Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PERALATAN PENYIMPANAN DATA

Nama : Muhammad Apriyanto


Nim : 17142022P
Fakultas : Ilmu Komputer
Jurusan : Teknik Informatika
Dosen Pengasuh : Fatoni, MM.,M.Kom

UNIVERSITAS BINA DARMA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PALEMBANG
2018
BAB V
PERALATAN PENYIMPANAN DATA

Penyimpanan data komputer berasal dari bahasa Inggris "computer data


storage" sering disebut sebagai memori komputer, merujuk kepada komponen
komputer, perangkat komputer, dan media perekaman yang mempertahankan data
digital yang digunakan untuk beberapa interval waktu. Penyimpanan data
komputer menyediakan salah satu tiga fungsi inti dari komputer modern, yakni
mempertahankan informasi. Ia merupakan salah satu komponen fundamental yang
terdapat di dalam semua komputer modern, dan memiliki keterkaitan dengan
mikroprocesor, dan menjadi model komputer yang digunakan semenjak 1940-an.
Dalam penggunaan kontemporer, memori komputer merujuk kepada
bentuk media penyimpanan berbahan semikonduktor, yang dikenal dengan
sebutan Random Acces Memory (RAM), dan kadang-kadang dalam bentuk
lainnya yang lebih cepat tapi hanya dapat menyimpan data secara sementara.
Akan tetapi, istilah "computer storage" sekarang secara umum merujuk kepada
Media Penyimpanan Massal, yang bisa berupa Cakra Optimis, beberapa bentuk
media penyimpanan magnetis (seperti halnya hard disk) dan tipe-tipe media
penyimpanan lainnya yang lebih lambat ketimbang RAM, tapi memiliki sifat
lebih permanen, seperti Flash Memory.
Jadi , Peralatan Penyimpanan data adalah perangkat komputer yang digunakan
untuk menyimpan data baik di dalam maupun diluar puranti komputer.

5.1 Magnetik Disk


Magnetik Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu
(logam atau plastic) dengan permukaan dilapisi bahan yang dapat di magnetisasi.
Mekanisme baca / tulis menggunakan kepala baca atau tulis yang disebut head,
yang merupakan komparan pengkonduksi (conducting coil). Desain fisiknya, head
bersifat stasioner sedangkan piringan disk berputar sesuai controlnya.
Gambar 5.1 Magnetik Disk

Contoh lain dari Media penyimpanan Magnetik :


1. Disket
2. Pita Rekaman Magnetik
3. Strip Magnetik Pada Kartu Kredit

Dalam magnetic disk terdapat dua metode layout data pada disk
yaitu Constant Angular Velocity dan Multiple Soned Recording. Disk diorganisasi
(permukaan dari piringan dibagi) dalam bentuk cincin – cincin konsentris yang
disebut track atau garis yang memisahkan atar track seperti gambar dibawah. tiap
track dipisahkan oleh gap, fungsi gap adalah untuk mencegah atau mengurangi
kesalahan pembacaan atau penulisan yang disebabkan melesetnya head atau
karena interferensi medan magnet.  Blok-blok data disimpan dalam disk
berukuran blok yang disebut dengan sector. Track biasanya terisi beberapa sector,
umumnya 10 hingga 100 sector tiap tracknya

5.1.1 Sistem Kerja Magnetik Disk


Mekanisme baca atau tulis menggunakan kepala baca atau tulis yang
disebut head, merupakan kumparan pengkonduksi ( conducting coll ). Desain
fisiknya, head bersifat stasioner sedangkan piringan disk berputar sesuai
kontrolnya. Metode layout data pada disk terbagi dua, yaitu constant angular
velocity dan multiple zoned recording. Disk diorganisasi dalam bentuk cincin-
cincin konsentris yang disebut track. Track pada disk dipisahkan oleh gap (gap:
mencegah atau mengurangi kesalahan pembacaan maupun penulisan yang
disebabkan melesetnya head atau karena interferensi medan magnet). Sejumlah bit
yang sama akan menempati track-track yang tersedia.
Semakin ke dalam disk maka kerapatan (density) disk akan bertambah
besar. Data dikirim ke memori ini dalam bentuk blok, umumnya blok lebih kecil
kapasitasnya dibandingkan track. Blok-blok data disimpan dalam disk yang
berukuran blok, yang disebut sector. Track biasanya terisi beberapa sector,
umumnya 10 hingga 100 sector tiap tracknya. Head harus bisa mengidentifikasi
titik awal atau posisi-posisi sector maupun track. Data yang disimpan akan diberi
header tambahan yang menginformasikan letak sector dan track suatu data.
Tambahan header data ini hanya digunakan oleh system disk drive saja tanpa bisa
diakses oleh pengguna. Pada head tetap setiap track memiliki kepala head sendiri,
sedangkan pada head bergerak, satu kepala head digunakan untuk beberapa track
dalam satu muka disk. Pada head bergerak adalah lengan head bergerak menuju
track yang diinginkan berdasarkan perintah dari disk drive-nya.
Piringan magnetik yang terbuat dari plastik dan sebuah piringan disebut
dengan floppy disk (micro disk dan mini disk), yang terbuat dari metal dan
banyak piringan disebut hard disk.
► Lapiran dasar biasanya berbahan
 Alumunium
 Alumunium Alloy
 Kaca
► Bahan kaca memberikan manfaat antara lain
 Meningkatkan reliabilitas disk
 Mengurangi R/W error
 Kemampuan untuk mendukung kerapatan tinggi
 Kekakuan yang lebih baik untuk mengurangi dinamisasi disk
 Kemampuan menahan goncangan dan kerusakan
Beberapa memory yang tergolong pada magnetic disk ini sendiri adalah
Flopy Disk, IDE Disk, dan SCSI Disk. Magnetik disk sendiri terbuat dari piringan
bundar yang terbuat dari logam atau plastik dimana permukaan dari bahan
tersebut mempunyai sifat magnetic sehingga nanti bisa menghasilkan semacam
medan magnet yang sangat diperlukan untuk proses baca tulis dari memory
tersebut karena saat proses baca/ tulis menggunakan kepala baca yang disebut
dengan head.

