ISTN
Disusun oleh:
Natalia Hardi Prastiwi 10114702
Timbul Feryanto 09114758
Dosen Pembimbing:
Ir. Rahardjo Samiono, MT
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang memberi kesempatan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Rahardjo Samiono selaku dosen mata kuliah Pelabuhan yang telah membimbing dan
mengarahkan kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Dan kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Pelabuhan.
Selain itu, bertujuan juga untuk memahami pengaruh angin dan arus laut dalam
perencanaan pelabuhan. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat mengetahui
pengaruh angin dan arus laut dalam perencanaan pelabuhan.
Dalam menyusun laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangannya.
Kepada semua pihak, penulis mengharapkan koreksi, kritik, dan saran-saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan,
laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang
membaca dan mempelajarinya.
PENULIS
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................... 1
Daftar isi..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 3
Latar Belakang........................................................................................................... 3
1.1 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................... 4
1.3 Sistematika Penulisan............................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 6
2.1 Dasar Teori............................................................................................ 6
2.1.1 Angin....................................................................................... 6
2.1.2 Sifat Angin dan Jenis Angin................................................... 6
2.1.3 Arus Laut................................................................................. 7
2.1.4 Jenis-jenis arus laut................................................................. 10
2.1.5 Cara Pengukuran kecepatan dan arah arus.............................. 13
2.1.6 Proses Terbentuknya Arus Laut.............................................. 14
2.1.7 Pengaruh Arus Terhadap Kontruksi Pelabuhan...................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas: lautan udara dan lautan
air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh
energi dari matahari dan gaya gravitasi Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling
berhubungan: angin memberikan energinya ke permukaan laut sehingga
menghasilkan arus laut, dan arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke
lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan Bumi dan juga mengubah
sifat-sifat fisis udara di atasnya. Dalam perencanaan suatu pelabuhan harus
memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh pada bangunan-bangunan
pelabuhan dan kapal-kapal yang berlabuh. Adapun pengetahuan tentang angin
sangat penting karena angin menimbulkan arus dan gelombang. Selain itu angin
juga dapat menimbulkan tekanan pada kapal dan pelabuhan.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metodologi dan
sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Berisi pengertian tentang angin, arus laut, dan pengaruh angin dan arus
laut dalam perencanaan pelabuhan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
c. Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara
mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah
menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi
di seluruh lautan dunia. Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air,
gaya coriolis dan arus ekman, topograsi dasar laut, arus permukaan,
upwelling, downwelling.
Selain angin, arus-arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga factor,
yaitu (Sahala Hutabarat, 1986):
Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di
sekitarnya : Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa
daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang
keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir
tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk
bulatan.
Gaya Coriollis dan arus ekman : Ketika angin berhembus di laut, energi
yang ditransfer dari angin ke batas permukaan, sebagian energi ini
digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang
memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan
gelombang sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan
angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut,
dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara
angin dengan permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu
pergerakan air laminar dan pergerakan air turbulen.
Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan
membelokkan arah arus dari arah yang lurus. Gaya Coriolis juga yang
menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan arah arus yang
kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan makin dalamnya
kedalaman suatu perairan. Pada umumnya tenaga angin yang diberikan
pada lapisan permukaan air dapat membangkitkan timbulnya arus
permukaan yang mempunyaai kecepatan sekitar 2% dari kecepatan
angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang cepat sesuai
dengan makin bertambahnya kedalaman perairan dan akhirnya angin
tidak berpengaruh sama sekali terhadap kecepatan arus pada
kedalaman 200m. Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat
Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat
khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke
arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin
baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke
timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan
permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini
membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di
belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.
Menurut Sverdrup dkk (1972) dalam Arinardi (1979) arus
laut dibagi menjadi 3 (tiga) golongan besar, yaitu :
1. Arus yang disebabkan oleh perbedaan sebaran densitas di laut. Arus
ini disebabkan oleh air yang berdensitas lebih berat akan mengalir
ke tempat air yang berdensitas kecil atau lebih ringan. Arus jenis ini
biasanya membawa sejumlah besar air dari suatu tempat ke tempat
lain.
2. Arus yang ditimbulkan oleh angin yang berhembus di permukaan
laut. Arus jenis ini biasanya membawa air kesatu jurusan dengan
arah yang sama selama satu musim tertentu .
3. Arus yang disebabkan oleh air pasang. Arus jenis ini mengalirnya
bolak-balik dari dan ke pantai, atau berputar. Arus air pasang
Natalia Hardi Prastiwi 10114702
Timbul Feryanto 09114758 Page 9
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan
dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi dan
datangnya secara periodic sehingga dapat di ramalkan.
1. ARUS SAMUDERA
a) CARA SEDERHANA
14km
kecepatannya adalah 7 jam 2km / jam
Arus dilaut adalah super posisi dari perioda tidal current dengan arus
yang hampir terjadi setiap waktu, karena itulah kecepatan arus perlu
diukur pada lapisan-lapisan yang berbeda setiap 30 menit sampai 1 jam,
untuk selama ± 25 jam dengan current meter.
