Anda di halaman 1dari 56

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


4.1 Kondisi Awal Penyulang Hasanudin
Penyulang Ratulangi dan penyulang Hasanudin mendapatkan suplai energi
dari trafo 4 kapasitas 60 MVA Gardu Induk Banaran. Namun penyulang
Hasanudin merupakan penyulang yang berada di bawah tanggung jawab 2 ULP,
PT PLN (Persero) UP3 Kediri ULP Kediri Kota dan ULP Ngadiluwih.

Berikut data dari penyulang Hasanudin :

 Panjang penyulang : 9.126kms


 Jumlah GTT : 52 buah
 Panjang JTM : 2.394 kms pada ULP Ngadiluwih
: 6.7 kms pada ULP Kediri Kota
 Total daya terpasang : 12.695MVA

Penyulang Hasanudin dengan suplai dari trafo 4 GI Banaran dan menjadi


tanggung jawab dua ULP. Hal tersebut mengakibatkan beberapa permasalahan
salah satunya, dapat mengurangi kinerja dari salah satu ULP. Faktor yang
mempengaruhi kinerja diantaranya: loading trafo, loading penghantar, jatuh
tegangan, dan losses.

4.1.1 Perhitungan Loading

4.1.1.1 Perhitungan Loading Trafo 4 GI Banaran

Transformator tenaga merupakan peralatan penting dalam penyaluran


energi listrik dari suatu sistem ke sistem yang lain.
Persentase loading transformator dari kapasitas transformator sebagai
penunjuk kinerja transformator sesuai dengan standar Loading trafo atau tidak.

31
32

PT. PLN (Persero) mengatur standar pembebanan dalam SPLN No.72


Tahun 1987 pada umumnya pembebanan masing-masing saluran 20 kV yang
keluar dari GI adalah 4 s/d 15 MVA, disesuaikan dengan turun tegangan
maksimum (SPLN 72:1987 ayat 19.1), untuk GI Distribusi kecil 3-6 buah, GI
Sedang 7-14 buah, dan untuk GI Distribusi Besar 14 buah atau lebih dengan
kelipatan lebih dari 7 saluran yang keluar. Trafo 4 GI banaran menyalurkan energi
listrik dari tegangan 150 kV menuju tegangan 20 kV dengan jumlah saluran
keluar 4 buah diantaranya penyulang Ratulangi dan penyulang Hasanudin dengan
kapasitas trafo sebesar 60 MVA.
Untuk mengetahui loading trafo 4 GI Banaran maka menggunakan
perhitungan sebagai berikut.

% Loading trafo GI =

= = 46,178 %

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka % loading untuk trafo 4 GI


banaran sebesar 46,178 dan masih sesuai standar.

4.1.1.2 Perhitungan Loading Penyulang Hasanudin

Besarnya beban daya terpasang pada penyulang didapat dari besarnya daya
masing-masing GTT di penyulang Hasanudin. Besar daya terpasang penyulang
Hasanudin saat ini 12,695 MVA.

Tabel 4. 1 Pembebanan Penyulang Hasanudin

ARUS BEBAN TOTAL DAYA TOTAL ARUS % loading RATA-RATA


PUNCAK (A) TERPASANG (KVA) TERPASANG (A) TRAFO DISTRIBUSI

254 12695 366.47 69,31

% loading rata-rata trafo distribusi =


33

Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas bahwa loading penyulang dari


segi loading rata-rata trafo distribusi sebesar 69,31 % sehingga masih dalam batas
standar yang diperbolehkan yaitu 4-15 MVA menurut SPLN 72:1987.

4.1.1.3 Perhitungan Loading Penghantar Hasanudin

Sedangkan loading penghantar sebagai berikut.

% Loading penghantar GTT EM037 =

Untuk loading penghantar pada GTT awal sebesar 50,04% dengan


menggunakan penghantar AAACS. Untuk pembebanan penghantar di saluran
utama menggunakan penghantar ukuran 3X150mm2 yaitu penghantar MVTIC,
AAACS, dan AAAC.
Tabel 4. 2 % Loading Penghantar Pada Penyulang Hasanudin

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

1 EM037 160 4,62 2,295 50,4

2 EM154 250 7,22 3,611 50,7

3 EM280 250 7,22 5,19 72,7

4 EM187 200 5,77 2,802 49

EM065 150 4,33 1,426 33,2


5

6 EM281 200 5,77 2,173 50,6

7 EM224 100 2,89 1,233 43

8 EM075 100 2,89 1,305 45,5

9 EM017 200 5,77 2,571 44,8


34

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

10 EM006 150 4,33 2,22 51,6

11 EM020 160 4,62 1,517 33

12 EM084 160 4,62 2,682 58,3

13 EM241 160 4,62 2,078 45,2

14 EA068 150 4,33 1,419 32,9

EA366 100 2,89 0,945 32,8


15

16 EA309 160 4,62 2,378 51,6

17 EA357 160 4,62 1,511 32,8

18 EA026 200 5,77 1,889 32,8

19 EA143 160 4,62 1,511 32,8

20 EA031 160 4,62 1,511 32,8

21 EA067 150 4,33 1,415 32,7

EA066 160 4,62 1,509 32,7


22

23 EA342 160 4,62 1,507 32,6

24 EA305 100 2,89 0,942 32,6

25 EA009 200 5,77 1,883 32,5

26 EA358 100 2,89 1,291 44,6

27 EA215 100 2,89 2,291 39,6

EA468 100 2,89 1,357 46,9


28

29 EA042 250 7,22 2,92 40,4

30 EA092 160 4,62 1,505 32,5

31 EA658 160 4,62 1,71 36,9

32 EA339 160 4,62 1,503 32,4


35

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

33 EA163 555 16,02 5,786 36

34 EA236 100 2,89 0,964 33,3

35 EA348 100 2,89 1,237 42,7

36 EA033 200 5,77 1,876 32,3

37 EA312 100 2,89 1,239 42,7

EA164 4000 115,47 37,26 32,1


38

39 EA132 200 5,77 2,152 37

40 EA115 100 2,89 1,401 48,2

41 EA241 160 4,62 2,427 52,2

42 EA121 100 2,89 1,268 43,7

43 EA117 160 4,62 2,22 47,8

44 EA294 100 2,89 0,936 32,2

EA334 250 7,22 2,62 36,1


45

46 EA418 100 2,89 0,961 33,1

47 EA064 630 18,19 2,619 36

48 EA430 100 2,89 1,214 41,8

49 EA001 100 2,89 2,161 46,5

50 EA180 250 7,22 10,03 54,8

EA436 100 2,89 1,871 64,3


51

52 EA437 160 4,62 1,597 54,9


36

Berdasarkan dari tabel loading penghantar di atas dapat disimpulkan


bahwa dengan kapasitas trafo yang berbeda serta arus yang lewat pada gardu
distribusi berbeda sangat berpengaruh terhadap setiap % loading penghantar di
gardu distribusi.% loading penghantar untuk trafo distribusi di penyulang
hasanudin sebagian sudah dibebani 50% maka dari itu perlu diperhatikan dengan
penggantian luas penampang pada penghantar tersebut.