5.1.2 Jenis-jenis Magnetik Disk


A. Floppy Disk
Floppy disk atau Disket adalah perangkat penyimpanan data yang terdiri
dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur,
dilapisi lapisan persegi yang berbentuk persegi atau persegi panjang.
Sekarang sudah banyak bermunculan media penyimpanan yang lebih maju
dari floppy disk, seperti : CD-R, CD-RW, Flash Disk, dan Zip drive.
Walaupun sudah banyak media penyimpanan yang lain, floppy disk masih
tetap bertahan. Tahun 1969 merupakan awal dari Floppy Disk. Pada awal
kemunculannya Floppy Disk berukuran 8 inchi dan hanya dapat
menyimpan data sebesar 79,7kb. Saat itu floppy disk hanya dapat
membaca ( read only ) sehingga ketika data tersimpan tidak dapat
dimodifikasi atau dihapus. Tahun 1976, hadir Floppy Disk berukuran 5¼
inchi. Dapat menyimpan data sebesar 110 kB. Pada perkembangannya
terdapat Floppy disk 5¼ inchi yang dapat menyimpan data sebesar 360 kb.
Pada Floppy Disk 5¼ inchi telah dapat memodifikasi data dan menghapus
data. Pada tahun 1982 Floppy Disk ukurannya 3½ inchi. Pada awal
kemunculannya hanya dapat menyimpan data 264 kb. Pada perkembangan
selanjutnya terdapat Floopy Disk 3½ inchi yang berukuran 200 MB. Pada
tahun 1990 an keberadaan Floppy Disk berukuran 5¼ inchi mulai lenyap
dan Floppy Disk ukuran 3½ inchi menjadi dominan.
Tabel 5.1 Jenis Ukuran floppy Disk
JENIS UKURAN KAPASITAS KAPASITAS RANGE PEMBUAT
3,5 inci 1,44 MB 400kb-1,44MB SONY
3,5 inci 2,88 MB - IBM
5,2 inci 1,2 MB 200kb-1,22MB SUGHART
8 inci 500 kb 100kb-500kb IBM
Gambar 5.2 Floppy Disk
Komponen-komponen Ploppy Disk :
a) Write-protectab
b) Hub
c) Shutter
d) Plactic housting
e) Paper ring
f) Magnetic disk dan
g) Disk sector.
B. IDE Disk (Hardisk)
Harddisk merupakan storage atau bisa kita bilang hardware yang berfungsi
sebagai media penyimpanan data , pertama kali kita membeli harddisk ,
harddisk tersebut belum bisa langsung kita gunakan , kita perlu melakukan
format atau partisi pada harddisk tersebut , tetapi emang ada kalanya pada
beberapa toko komputer yg skrg langsung mempartisi harddisk tersebut
sehingga dapat digunakan langsung oleh pembeli harddisk dikarenakan
banyakna orang awam yg belum mengerti mengenai “Partisi” ini dan
langsung melakukan Judge bahwa harddisk tersebut rusak dan tidak dapat
digunakan Banyak Hal yang berhubungan dengan harddisk seperti
buffer , cache , kecepatan baca ( RPM ) , kapasitas , jenis transfer data
harddisk ( IDE / ATA / SATA / SATA II ) , Merk Harddisk (Brand ) ,
paging , allocation , segmentasi , dan yang paling penting adalah Ide Disk
(Integrated Drive Electronics) merupakan standar interface antara bus data
motherboard komputer dengan disk storage. IDE interface di buat
berdasarkan IBM PC Industry Standard Architecture (ISA) 16-bit bus.
Interface dari IDE adalah interface untuk storage devices yang dapat
teringrasi untuk disk atau CD-ROM drive. Walaupun IDE merupakan
teknologi yang umum, kebanyakan orang menggunakan istilah IDE untuk
merujuk pada spesifikasi ATA. Sedangkan AHCI (Advance Host
Controller Interface) merupakan mekanisme hardware yang membolehkan
software untuk berkomunikasi dengan SATA seperti host bus adapter yang
didesain untuk hot-plugin dan Native Commande Queuing ( NVQ ) yang
dapat menaikan kemampuan komputer/sistem/hard disk terutama dalam
lingkungan multi tasking dengan cara membolehkan drive untuk
menjalankan perintah baca tulis yang dikirim secara acak dengan tujuan
untuk optimalisasi perpindahan head pada proses pembacaan. AHCI telah
di dukung oleh berbagai sistem operasi seperti Windows Vista dan Linux
kernel

