ISBD

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR

OLEH :

PUTRI NABILLAH JAKARIA

(P07134019083)

KELAS B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan paper mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar yang berjudul “Konsep Ilmu Budaya Dasar” tepat waktu. Tidak
lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
tugas ini.

Sebagai penulis mengakui bahwa masih ada banyak kekurangan pada tugas kami.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan
demi kesempurnaan karya kami. Semoga tugas ini dapat membawa pemahaman
dan pengetahuan bagi kami semua tentang meraih Konsep Ilmu Budaya Dasar.

Denpasar, 19 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1. Pengertian WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian)......................................................2
2.2. Strategi Menuju WTP.............................................................................................3
2.3. Tujuan WTP...........................................................................................................3
2.4. Pengertian WBK....................................................................................................3
2.5. Proses Menuju WBK ( Wilayah Bebas Korupsi)....................................................4
2.6. Syarat Penetapan WBK/WBBM............................................................................5
2.7. Tujuan Pelaksanaan WBK......................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................6
PENUTUP.........................................................................................................................6
3.1. Simpulan................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebudayaan merupakan ruang lingkup yang cukup luas, meliputi seluruh
aspek kehidupan manusia. Kebudayaan muncul dan tumbuh berkembang sejak
manusia hidup berkomunitas, karena manusialah menciptakan, memproses
dan mengembangkannya. Kebudayaan muncul sebagai proses, karena manusia
membutuhkan untuk memenuhi tujuan hidupnya.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian ilmu budaya dasar?
1.2.2. Bagaimana konsepsi ilmu budaya dasar dalam agama?
1.2.3. Bagaimana konsepsi ilmu budaya dasar dalam filsafat?
1.2.4. Bagaimana konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan?
1.2.5. Apa saja tujuan ilmu budaya dasar?
1.2.6. Apa saja manfaat ilmu budaya dasar?
1.2.7. Apa saja tujuan ilmu budaya dasar?
1.2.8. Apa saja fungsi ilmu budaya dasar?
1.2.9. Apa saja unsur ilmu budaya dasar?
1.2.10. Apa saja aspek ilmu budaya dasar?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian ilmu budaya dasar
1.3.2. Untuk mengetahui konsepsi ilmu budaya dasar dalam agama
1.3.3. Untuk mengetahui konsepsi ilmu budaya dasar dalam filsafat
1.3.4. Untuk mengetahui konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
1.3.5. Untuk mengetahui manfaat ilmu budaya dasar
1.3.6. Untuk mengetahui tujuan ilmu budaya dasar
1.3.7. Untuk mengetahui fungsi ilmu budaya dasar
1.3.8. Untuk mengetahui unsur ilmu budaya dasar
1.3.9. Untuk mengetahui aspek ilmu budaya dasar?
1.3.10. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dari pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan
adalah jalan atau arah didalam bertndak dan berfikir untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Kebudayaan berasal dari kata
budaya yang berarti hal-hal yang berkaita dengan budi dan akal manusia.
Defenisi kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu
bersifat abstrak. Namun demikian, kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan
panca indra. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan
yang dapat kita rasakan. Menurut orang anstropolog E.B Taylor (1871),
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan yang lain
serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Menurut Selo Soemoharjo dan Sulaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya rasa dan cipta masyarakat. Perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Misalnya,
pola-pola prilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain.
2.2. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Agama
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Salah satu syarat yang teramat penting dalam kehidupan
manusia adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai
agama.
Yang menjadi pokok utama bagi manusia untuk mempercayai Tuhan dan
perlunya hidup beragama adalah kebutuhan manusia akan rasa aman. Mereka
yakin tiada daya dan upaya yang akan mempengaruhi kalau Tuhan tidak
mengizinkan. Tuhan yang kita maksud adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang
memiliki kekuatan dan kasih sayang serta Tuhan yang menjadi sasaran
beribadah.
Bagi orang yang percaya kepada Tuhan, perasaannya merasa selalu
dilindungi oleh Tuhan baik dalam keadaan apapun, mereka tidak merasa
takut. Kita perlu mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan, mengingat
kebutuhan jiwa pada diri kita. Begitu juga dengan orang yang kehilangan
kepercayaan diri, harga diri dan kasih sayang, kalau mereka percaya akan
Tuhan maka mereka akan bisa menghadapinya dengan penuh ketenangan.
Setiap daerah, setiap agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara atau
budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Seperti di Bali,
sebagian penduduknya memeluk agama Hindu, mereka mempunyai cara
tersendiri dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan, mereka memuja
Tuhan dengan sesajen yang berisi macam-macam buah dan kembang
berwarna warni. Daerah lainnya seperti Jawa, Madura, Kalimantan dan
sebagainya mempunyai cara tersendiri sesuai agamanya. Meskipun cara atau
pun kebudayaannya berbeda tetapi tujuannya sama yaitu Tuhannya.
2.3. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Filsafat
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal secara logis,
sistematis dan universal untuk memahami sebuah masalah. Sedangkan
kebudayaan adalah kebiasaan tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia
digerakan oleh akal dan perasaannya.
Apabila dibandingakan definisi kebudayaan dan definisi filsafat, keduanya
bertemu dalam hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan
filsafat adalah cara berfikir secara logis, sistematis dan universal. Dengan
demikian jelaslah bahwa filsafat itu mengendalikan cara berfikir kebudayaan,
oleh karena itu perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan
filsafat. Pendekatan filosofis yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode
filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak
hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada
pengalaman.
Kebudayaan juga dipandang sebagai tata nilai. Sebagai contoh seseorang
berbuat sesuatu karena sesuatu itu bernilai dan berguna bagi kehidupannya.
Yang menentukan nilai itu ialah Tuhan Yang Maha Esa dan juga manusia itu
sendiri yang dibedakan mana yang baik dan juga mana yang buruk. Orang
yakin bahwa Tuhan itu ada tentu berbeda tingkah lakunya dengan orang yang
tidak mempercayai, dan dapat terlihat dalam kebiasaan hidupnya.
2.4. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa
Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang
berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities
orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the
humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo
humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the
humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan
kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang
disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities
mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra,
sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari
masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the
humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan
menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah
berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih
fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting.
Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa
mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan
kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang
kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam
usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu
pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu
sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan
bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra
untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya
sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga
mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan,
dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang
menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta
karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya.
Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya
menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dart pengamatan orang
lain.
2.5. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
2.5.1. Mengenal lebih dalam arti dirinya sendiri maupun orang lain yang
sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
2.5.2. Mengenal prilaku diri sendiri maupun orang lain.
2.5.3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
2.5.4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan
perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
2.5.5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam
sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan
serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
2.5.6. Memiliki pengligatan yang jelas pemikiran seta yang mendasar dan
mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut
mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek
moyag leluhur kita yang luas nilainya.
2.5.7. Sebagai calaon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak
jauh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu
yang kaku.
2.5.8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliaannya lebih mampu
berdialog dan lancar komunikasi dalam memperlancar pelaksanaan
pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan
masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan
perguruan tinggi.
2.6. Manfaat Ilmu Budaya Dasar
2.6.1. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
2.6.2. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan
perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
2.6.3. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam
sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan
serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
2.6.4. Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut
mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek
moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
2.6.5. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak
jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu
yang kaku.
2.6.6. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis
2.6.7. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara
yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku,
adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
2.6.8. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan
kelompok.
2.6.9. Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya
2.7. Fungsi Kebudayaan
2.7.1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok.
2.7.2. Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kehidupan lainnya.
2.7.3. Pembimbing kehidupan manusia.
2.7.4. Pembeda antar manusia dan binatang.