4.1.2 Penentuan Arus Tegangan Menengah Berdasarkan Load Factor

Untuk mendapatkan nilai load factor didapatkan dari perbandingan antara


arus Penyulang yang terbaca pada Gardu Induk dengan total Arus Nominal Gardu
Trafo Tiang (GTT), atau dapat dinyatakan dengan rumus: (Colling Bayliss, B. H.
(2007))

LF = .............................................................................(2.4)

Dengan dasar faktor pembebanan dan arus primer nominal trafo distribusi
akan didapatkan arus yang mengalir pada jaringan tegangan menengah dengan
cara mengalikan arus primer nominal dengan faktor pembebanan atau dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut :

ITM = Inom x LF ..................................................................................................(2.5)

Arus yang mengalir pada jaringan tegangan menengah tidaklah sama dari
pangkal penyulang hingga ujung penyulang. Dengan menggunakan hukum
kirchoff I, yaitu jumlah arus masuk sama dengan jumlah arus keluar. Jika ditulis
dalam persamaan menjadi :

∑ ∑ ..........................................................................................(2.6)

Tabel 4. 3 Arus Penyulang Hasanudin Berdasarkan Hukum Kirchoff 1

Hasil
NO KODE KAPASITAS Inom(A) ILF(A)
arus
1 EM037 160 4,62 3,20 250,80
37

Hasil
NO KODE KAPASITAS Inom(A) ILF(A)
arus
2 EM154 250 7,22 5,00 245,80
3 EM280 250 7,22 5,00 240,79
4 EM187 200 5,77 4,00 236,79
5 EM065 150 4,33 3,00 233,79
6 EM281 200 5,77 4,00 229,79
7 EM224 100 2,89 2,00 227,79
8 EM075 100 2,89 2,00 225,79
9 EM017 200 5,77 4,00 221,79
10 EM006 150 4,33 3,00 218,79
11 EM020 160 4,62 3,20 215,58
12 EM084 160 4,62 3,20 212,38
13 EM241 160 4,62 3,20 209,18
14 EA068 150 4,33 3,00 206,18
15 EA366 100 2,89 2,00 204,18
16 EA309 160 4,62 3,20 200,98
17 EA357 160 4,62 3,20 197,78
18 EA026 200 5,77 4,00 193,78
19 EA143 160 4,62 3,20 190,58
20 EA031 160 4,62 3,20 187,37
21 EA067 150 4,33 3,00 184,37
22 EA066 160 4,62 3,20 181,17
23 EA342 160 4,62 3,20 177,97
24 EA305 100 2,89 2,00 175,97
25 EA009 200 5,77 4,00 171,97
26 EA358 100 2,89 2,00 169,97
27 EA215 100 2,89 2,00 167,97
28 EA468 100 2,89 2,00 165,97
29 EA042 250 7,22 5,00 160,96
30 EA092 160 4,62 3,20 157,76
38

Hasil
NO KODE KAPASITAS Inom(A) ILF(A)
arus
31 EA658 160 4,62 3,20 154,56
32 EA339 160 4,62 3,20 151,36
33 EA163 555 16,02 11,10 140,26
34 EA236 100 2,89 2,00 138,25
35 EA348 100 2,89 2,00 136,25
36 EA033 200 5,77 4,00 132,25
37 EA312 100 2,89 2,00 130,25
38 EA164 4000 115,47 80,03 50,22
39 EA132 200 5,77 4,00 46,22
40 EA115 100 2,89 2,00 44,22
41 EA241 160 4,62 3,20 41,02
42 EA121 100 2,89 2,00 39,02
43 EA117 160 4,62 3,20 35,81
44 EA294 100 2,89 2,00 33,81
45 EA334 250 7,22 5,00 28,81
46 EA418 100 2,89 2,00 26,81
47 EA064 630 18,19 12,60 14,21
48 EA430 100 2,89 2,00 12,20
49 EA001 100 2,89 2,00 10,20
50 EA180 250 7,22 5,00 5,20
51 EA436 100 2,89 2,00 3,2013
52 EA437 160 4,62 3,20 0,0000
Total 12695 254
39

Untuk contoh perhitungan arus berdasarkan hukum kirchoff 1penyulang


hasanudin sebagai berikut.

Total Arus Nominal


Arus Penyulang (A) LF
Gardu Distribusi (A)

254 366,47 0,69

1) LF =
= 0,69

Kode GTT Kapasitas (KVA) Inom (A) ITM(A)

EM037 160 4,62 3,2


EM154 250 7,22 5
EM280 250 7,22 5

1) GTT EM037 -

ITM = Inom x LF
= 4,62 A
= 4,62 x 0,69 = 3,2 A √

2) GTT EM154 -

ITM = Inom x LF
7,22 A
= 7,22 x 0,69 = 5 A √

3) GTT EM280 -

ITM = Inom x LF
7,22A
= 7,22 x 0,69 = 5 A √

Arus TM dari pangkal sampai ujung tidak sama oleh sebab itu dengan
menggunakan hukum kirchoff I, yaitu jumlah arus masuk sama dengan jumlah
arus keluar. Pada penyulang hasanudin arus masuk sebesar 254 A untuk
perhitungan berikut ini.
40

Kode ITM(A) Hasil Arus(A)

EM037 3,2 250,80

EM154 5 245,80

EM280 5 240,79

∑ ∑

1) Untuk GTT EM037 (254 – 3,2) = 250,80


(250,80) = 250,80
2) Untuk GTT EM154 (250,80-5) = 245,80
(245,80) = 245,80
3) Untuk GTT EM280 (245,80-5) = 240,79
(240,79) = 240,79

4.1.3 Analisis Kondisi Jatuh Tegangan

4.1.3.1 Perhitungan Kondisi Jatuh Tegangan Penyulang

Jatuh tegangan selalu terjadi pada jaringan. Jatuh tegangan pada


penyulang adalah selisih antara tegangan pada sisi kirim dan tegangan
pada sisi terima. Jadi semakin besar perbedaan nilai tegangan yang ada
pada sisi kirim dengan tegangan pada sisi terima, maka semakin besar pula
jatuh tegangan pada penyulang. Apabila perbedaan nilai tegangan tersebut
melebihi standar yang ditentukan, maka mutu penyaluran tersebut dapat
dikatakan buruk.

Dalam menangani hal tersebut PT PLN (Persero) mengatur standar


jatuh tegangan dalam SPLN No.72 Tahun 1987 yaitu Turun tegangan yang
diperbolehkan pada JTM adalah 2 % dari tegangan kerja untuk sistem
Spindle/gugus dan 5 % dari tegangan kerja untuk sistem Radial diatas
tanah dan sistem Simpul tergantung kepadatan beban.
41

Untuk mencari jatuh tegangan yang terjadi pada setiap saluran


digunakan rumus sebagai berikut:

dimana, √
Besarnya nilai jatuh tegangan total setiap saluran dapat dicari
dengan meggunakan rumus sebagai berikut.

......................................................................(2.7)

Dan dapat dihitung nilai jatuh tegangan dalam persentase sebagai


berikut.

........................................................(2.8)

Untuk contoh perhitungan dari rumus di atas dengan meggunakan data


yang pada lampiran. Digunakan contoh gambar saluran penyulang
Hasanudin sebagai berikut.

Gambar 4. 1 SLD Ujung Penyulang Hasanudin


42

Saluran EA437 adalah saluran paling ujung dari cabang saluran


dengan arus cabang pada EA437 yang terdapat pada lampiran. Pada
saluran-saluran diatas luas penampang penghantar yang digunakan adalah
120mm2, sehingga impedansi pada salurannya sebesar (dengan R dan jX
sesuai SPLN 64 – 1985) :

ZsaluranEA437= (R + JX) x L

= (0,3396+0,3449j) x 0,124

= 0,04211+0,0427 jOhm/km

Dengan perhitungan yang sama seperti diatas, pada EA436


diperoleh nilai impedansinya sebagai berikut.

ZsaluranEA436= (R + JX) x L

= (0,3396 + 0,3449j) x 0,166

= 0,03939 + 0,04 j Ohm/km

Setelah diketahui Zsaluran pada tiap saluran maka dapat menentukan


nilai susut tegangannya sebagai berikut.

(0,000078+ 0,00008j)

Sehingga tegangan yang diterima pada setiap saluran diatas


sebagai berikut.
43

VterimaEA436 = Vterima EA358- VEA436

= 19,853 – 0,001= 19,852 KV

VterimaEA437 = Vterima EA436- VEA437

= 19,852 –0,00008 = 19,852 KV

Besarnya nilai persentase jatuh tegangan total setiap saluran dapat


dihitung sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan di atas tegangan ujung pada penyulang


Hasanudin sebesar 19,852 KV, nilai tersebut masih dalam keadaan baik
atau masih di perbolehkan dengan jatuh tegangan sebesar 2,18 %. Karena
sesuai pada standar SPLN No.72 Tahun 1987 yaitu jatuh tegangan yang
diperbolehkan pada JTM konfigurasi radial adalah sebesar 5% dari
tegangan sistem, yang mana pada penyulan Hasanudin tegangan
sistemnya 20 kV. Maka batas jatuh tegangan yang diperbolehkan 1kV
sehingga tegangan ujungnya menjadi 19kV. Namun nilai tersebut perlu
diantisipasi untuk tahun-tahun berikutnya, dikarenakan semakin
bertambahnya jumlah peggunaan listrik atau bertambahnya konsumen.
Jadi tegangan yang ini akan berpengaruh terhadap mutu pelayanan.
Namun recana rekonfigurasi penyulang ini tidak terlalu berpengaruh
terhadap jatuh tegangan melainkan lebih ke dalam pembebanan maupun
arus pada penyulang yang sudah besar.

4.1.3.2 Analisis Kondisi Jatuh Tegangan Penyulang Hasanudin Dengan


Simulasi ETAP 12.6

Hasil dari simulasi menggunakan ETAP 12.6 jatuh tegangan pada


penyulang hasanudin sebagai berikut.
44

Tabel 4. 4 Nilai Tegangan Ujung Penyulang Hasanudin

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA(KV)

EM037 1,98 20,292


1

EM154 1,97 20,25


2

EM280 2,83 20,214


3

EM187 1,91 20,192


4

EM065 1,31 20,176


5

EM281 1,97 20,161


6

EM223 1,68 20,155


7

EM074 1,78 20,149


8

EM017 1,75 20,138


9

EM006 2,02 20,12


10

EM020 1,31 20,114


11

EM084 2,28 20,097


12

EM241 1,77 20,096


13

EA068 1,29 20,067


14

EA336 1,29 20,058


15

EA309 2,02 20,041


16

EA357 1,29 20,04


17

EA026 1,29 20,039


18

EA143 1,29 20,039


19
45

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA(KV)

EA031 1,29 20,039


20

EA067 1,28 20,015


21

EA066 1,28 20,004


22

EA342 1,28 19,987


23

EA305 1,28 19,978


24

EA009 1,28 19,96


25

EA358 1,76 19,96


26

EA215 1,56 19,96


27

EA468 1,85 19,959


28

EA042 1,59 19,959


29

EA092 1,28 19,95


30

EA658 1,46 19,938


31

EA339 1,28 19,937


32

EA163 1,42 19,936


33

EA236 1,31 19,92


34

EA348 1,69 19,911


35

EA033 1,28 19,901


36

EA312 1,69 19,893


37

EA164 1,84 19,879


38

EA132 1,46 19,882


39
46

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA(KV)

EA115 1,91 19,875


40

EA241 2,07
41 19,8,73

EA121 1,73 19,872


42

EA117 1,89 19,872


43

EA294 1,28 19,866


44
1,43
45 EA334 19,866

EA418 1,31 19,862


46

EA064 1,43 19,863


47

EA430 1,65 19,862


48

EA001 1,84 18,862


49

EA180 2,17 19,853


50

EA436 2,55 19,852


51

EA437 2,18 19,852


52

Dari hasil simulasi di atas bahwa tegangan ujung pada penyulang hasanudin
berada pada GTT EM437 dengan tegangan ujung sebesar 19,852 KV sehingga
besanya jatuh tegangan sebesar 2,18 % sehingga masih sesuai standart menurut
SPLN 72 th 1987.

4.1.4 Analisis Kondisi Losses Penyulang Saat Ini

Setelah melakukan perhitungan jatuh tegangan kedua penyulang, maka


selanjutnya adalah melakukan perhitungan Losses pada setiap penyulang. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui energi yang hilang saat pendistribusian secara teknis,
dapat dilihat dari adanya selisih yang cukup besar antara energi listrik yang
dikirimkan dari GI dengan energi listrik yang diterima pelanggan.
47

Besar rugi-rugi daya pada jaringan tergantung pada besarnya tahanan dan
arus beban pada jaringan tersebut. Untuk mengetahui besar rugi-rugi daya pada
jaringan tiga fasa dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. (Turan
Gonen:330)

Plosses 3fasa …...............………........…...................…............(2.11)

Standar losses enegi yang diperbolehkan menurut IEC Efficient Electrical


Energy Transmission and Distributionadalah 3%. Untuk menghitung losses energi
total sebagai berikut.

4.1.4.1 Analisis Kondisi Normal Losses Berdasarkan Simulasi ETAP 12.6


Penyulang Hasanudin

Tabel 4. 5 Analisis Losses Energi Penyulang Hasanudin Berdasarkan Simulasi


ETAP 12.6

No. Kode GTT kW Flow kW Losses Daya Terima

1 EM037 38,83 9,40 3414,25

2 EM154 88,33 7,27 3406,98

3 EM280 127,00 7,85 3399,13

4 EM187 68,35 3,94 3395,19

5 EM065 23,97 2,44 3392,76

6 EM281 52,91 2,70 3390,06

7 EM224 30,03 1,51 3388,54

8 EM075 31,77 1,63 3386,91


48

No. Kode GTT kW Flow kW Losses Daya Terima

9 EM017 62,55 3,26 3383,65

10 EM006 53,94 4,37 3379,29

11 EM 20 25,42 1,50 3377,79

12 EM084 65,06 1,20 3376,59

13 EM241 50,46 0,72 3375,87

14 EA068 34,43 5,68 3370,18

15 EA309 57,55 2,53 3367,65

16 EA366 22,93 1,23 3366,43

17 EA357 36,63 0,39 3366,04

18 EA026 45,78 0,48 3365,56

19 EA143 36,63 0,38 3365,18

20 EA031 36,63 0,38 3364,80

21 EA067 34,25 3,15 3361,65

22 EA066 36,50 1,44 3360,21

23 EA342 36,42 1,93 3358,28

24 EA305 22,75 1,13 3357,15

25 EA215 55,28 3,32 3353,84

26 EA009 45,45 1,79 3352,05

27 EA468 32,71 0,50 3351,55


49

No. Kode GTT kW Flow kW Losses Daya Terima

28 EA042 70,44 0,91 3350,63

29 EA358 31,13 1,13 3349,50

30 EA092 36,30 1,23 3348,27

31 EA658 41,22 0,50 3347,77

32 EA339 36,23 0,38 3347,39

33 EA163 139,00 1,61 3345,79

34 EA236 23,23 0,25 3345,54

35 EA348 29,77 0,41 3345,13

36 EA033 45,15 1,16 3343,97

37 EA312 29,79 0,98 3342,99

38 EA164 885,00 4,27 3338,72

39 EA132 51,72 0,73 3337,99

40 EA115 33,62 0,71 3337,28

41 EA241 58,24 0,99 3336,28

42 EA121 30,46 0,43 3335,85

43 EA117 53,29 0,82 3335,03

44 EA294 22,50 0,49 3334,54

45 EA334 62,93 0,73 3333,80

46 EA418 23,09 0,38 3333,43


50

No. Kode GTT kW Flow kW Losses Daya Terima

47 EA180 241,00 4,40 3329,03

48 EA436 44,80 0,93 3328,10

49 EA437 38,29 0,68 3327,42

50 EA064 62,91 0,74 3326,68

51 EA430 29,15 0,40 3326,28

52 EA001 51,85 0,78 3325,50



Daya Kirim (kW) 3423.65


Total Rugi Daya (kW) 98.15
Total Rugi Daya (%) 2.87

Berdasarkan tabel hasil simulasi ETAP 12.6 untuk nilai losses energi
diatas sebesar 98,15kW dengan persentase 2,87%. Untuk penyulang
Hasanudin dengan nilai losses energi tersebut dapat dikatakan dalam
keadaan kritis sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk penyulang
Hasanudin, karena sudah mendekati batas standar yang diperbolehkan yaitu
3% menurut IEC Efficient Electrical Energy Transmission and Distribution.
51

4.1.5 Analisis Kondisi Awal Penyulang Hasanudin

Kondisi awal penyulang hasanudin saat ini sesuai tabel di bawah ini.

Tabel 4. 6 Rekap Kondisi Awal Penyulang Hasanudin

No. Kondisi awal Nilai Keterangan

1 Loading trafo GI 46,178% Baik

2 Loading Trafo Distribusi 69,31% Baik

3 Loading Penghantar 50,4% Baik

4 Jatuh tegangan 2,18% Baik

5 Tegangan ujung 19,852 KV Baik

6 Losses 2,87% Buruk

Berdasarkan tabel di atas bahwa untuk loading trafo GI banaran trafo 4


sebesar 46,178% sehingga masih sesuai standar. Untuk loading trafo distribusi
sebesar 69,31% dan kondisinya sesuai standar serta loading penghantar sebesar
50,4% kondisinya juga masih sesuai standar. Sedangkan untuk jatuh tegangan
pada penyulang hasanudin sebesar 2,18% dengan tegangan ujung sebesar
19,852KV kondisinya masih baik sesuai dengan SPLN 72. Losses dari penyulang
tersebut sebesar 2,87% sudah mendekati batas yang di perbolehkan oleh IEC yaitu
3%, namun menurut PLN mulai 2,3% harus segera di perbaiki berdasarkan buku
PUSDIKLAT Desain kriteria jaringan distribusi.

4.2 Skenario penggantian penghantar

Pada penggantian penghantar ini, merupakan salah satu alternatif untuk


memperbaiki losses dengan cara memperbesar luas penampang pada penghantar
yang luas penampangnya belum 3 x 150mm2 baik peghantar A3C maupun A3CS.
52

Dengan memperbesar luas penampang maka impedansi pada penghantar tersebut


menjadi kecil yang berpengaruh terhadap losses daya serta jatuh tegangan pada
penyulang hasanudin.

4.2.1 Loading Penghantar

4.2.1.1 Perhitungan Loading Penghantar Hasanudin


Sedangkan loading penghantar sebagai berikut.

% Loading penghantar GTT EM037 =

Untuk loading penghantar pada GTT awal sebesar 33,8% dengan


menggunakan penghantar AAACS. Untuk loading penghantar di saluran utama
menggunakan penghantar ukuran 3X150mm2 yaitu penghantar MVTIC, AAACS,
dan AAAC.

Tabel 4. 7 % Loading Penghantar Pada Penyulang Hasanudin Dengan


Penggantian Penghantar

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

1 EM037 160 4,62 2,295 50,4

2 EM154 250 7,22 3,612 50,7

5,19 72,7
3 EM280 250 7,22

4 EM187 200 5,77 2,803 49

5 EM065 150 4,33 1,426 33,2

6 EM281 200 5,77 2,173 50,6

7 EM224 100 2,89 1,233 43

8 EM075 100 2,89 1,305 45,6


53

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

9 EM017 200 5,77 2,571 44,8

10 EM006 150 4,33 2,22 51,6

11 EM020 160 4,62 1,517 33

12 EM084 160 4,62 2,682 58,4

13 EM241 160 4,62 2,079 45,2

1,419 32,9
14 EA068 150 4,33

15 EA366 100 2,89 0,946 32,9

16 EA309 160 4,62 2,378 51,6

17 EA357 160 4,62 1,512 32,8

18 EA026 200 5,77 1,889 32,8

19 EA143 160 4,62 1,512 32,8

20 EA031 160 4,62 1,512 32,8

1,415 32,7
21 EA067 150 4,33

22 EA066 160 4,62 1,509 32,7

23 EA342 160 4,62 1,507 32,6

24 EA305 100 2,89 0,942 32,6

25 EA009 200 5,77 1,883 32,6

26 EA358 100 2,89 1,291 44,6

2,292 39,6
27 EA215 100 2,89

28 EA468 100 2,89 1,357 46,9

29 EA042 250 7,22 2,92 40,4

30 EA092 160 4,62 1,505 32,5

31 EA658 160 4,62 1,71 36,9


54

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

32 EA339 160 4,62 1,503 32,4

33 EA163 555 16,02 5,787 36

34 EA236 100 2,89 0,964 33,3

35 EA348 100 2,89 1,238 42,7

36 EA033 200 5,77 1,876 32,3

1,239 42,7
37 EA312 100 2,89

38 EA164 4000 115,47 37,27 32,1

39 EA132 200 5,77 2,152 37,1

40 EA115 100 2,89 1,401 48,2

41 EA241 160 4,62 2,427 52,2

42 EA121 100 2,89 1,269 43,7

43 EA117 160 4,62 2,221 47,8

0,937 32,2
44 EA294 100 2,89

45 EA334 250 7,22 2,621 36,1

46 EA418 100 2,89 0,962 33,1

47 EA064 630 18,19 2,62 36,1

48 EA430 100 2,89 1,215 41,8

49 EA001 100 2,89 2,162 46,5

10,04 54,8
50 EA180 250 7,22

51 EA436 100 2,89 1,871 64,4

52 EA437 160 4,62 1,598 55


55

Berdasarkan tabel di atas bahwa untuk % loading penghantar tidak


berpengaruh sama sekali. Hasil dari % loading setelah diganti penghantar tetap
sama dengan % loading kondisi awal.

4.2.2 Analisis Jatuh Tegangan Setelah Penghantar Di Ganti 3 X 150 mm2

4.2.2.1 Analisis Jatuh Tegangan Setelah Penghantar Di Ganti 3 X 150 mm2


Dengan ETAP 12.6
Hasil dari simulasi menggunakan ETAP 12.6 jatuh tegangan pada
penyulang hasanudin dengan penggantian penghantar sebagai berikut.

Tabel 4. 8 Tegangan Ujung Setelah Penggantian Penghantar

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA(KV)

1 EM037 1,98 20,293

2 EM154 1,97 20,252

3 EM280 2,83 20,216

4 EM187 1,91 20,195

5 EM065 1,31 20,179

6 EM281 1,97 20,164

7 EM223 1,68 20,159

8 EM074 1,78 20,153

9 EM017 1,75 20,142

10 EM006 2,02 20,124

11 EM020 1,31 20,118

12 EM084 2,28 20,101

13 EM241 1,77 20,1

14 EA068 1,29 20,071

15 EA336 1,29 20,062


56

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA(KV)

16 EA309 2,02 20,044

17 EA357 1,29 20,044

18 EA026 1,29 20,043

19 EA143 1,29 20,042

20 EA031 1,29 20,042

21 EA067 1,28 20,019

22 EA066 1,28 20,007

23 EA342 1,28 19,991

24 EA305 1,28 19,982

25 EA009 1,28 19,963

26 EA358 1,76 19,963

27 EA215 1,56 19,963

28 EA468 1,85 19,963

29 EA042 1,59 19,962

30 EA092 1,28 19,954

31 EA658 1,46 19,941

32 EA339 1,28 19,94

33 EA163 1,42 19,939

34 EA236 1,31 19,924

35 EA348 1,69 19,914

36 EA033 1,28 19,905

37 EA312 1,69 19,897

38 EA164 1,84 19,889

39 EA132 1,47 19,886


57

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA(KV)

40 EA115 1,91 19,879

41 EA241 2,07 19,877

42 EA121 1,73 19,877

43 EA117 1,89 19,877

44 EA294 1,28 19,872

45 EA334 1,43 19,872

46 EA418 1,31 19,868

47 EA064 1,43 19,869

48 EA430 1,65 19,868

49 EA001 1,84 19,868

50 EA180 2,17 19,861

51 EA436 2,55 19,861

52 EA437 2,16 19,861

Berdasarkan tabel di atas bahwa tegangan ujung dari penyulang


hasanudin menjadi 19,861 KV sehingga dapat di simpulkan bahwa
dengan penggantian penghantar ke 3 x 150mm 2, tegangan ujungnya
mengalami perubahan sebesar 0,02 % . Perubahannya hanya sedikit
dikarenakan pada penyulang ini hampir semua penghantar nya sudah
menggunakan ukuran luas penampang sebesar 3 x 150mm 2.

4.2.3 Analisis Losses Daya Setelah Penghantar Di Ganti 3 X 150 mm2

Tabel 4. 9 Analisis Losses Energi Penyulang Hasanudin Dengan Uprating


Penghantar Berdasarkan Simulasi ETAP 12.6

No Kode GTT kW Flow kW Losses Daya terima

1 EM037 38,833 9,54 3402,96


58

2 EM154 88,343 7,27 3395,68

3 EM280 127 7,85 3387,83

4 EM187 68,369 3,94 3383,89

5 EM065 23,98 2,44 3381,45

6 EM281 52,93 2,70 3378,75

7 EM224 30,038 1,51 3377,24

8 EM075 31,78 1,64 3375,60

9 EM017 62,573 3,26 3372,34

10 EM006 53,96 4,37 3367,98

11 EM020 25,425 1,50 3366,48

12 EM084 65,083 1,20 3365,28

13 EM241 50,484 0,72 3364,56

14 EA068 34,446 2,24 3362,32

15 EA309 57,572 2,51 3359,81

16 EA366 22,943 1,23 3358,58

17 EA357 36,643 0,39 3358,19

18 EA026 45,799 0,48 3357,71

19 EA143 36,64 0,38 3357,33

20 EA031 33,639 0,38 3356,95

21 EA067 34,266 0,36 3356,60


59

No Kode GTT kW Flow kW Losses Daya terima

22 EA066 36,511 1,44 3355,16

23 EA342 36,431 1,93 3353,23

24 EA305 22,76 1,13 3352,10

25 EA215 55,304 3,32 3348,78

26 EA009 45,465 1,79 3346,99

27 EA468 32,723 0,50 3346,49

28 EA042 70,466 0,91 3345,57

29 EA358 31,137 1,14 3344,44

30 EA092 36,317 1,23 3343,21

31 EA658 41,233 0,50 3342,71

32 EA339 36,247 0,38 3342,33

33 EA163 140 1,61 3340,72

34 EA236 23,235 0,25 3340,47

35 EA348 29,785 0,41 3340,07

36 EA033 45,171 1,16 3338,91

37 EA312 29,799 0,98 3337,93

38 EA164 885 3,48 3334,44

39 EA132 51,737 0,73 3333,71

40 EA115 33,638 0,71 3333,01


60

No Kode GTT kW Flow kW Losses Daya terima

41 EA241 58,262 0,99 3332,02

42 EA121 30,469 0,43 3331,59

43 EA117 53,316 0,82 3330,77

44 EA294 22,511 0,40 3330,37

45 EA334 62,963 0,73 3329,63

46 EA418 23,105 0,33 3329,31

47 EA180 241 4,26 3325,05

48 EA436 44,838 0,93 3324,11

49 EA437 38,32 0,68 3323,43

50 EA064 52,947 0,74 3322,70

51 EA430 29,171 0,40 3322,30

52 EA001 51,884 0,78 3321,52




61

Daya Kirim (kW) 3412,49


Total Rugi Daya (kW) 90,97
Total Rugi Daya (%) 2,66

Berdasarkan tabel hasil simulasi ETAP 12.6 untuk nilai losses energi
diatas sebesar 90,97kW dengan persentase 2,66% nilai tersebut sudah
mengalami penurunan. Akan tetapi penyulang Hasanudin dengan nilai
losses energi tersebut masih dalam keadaan kritis sehingga perlu dilakukan
perbaikan untuk penyulang Hasanudin, karena sudah mendekati batas
standar yang diperbolehkan yaitu 3% menurut IEC Efficient Electrical
Energy Transmission and Distribution.

4.2.4 Analisis Penggantian Penggantian Penghantar

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan sebagai


berikut.

Tabel 4. 10 Rekap Analisis Penggantian Penghantar

No. Kondisi awal Nilai Keterangan

1 Loading trafo GI 46,178% Baik

2 Loading Trafo Distribusi 69,31% Baik

3 Loading Penghantar 50,4% Baik

4 Jatuh tegangan 2,16% Baik

5 Tegangan ujung 19,861 KV Baik

6 Losses 2,66% Buruk

Berdasarkan tabel di atas bahwa untuk loading trafo GI banaran trafo 4


sebesar 46,178% sehingga masih sesuai standar. Untuk loading trafo distribusi
sebesar 69,31% dan kondisinya sesui standar serta,
62

loading penghantar sebesar 50,4% kondisinya juga masih sesuai standar. Untuk
loading trafo GI, trafo distribusi, dan penghantar nilainya tetap dikarenakan beban
pada penyulang hasanudin tetap. Sedangkan untuk jatuh tegangan pada penyulang
hasanudin sebesar 2,16% hanya memiliki kenaikan sebesar 0,02 % dengan
tegangan ujung sebesar 19,861KV kondisinya masih baik sesuai dengan SPLN 72.
Losses dari penyulang tersebut sebesar 2,66% sudah mendekati batas yang di
perbolehkan oleh IEC yaitu 3%, namun menurut PLN mulai 2,3% harus segera di
perbaiki berdasarkan buku PUSDIKLAT Desain kriteria jaringan distribusi. Maka
dari itu di perlukan pemisahan beban dengan cara rekonfigurasi peyulang untuk
memperbaiki losses serta beban penyulang hasanudin.

4.3 Peramalan Beban

Sistem tenaga dalam mengirimkan energi ke pelanggan dirancang dengan


cara yang efisien dan aman. Kemampuan kerja suatu sistem distribusi harus dijaga
untuk menjamin kontinuitas dan keandalan pelayanan. Sehingga untuk menunjang
keandalan pelayanan perlu dilakukan peramalan beban sepuluh tahun ke depan.
Dalam melakukan peramalan beban menggunakan metode regresi linear.
Nilai peramalan ini akan digunakan untuk sebagai tidak lajut dari perhitungan
pembebanan penyulang Hasanudin dan penyulang Ratulangi GI banaran untuk 10
th ke depan . Data yang digunakan adalah pembebanan 10 tahun terakhir (2009-
2018). Berikut adalah perhitungan peramalan beban dengan metode regresi linear
dalam kurun waktu( 2019-2028).

Tabel 4. 11 Beban Puncak Penyulang Hasanudin GI Banaran bulan September


Th ( 2009-2018) (A)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Hasanudin 120 132 143 140 160 174 199 210 215 254

Tabel 4. 12 Beban Puncak Penyulang Hasanudin GI Banaran bulan September


Th ( 2009-2018) (MVA)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Hasanudin 4,15 4,57 4,95 4,84 5,54 6,02 6,89 7,27 7,44 8,79
63

Berdasarkan tabel diatas bahwa pembebanan saluran setiap tahunnya


penyulang tersebut akan mengalami kenaikan beban, hal ini dikarenkan semakin
bertambahnya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya.

Tabel 4 .13 Perhitungan Untuk Mendapatkan Kostanta A dan


Koefisien Regresi B
Penyulang Hasanudin
Periode Tahun Beban Puncak
Tahun x2 x.y
(x) (y) (MVA)
2009 1 4,15 1 4,15
2010 2 4,57 4 9,14
2011 3 4,95 9 14,85
2012 4 4,84 16 19,36
2013 5 5,54 25 27,7
2014 6 6,02 36 36,12
2015 7 6,89 49 48,23
2016 8 7,27 64 58,16
2017 9 7,44 81 66,96
2018 10 8,79 100 87,9
Total 55 60,46 385 372,57

1) Menghitung konstanta a
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑

2) Menghitung koefisien b
∑ ∑ ∑
∑ ∑
64

3) Persamaan regresi linear


Y=
Y = 3,38+ 0,485x
Dari persamaaan Y = 3,38 + 0,485x dapat menentukan perkiraan beban
puncak penyulang hasanudin GI banaran bulan september tahun 2019-2028.