Gambar 5.3 Ide Disk


C. SCSI Disk (Small Computer system interface)
SCSI (Small Computer System Interface) dibaca “skasi” adalah standar
yang dibuat untuk keperluan transfer data antara komputer dan periferal
lainnya. Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah, protokol dan
antarmuka elektrik dan optik yang diperlukan. SCSI menawarkan
kecepatan transfer data yang paling tinggi di antara standar yang lainnya
.Penggunaan SCSI paling banyak terdapat di hard disk dan tape drive.
Namun, SCSI juga terdapat pada scanner, printer, dan peranti optik (DVD,
CD, dan lainnya). Standar SCSI digolongkan sebagai standar yang device
independent sehingga secara teoritis SCSI bisa diterapkan di semua tipe
hardware.
SCSI (Small Computer System Interface). awalnya bernama SASI
( Shugart Associate System Interface ). SCSI biasa digunakan pada
komputer server karena kemampuanya yang cepat dan kemampuan
multitasking yang baik. SCSI berputar lebih cepat dari pada Hardisk IDE,
SCSI berputar sekitar 7200 sampai 10000 rpm, dan teknologi sekarang
SCSI mampu berputar hingga 15000 rpm. Hardisk SCSI terdiri dari
beberapa tipe seperti SCSI-1, SCSI-2, Ultra2 SCSI, dan Ultra3 SCSI.
SCSI-1 memiliki dua macam kecepatan yaitu : 3.5 MB/detik dan 5
MB/detik, keduanya bekerja secara asinkron. Panjang kabelnya dapat
mencapai 6 meter. SCSI versi 2 diluncurkan pada tahun 1989. SCSI versi
2 ini ada 2 varian yaitu :
1. Fast SCSI : memiliki kecepatan 10 MB/detik, 8 bit bus width
2. Wide SCSI : memiliki kecepatan 20 MB/detik, 16 bit bus width
c. SCSI versi 3 muncul dengan 2 varian yaitu :
1. Ultra SCSI menggunakan bus width 8 bit
2. Ultra Wide SCSI menggunakan bus width 16 bit
Kedua varian ini memiliki 2x lebih cepat dari versi sebelumnya.Tetapi
versi ini belum stabil. Ultra-2 SCSI Versi ini diluncurkan pada tahun 1997
dengan fitur LVD ( Low Voltage Differential ) dan stabil. Versi ini
memiliki 2 varian yaitu :
1. Ultra2 SCSI memiliki kecepatan 40MB/detik dengan bus width
tetap 8 bit
2. Ultra2 Wide SCSI memiliki kecepatan 80MB/detik dengan bus
width nya 16 bit
Keduanya mampu menggunakan kabel sampai dengan 12 Meter. Ultra-3
SCSI. Pada versi ini menambahkan fitur CRC (Cylic Redudancy Check)
error checking. Ultra-3 disebut juga Ultra-160 karena kecepatan Ultra-3
memang 160 MB/detik. Ultra-3 SCSI juga menawarkan pin SCSI yg lebih
variatif.
Gambar 5.4 scsi hardisk
Semakin cepat putaran sebuah harddisk maka data didalamnya lebih
mudah diakses. RPM harddisk SCSI lebih besar daripada harddisk ATA
ini berarti data pada SCSI lebih cepat diakses daripada data di ATA.

5.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Magnetic Disk


Media magnetik seperti disket floppy dan hard disk mempunya sejumlah
keunggulan dibanding dengan media lainnya. Penyimpanan data pada media ini
bersifat nonvolatile, artinya data yang telah disimpan tidak akan hilang ketika
komputer dimatikan. Data pada media ini dapat dibaca, dihapus dan ditulis ulang.
Keunggulan lainnya ialah, media ini mudah digunakan. Selain memiliki
keunggulan, media ini juga mempunyai kelemahan. Musuh utama dari media
magnetik seperti disket floppy dan hard disk ialah jamur dan karat. Karena jamur
dan karat ini, maka daya tahan atau umur media ini menjadi pendek. Jika dipakai
secara kontinu atau terus menerus sekitar 8 jam per hari, maka umur suatu disket
floppy paling lama 1 (satu) tahun, dan umur hard disk paling lama 3 (tiga) tahun.
Kelemahan lain dari media magnetik ini ialah bentuknya yang bergaris-garis
(track, sector), sehingga kecepatan dan kapasitas simpannya termasuk rendah jika
dibanding dengan media optik.
Waktu yg dibutuhkan untuk membaca dan menulis disk dipengaruhi oleh :
1. Waktu seek (seek time)
2. Waktu tunda rotasi (ritational latency)
3. Waktu teransfer data(teransfer data time)
Faktor yg dominan pada kinerja disk adalah seek time.Salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja keseluruhan Adalah mengurangi jumlah seek yg harus
dilakukan. Beberapa hal yg dapat dilakukan untuk jumlah seek adlah:
1. Alokasikan ruang atai bolok-blok dari satu file di satu track dan /atau
silinder. Dengan demikian,pembacaan belok-belok dari file itu dapat
dilakukan tanpamelakukan suatu seek setelah seek terhadap belok
pertama.
2. Pergunakan lah Harddisk yg mempunyai read/write heads disemua
silinder.perangkat ini meniadakan seek.
3. Bedanya antara peroses-peroses yg I/O bound proceee dan CPU-
intensive perocess,banyak amplikasi bisnis yg melakukan banyak
pekerjaan i/o dan hanya sejumlah kecil perhitungan ,amplikasi
demikian disebut i/o boud.Sementara banyak amplikasi sains dan
rekayasa yg banyak melakukan komputasi dengan sedikit operasi
i/o,disebut CPU-intensive process.kunci utama dalam penyelesaian
Adalah berikan prioritas tinggi pada peroses i/o bound pada
penjadwalan peroses dimana i/o bound tidak memonopoli CPU. Saat
peroses-peroses ini memproleh suatu waktu pendek CPU akan segera
melakukan Operasi i/o yg menyebabkan peroses-peroses ini
blocked(berrhenti dieksekusi CPU untuk selesainya operasi i/o) maka
CPU dapat dialih kan untuk meneksekisikan peroses-peroses CPU-
intensive.
4. Pengguna penjadwalan disk yg intelejen.ketika terjadi permintaan
operasi disk,berarti mengantrikan permintaan untuk suatu disk.Hal ini
disebabkan kemungkinan operasi disk yg sebelum nya sedang
berlangsung.Begitu satu permintaan di antrian untuk dilayani. Terdapat
beragam algoritma penjadwalan disk.
5. Instalasikan RAM Disk.aat ini memori utama rerlatif menjadi lebih
murah.kita dapat mensimulasikan perangkat disk dengan memori
utama. Dengan demikian belok-belok memori utama dialokasikan
untuk menjadi RAM disk.pemakaian dapat membaca dan menulis ke
disk tanpa perbedaan seprti mengemulasikan disk dengan memori.
Karena semua seek dilakukan secara instan maka kinerja meningkat
secara dramatis.Tetapi bila sistem mengalami crash(hang)..
Magnetik Disk memiliki Sifat :
1. Kuantitas Penyimpanan besar
2. Mudah Di akses
3. Mendominasi Pasar