2.8. Unsur – Unsur Ilmu Budaya Dasar


Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :
2.8.1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang
memiliki keceidasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar Karena itu
manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang
sekarang menjadi agama.
2.8.2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar
bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah
organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
2.8.3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat
diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang
lain. Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa,
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
2.8.4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan
tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
2.8.5. Sistem Teknologi dan Peralatan,
Merupakan pnxluk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari
pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat
memegang sesuatu dengan erat manusia dapat membuat dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat
lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.

2.8.6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa
manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang
kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhimya
menjadi bentuk bahasa tulisan.
2.8.7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah
manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan
kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan mata
yang indah, suara yang meidu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui
kesenian.
2.9. Aspek – Aspek Ilmu Budaya Dasar
2.9.1. Kesenian
2.9.2. Bahasa
2.9.3. Adat Istiadat
2.9.4. Budaya daerah
2.9.5. Budaya Nasional
BAB III

PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari uraian yang telah disajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
3.1.1.Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dari pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah manusia dan kebudayaan. Sedangkan secara umum pengertian
kebudayaan adalah jalan atau arah didalam bertndak dan berfikir untuk
memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
3.1.2.Dalam Ilmu Budaya Dasar terdapat konsep-konsep yaitu ilmu budaya
dasar dalam agama, filsafat, dan kesusastraan.
3.1.3.Dalam Ilmu Budaya Dasar terdapat tujuan, manfaat, fungsi, unsur-
unsur, aspek yang bias dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA

Sahrul. 2018. Makalah Konsep IBD dalam Agama Filsafat di


https://sahrulparawie.blogspot.com (diakses 19 April 2020)

Sptiansyah, Alia. 2013. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar di


https://aliseptiansyah.wordpress.com (diakses 19 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai