Anda di halaman 1dari 24

Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

LAPORAN TUGAS PELABUHAN

PENGARUH ANGIN DAN ARUS LAUT DALAM


PERENCANAAN PELABUHAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pelabuhan


sebagai bahan diskusi

ISTN

Disusun oleh:
Natalia Hardi Prastiwi 10114702
Timbul Feryanto 09114758

Dosen Pembimbing:
Ir. Rahardjo Samiono, MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL


Institut Sains dan Teknologi Nasional
FTSP - ISTN
2011
KATA PENGANTAR

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 0
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang memberi kesempatan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Rahardjo Samiono selaku dosen mata kuliah Pelabuhan yang telah membimbing dan
mengarahkan kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Dan kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Pelabuhan.
Selain itu, bertujuan juga untuk memahami pengaruh angin dan arus laut dalam
perencanaan pelabuhan. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat mengetahui
pengaruh angin dan arus laut dalam perencanaan pelabuhan.
Dalam menyusun laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangannya.
Kepada semua pihak, penulis mengharapkan koreksi, kritik, dan saran-saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan,
laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang
membaca dan mempelajarinya.

Jakarta, 23 April 2011

PENULIS

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 1
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................... 1
Daftar isi..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 3
Latar Belakang........................................................................................................... 3
1.1 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................... 4
1.3 Sistematika Penulisan............................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 6
2.1 Dasar Teori............................................................................................ 6
2.1.1 Angin....................................................................................... 6
2.1.2 Sifat Angin dan Jenis Angin................................................... 6
2.1.3 Arus Laut................................................................................. 7
2.1.4 Jenis-jenis arus laut................................................................. 10
2.1.5 Cara Pengukuran kecepatan dan arah arus.............................. 13
2.1.6 Proses Terbentuknya Arus Laut.............................................. 14
2.1.7 Pengaruh Arus Terhadap Kontruksi Pelabuhan...................... 17

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 19


3.1 Kesimpulan........................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21

Pertanyaan dan Jawaban............................................................................................ 22

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 2
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas: lautan udara dan lautan
air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh
energi dari matahari dan gaya gravitasi Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling
berhubungan: angin memberikan energinya ke permukaan laut sehingga
menghasilkan arus laut, dan arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke
lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan Bumi dan juga mengubah
sifat-sifat fisis udara di atasnya. Dalam perencanaan suatu pelabuhan harus
memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh pada bangunan-bangunan
pelabuhan dan kapal-kapal yang berlabuh. Adapun pengetahuan tentang angin
sangat penting karena angin menimbulkan arus dan gelombang. Selain itu angin
juga dapat menimbulkan tekanan pada kapal dan pelabuhan.

Letak geografis Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa berpengaruh


lamanya waktu yang diperlukan matahari menyinari daerah khatulistiwa. Hal ini
berdampak pada perbedaan tekanan udara sehingga sangat menetukan pada
terbentuknya angin. Arus laut di perairan Indonesia sangat dinamis. Hasil
pantauan satelit, yang diverifikasi lewat pengukuran oseanografis di laut,
ternyata memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari Samudra Pasifik
menuju Samudra Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kita ini.
Pergerakan arus lintas Indonesia, dikenal sebagai Arlindo, mempengaruhi
perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim ekstrem,
seperti El Nino dan La Nina, serta berdampak pada kondisi pertanian,
perikanan, dan kebakaran hutan.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 3
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

Gambar 1.1 Gambar arus laut indonesia

1.1. Rumusan Masalah


Dalam menyusun laporan ini kami ingin menjelaskan tentang Pengaruh
Angin dan Arus Laut dalam perencanaan pelabuhan . Dari latar belakang
tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penyusunan
makalah ini sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud angin, sifat-sifat angin, dan jenis angin?
b. Apa yang dimaksud arus, jenis-jenis arus laut, dan proses terbentuknya arus
laut?
c. Pengaruh Angin dan Arus Laut dalam konstruksi pelabuhan?

1.2. Tujuan Penulisan


Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Pelabuhan. Selain itu, bertujuan juga untuk memahami Pengaruh Angin dan
Arus Laut dalam perencanaan pelabuhan.

1.3. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metodologi dan
sistematika penulisan.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 4
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

BAB II PEMBAHASAN
Berisi pengertian tentang angin, arus laut, dan pengaruh angin dan arus
laut dalam perencanaan pelabuhan.

BAB III PENUTUP


Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 5
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dasar Teori


2.1.1. Angin
Pengertian Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi
bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi
ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang
tinggi) di sekitarnya.

