NOTULEN
AUSTRALIA AWARDS SCHOLARSHIP (AAS) 2019
Narasumber:
Founder of BBaF
S1 Perikanan UNDANA
S2 Master of International Development
University of Canberra
Moderator:
Will Dacosta (Will)
Koordinator Mei:
Flor
Notulis:
Sartiani S. Bili (Amy)
Sesi 1:
Will Dacosta :
Jangan lupa jam 19.00 WITA nnti kita akan Sharing pengalaman berburu beasiswa
bersama Mr. Founder BBaF, Kak Olvyanus Dadi Lado, alumnus AAS 2013, University of
Canberra. Diskusi akan dimoderatori oleh saya, Will Da Costa. Bagi yang belum kenal,
salam kenal yah. Banyak hal menarik yang akan teman2 dapatkan di sesi kali ini.
Semoga teman2 para pemburu beasiswa di Forum BBaF semakin termotivasi untuk
Salam.
*Selamat Datang di Diskusi Online BBaF Rote* dengan topik *Sharing Pengalaman
• Diskusi dimulai pada hari Minggu, 26 Mei 2019 pukul 19.00 WITA s/d selesai.
narasumber
• Pukul 19.05 WIB Narasumber mulai memasuki group & perkenalan singkat
➢ Dengan format
❖ Nama ...
❖ Pertanyaan : ...
rekan untuk menghindari pertanyaan nyeleneh, out of topic atau bercanda yang
berlebihan
• Sanksi, apabila ada peserta yang melanggar aturan lebih dari 3 kali
forum diskusi.
• kerjasama yang baik kepada seluruh peserta agar Diskusi berjalan dengan lancar.
Will Dacosta:
Langsung saja kita mulai sharing sessionnya ya teman-teman Pertama2, saya ucapkan
selamat malam buat kak Olkes. Langsung sj kita ke sesi pertama yah. Saya persilahkan
kak Olkes untuk perkenalkan diri secara singkat kepada teman2 semua.
Olkes :
Ok Pak Moderator
dipanggil Olkes, Awardee ADS tahun 2012, kuliah di Uni of Canberra 2013 – 2014
Will Dacosta:
Selanjutnya, seperti yg sudah kita ketahui bersama, Pak Olkes adalah founder daripada
BBaF, bisa Bapak ceritakan sdkit bgaimana awal mulanya BBaF terbentuk.
Olkes :
Alasan terbentuknya BBaF waktu itu adalah karena kejengkelan melihat jumlah pelamar
beasiswa dr NTT yang minim padahal dalam milist FAN banyak sekali dibagikan
informasi beasiswa. Jengkel dan penasaran, dorong saya untuk diskusikan dengan
beberapa senior di FAN yaitu om Jonatan Lassa, Dominggus Elcid Li, ka Omi Rihidara
dan Wilson Therik. Ide kelas gratis bimbing beasiswa ini mereka dukung, lalu saya bikin
survey kecil via FB untuk tau minat dan kebutuhan dan ternyata banyak yg merespon
1. Bahasa Inggris
bimbingan dan konsultasi melamar beasiswa. Untuk bahasa Inggris, sekalipun tantangan
utama, kami sadar bahwa kami tidak punya kapasitas cukup saat itu untuk membuka
kursus gratis. Beberapa alumnus beasiswa yang saya hubungi bersedia menjadi
fasilitator secara gratis, antara lain: om Fredi Saudale, Ka Omi Rihidara, Ka Lanny bait,
dan Andrey Damaledo. Kelas pertama BBaF waktu itu dilakukan di NTT Satu data pada
tanggal 11 Maret kalo tidak salah ingat mungkin itu dulu pak Mod. Peserta kelas pertama
waktu itu antara lain: saya, Mikzon Lakidang, Seluz Fahik, Yuan Hadjo. Alasan lainnya
dibukanya BBaF adalah karena kegagalan saya melamar beasiswa Ford Fopundation
cohort terakhir tahun 2009-2010. Saya gagal karena kurang persiapan dan tdk fokus
saat itu
Will Dacosta:
Kejengkelan yah Pak.Tapi saya sepakat, memang kondisi itu harus kita akui terlebih di
masa2 silam d mana akses informasi cukup terbatas. Namun sekarang kita sudah lebih
leluasa, dan itu dibuktikan dengan banyaknya putra/i NTT yg menerima berbagai
beasiswa setiap tahunnya. Jumlahnya saya kira juga meningkat. Wah berarti BBaF sudah
berusia 8 tahun. Seperti yang disampaikan Pak Olkes, kita jadi tahu bahwa BBaF punya
sejarah yg luar biasa. Saya belum membaca detail blog BBaF yg ada, namun jika belum
mungkin kapan2 bisa kita tuangkan cerita Pak Olkes ini jadi artikel di beranda blog milik
BBaF.
