Anda di halaman 1dari 7

Data Teknis

DATA TEKNIS 5
PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

5.1. UMUM

Angkutan umum masal di Jakarta dapat dikatakan didominasi oleh moda jenis bus.
Kelemahan angkutan bus di Jakarta saat ini terutama adalah kinerjanya yang
buruk, yang antara lain adalah kecepatan perjalanannya rendah akibat terhambat
oleh kemacetan angkutan mobil pribadi. Waktu perjalanan para penumpangnya
menjadi lebih lama, pelayanan menjadi kurang andal, mutu perjalanan rendah,
biaya operasi tinggi yang mengakibatkan peningkatan biaya sewa, dan akibat dari
keseluruhan, angkutan umum menjadi kurang menarik. Angkutan pribadi tetap
merupakan alternatif yang menarik dan kepemilikan mobil pribadi terus tumbuh,
sehingga kepadatan lalu lintas makin meningkat.

Untuk kepentingan tersebut, konsultan menimbang perlunya menyusun metodologi


studi. Metodologi ini diharapkan mampu digunakan untuk memadukan seluruh
proses pekerjaan secara sistematis dengan tujuan tercapainya sasaran dan tujuan
studi. Oleh karena itu, metodologi yang disusun bersifat komprehensif karena
melibatkan suatu rentang alternatif yang telah diidentifikasi memiliki potensi yang
tinggi untuk diterapkan pada setiap pekerjaan.

Secara umum metodologi yang disusun oleh konsultan dapat dilihat lebih jelas pada
Gambar 5.1. Dapat dilihat pada gambar bahwa metodologi yang disusun pada garis
besarnya dapat dibagi ke dalam beberapa tahap pekerjaan, yaitu:
 Tahap pengumpulan dan analisa data
 Tahap analisa dan evaluasi kinerja eksisting
 Pengembangan alternatif penataan
 Evaluasi terhadap pemilihan alternatif
 Rekomendasi

Halaman V - 1
Data Teknis

Inventaris Data

Pengumpulan Penyusunan Ulang


Persiapan SURVEY
Informasi Awal Metodologi

Data Primer Data Sekunder

Kompilasi Data

Identifikasi
Analisa Demand Analisa Bus Eksisting
Singgungan Bus

Review Terhadap
Usulan Awal
Bus Aksisting

Rute Alternatif Pemotongan Rute

Evaluasi
Jumlah Armada Bus
Pengembangan

REKOMENDASI

GAMBAR 5.1 Metodologi Kerja

Halaman V - 2
Data Teknis

5.2. LOKASI KEGIATAN


Sebagai gambaran lokasi Kegiatan yang tercakup di dalam diwilayah Propinsi DKI
Jakarta ini dapat dilihat pada Tabel Berikut ini

Tabel 3.1 Lokasi Kegiatan

No. Koridor Lokasi / Wilayah

1. Koridor 8 Lebak Bulus – Harmoni CB

2. Koridor 9 Cililitan - Pluit

3. Koridor 10 Cililitan - Tanjung Priok

Gambar 5.2 Lokasi Kegiatan

Halaman V - 3
Data Teknis

5.3. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Metodologi Komprehensif yang disusun oleh konsultan dimulai dengan tahap survai
lapangan dan pengumpulan data, baik yang bersifat primer maupun sekunder.
Kemudian dipakai sebagai acuan untuk jumlah bus yang dibutuhkan sesuai
kebutuhan/ demand.

Untuk menentukan jumlah bus yang dibutuhkan, maka konsultan harus melakukan:
1. Identifikasi lokasi pembangkit perjalanan angkutan umum
2. Identifikasi lokasi penumpang yang naik dan turun di sepanjang koridor Busway
koridor 8, 9 dan 10,
3. Identifikasi bus-bus eksisting yang bersinggungan dengan Busway koridor 8, 9 dan
10 disusun berdasarkan prosentase bersinggungnya berikut rute-rute yang
dilaluinya,

Konsultan melakukan pengumpulan data primer maupun data sekunder yang


berhubungan dengan:
1. Inventarisasi bus-bus angkutan umum dari semua operator eksisting yang
bersinggungan dengan Busway koridor 8, 9 dan 10.
2. Melakukan Survai pengumpulan data primer maupun data sekunder yang
berhubungan dengan:
 Demand: perhitungan volume naik dan turun penumpang yang berada di
setiap halte di sepanjang koridor trunk line dan feeder line. Perhitungan
dilakukan selama 3 jam puncak pagi, siang dan sore hari.
 Travel Time: pengumpulan data dilakukan dengan menghitung waktu
perjalanan bus angkutan umum eksisting.
 Route: inventarisasi route bus eksisting yang berhimpit.
 Jumlah Bus
 Jenis Pelayanan

5.3.1. Prakiraan Jumlah Penumpang

Untuk memperkirakan jumlah penumpang yang pengguna bus pada koridor 8, 9


dan 10 ini diperlukan suatu gambaran mengenai permintaan perjalanan yang
terjadi. Beberapa tahapan untuk mendapatkan gambaran tentang permintaan
perjalanan pada kondisi sekarang adalah : rata-rata produksi perjalanan, distribusi
perjalanan, komposisi moda

Halaman V - 4
Data Teknis

Section I.1 PELAKSANAAN SURVEI

Pelaksanaan survei dibagi dalam beberapa Tim yang memiliki lingkup pekerjaan
masing-masing sebagaimana jenis-jenis survei yang dilakukan pada studi ini
meliputi:
1. Survei lokasi (pengenalan lapangan)
2. Survei waktu perjalanan meliputi kecepatan kendaraan (bis) dan waktu tundaan
(delay)
3. Survei penumpang bus berupa survei demand pengguna angkutan umum
4. Survei data sekunder untuk mengumpulkan data terkait survei opini dan survei
personal yang telah dilakukan .

Masing-masing jenis survei dan metoda yang dilakukan dapat diuraikan berikut ini :

Survei Inventarisasi Prasarana Transportasi


Inventarisasi prasarana transportasi perkotaan dikumpulkan dalam usaha
mendapatkan gambaran kondisi prasarana transportasi secara keseluruhan. Dengan
demikian jenis informasi yang dikumpulkan meliputi konfigurasi, dimensi dasar,
lokasi dan kondisi dari prasarana transportasi. Metoda yang digunakan dalam
inventarisasi prasarana transportasi dilakukan dengan cara pengamatan kuantitatif
maupun pengamatan kualitatif. Pengamatan kuantitatif dilakukan dengan secara
langsung menggambarkan sketsa peta jalan, simpangan dan sekitarnya dengan
menggunakan skala tertentu. Sedangkan pengamatan kualitatif dilakukan untuk
menggambarkan kondisi prasarana.

Selain dilakukan pengamatan, dalam inventarisasi ini juga dilakukan pengukuran


langsung, yaitu dengan melakukan pengukuran jarak dengan menggunakan pita
ukur (meteran) dan atau dengan spidometer pada kendaraan. Rincian data
inventarisasi prasarana jalan yang harus dikumpulkan untuk jalan kota meliputi :
a) Kondisi Geometrik ; Data yang berkaitan dengan kondisi geometrik jalan
yang diinventarisasikan meliputi: lebar lajur, median, bahu jalan dan
trotoar. Khusus untuk persimpangan informasi yang dikumpulkan meliputi
konfigurasi simpang, dan dimensi dasar simpang.
b) Pengendalian lalu lintas
Informasi mengenai sistem pengendalian lalu lintas
c) Tata guna lahan
Informasi mengenai jenis bangunan penggunaan lahan dan objek-objek yang
menghalangi kelancaran lalu lintas kendaraan ataupun pejalan kaki seperti
warung, pedagang kaki lima, pot bunga, dan sebagainya.

Halaman V - 5
Data Teknis

Survei Waktu Perjalanan Dan Hambatan


Dalam pembahasan tentang survei waktu perjalanan dan hambatan ada beberapa hal
yang perlu diperjelas pengertiannya, yaitu :
a) Waktu perjalanan adalah waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk
melewati seksi jalan yang disurvei termasuk waktu berhenti karena
hambatan-hambatan.
b) Hambatan adalah gangguan yang dialami kendaraan survei selama survei
berlangsung karena kondisi lalu lintas seperti mendekati persimpangan,
persilangan sebidang, sekolah dan sebagainya, sehingga kendaraan berhenti.
c) Waktu henti adalah waktu kendaraan dalam keadaan diam (terhenti) selama
survei dilakukan karena hambatan.
d) Waktu bergerak adalah waktu kendaraan dalam keadaan bergerak / berjalan
dalam seksi jalan yang disurvei (yaitu waktu perjalanan dikurangi waktu
henti).

Survei waktu perjalanan pada dasarnya merupakan survei yang sangat sederhana dan
mudah untuk dilakukan. Permasalahan dasar yang timbul hanyalah mengenai
bagaimana melacak suatu kendaraan sepanjang seksi jalan yang disurvei. Ada dua
cara yang berbeda untuk melaksanakan survei ini, yaitu metoda pengamat bergerak,
dimana pengamat ada di dalam kendaraan yang berjalan di dalam arus lalu lintas,
dan metoda pengamat statis, dimana pengamat berada pada titik-titik tertentu di
sepanjang seksi jalan yang disurvei.

Survei Angkutan Umum


Survei angkutan umum dilakukan dalam usaha untuk mendapatkan data yang
memberikan informasi berkaitan dengan karakteristik pergerakan dan juga
karakteristik operasional angkutan umum. Karakteristik pergerakan angkutan umum
meliputi konfigurasi jaringan rute yang ada. Sedangkan karakteristik operasional
angkutan umum meliputi informasi operasional pada setiap rute, yaitu: tipe moda
angkutan umum, jumlah armada dan frekuensi pelayanan.

Survei Data Sekunder


Data sekunder diperlukan sebagai acuan, pembanding, dan pendukung terhadap
data hasil survei lapangan. Data sekunder diperoleh dari Dinas Perhubungan dan
Instansi-instansi terkait.

Halaman V - 6
Data Teknis

5.4. EVALUASI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil Analisa maka Tahap terakhir dari studi ini adalah tahap evaluasi
terhadap penerapan alternatif-alternatif yang ada. Tahap evaluasi yang harus
dilalui oleh setiap alternatif penataan angkutan umum bus merupakan evaluasi
yang berlapis, dalam pengertian terdiri dari evaluasi terhadap beberapa aspek
pengukuran, yaitu teknis, ekonomi dan sosial.

Dari segi teknis, alternatif - alternatif yang ada akan dievaluasi berdasarkan
perbaikan kinerja yang dihasilkan terhadap angkutan penumpang. Elemen evaluasi
yang akan digunakan akan mencakup aspek perbaikan aksesibilitas dan mobilitas.
Perangkat bantu yang dipakai sebagai alat evaluasi, sama dengan parameter
pengukuran seperti:

 Aspek mobilitas, yaitu kecepatan perjalanan, round trip time, travel time
 Aspek kapasitas, yaitu jumlah armada, headway
 Aspek aksesibilitas, yaitu penataan feeder

Halaman V - 7

Anda mungkin juga menyukai