peningkatan
Tidak terjadi 1. kaji tanda – tanda vital memberi
infeksi b/d infeksi dengan tanda vital sinyal kepada
tindakan invasive kriteria : petugas dalam
pemasangan - luka lecet merencarakan
pada bokong tindakan
infuse dan OGT kering/ keperawatan
sembah. 2. Cuci tangan 2. Mencegah
- bekas infus sebelum dan /meminimalisir
sudah tidak sesudah terjadi nasokomial
ada lagi / melaksanakan
sembuh. prasat
-sonde 3. Menjaga 3.Mengurangi atau
kebersihan menekan
lambung kulit bayi pertumbuhan
sudah di aff 4. Menjaga kuman
kesterilan alat 4.Menghindari
terjadinya
- .Rawat luka kontaminasi kuman
leacet 5.perawatan yang
dengan selalu
aseptic dan mengutamakan
antiseptik. aseptic dan
antiseptik dapat
menguranggi/
menghindari
terjadinya
kontaminasi
- Ganti popok kuman/
segera setelah mikroorganisme.
basah 6. Menekan media
-Kolaborasi pertumbuhan
kuman
dalam
pemberian 7. Anti biotik
terapi antibiotic berguna untuk
membunuh kuman
Implementasi
Tanggal/ Diagnose Implementasi Respon hasil TTD
hari/
Pukul
19Des20 1 -Mengkaji tanda-tanda S :Orang tua cemas
16/senin/ vital (RR, O:RR:51x/menit,
11.30 Nadi:, SUHU) Nadi:52x/menit,Suhu:36,7C
-Memberikan intake
19Des20 2 Mengkaji tingkat S: - Ekspresi wajah orang
16/senin/ kecemasan orang tua tuanya cemas
13.00 O: Orang tua tampak tegang
19Des20 3 Mengkaji tanda-tanda
16/senin/ vital (RR,
13.30 Nadi:, SUHU)
-
Evaluasi
Hari / tanggal Diganosa Evaluasi TTD
19/12/2016 1 S : nutrisi tercukupi, bayi tenang, aktif,
menangis tidak lemah.
O : RR: 40 x/ menit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
19/12/2016 2 S : - Ekspresi wajah orang tuanya tidak cemas
1 Ganggua Tujuan: 1.Letakkan bayi terlentang dengan alas yang data, kepala lurus, dan leh
n Kebutuhan O2 bayi sedikit tengadah/ekstensi dengan meletakkan bantal atau selimut diatas b
pertukara terpenuhi bayi sehingga bahu terangkat 2-3 cm
n gasb/d Kriteria:
produksi Pernafasan normal 40-
surfactan 60 kali permenit.
yang Pernafasan teratur.
belum Tidak cyanosis.
optimal - Wajah dan seluruh
tubuh
Berwarna kemerahan
2. Bersihkan jalan nafas, mulut, hidung bila perlu.
(pink variable).
Gas darah normal
PH = 7,35 – 7,45
PCO2 = 35 mm Hg
PO2 = 50 – 90
mmHg
3. Observasi gejala kardinal dan tanda-tanda cyanosis tiap 4 jam
3. Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian O2 dan pemeriksaan ka
darah arteri
2. Resiko Tujuan Letakkan bayi terlentang diatas pemancar panas (infant warmer
terjadiny Tidak terjadi
a hipotermia
hipoterm Kriteria
i b/d Suhu tubuh 36,5 –
lapisan 37,5°C
lemak Akral hangat
pada Warna seluruh tubuh
kulit kemerahan
yang
masih
tipis
2. Singkirkan kain yang sudah dipakai untuk mengeringkan tubuh, letak
bayi diatas tubuh, letakkan bayi diatas handuk / kain yang kering dan ha
3.Observasi suhu bayi tiap 6 jam.
4. Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian Infus Glukosa 5% bila
tidak mungkin diberikan.
3. Resiko Tujuan:Kebutuhan 1. Lakukan observasi BAB dan BAK jumlah dan frekuensi serta konsisten
ganggua nutrisi terpenuhi
n Kriteria
penemua Bayi dapat minum
n pespeen / personde
kebutuha dengan baik.
n nutrisi
sehubung
an
dengan
reflek
menghisa
p lemah.
Berat badan tidak
2. Monitor turgor dan mukosa mulut.
turun lebih dari 10%.