Will Dacosta :
Terima Kasih Pak. Selanjutnya, kita balik lagi ke topik kita soal berburu beasiswa.
Bisakah Bapak ceritakan bagaimana suka duka Bapak berjuang mengejar beasiswa hingga
Olkes :
Saya mulai berburu beasiswa (khususnya ADS) pada saat dimulainya kelas BBaF itu.
yaitu pada 2011,saya mulai dengan melamar ELTA krn secara ekonomi saya belum mampu
kursus persiapan IELTS dengan biaya sendiri dan secara kemampuan bahasa Inggris
saya juga pas-pasan Saat itu usia saya sdh 33 tahun, sudah cukup berumur untuk belajar
hal yang baru. Lumayan strugling saat ikut ELTA krn jujur kemampuan bhs inggris saya
saat lamar ELTA itu sangat pas-pasan. Berjuang keras mengatasi rasa kurang PD dan
belajar memaksakan otak menjadi satu tantangan tersendiri, plus, sebagai ELTA
angkatan pertama, beban keberlanjutan project ELTA ada pada seberapa sukses kami
saat itu. Setelah ELTA dan bahkan selama ELTA, Kelas BBaF tetap berjalan sebagai
media saya dan kwn-kwn saling berbagi dan belajar mengisi aplikasi. Bukan hanya di
ELTA dan BBaF, tetapi di rumah dan dimanapun termasuk di Mall saat jalan-jalan, kalau
ketemua sesama peminat beasiswa, hal yang dibicarakan ya soal studi ke Australia. Di
rumah, saya alokasikan waktu dua jam setiap malam untuk belajar bhs inggris dan
memepelajari aplikasi ADS Pada juli/Agustus 2011 saya dan kawan, melamar ADS.
Proses mengisi Aplikasi ADS waktu melalui banyak konsultasi dan revisi dengan senior-
senior via email maupun face to face setelah mengirimkan aplikasi, saya memutuskan
untuk resign dr tempat kerja biar lebih fokus mempersiapkan diri, sekalipun belum pasti
bisa shortlisted atau tidak saat itu bisa dibilang saya berjudi dengan nasib krn memilih
menganggur supaya bisa fokus persiapan. Puji Tuhan, saya shortlisted selama jangka
waktu antara pengiriman aplikasi dan wawancara, saya dan kwn-kwn tak hentinya
berlatih wawancara, kapan pun dan dimanapun kami ketemua pasti latihan wawancara dan
latihan IELTS di rumah saya sering berlatih wawancara didepan cermin, sampai2 Istri
saya kuatir saya jd gila krn berbicara sendiri depan cermin. Puji Tuhan saat wawancara
Will Dacosta:
Salah 1 hal yg sy kagumi adalah Bapak bahkan memulai kelas BBaF di saat Bapak belum
menjadi awardee. Bapak menginisiasi dan akhirnya Bapak pun berhasil meraih target itu.
Nah, bagaimana dengan kita teman2 wahai para pendamba beasiswa ? BBaF sudah hadir
membantu sejauh ini, akses informasi luas, tersedia juga berbagai platform mulai dari yg
Jadi, utk teman2 yg masih berjuang termasuk sy, mari kita jadikan ini sebagai motivasi.
Don't ever give up Terima Kasih Pak Olkes untuk kisah inspiratifnya.
Selanjutnya kita akan masuk ke sesi kedua, yakni sesi tanya jawab. Sudah banyak
Sesi 2:
Will Dacosta
Pertanyaan : Bagaimana caranya kita mencari tahu lebih dalam mengenai komunitas
volunteer di LN yg linier dgn bidang studi dan pekerjaan? Khususnya di kota yang akan
kita tuju?
Olkes
zaman sekarang, mencari informasi seperti ini sangat gampang. Semua kota di Australia
memiliki website (formal dan informal) begitu juga kampus-kampusnya. cukup dnegan
ketik kata kunci komunitas relawan yang kita inginkan pasti akan keluar informasinya.
Will Dacosta:
Pertanyaan :Terkait essay untuk beasiawa, seperti apa kualifikasi essay yg dicari?
Silahkan Pak.
