengujian Dua Pihak)
Ho : µ = Rp. 3.200,-
Ha : µ ≠ Rp. 3.200,-
 Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di
suatu wilayah tidak kurang dari Rp. 3.200,- (Pengujian
Satu Pihak – Kiri)
Ho : µ ≥ Rp. 3.200,-
Ha : µ < Rp. 3.200,-
 Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di
suatu wilayah tidak lebih dari Rp. 3.200,- (Pengujian
Satu Pihak – Kanan)
Ho : µ ≤ Rp. 3.200,-
Ha : µ > Rp. 3.200,-
KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS

Meskipun dalam penelitian kita telah menerima dan


menolak hipotesis, tidak berarti bahwa kita telah
membuktikan atau tidak membuktikan kebenaran
hipotesis.

Dalam pengujian hipotesis dapat terjadi dua jenis


kesalahan, yaitu :
a. Kesalahan Jenis I
Menolak hipotesis (Ho) yang seharusnya diterima.
b. Kesalahan Jenis II
Menerima hipotesis (Ho) yang seharusnya ditolak.
UJI BEDA MEAN SATU SAMPEL
Berdasarkan ada tidaknya nilai 
(standar deviasi populasi) dibagi dua
jenis:
Ket :
 Bila nilai  diketahui maka x = rata-rata data sampel
digunakan uji Z, rumusnya:  = rata-rata data populasi
 = standar deviasi data
populasi
s = standar deviasi data
sampel
n = jumlah sampel yang
 Bilai nilai  tidak diketahui diteliti
maka digunakan uji t ,
rumusnya:
Uji – Z (Z test)
• Merupakan statistika uji yang
sering kali ditemui dalam
masalah-masalah praktis
statistika. Uji-Z termasuk dalam
golongan statistika parametrik.
Uji-Z digunakan ketika data n >
30 dan standar deviasi ( σ )
diketahui atau standar deviasi
diduga (tidak diketahui) dari
suatu populasi.
PENGUJIAN RERATA SATU
SAMPEL DENGAN UJI Z

PENGUJIAN RERATA SATU SAMPEL
DENGAN UJI Z

STANDAR ERROR

 Standar error diartikan sebagai standar deviasi


dari rata-rata sampel. Ukuran statistik ini dapat
melihat akurasi penduga sampel terhadap
parameter populasi.
 Semakin kecil nilai standar error maka penduga
sampel lebih akurat.
 Standar error dipengaruhi oleh banyaknya
sampel. Semakin banyak sampel maka standar
error semakin kecil, maka sampel semakin
representatif (mewakili).
PENGUJIAN RERATA SATU SAMPEL
DENGAN UJI T

MENGUJI KESAMAAN DUA RATA-RATA: DUA PIHAK

Berdasarkan ada tidaknya nilai  dibagi dua jenis:


 Bila 1 = 2 =  dan  diketahui
maka digunakan uji Z, rumusnya:

 Bila 1 = 2 =  dan  tidak diketahui maka


digunakan uji t , rumusnya:
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
UNTUK SAMPEL TAK BEBAS

UJI PERBEDAAN RATA-RATA UNTUK
SAMPEL TAK HOMOGEN

CONTOH UJI BEDA MEAN SATU SAMPEL

Diketahui bahwa kadar kolesterol orang dewasa


normal adalah 200 mg dengan standar deviasi sebesar
56 gr. Seorang peneliti telah melakukan pengukuran
kadar kolesterol sekelompok penderita hipertensi
yang jumlahnya sebanyak 49 orang. Didapatkan rata-
rata kadar kolesterol mereka 220 mg. Peneliti ini
ingin menguji apakah kadar kolesterol penderita
hipertensi berbeda dengan kadar kolesterol orang
dewasa normal ?
PENYELESAIAN
 Kadar kolesterol normal adalah mean populasi  = 200 mg
 Standar deviasi populasi  = 56 mg
 Kadar kolesterol sampel = 220 mg ------(x )

PROSES PENGUJIAN:
Hipotesis
Ho :  = 200
tidak ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol orang
dewasa dengan penderita hipertensi
Ha :   200
ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol orang dewasa
dengan penderita hipertensi

Bila dilihat hipotesis alternatifnya hanya ingin mengetahui


perbedaan, maka jenis uji statistiknya yang digunakan adalah two
tail (dua arah).
PROSES PENGUJIAN:

2. Level of significance
Level of significance pada uji statistik ini
digunakan 5 %
3. Pemilihan Uji Statistik
Tujuan penelitian adalah ingin membandingkan
nilai populasi (data orang dewasa) dengan data
sampel (data penderita hipertensi), maka jenis uji
statistik yang digunakan adalah uji beda mean
satu sampel dengan pendekatan uji Z (karena
standar deviasi populasi diketahui).
4. PERHITUNGAN UJI STATISTIK

Dari soal diatas nilai standar deviasi populasi


diketahui maka rumus yang digunakan adalah:
x-
Z = --------
/n

220 -200
Z = -------------- = 2.5
56/ 49
5. KEPUTUSAN UJI STATISTIK

Kriteria yang dipakai, dari daftar normal baku untuk uji


dua pihak dengan  = 0,05 yang memberikan Z0,475 =
1,96 adalah :
Terima H0 jika z hitung terletak antara -1,96 dan 1,96.
Dalam hal lainnya tolak.
Dari penelitian sudah didapat z = 2,5 dan ini jelas
terletak di daerah penolakan H0 .
Jadi, H0 ditolak

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada =5%


secara statistik kadar kolesterol dari orang dengan
hipertensi berbeda dibandingkan kadar kolesterol orang
dewasa normal
- 1,96 1,96
SOAL
1. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah catchability gillnet
rata-rata masih tetap 30 ekor ikan atau lebih kecil dari itu.
Data-data sebelumnya diketahui bahwa simpangan
catchability 25 ekor. Sampel yang diambil 100 trip untuk
diteliti dan diperoleh rata-rata tangkap 27 ekor. Apakah nilai
tersebut masih dapat diterima sehingga catchability gillnet 30
ekor? Ujilah dengan taraf nyata 5%.
2. Populasi ikan lemuru hasil tangkapan purse seine panjang
rata-rata 80 cm dengan simpangan baku 7 cm. Setelah 3 tahun
beroperasi, konsumen meragukan panjang ikan tersebut. Guna
meyakinkan keabsahan hipotesis itu, seorang peneliti
mengambil sampel acak 100 ekor ikan lemuru dan diperoleh
hasil perhitungan panjang rata-rata ikan adalah 83 cm dan
standar deviasinya tetap. Apakah ada alasan untuk
meragukan bahwa rata-rata panjang ikan lemuru yang
dihasilkan alat tangkap purse seine sama dengan 80 cm pada
taraf signifikan 5% ?

Anda mungkin juga menyukai