5.2 RAID (Redundant Array Of Independent Disks)


RAID (Redundant Array of Independent Disks) merujuk kepada sebuah
teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk
mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan
komputer seperti harddisk dengan menggunakan cara redundansi atau
penumpukan data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit
perangkat keras RAID terpisah. Kata “RAID” juga memiliki beberapa singkatan
Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives,
dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau
mereplikasi data ke dalam beberapa harddisk terpisah. RAID didesain untuk
meningkatkan kehandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari harddisk.
RAID juga merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani
beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk
meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk
yang lebih cepat.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema,
yang disebut dengan “RAID Level“. Pada awalnya, ada lima buah RAID level
yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut
berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga
mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar
RAID. RAID menggabungkan beberapa harddisk fisik ke dalam sebuah unit logis
penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus.
Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan
beberapaharddisk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui
bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak
umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja
menjadikan beberapaharddisk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan
untuk melakukan penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID : mirroring (penyalinan data
ke lebih dari satu buah harddisk), striping (pemecahan data ke beberapa harddisk)
dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan
kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi.
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau
beberapa teknik, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan
RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting
untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti
halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk
beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak
penonton secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang
berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat
menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi
dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan, sistem komputer secara
keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan
tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal.
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat
sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau
lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data
yang sama akan dituliskan pada beberapa harddisk yang tergabung ke dalam larik
tersebut.
Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan
sekumpulan data dibaca dari beberapa harddisk secara sekaligus pada satu waktu,
akan tetapi bila satu harddisk mengalami kegagalan, maka keseluruhan harddisk
akan mengalami inkonsistensi. Teknik pengecekan kesalahan/koreksi kesalahan
juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca
dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada.
Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara
keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya
menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang
diinginkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun
terjadi kegagalan. Beberapa harddisk yang mengalami kegagalan tersebut dapat
diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis.
Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki.
Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-
line, yang selalu tersedia, dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya
beberapa saat saja.
5.2.1 Struktur RAID
Disk memiliki resiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat
berakibat turunnya kinerja ataupun hilangnya data. Meskipun terdapat backup
data, tetap saja ada kemungkinan data yang hilang karena adanya perubahan
setelah terakhir kali data di-backup. Karenanya reliabilitas dari suatu disk harus
dapat terus ditingkatkan.
Berbagai macam cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan juga
reliabilitas dari disk. Biasanya untuk meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak
disk sebagai satu unit penyimpanan. Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam
beberapa subblok, dan dibagi-bagi ke dalam disk-disk tersebut. Ketika mengirim
data disk-disk tersebut bekerja secara paralel, sehingga dapat meningkatkan
kecepatan transfer dalam membaca atau menulis data. Ditambah dengan
sinkronisasi pada rotasi masing-masing disk, maka kinerja dari disk dapat
ditingkatkan. Cara ini dikenal sebagai RAID. Selain masalah kinerja RAID juga
dapat meningkatkan realibilitas dari disk dengan jalan melakukan redundansi data.
Tiga karakteristik umum dari RAID ini, yaitu :
a) RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal
disk.
b) Data didistribusikan ke drive fisik array.
c) Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas,
yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan
disk.
Jadi, RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan
disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar
dengan sejumlah disk-disk berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada
disk-disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali.

5.2.2 Level RAID

Gambar 5.5 Level RAID


RAID dapat dibagi menjadi 8 level yang berbeda :
a) RAID level 0
RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level
blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok
data ke dalam beberapa disk. Level ini sebenarnya tidak termasuk ke
dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansi untuk
peningkatan kinerjanya.
Contoh :
Pada saat ini ukuran harddisk terbesar yang tersedia di pasaran adalah
500GB, sedangkan kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 1TB.
Nah, kita dapat membeli 2 unit harddisk berkapasitas 500GB dan
mengkonfigurasinya dengan RAID 0, sehingga kita dapat memiliki suatu
partisi berkururan 1TB tanpa harus menunggu harddisk dengan kapasitas
sebesar itu tersedia di pasar.
b) RAID level 1
RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk. Cara
ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan
menjadi dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi sangat mahal. Pada
level 1 (disk duplexing dan disk mirroring) data pada suatu partisi
harddisk disalin ke sebuah partisi di harddisk yang lain sehingga bila salah
satu rusak , masih tersedia salinannya di partisi mirror.
Contoh:
Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas masing-masing
80GB dan dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu
harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk
lainnya masih dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan
selama bukan semua harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara
bersamaan.
c) RAID level 2
RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian dengan errorcorrecting-
code (ECC). Seperti pada memori di mana pendeteksian terjadinya error
menggunakan paritas bit. Setiap byte data mempunyai sebuah paritas bit
yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di dalam byte data
tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas=1 jika
ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas berubah dan tidak
sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian, apabila terjadi
kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali dengan
membaca error-correction bit pada disk lain.
Contoh:
Kita memiliki 5 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, D, dan E) dengan
ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi
keempat harddisk tersebut dengan RAID 2, maka kapasitas yang didapat
adalah: 2 x 40GB = 80GB (dari harddisk A dan B). Sedangkan harddisk C,
D, dan E tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya
untuk menyimpan informasi pariti hamming dari dua harddisk lainnya: A,
dan B. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A
atau B), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan pariti
kode hamming yang ada di harddisk C, D, dan E.
d) RAID level 3
RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan paritas bit interleaved.
Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2, perbedaannya
adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk redundan,
berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC,
melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit
yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data.
Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara
paralel.
Contoh :
Kita memiliki 4 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, dan D) dengan
ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi
keempat harddisk tersebut dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapat
adalah: 3 x 40GB = 120GB. Sedangkan harddisk D tidak digunakan untuk
penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi parity
dari ketiga harddisk lainnya: A, B, dan C. Ketika terjadi kerusakan fisik
pada salah satu harddisk utama (A, B, atau C), maka data tetap dapat
dibaca dengan memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Namun,
jika harddisk D yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca
dari ketiga harddisk lainnya.
e) RAID level 4
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok
interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan
sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok data
pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas
tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada
disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi,
karena setiap disk-disk data dapat diakses secara paralel. Demikian juga
dengan penulisan, karena disk data dan paritas dapat ditulis secara paralel.
f) RAID level 5
RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved
tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk sebuah disk
tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan
disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika terdapat
kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5)
+ 1; blok ke n dari empat disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya
dari blok tersebut. Sebuah paritas blok tidak menyimpan paritas untuk
blok data pada disk yang sama, karena kegagalan sebuah disk akan
menyebabkan data hilang bersama dengan paritasnya dan data tersebut
tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas pada setiap disk ini menghindari
penggunaan berlebihan dari sebuah paritas disk seperti pada RAID level 4.
g) RAID level 6
RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi
menyimpan informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan
dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua perhitungan
paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok yang
terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan
sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID
level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah
kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data
hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata
untuk perbaikan data (Mean Time To Repair). Kerugiannya yaitu penalti
waktu pada saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan
akan mempengaruhi dua buah paritas blok.
h) RAID level 0+1 dan 1+0
RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan
1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1
memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama
pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip
tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data
yang sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-
mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-
strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan
RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1,
seluruh stripnya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat
diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat
diakses, tetapi pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk
selain dari disk yang gagal.

5.3 Optical Disk


Dalam dunia komputer, Optical Disc Drive adalah sebuah perangkat keras
yang menggunakan sinar laser atau gelombang elektromagnetik untuk melakukan
proses pembacaan (reading) dari optical disc dan penulisan (writing) data.
Beberapa drives hanya bisa membaca data pada disc, namun teknologi saat ini
memperbolehkan sebuah drive untuk melakukan pembacaan maupun penulisan
pada drives. Compact Disc, DVD dan Blu-ray Disc merupakan jenis-jenis dari
optical media yang bisa dibaca maupun diisi data oleh optical drive. Optical Drive
merupakan sebutan umum, dengan bagian-bagiannya yaitu “CD”, “DVD” dan
“Blue-ray” dengan diikuti “drive”, “writer”, dan lain-lain.
Sejarah Disk Laser pertama diluncurkan pada tahun 1972 yaitu Video Disk
Laservision 12 inci. Signal video di simpan sebagai format analog seperti kaset
video. Perekaman pertama yang direkam secara digital oleh cakram optic adalah
audio compact. Disk (CD) 5 inci dalam format read-only di buat oleh Philiphs dan
Sony pada tahun 1975. Lima tahun kemudian, dua perusahaan yang sama
memperkenalkan solusi penyimpanan digital untuk komputer menggunakan
ukuran CD yang sama yang di sebut CD-ROM. Tidak sampai tahun 1987 SONY
memperkenalkan erasable dan rewwritable Optical Drive 5,25 inci.
Bagian paling penting dari Optical Drive adalah Optical Path (bagian
komponen Laser maupun Optic), yang ditempatkan dalam Pickup Head (PUH).
Biasanya, Optical Drive dibentuk dari semi konduktor Laser, komponen lensa
yang berfungsi mengarahkan sinar Laser, dan komponen Fhotodiode yang
bertugas mendeteksi refleksi cahaya dari permukaan media Disc.

Gambar 5.6 Optical Disc Drive


Di dalam menggunakan fungsi Optical dari penulisan dan pembacaan data,
Optical Drive menggunakan dua mekanisme Servo. Pertama sebagai pengendali
jarak antara lensa dengan permukaan Disc. Hal ini agar sinar Laser tetep fokus
pada titik Laser yang ada pada pemukaan Disc. Servo yang kedua berfungsi
menggerakan Head lensa dari piringan radius Disc paling tengah hingga radius
Disc paling ujung.Dengan ini, semua barisan dapat terbaca secara kontinu.

5.3.1 Implementasi Laser/Optic pada Media Disc


a) ROM (Read Only Memory)
Ketika dalam proses pembuatan atau pencetakan data Disc ROM di pabrik,
data dibentuk menggunakan cara di-pres. Sehingga terbentuk lubang-
lubang disetiap jalur permukaan Disc. Hal ini akan membentuk serial data
layaknya 1 atau 0 (digital), karena perbedaan refleksi Wavelenght sinar
Laser untuk permukaan tanpa lubang dengan permukaan berlubang.
Lubang ini biasanya memiliki kedalaman antara seperempat hingga
seperenam Wavelenght Laser yang digunakan.
b) Recordable (+/-R)
Unit Optical Drive juga dapat secara langsung me-record data kedalam
media Disc. Salah satunya yang paling awal adalah tipe Optical Drive
Recordable. Drive hanya dapat menuliskan sekali saja ke dalam media
Optical Disc kosong. Tipe-tipe medianya sendiri dalam bentuk CR-R,
DVD-R, DVD+R, atau BD-R Disc. Proses Encoding data (biasa disebut
burn), dengan cara memanaskan bagian lapisan organik dari permukaan
media menggunakan sinar Laser. Terdapat perbedaan antara sinar Laser
untuk red dan record. Untuk red, biasanya hanya membutuhkan Laser
berkekuatan 5 mW sedangkan untuk record membutuhkan Laser yang jauh
lebih kuat lagi. Hal ini dikarenakan proses pemanasan oleh sinar Laser.
Selain itu, semakin cepat proses penulisan, semakin seikit pula oleh Laser.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Laser menggunakan daya 100
mW untuk gelombang kontinu dan 225 mW.Gelombang pluse.
c) Rewriteable (+/-RW)
Pada unit tipe Rewriteable, seperti CD-RW , DVD-RW, DVD+RW,
DVDRAM, atau BD-RE bahan yang digunakan pada permukaan pada
permukaan adalah Crystallinmetal Alloy. Dengan menggunakan bahan ini,
proses pembakaran (burn) dapat dikondisikan lagi seperti semula melalui
pemakaian data Laser yang bervariasi.
Terdapat dua mobel Optical Drive untuk jenis kapasitas dua kali lipat.
Pertama, model Double-Sided yang menempatkan permukaan data pada setiap sisi
Disc. Hal ini cukup memudahkan proses burn, hanya saja sedikit menyusahkan
penggunaan karena untuk mengakses sisi lain harus dengan membalikan media
Disc secara fisik (bongkar-pasang).
Berikutnya adalah model Dobel Layer, yakni media Disc yang memiliki dua
Layer berbeda dari satu Disc, yang dipisahkan oleh Layer Semi-Reflektif kedua
Layer ini dapat diakses pada sisi Disc yang sama. Namun memerlukan Optif
untuk mengubah fokus Laser agar dapat mengakses layar ke dua.

5.3.2 Jenis-jenis Optical Disc Drive dan Optical Disc


1. Jenis-jenis Optical Drive
a) CD-ROM (Read Only Memory) Drives
CD-ROM merupakan akronim dari “Compact Disc Read-only Memory”
adalah sebuah piringan compact dari jenis piringan optik (optical disc)
yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini
bisa mencapai 700MB atau 700 juta bit CD-ROM drive hanya bisa
digunakan untuk membaca sebuah CD saja. Secara garis besar CD-ROM
dibedakan menjadi 2 menurut tipenya yaitu : ATA/IDE dan SCSI. Yang
paling mendasari dari perbedaan tersebut adalah kecepatannya. Kalau
ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps sedangkan SCSI memiliki
kecepatan kira-kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemuka pada
CR RW drive.
b) CD-RW (Read/Write) Drives
Dalam proses merekam CD tidak seperti mengcopy namun dinamakan
burning CD. Untuk bisa merekam ke dalam CD dibutuhkan software
pembakar CD (burning tool) seperti Nero, Clone CD, dll.
c) DVD (Digital Video Disc atau Digital Versatile Disc)
DVD adalah media penyimpanan data seperti CD namun memiliki
kapasitas yang lebih besar. DVD single layer mampu menyimpan data
sampai 4.7GB dan DVD double layer mampu menyimpan data sampai 8.4
GB. Sama seperti CD, DVD juga ada dua yaitu DVD-ROM dan DVD-
RW. DVD-RW disebut juga DVD-RAM Drive.
2. Jenis-jenis Optical Disk
Ada beberapa Jenis Optical disk saat ini, dimulai dari CD, DVD, Blu Ray,
dan FM DISK. Berikut penjelasan jenis-jenis Optical Disk.
a) CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)
CD merupakan jenis piringan optic yang pertama kali muncul. Reading
dan Writting data pada piringan melalui laser. CD berbentuk lingkaran
dengan diameter 120 mm serta memiliki lubang ditengahnya yang
berdiameter 15 mm. Kapasitas penyimpanan CD dapat mencapai 870 Mb
yang dapat menyimpan data hingga 99 menit.

Gambar 5.7 CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)


Contohnya :
• CD-Rom (Compact Disk read only memory) adalah jenis
piringan optic yang mempunyai sifat hanya bisa dibaca.
Kapasitas sebuah CD Rom yang berukuran 4,72 inch dapat
menampung hingga 640 Mb atau kira-kira 300.000 halamat
text.
• CD-R (CD Recordable) merupakan jenis CD yang dapat
menyimpan data seperti halnya disket, namun isinya tidak
dapat diubah lagi.
• CD-RW (CD Writetable) merupakan jenis CD yang dapat
menyimpan data namun isinya dapat dihapus dan dapat diganti
dengan data yang baru.
b) DVD (Digital Video Disc / Digital Versatile Disc)
DVD adalah merupakan pengembangan dari CD. DVD memiliki kapasitas
yang jauh lebih besar dari pada CD biasa, yaitu sekitar 4,7 – 17 GB.
Kemampuan DVD dapat dilihat dari jenisnya, yaitu :
 Single-side, single layer kapasitas 4,7 GB
 Double-side, single layer kapasitas 8,5 GB
 Single-sided, double layer kapasitas 9,4 GB
 Double-sided, double layer kapasitas 17 GB

Gambar 5.8 DVD Digital Video Disc / Digital Versatile Disc)


c) Blu Ray
Teknologi Blu-ray adalah merupakan format disc optic, yang merupakan
perkembangan dari CD dan DVD. Keunggulan dari blu-ray yaitu pada
kapasitas lapisan-sided Blu-ray disc, dimana lebih besar 35 kali dari CD
dan lebih besar lima kali dari DVD. Kapasitas Blu-Ray disc dual layer
memiliki kemampuan menyimpan data sampai dengan 50 Gb per keping.