Olkes
Ini pertanyaan, sulit nih. Ok Kiki, essay yang bagus itu ya essay yang "menjual"
nah untuk bisa menulis essay yang menjual, syaratnya ada beberapa:
3. Pahami dan pelajari apa saja kontribusi yang sudah kita lalukan terkait tantangan
tersebut.
Will Dacosta:
Silahkan Pak.
Olkes :
Will Dacosta:
Pilihan univ boleh lebih dari 1 nanti surat pernyataan dan rencana studi disebutkan
Silahkan Pak.
Olkes
Boleh lebih dari satu disebutkan saja semuanya tetapi tetap harus berkaitan dengan
pengalaman kerja dan renacan setelah studi. Kalau tdk salah ini terkait pertanyaan soal
Will Dacosta:
Penanya 4 : Astrin
Silahkan Pak.
Olkes
Kalau yang ada maksudkan adalah bagaimana bergabung dalam kelas Bebrburu Beasiswa
Will Dacosta:
Penanya 5: Wadin
Pertanyaan : Penulisan essay yg paling tepat apakah ada urutan point2 utama yg harus
Olkes :
Ini bisa lihat jawaban saya sebelumnya untuk pertanyaan dari Kiky. Yang pasti First
Thing First. Jangan bertele-tele. Straight to the point. Plus jangan menyajikan yang
Will Dacosta:
Penanya 6 : Novel
Olkes
intinya wawancara itu butuh latihan. semakin banyak latihan maka anda akan semakin
jangan lupa krn wawancara dalam bahasa Inggris, maka latihanpun harus dalam bhs
Inggris
ingat, Interview is not a Speaking Test so do not worry to much about ur grammar
krn kalo sdh kuatir soal grammar, jawaban anda akan tersendat dan ide akan stuck di
kepala
Will Dacosta
Olkes :
Ini pertanyaan yang cukup sulit karena kesuluruhan proses yang kita bicarakan dan
kehadiran kelas BBaF adalah cara untuk menjawab pertanyaan ini. Kalau Veronika, ikuti
dan simak setiap proses di kelas BBaF (online dan offline) pasti akan dapat banyak tips
Will Dacosta:
Thanks Pak.
Silahkan Pak.
Olkes
Jawabannya sama seperti jawaban saya untuk Essay. Secara teknis, Yang penting adalah
Will Dacosta
Olkes :
Untuk interview:
3. Setiap kandidat mendapat waktu sekitar 5-15 menit, bisa juga lebih lama tergantung
jawaban kandidat.
5. Pertanyaan panelis bisa bersifat menggali lebih dalam dari palikasi anda, bisa juga
bersifat menguji komitmen anda jd bisa dikatakan ada yang sifatnya menjebaak
Will Dacosta:
Thanks Pak.
Silahkan Pak.
Olkes :
1. Cara saya dapat beasiswa AAS, sdh saya ceritakan dr awal ya.
3. Dengan mempelajari skema program Beasiswa yang dituju, kita jadi paham apa tujuan
dari pemberi beasiswa tersebut yang pada akhirnya kita bisa menulis aplikasi secara
Will Dacosta:
Thanks Pak.
Pertanyaan :
Silahkan Pak.
Olkes :
3. Fresh graduate bisa menjadi pelamar AAS bahkan ada beberapa alumnus Kelas
BBaF yang sdh dan sementara studi di Australia adalah Fresh graduate
Will Dacosta:
Penanya 12 : Nona
Pertanyaannya :
Silahkan Pak.
Olkes :
tetap fokus dan menjaga attitude, dan bagaimana membuat wawancara menjadi
3. kalo pengalaman saya saat interview, yang paling menantang adalah ketika ditanya
alasan memilih jurusan Development studies ketimbang Perikanan ( S1 saya adalah
perikanan) padahal NTT butuh expert perikanan...itu pertanyaan yang paling sulit
tetapi juga pertanyaan penentu kelolosan saya (menurut saya), Puji Tuhan saat itu
Will Dacosta:
Penanya 13 : Rita
Pertanyaan: Bagaimana cara mmpersiapkan diri dan membangun rasa percaya diri untuk
kuliah di luar negeri jika jurusan yg kita pilih tdk linear dg background S1 tp sesuai dg
Silahkan Pak.
Olkes :
• kalo persiapan sih seperti yang sudah sampaikan pada jwban2 sebelumnyA
• Tidak linear adalah tantangan dalam melamar beasiswa tetapi juga menjadi peluang
kalo kita mau berpikir positif. Kenapa? karena kita yang tidak linear ini sudah bisa
berkisar soal ketidak linearan studi itu, so tergantung kitanya. Mau melihat sebagai
• nah selanjutnya adala dalam persiapan menghadapi wawancara, kita tinggal mencari
Will Dacosta:
Penanya 14 : Mega
Pertanyaan :
1. K boleh tdk buka satu cabang di kabupaten malaka, soalnya banyak sekli blm tau
arah dftr beasiswa ini?
Olkes:
1. Bisa saja Mega, asalkan ada yang mau jd relawan untuk organisir kelasnya oleh Kak
Australia. Salah satu anak NTT yang lagi ambil S3 Kimia di sana adalah Fidel Nitti
Yanto :
Menjawab pertanyaan kk Olkes, saya jawab bahwa dengan senang hati, kami siap
membantu agenda atau semacam kelas bbaf malaka. O iya lupa kita pernah diskusi sejak
2017, kutunggu undangan ketua ikatan mahasiswa yg gantikan kk, sampe sekarang tak
Will Dacosta:
Sy mau menyambung cerita Bapak di awal tadi soal resign demi apply AAS. Pertanyaan
sy, bagaimana Bapak bisa mengambil keputusan itu ? Apa pertimbangan Bapak saat itu
sehingga memilih resign, sementara Bapak sudah berumah tangga ? Bagaimana bapak
men-set up hal itu sehingga semuanya berhasil baik adanya ? Sy mengalami posisi yang
sama dengan kondisi Bapak saat itu. Bimbang memilih, galau melangkah..
Olkes :
Ok Will
Pertimbangan saya waktu, cuman satu yaitu biar lebih fokus (perhatian dan waktu)
Saya kerja di LSM yang wkatu kerja dan urusannya kadang membuat saya harus kerja
hingga larut malam, jika saya tdk resign akan sulit buat saya untuk mempersiapkan diri.
satu hal yang cukup membantu saat itu adalah, istri saya lolos menjadi PNS pada akhir
tahun 2010 (saat saya resign, dia hampir setahun menjadi PNS) sehingga tidak terlalu
mengganggu pendapatan keluarga. Satu lagi adalah saya menjadi freelance fotografer
(bisa memiliki waktu lebih banyak untuk persiapan tetapi bisa tetap menghasilkan sedikit
pendapatan) dan saya percaya bahwa berkat itu pasti selalu ada buat saya dan keluarga
sehingga saya cukup percaya diri untuk resign saat itu. resign bukan pilihan yang mudah
Will, pertimbangkan segala aspek dan saya tidak menganjurkan untuk teman-teman
Will Dacosta:
AAS tahun ini sudah tutup 30 April 2019 ini kan k, bagaimana cara kita bisa bergabung?
Bertemu? Sharing selain di grup keren ini k, spya kita lebih siap menghadapi tantangan
AAS di tahun depan k? Banyakkah yang lolos AAS utk jurusan S2 Keperawatan k?
Silahkan Pak.
Olkes :
Salah satu medianya adalah kelas BBaF. Bisa online bisa juga copy delta.
Soal yang lolos AAS dr keperawatan, mungkin pak Yanto bisa bantu jawab ya
Yanto :
Pertanyaan tentang studi keperawatan disana sejauh ini dari data dan informasi yg saya
ingat yg perawat jarang (utk gantikan kata tidak ada), jika mau ambil nursing disana.
Tapi dalam kasus kk ambil studi yg relevan dengan keperawatan, sepertinya ada. Cuman
lingkaran kenalan saya yang studi masalah kesehatan disana kalau bukan sarjana
kesmas, yah dokter atau apoteker. Tapi saran saya, coba dahulu sebelum mereka bilang
Will Dacosta:
Baik Pak. Terima Kasih untuk semua jawaban di sesi tanya jawab. Karena waktu sudah
Sesi 3 :
Will Dacosta
Mohon Pak Olkes untuk memberikan beberapa wejangan akhir sebagai motivasi sekaligus
Silahkan Pak.
Olkes :
"tetap punya mimpi, percaya dan yakini mimpi anda, doakan mimpi
Will Dacosta:
Siap Pak.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata sy selaku moderator pada malam hari
ini pamit undur diri. Mohon maaf atas segala kesalahan selama diskusi ini berlangsung.
Terima Kasih yang sebesar2nya bagi Founder BBaF, Pak Olvyanus Dadi Lado yang sudah
bersedia membagikan banyak pengalaman berharga buat kita.]Terima Kasih bagi teman2
BBaF, para penanya, juga bagi semua teman2 di sini. Kalian semua adalah agen perubahan
Tuhan Memberkati