2.1.2. Sifat Angin dan Jenis Angin


Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu :
a. Kekuatan angin.
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus
dengan gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka
yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada
tiap jarak 15 meridian (111 km).
b. Arah Angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah
derajat.
 1 derajat untuk angin arah dari Utara.
 90 derajat untuk angin arah dari Timur.
 180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
 270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan kemana
angin itu bergerak.
Arah angin dipengaruhi oleh 3 faktor:
 Gradient barometrik
 Rotasi bumi
 Kekuatan yang menahan (rintangan)

c. Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara
mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 6
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

rotasi bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier.


Bentuk bumi yang bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin
kecil jika makin dekat ke arah kutub.
Lihat tabel 3. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin
disebut anemometer.
Tabel 3. Hubungan antara lintang tempat dan kecepatan linier
Lintang Tempat Kecepatan Linier
 0o(ekuator) 461 meter/detik
 30o 402 meter/detik
 60o 232 meter/detik
 90o(kutub) 0 meter/detik
Alat-alat untuk mengukur angin antara lain :
 Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
 Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
 Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan
memperkirakan besar kecepatan angin. Yang biasanya
banyak ditemukan di bandara – bandara.
JENIS ANGIN
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
 Angin Lokal.
1. Angin darat dan angin laut
2. Angin lembah dan angin gunung
3. Angin jatuh yang sifatnya kering dan panas
 Angin Musim.
1. Angin passat
2. Angin anti passat
3. Angin barat
4. Angin timur
5. Angin muson (monsun)

2.1.3 Arus Laut


Pengertian arus laut menurut Hutabarat dan Evans, 1986 adalah
adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 7
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi
di seluruh lautan dunia. Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air,
gaya coriolis dan arus ekman, topograsi dasar laut, arus permukaan,
upwelling, downwelling.
Selain angin, arus-arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga factor,
yaitu (Sahala Hutabarat, 1986):
 Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di
sekitarnya : Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa
daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang
keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir
tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk
bulatan.
 Gaya Coriollis dan arus ekman : Ketika angin berhembus di laut, energi
yang ditransfer dari angin ke batas permukaan, sebagian energi ini
digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang
memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan
gelombang sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan
angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut,
dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara
angin dengan permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu
pergerakan air laminar dan pergerakan air turbulen.
Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan
membelokkan arah arus dari arah yang lurus. Gaya Coriolis juga yang
menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan arah arus yang
kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan makin dalamnya
kedalaman suatu perairan. Pada umumnya tenaga angin yang diberikan
pada lapisan permukaan air dapat membangkitkan timbulnya arus
permukaan yang mempunyaai kecepatan sekitar 2% dari kecepatan
angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang cepat sesuai
dengan makin bertambahnya kedalaman perairan dan akhirnya angin
tidak berpengaruh sama sekali terhadap kecepatan arus pada
kedalaman 200m. Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 8
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

perubahan arah arus yang disebabkan oleh gaya Coriolis akan


meningkat. Hasilnya akan dihasilkan sedikit pembelokan dari arah arus
yang relaif cepat dilapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi
lebih besar pada aliran arus yang kecepatanya makin lambat dan
mempunyai kedalaman
makin bertambah besar. Akibatnya akan timbul suatu aliran arus
dimana makin dalam suatu perairan maka arus yang terjadi pada
lapisan-lapisan perairan akan makin dibelokan arahnya. Hubungan ini
dikenal sebagai Spiral Ekman yaitu arah arus dan kecepatannya yang
berubah-ubah sesuai dengan makin dalamnya kedalaman perairan.
 Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas
menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah
kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.

Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat
khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke
arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin
baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke
timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan
permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini
membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di
belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.
Menurut Sverdrup dkk (1972) dalam Arinardi (1979) arus
laut dibagi menjadi 3 (tiga) golongan besar, yaitu :
1. Arus yang disebabkan oleh perbedaan sebaran densitas di laut. Arus
ini disebabkan oleh air yang berdensitas lebih berat akan mengalir
ke tempat air yang berdensitas kecil atau lebih ringan.  Arus jenis ini
biasanya membawa sejumlah besar air dari suatu tempat ke tempat
lain.
2. Arus yang ditimbulkan oleh angin yang berhembus di permukaan
laut.  Arus jenis ini biasanya membawa air kesatu jurusan dengan
arah yang sama selama satu musim tertentu .
3. Arus yang disebabkan oleh air pasang.  Arus jenis ini mengalirnya
bolak-balik dari dan ke pantai, atau berputar.  Arus air pasang
Natalia Hardi Prastiwi 10114702
Timbul Feryanto 09114758 Page 9
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi dan
datangnya secara periodic sehingga dapat di ramalkan.