Gambar 5.9 Blu Ray


Selain itu, spesifikasi Blu-ray dalam kecepatan membaca tiga kali lipat
lebih cepat dibandingkan DVD. Ini mengarah ke video kualitas tinggi dan
audio jernih, untuk kepentingan aplikasi HDTV. Manfaat tambahan Blu-
ray player melalui pemutar DVD termasuk Internet konektivitas untuk
men-download subtitles dan update fitur built-in Java virtual machine.
Blu-ray disc juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis hanya
0,1mm dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu,
laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Untuk read atau write,
kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps, jauh dari DVD
yang kecepatannya hanya 10Mbps.
d) Fluorescent Multilayer DISK(FM DISK)
Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc) adalah jenis optical disk yang
mampu menampung sampai 140 GB data sekaligus dengan kecepatan read
data sampai 1 GB per detik.
Gambar 5.10 Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc)
Multilayer
Salah satu keistimewaan adalah banyaknya layer yang ada dalam setiap
kepingan.Masing-masing kepingan memang memiliki lebih dari satu layer
atau lapisan.Bahkan lebih dari 10 lapisan sekaligus.Tepatnya adalah 12
lapisan pada FM Disc yang dikembangkan pada tahap awal.
Aplikasi
Banyak sekali aplikasi yang spat menggunakan teknologi ini. Pertama
untuk menyimpan data hiburan seperti Game, Musik, Film dan tentunya
untuk menyimpan data keperjaan. 1 keping FM Disc bisa menmapung
lebih dari 10 film DVD. Sebagai ruang Back-up, sangat cocok karena
kapasitasnya yang sangat besar. Dengan FM Disc kekhawatiran rusak-nya
media back-up dapat diminalisasi walaupun tergores lapisan luarnya.
Jenis FMD
Ada tiga jenis FM teknologi yang telah selesai dikembangkan:
a. FM Disc ROM
FM Disc ROM akan banyak digunakan untuk kepentingan
produksi, baik film maupun piranti lunak. Dengan kapasitas yang
besar kualitas film dapat lebih baik.
b. FM Disc WORM (Write Once Read Many)
FM Disc WORM disebut juga Rewritable FM Disc adalah
kepingan yang dapat diisi sendiri. Kepingan inilah yang nantinya
dipergunakan sebagai media back-up.
Cara penulisannya hampir sama dengan menulis pada rewritable
CD, namun ada perbedaan pada penambahan material fluorescent.
Ada dua metode penulisan yang digunakan masing-masing terletak
pada perbedaan penambahan element fluorescent-nya. Metode
pertama atau yang dikenal dengan metode thermal, material
fluorescent diaplikasikan dari awal. Sedangkan pada metode kedua
yaitu chemical, material fluorescent diaplikasin pada tahap lanjut.
c. FM Card atau Clear Card
FM Card adalah sebuah FM Disc yang dilapisi bagian luar
berbentuk kartu kecil. Kepingan yang ada didalam Clear Card
adalah kepingan dengan diameter 50 mm, atau 5 cm. Model
pertama yang dikembangkan adalah dengan 20 lapisan data – 10
GB data serta memiliki densitas recording sebesar 400
Mbytes/cm2.

5.4 Pita Magnetik


  Media penyimpanan pita magnetik (magnetik tape) terbuat dari
bahan  magnetik yang dilapiskan pada plasik, seperti pada pita kaset.Data pada
pita megnetik direkam secara berurutan dengan menggunakan drive yang khusus
untuk masing-masing jenis. Karena perekaman dilakukan secara sekuensil, maka
untuk mengakses data yang kebetulan terletak di tengah, drive terpaksa harus
memutar gulungan pita, hingga head mencapai tempat data tersebut. Hal ini
membutuhkan waktu yang relatif lama.
Walaupun begitu, teknologi pita megnetik masih banyak digunakan
sebagai sarana backup data atau pengarsipan. Pertama, karena pita magnetik
merupakan peranti yang pertama kali muncul untuk mem-backup data sehingga
orang terbiasa menggunakannya. Kedua, pita magnetik masih banyak digunakan
mengingat kepasitasnya yang sangat besar dibanding dengan peranti penyimpan
yang lain. Kapasitas penyimpanan pita magnetik saat ini mencapai 66 gigabyte
dan dapat dikompresi sehingga menjadi ratusan gigabyte. Kecepatan putarnya pun
bertambah tinggi dibanding masa lalu sehingga pengaksesan data dapat dilakukan
lebih cepat.  Pita magnetik dibedakan menjadi 2 yaitu reel tape dan tape
cartridge.
Reel tape merupakan pita magnetik yang digulung dalam wadah berbentuk
lingkaran.

Gambar 5.11 Magnetic Tipe Reel Tape


Tape cartridge  merupakan berbentuk seperti kaset video atau bahkan ada yang
seperti kaset audio. Contoh tape cartridge :

Gambar 5.12 Tape Cartidge

Jenis teknologi yang dipergunakan pada pita magnetik beraneka ragam. Beberapa
contohnya adalah sebagai berikut:
QIC, Adalah singkatan dari quater-inch-tape  yang berfungsi untuk menyimpan data
telekomunikasi. QIC memiliki 72 track dan maksimal 144 track dengan kemampuan
merekam 10-13GB.

Gambar 5.13 QIC

Travan, dengan format TR-5 memiliki 108 track. Kemampuan penyimpanan


sebesar 10GB/20GB. Kecepatan transfer data 1 Mbps.
DAT, Merupakan singkatan dari Digital Audio Tape. DAT dipergunakan untuk
merekam pada pita dengan lebar 4 mm dengan memperguna-kan teknik
perekaman helical scan, yaitu digunakan untuk merekam video tape dengan
kecepatan 2000 RPM.
8mm, Teknologi pita 8 mm semula ditunjukan untuk industri video, untuk
menyimpan citra berwarna berkualitas tinggi, sebagai cara menyimpan dalam
jumlah besar, lebih daripada DAT.
Mammoth,  Mammoth memiliki teknologi yang lebih maju dan handal. Drive
mammoth memiliki suku cadang yang lebih sedikit dibandingkan drive 8mm serta
desain yang khusus untuk meningkatkan reliabilitas, yang dapat mentransfer data
samapi 30 Mbps dengan kapasitas 150GB.
Teknologi AIT, Tape cartridge AIT memanfaatkan cip MIC yang berfungsi untuk
merekam semua informasi yang kalau pada pita lain selalu terdapat dalam segmen
pertama.
Linear Tape Open (LTO), LTO buatan Hewlett-Packard, IBM, dan Seagate
ditunjukan untuk membuat standar bagi format DLT milik Quantum. Ada dua
format yang didarkan teknologi LTO, yaitu : Accelis dan Ultrium.
Teknologi VXA,  VXA menggunakan teknik streaming yaitu mentrasnfer data
pada tape drive jenis linier maupun helical dengan membaca ribuan track
sekaligus dalam sekali gerak head dengan menggunakan kecepatan yang tetap.

5.4.1. Fungsi Pita Magnetik


a) untuk media penyimpanan
b) untuk alat input/output
c) untuk merekam audio, video

5.4.2. Proses Penyimpanan


Pada proses penyimpanan atau pembacaan data kepala pita (tape head) harus
menyentuh media, sehingga dapat mempercepat kinerja pita.
Data pada pita magnetik direkam secara berurutan dengan menggunakan driver
khusus untuk masing-masing jenis pita magnetik. Karena perekaman dilakukan
secara bersamaan, maka untuk mengakses data yang kebetulan terletak di tengah,
driver terpaksa harus memutar gulungan pita, hingga head mencapai tempat data
tersebut. Hal ini membutuhkan waktu relatif lama.

5.4.3. Karakteristik Pita Magnetik


a) Pita magnetik mempunyai kecepatan putar sebesar 18,75-200 inchi per
detik.
b) Data yang disimpan dalam magnetik tape umumnya data yang tidak
memerlukan perubahan atau untuk backup data.
c) Kecepatan baca atau mencatat data pada pita tape tergantung model dan
instruksinya, namun dapat diperkirakan antara 15000 sampai 60000
bytes per detiknya.
d) Pita tape terbuat dari bahan campuran plastik dan ferric oxide.

5.5 Kesimpulan
Peralatan Penyimpanan adalah perangkat komputer yang digunakan untuk
menyimpan data baik di dalam maupun diluar puranti komputer. Perangkat
penyimpanan dibedakan menjadi dua, yaitu : Peralatan Penyimpanan Internal dan
Peralatan Penyimpanan Eksternal.
Magnetik Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu (logam
atau plastic) dengan permukaan dilapisi bahan yang dapat di magnetisasi.
Mekanisme baca / tulis menggunakan kepala baca atau tulis yang disebut head,
yang merupakan komparan pengkonduksi (conducting coil). Desain fisiknya, head
bersifat stasioner sedangkan piringan disk berputar sesuai controlnya.
ODD (Optical Disc Drive) adalah Disc Drive unik yang menggunakan teknologi
sinar Laser atau gelombang elektromagnetik yang berkisar dalam jangkauan
sprektum cahaya, sebagai bagian dari fungsi reading (membaca) atau writing
(menulis) data ke atau dari Optical Drive. Di beberapa unit, ODD hanya mampu
untuk melakukan reading saja, tapi ada beberapa jenis ODD lain yang memiliki
reading maupum writing. Biasanya, untuk unit yang dapat melakukan keduanya
biasa disebut burner atau writer.
RAID (Redundancy Array of Independent Disk) merupakan organisasi disk
memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan
redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Produk – produk opitical
disk diataranya: CD, CD-ROM, CD-R, CD-RW, DVD. Sistem pita magnetik
menggunakan teknik pembacaan dan penulisan yang identik dengan sistem disk
magnetik.
Pita magnetik adalah salah satu alat penyimpanan eksternal yang menggunakan
pita magnetik yang terbuat dari plastik. Data pada pita megnetik direkam secara
berurutan dengan menggunakan drive yang khusus untuk masing-masing jenis.
Karena perekaman dilakukan secara sekuensil, maka untuk mengakses data yang
kebetulan terletak di tengah, drive terpaksa harus memutar gulungan pita, hingga
head mencapai tempat data tersebut. Hal ini membutuhkan waktu yang relatif
lama.

Soal-Soal
1. Apa yang dimaksud Peralatan penyimpanan Data ?
Jawaban :
Peralatan Penyimpanan adalah perangkat komputer yang digunakan untuk
menyimpan data baik di dalam maupun diluar puranti komputer. Perangkat
penyimpanan dibedakan menjadi dua, yaitu : Peralatan Penyimpanan Internal dan
Peralatan Penyimpanan Eksternal.
2. Tuliskan karakteristik pita magnetic?
Jawaban :
 Pita magnetik mempunyai kecepatan putar sebesar 18,75-200 inchi per
detik.
 Data yang disimpan dalam magnetik tape umumnya data yang tidak
memerlukan perubahan atau untuk backup data.
 Kecepatan baca atau mencatat data pada pita tape tergantung model dan
instruksinya, namun dapat diperkirakan antara 15000 sampai 60000 bytes
per detiknya.
 Pita tape terbuat dari bahan campuran plastik dan ferric oxide.
3. Tuliskan Kekurangan dan kelebihan pada Optical Disc Drive?
Jawaban :
 CD-ROM adalah drive yang hanya diperuntukkan membaca kepingan CD
baik CD-ROM, CD Audio, CD MP3, VCD, CD-Picture, dsb. Baik CD
berukuran normal 12 cm atau CD mini yang berukuran 8cm.
 CD-RW adalah drive yang memiliki kemampuan membaca kepingan CD
dan juga mampu menulis di kepingan D blank (burn)
 DVD-ROM adalah drive yang bisa membaca kepingan CD dan juga
mampu membaca kepingan DVD baik berupa DVD-ROM, DVD Movie,
DVD Audio, dsb. Tapi hanya bisa membaca hampir semua jenis CD dan
DVD kecuali DVDRAM, yang biasanya membutuhkan Drive DVD-RW.
 DVD-COMBO adalah drive yang menggabungkan kemampuan DVD-
ROM dan CD-RW, drive ini mampu membaca kepingan CD dan DVD dan
mampu menulis pada CD kosong.
 DVD-RW merupakan drive terlengkap yang ada di pasaran saat ini selain
mampu membaca semua jenis CD dan DVD, juga mampu membaca DVD-
RAM dan mampu untuk menulis pada semua jenis kepingan, baik CD
kosong, DVD kosong, dan juga DVD-RAM.
4. Jelaskan Masalah yang sering terjadi di Optical Disc Drive?
Jawaban :
 Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW Tidak terdeteksi di windows
Solusi : Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-
floppy dan perikasa di setup biosdan harus sudah terdeteksi. Sebaiknya
di set auto. Periksa apakah led sudah menyala, jika tidak kerusakan di
Controllernya.
 Masalah pada CD/ DVD / ROM/ RW Tidak bisa membaca/menulis/hanya
bisa membaca CD
Solusi : Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih
bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
 Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW yang tidak bisa keluar masuk CD
Solusi : Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor. Cobalah
bawa keahlinya .

5. Jelaskan Cara Kerja Pita Magnetik?


Jawaban :
Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada
lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan
magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai