Anda di halaman 1dari 6

B.

DiAGNOSA

1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan syaraf, suplay vaskularisasi atau efek samping
therapy/tindakan.

2. Gangguan ganbaran diri (body image berhubungan dengan tindakan pembedahan.

3. Perubahan pola eliminasi urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa Jaringan
neoplasma pada daerah sekitar nya, gangguan sensorik / motorik.

4. Resiko tinggi gangguan integritas jaringan/kulit berhubungan dengan efek treatment.

C. RENCANA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan syaraf, suplay vaskularisasi atau efek samping
therapy/tindakan,

Tujuan: Nyeri berkurang/dapat teratasi dengan kriteria:

a. Melaporkan rasa nyeri yang sudah teratasi (rasa nyeri berkurang).

b. Dapat mongontrol ADSL seminimal mungkin.

c. Dapat mendemontrasikan keterampilan relaksasi dan aktivitas diversional sesuai situasi individu.

Intervensi:

a. Kaji riwayat nyeri seperti lokasi; frekuensi ; durasi dan intensitas (skala 1-10) dan upaya untuk
mengurangi nyeri.

b. Beri kenyamanan dengan mengatur posisi klien dan aktivitas diversional

c. Dorong penggunaan stress management seperti teknik relaksasi, visualisasi, komunikasi therapeutik
melalui sentuhan.

d. Evaluasi/Kontrol berkurangnya rasa nyeri. Sesuaikan pemberian medikasi sesual kebutuhannya.

e. Kolaborasi: kembangkan rencana management penanganan sakit dengan klien dan dokter. Beri
analgetik sesuai indikasi dan dosis yang tepat.
Rasional

a. Informasi merupakan data dasar untuk evaluasi atau efektifitas intervensi yang dilakukan.
Pengalaman nyeri setiap individu bervariasi karena mengganggu fisik dan psikologi.

b. Menolong dan meningkatkan relaksasi dan refocus

c. Melibatkan dan memberikan partisipasi aktif untuk meningkatkan kontrol

d. Tujuan umum/maksimal mengontrol tingkat nyeri dan minimum ada keterlibatan dalam ADSl. e.
Rencana terorganisasi dan meningkatkan kesempatan dalam mengontrol rasa sakit. Klien harus
berpartisipasi aktif dalam perawatan di rumah

f. Nyeri merupakan dampak/komplikasi suatu tindakan atau keadaan penyakit serta perbedaan respon
Individu.

2. Gangguan gambaran diri (body Image) berhubungan dengan tindakan pembedahan

Tujuan: Gambaran diri berkembang secara positif dengan kriteria :

a. Mengerti tentang perubahan pada tubuh.

b. Menerima situasi yang terjadi pada dirinya.

c. Mulai mengembangkan mekanisme koping pemecahan masalah.

d. Menunjukkan penyesuaian terhadap perubahan.

e. Dapat menerima realita.

f. Hubungan interpersonal adekuat.

Intervensi:

a. Diskusi dengan klien tentang diagnosa dan tindakan guna membantu klien agar dapat aktif kembali
seksual ADSL,

b. Review/antisipasi efek samping kaitan dengan tindakan yang dilakukan termasuk efek yang
mengganggu aktivitas seksual.

c. Dorong untuk melakukan diskusi dan menerima pemecahan masalah dari efek yang terjadi.

d. Beri informasi/konseling sesering mungkin.


e. Beri dorongan/ support psikologis.

f. Gunakan sentuhan perasaan selama melakukan Interaksi (pertahankan kontak mata).

g. Kolaborasi

1) Refer klien pada kelompok program tertentu.

2) Refer pada sumber/ahli lain sesuai Indikasi.

Rasional:

a. Menerima dam mengerti tentang hal-hal yang dilakukan merupakan awal proses penyelesaian
masalah.

b. Antisipasi dini dapat menolong klien untuk mengawali proses adaptasi dalam mempersiapkan hal-hal
yang dapat terjadi.

c. Dimungkinkan dapat menolong menurunkan masalah dengan keterlibatan sehingga dapat menerima
tindakan yang dilakukan.

d. Validasi tentang kenyataan perasaan klien dan berikan tehnik koping sesuai kebutuhan e. Klien
dengan gangguan neoplasma kanker membutuhkan support tambahan selama periode tersebut,

f. Penghargaan dan perhatian merupakan hal penting yang diharapkan klien guna menurunkan perasaan
klien akan keraguan / ketidaknyamanan.

g. Grup support biasanya sangat bermanfaat bagi klien dengan meningkatkan kontak dengan klien lain
dengan masalah sama.

h. Mungkin berguna untuk mempertahankan struktur psikososial.

3. Perubahan pola eliminasi urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa

jaringan neoplasma pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.

Tujuan: Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu memahami terjadinya retensi
urine, bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi atau

menghilangkan retensi urine.

Intervensi :
a. Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine.

b. Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya ketidaknyamanan dan rasa nyeri

c. Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat, mengatur posisi, mengalirkan
air keran.

Rasional :

a. Melihat perubahan pola eliminasi klien

b. Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien.

c. Mencegah terjadinya retensi urine.

D. Implementasi

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap
pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan kepada perawat untuk membantu
klien mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan meliputi peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit,
pemulihan kesehatan dari fasilitas yang dimiliki.

Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika klien mempunyai
keinginan untuk berpartisiasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Selama perawatan atau
pelaksanaan perawat terus melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan perawatan yang paling
sesuai dengan kebutuhan klien. dan meprioritaskannya. Semua tindakan keperawatan dicatat ke dalam
format yang telah ditetapkan institusi. Penatalaksanaan bisa dilakukan dengan cara seperti berikut :

1. Menjelaskan pada klien tentang beberapa penyebab terjadinya keputihan adalah jamur/bakteri
(karena kurang bersih dalam menjaga kebersihan daerah kelamin), atau adanya penyakit lain (tumor).

2. Menjelaskan kepada klien bahwa keputihan dapat terjadi itu secara normal atau tidak normal.
Keputihan yang normal yaitu keputihan yang terjadi pada saat sebelum menstruasi, pada saat hamil,
tetapi menjadi tidak normal jika pengeluaran lendir secara berlebihan dan terus menerus, berbau dan
biasanya menimbulkan rasa gatal.

3. Menjelaskan kepada klien tentang beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
kekambuhan dari keputihan adalah:
a. Menjaga kebersihan daerah genitalia dengan baik (cebok dari arah depan kebelakang dengan
menggunakan sabun).

b. Mengganti celana dalam, gunakan celana dalam yang katun dan tipis serta mudah menyerap
keringat.

c. Anjurkan kepada suami untuk ikut kontrol serta meminum obat yang diberikan dokter agar tidak
terjadi saling menularkan penyakit.

4. Menganjurkan kepada klien untuk kontrol secara rutin dan menghabiskan obat yang diberikan dokter
meskipun keluhan sudah berkurang.

5. Menganjurkan pada klien untuk menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas.

E. Evaluasi

1. Tingkat kenyamanan pasien kembali seperti sebelum sakit

2. Pola seksualitas dapat berfungsi secara normal

3. Tidak terjadi inveksi

4. Klien mengerti mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vaginitas adalah peradangan yang terjadi karena perubahan keseimbangan normal bakteri yang
hidup disana. Tanda atau gejala paling umum adalah munculnya cairan yang berwarna putih keruh
keabuan dan berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap. Vagina dikatakan tidak normal apabila
jumlah cairan yang keluar sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan nyeri. Cairan
yang keluar secara tidak normal memiliki tekstur lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan
cairan vagina atau keputihan yang tidak normal cenderung berwarna kuning seperti warna keju, kuning
kehijauan bahkan kemerahan.

Sebenarnya di dalam vagina terdapat 95 % bakteri baik dan 5 % bakteri jahat atau bakteri
pathogen. Agar ekosisterm di dalam vagina tetap seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman ( pH balance )
pada kisaran 3,8 – 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen
mati.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah jauh dari kata sempurna, maka dari itu bagi pembaca yang
mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini sangat penulis
harapkan.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai