Anda di halaman 1dari 75

KONTRASEPSI PROGESTIN

HERLYSSA
TUJUAN PEMBELAJARAN
 TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini, bidan mampu
memahami fakta terkini terkait Kontrasepsi
Progestin.
 TUJUAN KHUSUS
 Mengidentifikasi
fakta terkini yang berhubungan
dengan penggunaan Kontrasepsi Progestin.
 Mengambil keputusan klinik yang tepat dalam
menggunakan Kontrasepsi progestin pada klien.
PENDAHULUAN
 Kontrasepsi Progestin adalah Pil yang mengandung
hormon progesteron dan estrogen sintesis dosis rendah.
Pil ini mengandung 20-30 mikrogram (μg)
ethinylestradiol (dari yang sebelumnya 50 μg).
 Estrogen ini akan membantu dalam pengaturan hormon
releasing factors di hipotalamus, membantu
pertumbuhan dan pematangan ovum di ovarium dan
merangsang perkembangan endometrium.
 Progesteron bekerja menekan dan mencegah
pelepasan ovum yang terlalu dini/prematur dari
ovarium, serta juga merangsang perkembangan dari
endometrium.
Kontrasepsi Progestin memiliki efektifitas yang
tinggi bila digunakan secara teratur setiap hari.
 Beberapa penelitian menunjukan hasil sebagai
berikut:
 Bila digunakan secara teratur setiap hari
hampir menyerupai efektivitas tubektomi
(Afandi, 2011).
 Bila digunakan setiap hari hanya terjadi 8
kehamilan dari 100 perempuan dalam tahun
pertama penggunaan yang berarti sebanyak
92 perempuan yang menggunakan
Kontrasepsi Progestin tidak mengalami
lanjutan
 Bila digunakan setiap hari hanya terjadi
3 kehamilan dari 1000 perempuan dalam
tahun pertama penggunaan (WHO, 2011)
 Bila kontrasepsi ini diberhentikan,
Kesuburan akan segera kembali.
 Namun Kontrasepsi Progestin tidak dapat
mencegah penularan penyakit Infeksi
Menular Seksual.
lanjutan

 Bila klien lupa


minum pil tiga hari
atau lebih akan
memiliki risiko
kegagalan KB,
yaitu terjadi
kehamilan
 Tidak benar
 Penggunaan Kontrasepsi Progestin justru
dapat melindungi pengguna Kontrasepsi
Progestin dari 2 jenis kanker yaitu:
- Kanker ovarium
- Kanker endometrium.
 Perlindungan ini berlanjut selama 15 tahun
atau lebih setelah menghentikan
lanjutan
 Tidak benar.
 Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
perempuan yang telah menggunakan
Kontrasepsi Progestin lebih dari 10 tahun
menghadapi risiko yang sama mengalami
kanker payudara dengan perempuan yang
tidak pernah menggunakan Kontrasepsi
Progestin.
 Sebaliknya, saat ini perempuan yang telah
menggunakan Kontrasepsi Progestin dalam 10
tahun terakhir lebih sedikit didiagnosa dengan
kanker payudara.
lanjutan
 Ketika pengguna Kontrasepsi Progestin atau
perempuan yang pernah menggunakan
Kontrasepsi Progestin didiagnosis Kanker
payudara, perkembangan kanker kurang pesat
dibandingkan kanker yang didiagnosis pada
perempuan lain.
 Tidak dijelaskan apakah pengguna ini sebelumnya
telah dilakukan deteksi kanker payudara yang
pada pengguna Kontrasepsi Progestin tersebut.
 Bila klien menderita Kanker Payudara,
Kontrasepsi Progestin tidak boleh diberikan.
Apakah Kontrasepsi Progestin dapat
menyebabkan kanker serviks???
lanjutan
 Tidak benar
 Namun bila perempuan telah terinfeksi HPV,
penggunaan Kontrasepsi Progestin selama 5
tahun atau lebih akan mempercepat
perkembangan infeksi HPV persisten menjadi
kanker serviks.
 Jumlah Kanker serviks pada pengguna
Kontrasepsi Progestin adalah sangat kecil.
 Bidan dapat menyarankan pengguna
Kontrasepsi Progestin untuk melakukan deteksi
dini.
Apa Yang Dilakukan Bidan Saat Deteksi
Dini Kanker Serviks ??