2.1.4. Jenis-jenis arus laut


Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Berdasarkan penyebab terjadinya Arus Ekman : Arus yang
dipengaruhi oleh angin Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi
oleh densitas dan gravitasi Arus pasut : Arus yang dipengaruhi
oleh pasut Arus Geostropik : Dipengaruhi oleh gradien tekanan
mendatar dan gaya coriolis Wind Driven Current : Dipengaruhi
oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan
2. Berdasarkan Kedalaman Arus permukaan : Terjadi pada beberapa
ratus meter dari permukaan, bergerak dengan arah horizontal dan
dipengaruhi oleh pola sebaran angin Arus dalam : Terjadi jauh di
dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh
pola sebaran angin dan membawa massa air dari daerah kutub ke
daerah ekuator.

Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan


dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari
kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang
mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai Great
Ocean Conveyor Belt atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut
sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia". 

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 10
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

Gambar 3.2 Gambar Ocean Conveyor Belt

Berdasarkan Tempat terjadinya dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. ARUS SAMUDERA

 Arus Permukaan Laut di Samudera (Surface Circulation)

Penyebab utama arus permukaan laut di samudera adalah tiupan


angin yang bertiup melintasi permukaan Bumi melintasi zona-
zona lintang yang berbeda. Ketika angin melintasi permukaan
samudera, maka massa air laut tertekan sesuai dengan arah
angin.

Pola umum arus permukaan samudera dimodifikasi oleh faktor-


faktor fisik dan berbagai variabel seperti friksi, gravitasi, gerak
rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi dasar laut, dan angin
lokal. Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus
permukaan samudera yang rumit.

Arus di samudera bergerak secara konstan. Arus tersebut


bergerak melintasi samudera yang luas dan membentuk aliran
yang berputar searah gerak jarum jam di Belahan Bumi Utara
(Northern Hemisphere), dan berlawanan arah gerak jarum jam
di Belahan Bumi Selatan (Southern Hemisphere). Pola umum
sirkulasi arus global dapat dilihat dalam Gambar 1.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 11
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

Gambar 3.3. Pola sirkulasi arus global.

Karena gerakannya yang terus menerus itu, massa air laut


mempengaruhi massa udara yang ditemuinya dan merubah
cuaca dan iklim di seluruh dunia.

 Arus di Kedalaman Samudera (Deep-water Circulation)

Faktor utama yang mengendalikan gerakan massa air laut di


kedalaman samudera adalah densitas air laut. Perbedaan
densitas diantara dua massa air laut yang berdampingan
menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan
gerakan massa air laut-dalam (deep-water masses) yang
bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa
air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi
permukaan.

Perbedaan densitas massa air laut terutama disebabkan oleh


perbedaan temperatur dan salinitas air laut. Oleh karena itu
gerakan massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai
sirkulasi termohalin (thermohaline circulation). Model sirkulasi
termohalin secara global dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3.4. Model pola sirkulasi termohalin global.

2. ARUS PERAIRAN PESISIR

 Arus Pasang Surut (Tidal Current)

Arus pasang surut terjadi terutama karena gerakan pasang surut


air laut. Arus ini terlihat jelas di perairan estuari atau muara
sungai. Bila air laut bergerak menuju pasang, maka terlihat
gerakan arus laut yang masuk ke dalam estuari atau alur sungai;
sebaliknya ketika air laut bergerak menuju surut, maka terlihat
gerakan arus laut mengalir ke luar.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 12
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

 Arus Sepanjang Pantai (longshore current) dan Arus Rip


(rip current)

Ke-dua macam arus ini terjadi di perairan pesisir dekat pantai,


dan terjadi karena gelombang mendekat dan memukul ke pantai
dengan arah yang muring atau tegak lurus garis pantai. Arus
sepanjang pantai bergerak menyusuri pantai, sedang arus rip
bergerak menjauhi pantai dengan arah tegak lurus atau miring
terhadap garis pantai. Pola kedua macam arus ini dapat dilihat
pada Gambar 3.

Gambar 3.5. Arus sepanjang pantai dan arus rip.

2.1.5 Cara Pengukuran kecepatan dan arah arus.


Dalam hal ini terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
pengukuran kecepatan dan arah arus, diantaranya adalah menggunakan
cara sebagai berikut :

a) CARA SEDERHANA

Dengan menggunakan pelampung

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 13
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

Gambar 3.6. Cara sederhana pengukuran Arah

dan Kecepatan Arus.