Retensi tidak ada.
3. Monitor intake dan out put.
4. Resiko Tujuan: 1. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik dalam memberikan asuhan kepera
terjadiny Selama perawatan
a infeksi tidak terjadi
komplikasi (infeksi)
Kriteria
Tidak ada tanda-tanda
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
infeksi.
Tidak ada gangguan
fungsi tubuh.
3. Pakai baju khusus/ short waktu masuk ruang isolasi (kamar bayi)
4. Lakukan perawatan tali pusat dengan triple dye 2 kali sehari.
6. Ganggua
Tujuan : 1. Jelaskan para ibu / keluarga tentang keadaan bayinya sekarang.
n Terjadinya hubungan
hubunga batin antara bayi dan
n ibu.
interpers
onal
antara
bayi dan
ibu
sehubung
an
dengan
perawata
n
intensif.
Kriteria: 2. Bantu orang tua / ibu mengungkapkan perasaannya.
Ibu dapat segera
menggendong dan
meneteki bayi.
Bayi segera pulang 3. Orientasi ibu pada lingkungan rumah sakit.
dan ibu dapat
merawat bayinya
sendiri.
4. Tunjukkan bayi pada saat ibu berkunjung (batasi oleh kaca pembatas).
5. Lakukan rawat gabung jika keadaan ibu dan bayi jika keadaan bayi
memungkinkan.
Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan usia dan berat ekstrem, kehilangan
cairan berlebihan (kulit tipis), kurang lapisan lemak, ginjal imatur/ kegagalan mengonsentrasikan
urine.
Tujuan : cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
Ø bebas dari tanda dehidrasi.
Ø Menunjukkan penambahan berat badan 20-30 gram/hari.
Intervensi Rasional
Mandiri : Ø Pengeluaran harus 1-3 ml/kg/jam,
Ø Bandingkan masukan dan pengeluaran sementara kebutuhan terapi cairan kira-kira
urine setiap shift dan keseimbangan 80-100 ml/kg/hari pada hari pertama,
kumulatif setiap periodik 24 jam meningkat sampai 120-140 ml/kg/hari
Ø Pantau berat jenis urine setiap selesai pada hari ketiga postpartum. Pengambilan
berkemih atau setiap 2-4 jam dengan darah untuk tes menyebabkan penurunan
menginspirasi urine dari popok bayi bila kadar Hb/Ht.
bayi tidak tahan dengan kantong Ø Meskipun imaturitas ginjal dan
penampung urine. ketidaknyamanan untuk
Ø Evaluasi turgor kulit, membran mukosa, mengonsentrasikan urine biasanya
dan keadaan fontanel anterior. mengakibatkan berat jenis yang rendah
Ø Pantau tekanan darah, nadi, dan tekanan pada bayi preterm ( rentang normal1,006-
arterial rata-rata (TAR) 1,013). Kadar yang rendah menandakan
Kolaborasi : volume cairan berlebihan dan kadar lebih
Ø Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai besar dari 1,013 menandakan
dengan indikasi Ht ketidakmampuan masukan cairan dan
Ø Berikan infus parenteral dalam jumlah dehidrasi.
lebih besar dari 180 ml/kg, khususnya pada Ø Kehialangan atau perpindahan cairan
PDA, displasia bronkopulmonal (BPD), yang minimal dapat dengan cepat
atau entero coltis nekrotisan (NEC) menimbulkan dehidrasi, terlihat oleh turgor
Ø Berikan tranfusi darah. kulit yang buruk, membran mukosa kering,
dan fontanel cekung.
Ø Kehilangan 25% volume darah
mengakibatakan syok dengan TAR < 25
mmHg menandakan hipotensi.
Ø Dehidrasi meningkatkan kadar Ht diatas
normal 45-53% kalium serum
Ø Hipoglikemia dapat terjadi karena
kehilangan melalui selang nasogastrik
diare atau muntah.
Ø Penggantian cairan darah menambah
volume darah, membantu mengenbalikan
vasokonstriksi akibat dengan hipoksia,
asidosis, dan pirau kanan ke kiri melalui
PDA dan telah membantu dalam
penurunan komplikasi enterokolitis
nekrotisan dan displasia bronkopulmonal.
Ø Mungkin perlu untuk mempertahankan
kadar Ht/Hb optimal dan menggantikan
kehilangan darah.