OLEH:
AMELINDA MUTIARA .E
ANJU AGNESTINA
NAVLA MAULIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu waTa’ala. Bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran PPKn dengan judulmakalah “Peraturan Tentang Wilayah Negara, Warga
Negara dan Penduduk, Agama dan Kepercayaan serta Pertahanan dan Keamanan”.
Dalam pembuatan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam pembuatan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, serta teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Aamiiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
BAB I (Pendahuluan)……………………………………………………………………
a. Latar Belakang …………………………………………………………………..
b. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
c. Tujuan ………………………………………………………………………………..
BAB II (Isi)…………………………………………………………………………………….
a. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia…………………………
b. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia………………………
c. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia…………………………………
d. Kedudukan Warga Negara Dan Penduduk Indonesia……………………………….
e. Status Warga Negara Indonesia………………………………………………………………..
f. Asas Kewarganegaraan Indonesia………………………………………………………………
g. Syarat - Syarat menjadi Warga Negara Indonesia…………………………………….
h. Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia……………………………………
i. Kemerdekaan Beragama Dan Berkepercayaan di Indonesia………………………
j. Membangun Kerukunan Umat Beragama……………………………………………………..
k. Sistem Pertahanan Dan Keamanan Negara Republik Indonesia…………………..
l. Substansi Pertahanan Dan Keamanan NKRI…………………………………………………..
m. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara……
b. saran……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konstitusi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebagai konstitusi negara, UUD RI memuat hal-hal mendasar yang berkaitan dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya tentang bentuk negara dan pemerintahan,
kedaulatan negara, tugas dan kewenangan lembaga-lembaga negara, keberadaan pemerintah
daerah, wilayah negara, hak dan kewajiban warga negara, dan sebagainya. Dengan kata lain, UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menggambarkan karakteristik negara Indonesia yang
membedakannya dari negara lain.
Pada bab ini, kalian akan diajak untuk mendalami ketentuan-ketentuan konstitusional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang, terutama yang berkaitan dengan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, warga negara dan penduduk Indonesia, serta kemerdekaan beragama.
Dengan mempelajari ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut, pada akhirnya
diharapkan setiap warga negara memiliki kesadaran berkonstitusi yang tinggi dan semakin mencintai
negara Indonesia.
Rumusan Masalah
Bagaimana wilayah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ?
Bagaimana kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia ?
Bagaimana peraturan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia ?
Bagaimana sistem pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Tujuan
Mengetahui wilayah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mengetahui kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
Mengetahui peraturan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia
Mengetahui sistem pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa "Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-
haknya ditetapkan oleh undang-undang". Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik dan
Samudera Indonesia serta di anatara Benua Asia dan Benua Australia.
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia
mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu menyatakan: "Bahwa segala perairan di sekitar, di
antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik
Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah
daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan
pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada
pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undang-undang" (Sekretariat
Jenderal MPR RI, 2012:177- 178).Sebagai negara kepulauan yang memiliki luas wilayah perairan
lebih besar daripada wilayah daratan , maka wilayah perairan laut memiliki peranan yang
penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional
yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982, berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut
menurut konvensi Hukum Laut PBB.
Berdasarkan gambar tersebut, wilayah perairan Indonesia dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Zona Laut Teritorial
Batas laut teritorial dari wilayah perairan Indonesia adalah berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke
arah laut lepas. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut
teritorial.Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial,
tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di
bawah permukaan laut.
Selain itu, wilayah daratan juga memiliki peranan yang penting bagi kehidupan bangsa dan
negara Indonesia.Di daratan adalah tempat bermukimnya para penduduk dan menjadi pusat
untuk pemerintahan. Di bawah daratan Indonesia juga terdapat kekeyaan alam yang bernilai
tinggi, Oleh karena itu, wilayah daratan juga memiliki batas – batas dengan negara lain.
Sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam yang meilmpah, Indonesia menjadi
wilayah yang subur. Oleh karena itu, maka negara mempunyai kewajiban- kewajiban sebagai
berikut:
1. Segala bentuk pemanfaatan (bumi dan air) serta hasil yang didapat (kekayaan alam),
dipergunakan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
2. Melindungi dan menjamin segala hak-hak rakyat yang terdapat di dalam atau di atas bumi, air
dan berbagai kekayaan alam tertentu yang dapat dihasilkan secara langsung atau dinikmati
langsung oleh rakyat.
3. Mencegah segala tindakan dari pihak manapun yang akan menyebabkan rakyat tidak
mempunyai kesempatan atau akan kehilangan haknya dalam menikmati kekayaan alam.
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah dalam suatu negara lazim
menggunakan dua stelsel, yaitu :
1. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif untuk
menjadi warga negara (naturalisasi biasa).
2. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa
melakukan sutu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa).
Oleh karena itu, berdasarkan pada kedua stelsel tersebut, seorang warga negara dalam suatu
pemerintahan negara memiliki :
- Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif).
-Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif).
Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan kewarganegaraan menganut
asas-asas sebagai berikut :
-Asas ius sanguinis, yaitu penentuan status kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan.
-Asas ius soli, yaitu penentuan status kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat
dilahirkan.
-Asas kewarganegraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap
orang.
-Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
Dari segi geografis, Indonesia terletak di posisi silang, yaitu berada diantara di dua samudra dan
dua benua.Posisi tersebut di satu sisi memberikan keuntungan bagi Indonesia, namun juga
memberikan ancaman keamanan yang besar, baik dari ancaman militer ataupun non
militer.Sebagai negara kepulauan, tentu saja diperlukan sistem keamanan dan pertahanan yang
kokoh untuk mencegah perpecahan.Pilihan menggunakan keamanan semesta merupakan
pilihan yang terbaik bagi Indonesia.
Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara
Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002 upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Selain itu peraturan mengenai bela negara dan pertahanan negara tercantum dalam Pasal 27
ayat (3) "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara" dan
Pasal 30 ayat (1) "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara" UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Upaya bela negara selain
sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada negara dan bangsa.
Namun saat ini, masih banyak rakyat yang menafsirkan bahwa pertahanan dan keamanan
negara adalah sepenuhnya tanggung jawab TNI dan POLRI.Bela negara bukanlah tanggung
jawab TNI dan POLRI saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua warga negara sebagai
komponen bangsa.
Terdapat banyak cara untuk mewujudkan bela negara, karena bela negara tidak harus dilakukan
dengan mengangkat senjata. Bentuk penyelenggaraan bela negara dapat dilakukan sebagai
berikut :
- Dengan diberlakukannya dan diajarkannya pendidikan kewarganegaraan dalam setiap jenjang
pendidikan, hal ini bertujuan untuk membentuk generasi yang baik berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, serta cinta terhadap bangsa dan negara.
- Dengan mengikuti Latihan Dasar Kemiliteran (LDK), hal ini ditujukan bagi rakyat Indonesia
yang telah cukup umut.
- Dengan mengabdikan diri sebagai prajurit TNI secara sukarela ataupun wajib.
Kesimpulan
Wilayah perairan Indonesia, terbagi menjadi 3 macam, yaitu : zona laut teritorial (berjarak 12 mil laut
dari garis dasar ke arah laut lepas), zona landas kontinen (landasan kontinen Asia dan landasan
kontinen Australia), dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Selain itu, Indonesia juga memiliki daerah
perbatasan darat dengan negara lain. Di sebelah utara dengan wilayah Malaysia, di sebelah barat
dengan Samudra Hindia dan perairan negara India, di sebelah timur dengan Pulau Nugini dan
perairan samudra pasifik, dan di sebelah selatan dengan Timor Leste, perairan Australia dan
Samudera Hindia;
Dalam suatu negara, seseorang yang disebut sebagai rakyat adalah semua orang yang telah menjadi
anggota dari negara tersebut secara sah, berdasarkan hukum yang berlaku. Untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang dapat berdasarkan 2 asas, yaitu, Asas ius sanguinis (asas keturunan) dan
Asas ius soli (asas kedaerahan). Dan Indonesia menggunakan asas keduanya dengan penambahan
asas kewarganegaraan tunggal dan asas kewarganegaraan ganda;
Kemerdekaan dalam beragama dan berkepercayaan artinya setiap manusia bebas memilih,
melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaannya, tanpa adanya paksaan dari
siapapun. Meski demikian Indonesia melarang rakyatnya untuk tidak beragama. Kerukunan umat
beragama dapat dibagi menjadi 3 yaitu : kerukunan internal umat seagama, kerukuan antar umat
beragama atau berbeda agama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah;
Pertahanan dan keamanan negara merupakan tanggung jawab dari semua elemen dan anggota
suatu negara, tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI. Dan hal tersebut telah tertuang
dalam Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Indonesia
menggunakan sistem pertahanan dan keamanan semesta, yan artinya pertahanan dan keamanan
pada hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh
rakyat dan segenap sumber daya nasional.
Saran
Diharapkan Indonesia mampu menjaga daerah atau wilayah sendiri, dengan demikian tidak terjadi
pengambilan atau pendudukan wilayah Indonesia oleh negara lain. Hal ini tentu menjadi tanggung
jawab semua elemen negara;
Diharapkan seluruh warga negara Indonesia dapat hidup saling berdampingan antar umat
beragama, dengan demikian dapat dihindari adanya permusuhan yang berakhir dengan perpecahan
antar sebangsa;
Diharapkan seluruh rakyat Indonesia memiliki kesadardan untuk berpartisipasi dalam usaha
pertahanan dan kemanan negara, dengan melakukan setiap kewajibannya. Tanpa beranggapan
bahwa pertahanan dan keamanan negara merupakan tanggung jawab TNI dan POLRI saja.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Yusnawan, dkk. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Jatmiko, Nicho. 2011. Kedudukan Warga Negara di Indonesia, (Online)
(https://nichojatmiko.wordpress.com/2011/05/30/kedudukan-warga-negara-di-indonesia/), diakses
20 Agustus 2015.
Renaldo, Yoshua. 2014. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk, (Online)
(http://yoshuarenaldo.blogspot.com/2014/10/kedudukan-warga-negara-dan-penduduk.html),
diakses 20 Agustus 2015.
Muja. 2014. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan, (Online)
(http://mujayany.blogspot.com/2014/10/kemerdekaan-beragama-dan-berkepercayaan.html), diakses
20 Agustus 2015