Arah perubahan tempat pelampung merupakan arah arus ;

14km
kecepatannya adalah 7 jam  2km / jam

b) DENGAN PERALATAN ( CURRENT METER)


Kecepatan dan arah arus dapat diukur dengan dua cara :
1) Eulerian Method : dengan menggunakan Current Meter
2) Lagrangian method : dengan menggunakan Tracing Floats

Arus dilaut adalah super posisi dari perioda tidal current dengan arus
yang hampir terjadi setiap waktu, karena itulah kecepatan arus perlu
diukur pada lapisan-lapisan yang berbeda setiap 30 menit sampai 1 jam,
untuk selama ± 25 jam dengan current meter.
Ada beberapa jenis current meter antara lain :
Ekman – Merz Current meter
G.E.K (Geomagretic Current meter)
T - S. Self Recording Current meter
Omo Type self recording Current meter
Direct reading current meter
2.1.6 Proses Terbentuknya Arus Laut
Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya
arus di sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya
gravitasi bulan dan matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan
biasa disebut sebagai fenomena pasang surut laut.
Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian Bumi
oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan "mengembang",
membuat sebuah kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya yang

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 14
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan mengalir ke arah
yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin daripada
ekuator.
Letak bumi terhadap matahari yang selalu berubah – ubah dan
kemiringan pemantulan sinar matahari pada permukaan bumi
menimbulkan perbedaan temperature pada beberapa daerah. Sifat – sifat
pemantulan dan penyerapan dari daratan dan lautan terhadap matahari
menambah perbedaan temperatur tersebut. Untuk lebih menjelaskan
masalah ini, maka dapat dilihat pada gambar 3.1, disana dijelaskan
bahwa semakin miring datangnya suatu kumpulan sinar, maka makin
luas bidang yang kena sinar tersebut, sehingga jumlah kekuatan panas
yang ditimbulkannya persatuan luas akan lebih kecil pula. Dan hal ini
pun secara alamiah menjelaskan bahwa daerah equator mendapat
kekuatan panas per satuan luas lebih besar daripada bagian – bagian lain
dibumi, atau dalam sebutan lainya sebagai model aristotelia.

Gambar 3.1

Dari penjelasan diatas maka untuk daerah khatulistiwa dapat dijelaskan


bahwa udara yang ada akan naik keatas, sesampainya diatsmosfer bagian
atas udara tersebut akan mengalir ke bagian kutub – kutub dengan
tekanan udara tinggi untuk demikian aliran udara ini kembali menuju
daerah equator yang bertekanan rendah.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 15
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

Kecepatan angin pada suatu daerah dapat kita hitung dengan rumusan
sebagai berikut :
P = Tekanan udara
V = Kecepatan angin
Ø = Besaran lintang
ω = Kecepatan rotasi
∫ = Kepadatan udara

Atau

Jadi makin mendekati equator dengan suatu tekanan udara yang sama,
maka kecepatan anginya lebih besar. Dibawah ini beberapa data
kecepatan angin pada tekanan udara sama tetapi bermacam – macam
lokasi lintang :

Posisi

lintang 90˚ 60˚ 50˚ 40˚ 30˚ 10˚ 0˚

Lokasi Kutub Shetlands , sentral Kep. Scilly, Italia selatan, Mesir, India utara, Australia India selatan, Khatulistiw

Kanada, Sentral siberia Patagonia sentral USA selatan, Afrika selatan Australia utara

Kecepatan

g angin 37 43 48 58 74 212 322

Km/h

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 16
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

2.1.7 Pengaruh Arus Terhadap Kontruksi Pelabuhan

PENGARUH ARUS TERHADAP KONTRUKSI PELABUHAN

Gambar 3.7. Perubahan contour dan terjadinya silting dan

scouring sebagai akibat bangunan air yang masif.

pengaruh arus terhadap kontruksi pelabuhan

Apabila pada suatu teluk dengan arah arus tergambar, dibangun


bangunan konstruksi dermaga beton misalnya berupa konstruksi masif
dimana arus air tidak dapat lewat, maka akan terjadi pembelokan
contour seperti terlihat dalam gambar garis-garis putus (----) dengan
akibat yang fatal yakni :

Disebelah kiri bangunan terjadi silting atau pendangkalan serta


disebelah kanan bangunan terjadi scouring atau penggerusan dimana
kedua hal ini merupakan kerugian, cela atau hal yang negatif, masih
ditambah lagi kedalaman muka dermaga yang sesuai rencana adalah 10
meter dibawah LWS bisa berubah menjadi kurang dari 5 meter dibawah
LWS misalnya, untuk mengatasi kejadian tersebut diatas, maka apabila
pada suatu daerah perairan seperti diatas akan dibangun bangunan air,
dermaga kapal misalnya, maka konstruksi dermaga tersebut tidak boleh
berupa konstruksi masif, tetapi harus direncanakan dengan konstruksi

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 17
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

tiang pancang sehingga air diberi jalan untuk tidak terhambat dan
fenomena tersebut tidak terjadi, walaupun biaya yang diperlukan lebih
mahal dari pada konstruksi masif, perlu diketahui bahwa biaya perbaikan
apabila terjadi fenomena tersebut akan jauh lebih mahal dari pada
perbedaan biaya sebelumnya.

HHW = Highest highwater


(duduk
air tertinggi)

HWS = High Water Springtide


(duduk air tinggi rata-rata)

MSL = Mean Sealevel


(permukaan rata-rata air)

LWS = Low Water Springtide


(duduk air rendah rata-rata)

LLW =Lowest Low Water


(duduk
air terendah)

Gambar 3.7 Istilah permukaan air laut

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 18
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Hal – hal yang mempengaruhi arus laut :

 Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya 
 Gaya Coriollis dan arus ekman 

 Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking 

Berdasarkan Tempat terjadinya dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Arus Samudera

 Arus Permukaan Laut di Samudera (Surface Circulation)

 Arus di Kedalaman Samudera (Deep-water Circulation)

2. Arus Perairan Pesisir

 Arus Pasang Surut (Tidal Current)

 Arus Sepanjang Pantai (longshore current) dan Arus Rip (rip current)

Arus permukaan lautan selain dipengaruhi pasang surut, sebagai daya tarik
bumi/bulan dan matahari, juga dipengaruhi oleh tekanan angin. Input energy
kinetis ini menjaga keseimbangan dinamis dari berbagai macam gaya yang
mencoba merubah distribusi energy lautan dan aliranya. Keseimbangan ini
mengatur pula keseimbangan kepadatan berat jenis air laut. Pada kedalaman
yang besar, maka pengaruh angin kecil, tetapi sirkulasi air terjadi karena adanya
perbedaan temperatur
Kecepatan arus laut dipengaruhi oleh bentuk pantai, lebar atau sempitnya selat
yang dilalui arus laut, besar kecilnya perbedaan pasang surut air laut. Untuk
perairan di daerah asia tenggara dan Australia, banyak dipengaruhi oleh angin
Natalia Hardi Prastiwi 10114702
Timbul Feryanto 09114758 Page 19
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

musim (monsoon). Pada waktu musim kemarau arus laut akan bergerak dari
Timur Laut ke Barat Daya secara terus menerus sampai satu musim berakhir,
kemudian sebaliknya akan bergerak ke Timur laut pada waktu musim hujan.
Hal ini disebabkan karena pada waktu musim kemarau, matahari berada di
sebelah Utara Katulistiwa sehingga pemanasan air laut dan udara terjadi di
belahan bumi Utara sehingga memuai, selanjutnya air laut akan bergerak
mengisis ruang yang memuai tersebut. Demikian terjadi sebaliknya pada waktu
musim penghujan di Indonesia.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 20
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

DAFTAR PUSTAKA

Kramadibrata, Soedjono, 1985. Perencanaan Pelabuhan. Ganeca Excat Bandung


Bandung
www.digiid.itb.ac.id, 11 April 2011

www.oseanografi.blogspot.com, 13 April 2011

http://namce8081.wordpress.com/category/gerakan-air-laut/arus-laut/, 12 April 2011

http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_air_laut, 11 April 2011

Soenarno AS, Perencanaan Pelabuhan, ISTN, 2005.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 21
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

Pertanyaan & Jawaban

1. Suprapto (08114040)
Pertanyaan:
Jelaskan Maksud dan bentuk dari gaya Corolis dan arus Ekman.
Jawab:
Gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.
Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke
kiri di belahan bumi selatan.

Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan)
pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi
selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis
dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).

Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa
air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi
merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan,
kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang
mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu
eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut,
gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990)

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 22
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan

2. Kurnianda Wulandari (10114704)


Pertanyaan:
Jelaskan mengenai angin jatuh kering dan panas?
Jawab:
Angin Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas
terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di
Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin
Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan).

3. Sofyan adiputra (09114749)


Pertanyaan:
Angin laut dan angin darat berfungsi bagi nelayan traditional untuk melaut pada
malam hari, apakah cara melaut ini juga berlaku untuk kapal pinishi??
Jawab:
Keadaan tersebut tidak berlaku sebab kapal pinisi saat ini sudah dilengkapi mesin
motor untuk berlayar.

Natalia Hardi Prastiwi 10114702


Timbul Feryanto 09114758 Page 23

Anda mungkin juga menyukai