Ada beberapa jenis current meter antara lain :
Ekman – Merz Current meter
G.E.K (Geomagretic Current meter)
T - S. Self Recording Current meter
Omo Type self recording Current meter
Direct reading current meter
2.1.6 Proses Terbentuknya Arus Laut
Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya
arus di sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya
gravitasi bulan dan matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan
biasa disebut sebagai fenomena pasang surut laut.
Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian Bumi
oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan "mengembang",
membuat sebuah kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya yang
lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan mengalir ke arah
yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin daripada
ekuator.
Letak bumi terhadap matahari yang selalu berubah – ubah dan
kemiringan pemantulan sinar matahari pada permukaan bumi
menimbulkan perbedaan temperature pada beberapa daerah. Sifat – sifat
pemantulan dan penyerapan dari daratan dan lautan terhadap matahari
menambah perbedaan temperatur tersebut. Untuk lebih menjelaskan
masalah ini, maka dapat dilihat pada gambar 3.1, disana dijelaskan
bahwa semakin miring datangnya suatu kumpulan sinar, maka makin
luas bidang yang kena sinar tersebut, sehingga jumlah kekuatan panas
yang ditimbulkannya persatuan luas akan lebih kecil pula. Dan hal ini
pun secara alamiah menjelaskan bahwa daerah equator mendapat
kekuatan panas per satuan luas lebih besar daripada bagian – bagian lain
dibumi, atau dalam sebutan lainya sebagai model aristotelia.
Gambar 3.1
Kecepatan angin pada suatu daerah dapat kita hitung dengan rumusan
sebagai berikut :
P = Tekanan udara
V = Kecepatan angin
Ø = Besaran lintang
ω = Kecepatan rotasi
∫ = Kepadatan udara
Atau
Jadi makin mendekati equator dengan suatu tekanan udara yang sama,
maka kecepatan anginya lebih besar. Dibawah ini beberapa data
kecepatan angin pada tekanan udara sama tetapi bermacam – macam
lokasi lintang :
Posisi
Lokasi Kutub Shetlands , sentral Kep. Scilly, Italia selatan, Mesir, India utara, Australia India selatan, Khatulistiw
Kanada, Sentral siberia Patagonia sentral USA selatan, Afrika selatan Australia utara
Kecepatan
Km/h
tiang pancang sehingga air diberi jalan untuk tidak terhambat dan
fenomena tersebut tidak terjadi, walaupun biaya yang diperlukan lebih
mahal dari pada konstruksi masif, perlu diketahui bahwa biaya perbaikan
apabila terjadi fenomena tersebut akan jauh lebih mahal dari pada
perbedaan biaya sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya
Gaya Coriollis dan arus ekman
1. Arus Samudera
Arus Sepanjang Pantai (longshore current) dan Arus Rip (rip current)
Arus permukaan lautan selain dipengaruhi pasang surut, sebagai daya tarik
bumi/bulan dan matahari, juga dipengaruhi oleh tekanan angin. Input energy
kinetis ini menjaga keseimbangan dinamis dari berbagai macam gaya yang
mencoba merubah distribusi energy lautan dan aliranya. Keseimbangan ini
mengatur pula keseimbangan kepadatan berat jenis air laut. Pada kedalaman
yang besar, maka pengaruh angin kecil, tetapi sirkulasi air terjadi karena adanya
perbedaan temperatur
Kecepatan arus laut dipengaruhi oleh bentuk pantai, lebar atau sempitnya selat
yang dilalui arus laut, besar kecilnya perbedaan pasang surut air laut. Untuk
perairan di daerah asia tenggara dan Australia, banyak dipengaruhi oleh angin
Natalia Hardi Prastiwi 10114702
Timbul Feryanto 09114758 Page 19
Pengaruh Angin dan Arus Laut Dalam Perencanaan Pelabuhan
musim (monsoon). Pada waktu musim kemarau arus laut akan bergerak dari
Timur Laut ke Barat Daya secara terus menerus sampai satu musim berakhir,
kemudian sebaliknya akan bergerak ke Timur laut pada waktu musim hujan.
Hal ini disebabkan karena pada waktu musim kemarau, matahari berada di
sebelah Utara Katulistiwa sehingga pemanasan air laut dan udara terjadi di
belahan bumi Utara sehingga memuai, selanjutnya air laut akan bergerak
mengisis ruang yang memuai tersebut. Demikian terjadi sebaliknya pada waktu
musim penghujan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Suprapto (08114040)
Pertanyaan:
Jelaskan Maksud dan bentuk dari gaya Corolis dan arus Ekman.
Jawab:
Gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.
Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke
kiri di belahan bumi selatan.
Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan)
pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi
selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis
dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).
Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa
air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi
merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan,
kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang
mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu
eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut,
gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990)