 Deteksi dini perubahan pra kanker


Serviks dilakukan setiap 3 tahun.
 Penting; Bidan melakukan penyuluhan
kepada klien untuk mengurangi faktor-
faktor yang dapat meningkatkan risiko
kanker serviks termasuk memiliki banyak
anak dan meroKontrasepsi Progestin.
Apakah pengaruh Kontrasepsi
Progestin Terhadap Kualitas ASI?
 Hasil penelitian Cochrane (Kemenkes, 2010)
menunjukkan bukti bahwa:
 Volume ASI pada ibu post partum minggu ke-12 dan
minggu ke-24 pada pengguna Kontrasepsi Progestin
adalah 51 ml dan 41 ml. Sedangkan pada pengguna
Progestin lebih banyak yaitu sebanyak 72 ml dan 65
ml pada minggu ke-12 dan ke 24 pula.
 Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal
komposisi ASI, pertumbuhan bayi dan komposisi
biokimia ASI baik pengguna Kontrasepsi Progestin
maupun Progestin.
lanjutan

 Volume ASI pada


penggunaan
kontrasepsi kombinasi
mengalami penurunan
rata-rata 42%
sedangkan pemakaian
kontrasepsi progestin
hanya sebesar 12%.
lanjutan
 Tidak boleh
 Perempuan post partum ≤6 minggu sedang dan
sedang menyusui, tidak boleh menggunakan
Kontrasepsi Progestin.
 Pada perempuan post partum >6 minggu tapi
kurang dari 6 bulan dan sedang menyusui,
penggunaan Kontrasepsi Progestin tidak
dianjurkan kecuali tidak ada metode lain yang
sesuai atau metode lain yang ada tetapi tidak
dapat digunakan.
Lanjutan

 Tidak dianjurkan
 Menurut WHO (2009) dalam Medical Eligibility Criteria
dijelaskan sebagai berikut:
 Seorang perempuan sangat kecil kemungkinannya untuk
mengalami ovulasi dan berisiko hamil selama 21 hari
pertama pasca persalinan.
 Namun untuk kepentingan program, beberapa metode
kontrasepsi dapat diberikan dalam periode ini.
 Pada perempuan dalam masa pascapersalinan kurang
dari 21 hari, penggunaan Kontrasepsi Progestin tidak
dianjurkan kecuali tidak ada metode lain yang sesuai,
atau metode lain yang ada tidak dapat digunakan.
Apa yang perlu dilakukan bila ingin
berganti dari metoda hormon lain??
Lanjutan

 Jika metode hormon sebelumnya digunakan secara


konsisten dan benar atau perempuan tersebut
dipastikan tidak hamil, ia dapat segera memulai
Kontrasepsi Progestin.
 Ibu tidak perlu menunggu siklus menstruasi berikutnya.
 Jika metode yang digunakan sebelumnya adalah
metode suntik, ia harus memulai Kontrasepsi Progestin
pada jadwal suntikan berikut nya.
 Tidak diperlukan perlindungan kontrasepsi tambahan.
Apa yang dilakukan bila berganti dari
metoda non hormonal selain AKDR?
 Ia dapat memulai Kontrasepsi Progestin dalam 5
hari pertama siklus menstruasi.
 Tidak diperlukan perlindungan kontrasepsi
tambahan.
 Jika dipastikan tidak hamil, ia juga dapat segera
memulai Kontrasepsi Progestin kapanpun.
 Jika sudah melebihi 5 hari pertama siklus
menstruasi, ia harus pantang berhubungan seksual
atau menggunakan perlindungan kontrasepsi
tambahan selama 7 hari berikutnya.
Apa yang dilakukan bila berganti
metoda dari AKDR?
 Ia dapat memulai Kontrasepsi Progestin dalam 5 hari
pertama siklus menstruasi.
 Tidak diperlukan perlindungan kontrasepsi tambahan.
AKDR dapat dilepas pada saat itu juga.
 Jika dipastikan tidak hamil, ia juga dapat memulai
kapanpun.
 Jika ia sudah aktif secara seksual dalam siklus
menstruasi kali ini dan sudah melebihi 5 hari pertama
siklus menstruasi, AKDR sebaik nya dilepas pada siklus
menstruasi berikutnya.


 Jika ia belum aktif secara seksual dalam siklus
menstruasi kali ini dan sudah melebihi 5 hari pertama
siklus menstruasi, ia harus pantang berhubungan seksual
atau menggunakan per lindungan kontrasepsi
tambahan selama 7 hari berikutnya.
 Jika perlindungan tambahan ini diberikan oleh AKDR ,
pada pengguna AKDR sebaiknya dilepas pada siklus
menstruasi berikutnya.
 Jika ia amenorik atau mengalami perdarahan yang
tidak teratur, ia dapat memulai Kontrasepsi Progestin
seperti pada perempuan amenorik lainnya.
Apakah Kontrasepsi Progestin aman
digunakan pada penderita
HIV/AIDS??
 Ya
 Perempuan dengan HIV/AIDS aman menggunakan
Kontrasepsi Progestin termasuk jika mereka menggunakan
antiretroviral (ARV).
 Namun jika mereka menggunakan terapi Ritonavir.,
Kontrasepsi Progestin tidak dapat diberikan karena Ritonavir
dapat mengurangi efektivitas Kontrasepsi Progestin.
 Anjurkan para perempuan untuk menggunakan kondom
bersama dengan kontrasepsi Kontrasepsi Progestin secara
konsisten dan benar, karena kondom dapat membantu
mencegah penularan HIV dan IMS lain.
 Kondom juga memberikan perlindungan ekstra untuk
kontrasepsi perempuan yang memakai ARV.
Apakah perempuan pasca aborsi
dapat segera menggunakan
Kontrasepsi Progestin??
 Ya
 Perempuan pasca aborsi dapat segera
menggunakan Kontrasepsi Progestin.
 Tidak diperlukan perlindungan
kontrasepsi tambahan.
Apakah Kontrasepsi Progestin aman
bagi perempuan peroKontrasepsi
Progestin?
 Tidak Aman
 Perempuan yang berusia <35 yang

meroKontrasepsi Progestin dapat menggunakan


Kontrasepsi Progestin dengan dosis rendah
 Namun Kontrasepsi Progestin tidak boleh

diberikan Jika perempuan tersebut berumur 35


tahun atau lebih tua dan meroKontrasepsi
Progestin
lanjutan

 Jika mereka meroKontrasepsi Progestin


kurang dari 15 batang sehari, dapat
menggunakan suntikan Progestin. P
 Perempuan yang lebih tua yang
meroKontrasepsi Progestin dapat
menggunakan konrasepsi pil progestin
jika mereka lebih memilih pil
 Bantu dia untuk berhenti meroKontrasepsi

Progestin dan membantunya memilih


Apakah Kontrasepsi Progestin dapat
diberikan pada perempuan dengan
Hipertensi??
 Pada prinsipnya tidak boleh.
 Kecuali jika TD nya <140/90 mmHg,
Kontrasepsi Progestin dapat diberikan.
 Jika TD sistolik nya adalah ≥140 mmHg
atau TD diastolik ≥90, Kontrasepsi
Progestin tidak dapat diberikan.
 Bantu dia memilih metode tanpa estrogen,
tetapi bukan suntikan progestin.
lanjutan
 Jika TD sistolik ≥160 mmHg atau TD
diatolik ≥100 mmHg, Beri dia metode
kontrasepsi lain sampai dia bisa datang
kembali datang untuk memeriksa TD.
 Atau membantunya memilih metode lain
yang lebih ia sukai
 Jika TD saat kunjungan ulang di bawah
140/90mmHg, ia dapat menggunakan
Kontrasepsi Progestin.
Hati-hati dalam pengukuran tekanan
Darah!!
 Karena satu pembacaan TD dalam

kisaran 140-159/90-99 mmHg tidak


cukup untuk mendiagnosa Hipertensi.
Apakah Kontrasepsi Progestin dapat diberikan
pada perempuan yang minum obat TBC dan
Ritonavir?
 Tidak boleh
 Perempuan yang minum obat-obatan TBC (misalnya
rifampisin) Kontrasepsi Progestin tidak boleh
diberikan.
 Perempuan yang minum obat Ritonavir, Kontrasepsi
Progestin tidak boleh diberikan Karena Obat-
obatan tersebut dapat membuat Kontrasepsi
Progestin menjadi kurang efektif .
 Bantu dia memilih metode lain tetapi tidak boleh pil
progestin.
Apakah Kontrasepsi Progestin aman bagi
perempuan yang menderita Penyakit jantung, Stroke
dan Diabetes ??
 Tidak aman
 Perempuan yang menderita penyakit Stroke dan
Diabetes , Kontrasepsi Progestin tidak boleh
diberikan.
 Bantu dia memilih metode
tanpa estrogen tetapi bukan suntikan progestin.
 Bidan sebaiknya menjelaskan manfaat kesehatan
dan risiko serta efek samping dari metode yang
akan digunakan klien.
Apakah Kontrasepsi Progestin menyebabkan
cacat lahir pada bayi jika menggunakan
Kontrasepsi Progestin saat hamil?
lanjutan
 Tidak benar
 WHO (2011) melalui hasil penelitiannya
membuktikan bahwa:
 Kontrasepsi Progestin tidak akan menyebabkan
cacat lahir pada bayi dan tidak membahayakan
janin jika seorang perempuan mengalami
kegagalan Kontrasepsi Progestin.
 Begitu juga bila seorang perempuan sengaja
menggunakan Kontrasepsi Progestin ketika dia
tahu bahwa ia sudah hamil, Kontrasepsi Progestin
tidak menimbulkan cacat lahir

Apakah Kontrasepsi Progestin menyebabkan
perempuan kehilangan banyak berat badan?
lanjutan
 Tidak benar
 Hasil penelitian WHO (2011) membuktikan bahwa:
 Kebanyakan perempuan tidak mengalami
kehilangan berat badan karena penggunaan
Kontrasepsi Progestin.
 Penggunaan Kontrasepsi Progestin rata-rata
tidak mempengaruhi berat badan.
 Beberapa perempuan mengalami perubahan
mendadak dalam berat badan saat
menggunakan Kontrasepsi Progestin .
 Perubahan ini akan kembali normal setelah
mereka berhenti minum Kontrasepsi Progestin.
Apakah Kontrasepsi Progestin mengubah
mood perempuan dalam dorongan seks ?
 Umumnya tidak.
 Beberapa perempuan yang menggunakan Kontrasepsi
Progestin melaporkan keluhan ini.
 Namun sebagian besar pengguna Kontrasepsi Progestin
tidak melaporkan setiap perubahan tersebut.
 Beberapa melaporkan bahwa suasana hati dan gairah
seks meningkat. Sulit untuk mengatakan apakah
perubahan tersebut disebabkan oleh Kontrasepsi
Progestin atau alasan lain.
 Bidan dapat membantu klien dengan masalah ini. Tidak
ada bukti bahwa Kontrasepsi Progestin mempengaruhi
perilaku seksual perempuan.
Apakah Kontrasepsi Progestin dapat
menganggu kesuburan seorang
perempuan?
 Tidak benar.
 WHO (2011) mengunkapkan bahwa:

 Perempuan yang berhenti menggunakan

Kontrasepsi Progestin dapat segera hamil


 Kesuburan Perempuan akan segera kembali bila ia
menghentikan Kontrasepsi Progestin.
 Beberapa perempuan mungkin harus menunggu

beberapa bulan sebelum ia dinyatakan hamil.


Dapatkah Kontrasepsi Progestin digunakan sebagai
tes kehamilan?

 Tidak dapat
 Hasil penelitian WHO (2011)menunjukkan bahwa:
 Kontrasepsi Progestin tidak dapat mengidentifikasi

secara akurat apakah seorang perempuan hamil


atau tidak hami
 Tidak dianjurkan memberikan Kontrasepsi Progestin
pada seorang perempuan untuk melihat apakah
dia mengalami perdarahan atau tidak.
 Kontrasepsi Progestin tidak boleh diberikan kepada

perempuan sebagai tes kehamilan karena hasilnya


tidak akurat.
Apakah perlu dilakukan pemeriksaan panggul
sebelum memberikan Kontrasepsi Progestin?

 Tidak perlu
 Karena dengan mengajukan pertanyaan yang
tepat biasanya dapat membantu bidan meyakini
bahwa seorang perempuan tidak hamil.
Apakah Kontrasepsi Progestin aman pada
perempuan yang mengalami Varises?

 aman
 Kontrasepsi Progestin aman untuk perempuan
dengan varises. Kontrasepsi Progestin tidak
berbahaya karena tidak menyebabkan trombosis
vena.
 Namun bila seorang perempuan telah memiliki
atau mengalami thrombosis Vena, Kontrasepsi
Progestin tidak boleh diberikan.
Apakah Kontrasepsi Progestin dapat
digunakan sebagai Kontrasepsi
Darurat?
 Ya
 Perempuan harus sesegera mungkin (tidak

lebih dari 5 hari) minum Kontrasepsi


Progestin, setelah ia melakukan hubungan
seksual tanpa kontrasepsi.
 Namun pil progestin lebih efektif dan

menyebabkan efek samping yang lebih


sedikit seperti mual dan sakit perut.
Apakah penting seorang minum Kontrasepsi
Progestin pada waktu yang sama setiap
harinya?
 Ya
 ada dua alasan mengapa penting seorang
perempuan penting minum Kontrasepsi Progestin
pada waktu yang sama yaitu:
 Beberapa efek samping dapat dikurangi
dengan minum pil di waktu yang sama setiap
hari.
 Dapat membantu perempuan mengingat
menggunakan pil secara lebih konsisten
Rangkuman
 Bidan sebaiknya:
 Melakukan pengkajian secara teliti kepada
calon akseptor Kontrasepsi Progestin.
 Melakukan konseling secara tepat dengan tetap

memperhatikan hak reproduksi klien


 Mengikuti perkembangan terkini tentang

pemberian Kontrasepsi Progestin sehingga


Kontrasepsi Progestin bermanfaat dan memiliki
efektifitas yang tinggi.
lanjutan
 Pemberian informasi kepada klien:
 Minum pil setiap hari agar memiliki efektifitas

kontrasepsi yan tinggi.


 Segera minum pil bila terlupa. Bila Lupa minum pil

akan beresiko terjadinya kehamilan dan


menyebabkan efek samping.
 Pastikan bahwa pil tersedia cukup.

 Gunakan kondom jika membutuhkan untuk

perlindungan terhadap IMS dan HIV/AIDS.


Soal pre test/post test
1. Seorang perempuan berumur 32 tahun P3A1
akseptor KB pil kombinasi 1 bulan yang lalu
datang ke BPM, mengeluh lupa minum pil sudah 2
hari berturut-turut. Ia khawatir sekali takut terjadi
kehamilan. TTV dalam batas normal. HB 11 gr%.
Apakah tindakan saudara pada
kasus di atas?
A. Segera lakukan test kehamilan
B. Jelaskan bahwa hal tersebut masih aman, tidak
akan menyebabkan kehamilan
C. Anjurkan segera minum 2 pil setiap hari sesuai
jadwal yang ditetapkan
D. Anjurkan Ibu segera mengganti dengan metoda
konstrasepsi yang lain.
E. Anjurkan ibu untuk menggunakan metoda
kontrasepsi darurat
2. Seorang perempuan berumur 26 tahun P3A1
akseptor KB pil kombinasi 1 bulan yang lalu
datang ke BPM, mengeluh keluar darah flek-flek
sejak 2 hari yang lalu. Anak terkecil berumur 2
bulan, masih menyusu. TTV dalam batas normal. HB
12 gr%. Jika ibu ingin mengganti kontrasepsi.
Apakah metoda kontrasepsi yang
tepat bagi perempuan tersebut?
A. AKDR
B. AKBK
C. Pil progestin
D. Pil kombinasi
E. Suntikan kombinasi
3. Seorang perempuan berumur 28 tahun P1A0
datang ke BPM. Ia bertanya kepada bidan, “
Apakah pil kombinasi bisa mnyebabkan
kanker serviks?“. Bidan tersebut bingung
menjawabnya.
Apakah respon yang tepat yang
disampaikan bidan terhadap kasus di atas?

A. “Bisa saja bu, kalau ibu minum terus menerus ”.


B. “Ah ibu ini ada-ada saja pertanyaannya, saya jadi
bingung menjawabnya”
C. “Ibu tahu dari mana informasi itu, boleh saya tahu
pemahaman ibu seperti apa ?
D. “maaf ibu, saya belum pernah mendengar hal itu,
nanti saya akan tanyakan dengan bidan senior
saya “
E. “ Ibu tidak usah bertanya yang tidak-tidak, karena
pil kombinasi aman untuk ibu, tidak akan
berpengaruh”
4. Seorang perempuan berumur 37 tahun P3A0
datang ke BPM ingin menggunakan pil kombinasi.
Saat ini anaknya sudah berumur 10 tahun.
Sebelumnya ibu sudah menggunakan KB Suntik 1
bulan sejak anak terkecilnya berumur 2 tahun.
Saat ini Ibu sedang menstruasi hari ke-3.
Kapankah perempuan tersebut dapat
menggunakan pil kombinasi?

A. Pil diminum pada hari ke - 5 menstruasi


B. Tunggu sampai klien selesai menstruasi
C. Boleh dilakukan saat kunjungan sekarang
D. Pil diminum pada bulan yang akan datang
E. Pil diberikan pada jadwal suntikan berikutnya
5. Seorang perempuan berumur 23 tahun P0A1
pasca curretage 3 hari yang lalu akibat abortus
imminens di RS. Ibu ingin menggunakan pil
kombinasi. Ibu belum pernah menggunakan
kontrasepsi sebelumnya. TTV dalam batas normal.
Inspekulo: porsio licin, perdarahan (-). HB 12 gr%.
Apakah tindakan saudara pada
kasus di atas?
A. Berikan pil pada mentruasi bulan depan
B. Berikan metoda kontrasepsi non hormonal
C. Anjurkan minum pil pada hari ke-5 pasca
keguguran
D. Anjurkan klien menggunakan kontrasepsi suntikan
progestin
E. Gunakan terlebih dahulu kontrasepsi darurat
sampai hari ke-7
6.Seorang perempuan berumur 34 tahun P2A0
akseptor pil KB kombinasi sejak 1 bulan yang lalu,
datang ke BPM, mengeluh sakit kepala. Anak
terkecil 2 tahun. Hasil pemeriksaan: TD 160/100 N
88 x/menit P 20 x/menit S Afebris.
Apa tindakan saudara pada kasus
di atas?
A. Berikan metoda kontrasepsi non hormonal
B. Lanjutkan minum pil sesuai cara penggunaan
C. Anjurkan klien menggunakan kontrasepsi suntikan
progestin
D. Anjurkan untuk menggunakan implan pada
kunjungan yang akan datang
E. Gunakan terlebih dahulu kontrasepsi darurat
sampai sakit kepalanya hilang
7. Seorang perempuan berumur 25 tahun P2A0
datang ke RS, akseptor suntikan progestin sejak 1
tahun yang lalu, mengeluh berat badannya
bertambah banyak. Anak terkecil berumur 3 tahun..
TTV dalam batas normal, HB 11 gr%. Ibu ingin
mengganti kontrasepsi dengan pil kombinasi
Apakah tindakan saudara terhadap kasus di
atas?

A. Lakukan Test kehamilan terlebih dahulu


B. Anjurkan untuk minum pil sesegera mungkin
C. Anjurkan minum pil setelah ibu mengalami
menstruasi berikutnya.
D. Anjurkan minum pil pada jadwal suntikan
berikut nya.
E. Untuk sementara minta ibu untuk menggunakan
kontrasepsi tambahan
8. Seorang perempuan berumur 31 tahun P3A0
datang ke posyandu. Ibu mengatakan bahwa
semalam ia dan suaminya telah melakukan
hubungan suami istri tanpa kontrasepsi apa pun. Ibu
sangat takut jika terjadi kehamilan. Ibu ingin
menggunakan pil kombinasi sebagai kontrasepsi
darurat.
Apa tindakan yang dilakukan pada kasus di
atas?

A. Beri suntikan kombinasi segera


B. Anjurkan untuk minum pil segera
C. Minta untuk tidak mengulanginya lagi
D. Anjurkan ibu untuk melakukan pemasangan AKDR
E. Tenangkan ibu bahwal hal tersebut tidak akan
menyebabkan kehamilan
9. Seorang perempuan berumur 28 tahun P1A0 post
partum 40 hari bersama suaminya datang ke
posyandu. Ibu masih menyusui secara ekslusif dan
belum haid. Ibu ingin menggunakan pil saja karena
ibu takut disuntik dan di pasang spiral dan implan.
Apakah tindakan bidan pada
kasus di atas?
A. Berikan pil kombinasi pada kunjungan ini
B. Berikan pil kombinasi pada saat bayi berumur 2
bulan
C. Anjurkan untuk menggunakan minipil pada
kunjungan ini
D. Sarankan untuk menggunakan metoda
Alamiah Laktasi saja
E. Sarankan untuk menggunakan metoda
kontrasepsi non hormonal
10. Seorang perempuan berumur 29 tahun P2A0
datang ke RS, akseptor AKDR sejak 1 tahun yang
lalu, mengeluh menstruasinya menjadi banyak
dan lama. Saat ini ibu menstruasi hari ke-5. Anak
terkecil berumur 4 tahun. TTV dalam batas normal,
HB 10 gr%. Ibu ingin mengganti kontrasepsi
dengan pil kombinasi
Apa yang dilakukan pada kasus di
atas?
A. Anjurkan ibu untuk minum pil sesegera
mungkin
B. Anjurkan ibu untuk segera mencabut AKDR dan
berikan pil pada kunjungan yang akan datang
C. Anjurkan ibu untuk menggunakan metoda
kontrasepsi mantap
D. Rujuk ke RS
E. Ibu disarankan untuk tidak menggunakan
kontrasepsi hormonal
Daftar Pustaka
 Afandi (2011).Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Praworohardjo
 Hanafi Hartanto. 2003. Keluarga Berencana dan
Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
 Kemenkes RI. 2010. Health Technology Assessment
Indonesia, KB Pada Periode Menyusui [Hasil Kajian
HTA Tahun 2009]. Jakarta: Dirjen Bina Pelayanan
Medik.
 Nugroho, Aryanditho Widhi. 2007. Rekomendasi
Praktik Pilihan Untuk Penggunaan Kontrasepsi.
Selected Practice Recomendation for Contraception
Use. Jakarta: EGC
 Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kandungan.
Jakarta: Yayasan Sarwono Prawirohardjo.
 Runge, et all. 2008. Modul Kontrasepsi Pendidikan
Medik Berkelanjutan bagi Profesional Kesehatan.
Tidakdipublikasikan.
 Saifudin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Edisi 2 Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
 USAID, WHO. 2011. Family Planning A Global
Handbook for provider 2011 update. Evidence-based
guidance developed through worldwide collaboration
John Hopkins: Bloomberg.
 WHO. 2009. Medical eligibility Criteria for
contraseptive use. Four edition. Geneva: WHO Family
Planning Cornerstone.
 JNPK-KR, POGI. 2012. Pelatihan Klinik Teknologi
Kontrasepsi Terkini (Contraseptive Techmologi
Update) bagi profesional kesehatan. Jakarta: JNPK-
KR-POGI.

Anda mungkin juga menyukai