Tabel 4. 14 Peramalan Beban Peyulang Hasanudin GI Banaran Th 2019-2028

Tahun periode tahun Y' (MVA) Y'(A)

2019 11 8,72 252

2020 12 9,20 266

2021 13 9,69 280

2022 14 10,17 294

2023 15 10,66 308

2024 16 11,14 322

2025 17 11,63 336

2026 18 12,11 350

2027 19 12,60 364

2028 20 13,08 378


65

Grafik 4. 1 Grafik Persentase Pertumbuhan Beban Puncak Penyulang Hasanudin


GI Banaran 2019-2028

Pertumbuhan beban puncak


400
378
364
350 350
336
322
300 308
294
280
266
250 252

200
beban puncak
150

100

50

0
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028

Dari peramalan beban puncak penyulang hasanudin transformator 4 GI


Banaran untuk 10 th kedepan, beban trafo semakin meningkat setiap tahunya,
dimana beban trafo di th 2028 mengalami kenaikan mencapai 378 A. Maka dari
itu untuk kelanjutannya perlu diadakan rekonfigurasi untuk mengantisipasi
penyulang hasanudin ini terjadi overload yang mengakibatkan losses yang
semakin besar.

Tabel 4. 15 Peramalan % Loading, Drop Voltage, Dan Losses

Kondisi th Kondisi th
No. Kondisi Sekarang
2023 2028
1 % Loading
kapasitas (MVA) 60 60
Pembebanan (MVA)
P. Mojo (MVA) 8,785 11,191
P. Hasanudin (MVA) 10,66 13,066
P. Gurah (MVA) 11,214 13,62
P. Ratulangi (MVA) 4,536 6,942
66

Kondisi th Kondisi th
No. Kondisi Sekarang
2023 2028
Total (MVA) 35,195 44,819
% loading trafo GI 58,658 74,698
% loading trafo distribusi 84,04 103,14
% loading Peghantar 57,8 68,7
Losses Daya
daya kirim (MW) 4,173 3423,65
2.
losses (MW) 1,764 180,83
losses daya (%) 4,06 5,28
3. Jatuh Tegangan (%) 2,65 2,66
4 Tegangan Ujung (KV) 19,662 19,498

Berdasarkan tabel peramalan diatas bahwa dari tahun ke tahun untuk %


loading trafo distribusi sebesar 103,114% nilai tersebut sudah tidak sesuai standar.
Sedangkan untuk loading penghatar masih mampu yaitu 68,7%. losses penyulang
hasanudin semakin tinggi yaitu sebesar 5,28%, untuk tahun 2028 dengan makin
tinggi nya losses maka rugi yang di tanggungg PLN akan semakin besar. Selain
itu untuk nilai jatuh tegangan sudah mendekati batas diperbolehkan. Maka dari itu
perlu dilakukan pemisahan beban dengan cara rekonfigurasi berdasarkan wilayah
kerja.

4.4 Rekonfigurasi Berdasarkan Wilayah Kerja

Dari Analisis di atas diketahui bahwa hasil perhitungan pembebanan


penyulang, serta pembebanan penghantar sudah ada yang hampir 100% untuk
pembebanan penghantarnya. Jatuh tegangan dari penyulang hasanudin masih
sesuai standar sedangkan untuk losses penyulang Hasanudin sudah melewati
batas standar yang diperbolehkan yaitu lebih dari 3%. Losses yang tidak standar
ini akan berpengaruh terhadap mutu pelayanan, serta arus pada penyulang
hasanudin semakin tahun maka akan semakin besar,
67

sehingga diperlukan langkah pemecahan beban dengan cara rekonfigurasi yaitu


proses memperbaiki nilai arus atau dengan memindahkan beban penyulang
Hasanudin Ngadiluwih yang masuk dalam tanggung jawab ULP Kediri Kota ke
penyulang Ratulangi supaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab ULP
Ngadiluwih. Sehingga semakin kecil arus semakin kecil pula nilai lossesnya,
selain itu untuk meningkatkan kualitas penyulang dalam penyaluran energi.

4.4.1 Analisis Perhitungan Pemindahan Beban Dan Pembebanan Setelah


Direkonfigurasi Jaringan

Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan penyulang ,


pembebanan penghantar, dan losses penyulang Hasanudin nilainya tidak
sesuai dengan ketentuan. Maka dilakukan pemisahan beban mulai dari
LBSM S. Parman sampai PCT Halim P.K untuk dipindahkan ke penyulang
Ratulangi untuk memperbaiki besar nilai arus dan losses yang diijinkan
sesuai standar. Pemindahan ini berdasarkan oleh 1 section penyulang
hasanudin ngadiluwih yag akan di pindah ke penyulang ratulangi untuk
mengurangi arus serta losses dari penyulang hasanudin milik kediri kota.

Dari analisis penghantar untuk memperbaiki nilai losses energi


penyulang Hasanudin dengan melakukan uprating penghantar. Diperoleh
nilai losses energinya masih cukup besar atau mendekati standar yang
diperbolehkan, maka dapat digunakan dengan metode lain untuk
memperbaiki nilai losses energi tersebut dengan melakukan pemisahan
beban dengan Rekonfigurasi. Dengan besar daya terpasang sebesar
12695KVA, daya kirim sebesar 6159,17 kW, cosphi 0,7 dan losses energi
sebesar 176,83kW. Maka dari itu perlu dilakukan perbaikan nilai losses
dengan melakukan pemisahan beban LBSM S. Parman sampai dengan
PCT Halim P.K agar sesuai dengan standar yang diperbolehkan:
68

Sehingga beban yang dipisah sebesar 12,229% dari total daya terpasang
pada penyulang Hasanudin.
Tabel 4. 16 Daftar Gardu Distribusi Penyulang Hasanudin Yang Baru

KAPASITAS KAPASITAS
NO KD. GTT NO KD. GTT
(KVA) (KVA)
1 EA068 150 19 EA339 160
2 EA309 160 20 EA163 555
3 EA366 100 21 EA236 100
4 EA357 160 22 EA348 100
5 EA026 200 23 EA033 200
6 EA143 160 24 EA312 100
7 EA031 160 26 EA132 200
8 EA067 150 27 EA115 100
9 EA066 160 28 EA241 160
10 EA342 160 29 EA121 100
11 EA305 100 30 EA117 160
12 EA215 100 32 EA334 250
13 EA009 200 33 EA418 100
14 EA468 100 34 EA180 630
15 EA042 250 35 EA436 100
16 EA358 100 36 EA437 100
17 EA092 160 37 EA064 250
18 EA658 160 38 EA430 100
39 EA001 160
Gambar 4. 2 Single Line Diagram Penyulang Hasanudin Lama

69
Gambar 4. 3 Single Line Diagram Penyulang Ratulangi

70
Gambar 4. 4 Single Line Diagram Rekonfigurasi Jaringan Penyulang Hasanudin (Baru)

71
Gambar 4. 5 Single Line Diagram Penyulang Hasanudin (Baru)

72
Gambar 4. 6 Single Line Digram Penyulang Ratulangi (Baru)

73
74

4.4.2 Analisis Pembebanan Penyulang Setelah Rekonfigurasi Jaringan

4.4.2.1 Perhitungan Pembebanan Penyulang Hasanudin Baru


Setelah dilakukan rekonfigurasi jaringan pada penyulang
Hasanudin maka besarnya beban daya terpasang pada penyulang didapat
dari besarnya daya masing-masing GTT di penyulang Hasanudin baru.
Besar daya terpasang penyulang Hasanudin saat ini 7,6981 MVA dengan
panjang penyulang sebesar 8,668 Kms.

Tabel 4. 17 Pembebanan Rata-rata Trafo Distribusi Hasanudin Baru

TOTAL DAYA TOTAL ARUS % PEMBEBANAN


ARUS BEBAN
TERPASANG TERPASANG RATA-RATA
PUNCAK (A)
(KVA) (A) TRAFO DISTRIBUSI
209 10455 301,81 69

% pembebanan rata-rata trafo distribusi =

4.4.2.2 Perhitungan Loading Penghantar Hasanudin


Sedangkan loading penghantar sebagai berikut.

% Loading penghantar GTT EM037 =

Untuk loading penghantar pada GTT awal sebesar 33,8% dengan


menggunakan penghantar AAACS. Untuk pembebanan penghantar di saluran
utama menggunakan penghantar ukuran 3X150mm 2 yaitu penghantar MVTIC,
AAACS, dan AAAC.
Tabel 4. 18 % loading Penghantar Pada Penyulang Hasanudin

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

1 EA068 150 4,62 1,438 33,8


75

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

2 EA336 100 4,62 0,958 33,7

3 EA309 160 4,33 1,532 33,7

4 EA357 160 2,89 1,532 33,7

5 EA026 200 4,62 1,915 33,7

6 EA143 160 4,62 1,532 33,7

EA031 160 5,77 1,532 33,7


7

8 EA067 150 4,62 1,434 33,6

9 EA066 160 4,62 1,529 33,6

10 EA342 160 4,33 1,527 33,5

11 EA305 100 4,62 0,954 33,5

12 EA009 200 4,62 1,908 33,4

13 EA358 100 2,89 1,308 45,8

EA215 100 5,77 2,322 40,7


14

15 EA468 100 2,89 1,375 48,2

16 EA042 250 2,89 2,959 41,5

17 EA092 160 2,89 1,525 33,4

18 EA658 160 7,22 1,733 37,9

19 EA339 160 4,62 1,523 33,3

EA163 555 4,62 5,865 37


20

21 EA236 100 4,62 0,977 34,2

22 EA348 100 16,02 1,254 43,8

23 EA033 200 2,89 1,901 33,2

24 EA312 100 2,89 1,256 43,9


76

Arus Arus Yang


Kapasitas GTT Nominal Lewat % Loading
No. Kode GTT
(KVA) GTT (A) (A) Penghantar

25 EA164 4000 115,47 37,76 32,9

26 EA132 200 5,77 2,181 38,1

27 EA115 100 2,89 1,42 49,5

28 EA241 160 4,62 2,46 53,6

29 EA121 100 2,89 1,285 44,8

EA117 160 4,62 2,25 49,1


30

31 EA294 100 2,89 0,949 33,1

32 EA334 250 7,22 2,655 37

33 EA418 100 2,89 0,974 34

34 EA064 630 18,19 2,655 37

35 EA430 100 2,89 1,231 42,9

36 EA001 100 2,89 2,19 47,7

EA180 250 7,22 10,17 56,3


37

38 EA436 100 2,89 1,896 66,1

39 EA437 160 4,62 1,619 56,4

Berdasarkan dari tabel loading penghantar di atas dapat disimpulkan


bahwa % loading penghantar untuk trafo distribusi di penyulang hasanudin sudah
mengalami penurunan maka dari itu perlu diperhatikan dengan penggantian luas
penampang pada penghantar tersebut serta pemindahan beban.

4.4.2.3 Kondisi Jatuh Tegangan Sesudah Rekonfigurasi Etap 12.6


Menganalisa kondisi jatuh tegangan penyulang sesudah pemisahan
beban, berdasarkan data perhitungan pembebanan. Sebelumya penentuan
arus berdasarkan load factor sesuai dengan rumus 2.2 -2.4.
77

Total Arus Nominal Gardu


Arus Penyulang (A) LF
Distribusi (A)
209 301,81 0,69

Tabel 4. 19 Tabel Arus Penyulang Hasanudin Baru Sesuai dengan Hukum


Kirchoff 1

No Kode GTT Kapasitas (KVA) Inom(A) ITM(A) Hasil Arus (A)

1 EA068 150 4,62 3,00 206,18

2 EA336 100 4,62 3,20 202,98

3 EA309 160 4,33 2,00 200,98

EA357 160 2,89 3,20 197,78


4

5 EA026 200 4,62 4,00 193,78

6 EA143 160 4,62 3,20 190,58

7 EA031 160 5,77 3,20 187,37

8 EA067 150 4,62 3,00 184,37

9 EA066 160 4,62 3,20 181,17

10 EA342 160 4,33 3,20 177,97

11 EA305 100 4,62 2,00 175,97

12 EA009 200 4,62 2,00 173,97

13 EA358 100 2,89 4,00 169,97

14 EA215 100 5,77 2,00 167,97

15 EA468 100 2,89 5,00 162,96

16 EA042 250 2,89 2,00 160,96

EA092 160 2,89 3,20 157,76


17

18 EA658 160 7,22 3,20 154,56

19 EA339 160 4,62 3,20 151,36


78

No Kode GTT Kapasitas (KVA) Inom(A) ITM(A) Hasil Arus (A)

20 EA163 555 4,62 11,10 140,26

21 EA236 100 4,62 2,00 138,25

EA348 100 16,02 2,00 136,25


22

23 EA033 200 2,89 4,00 132,25

24 EA312 100 2,89 2,00 130,25

25 EA164 4000 115,47 80,03 50,22

26 EA132 200 5,77 4,00 46,22

27 EA115 100 2,89 2,00 44,22

EA241 160 4,62 3,20 41,02


28
EA121 100 2,89 2,00 39,02
29

30 EA117 160 4,62 3,20 35,81

31 EA294 100 2,89 2,00 33,81

32 EA334 250 7,22 5,00 28,81

33 EA418 100 2,89 2,00 26,81

34 EA064 630 18,19 5,00 21,81

EA430 100 2,89 2,00 19,81


35

36 EA001 100 2,89 3,20 16,61

37 EA180 250 7,22 12,61 4,00

38 EA436 100 2,89 2,00 2,00

39 EA437 160 4,62 2,001 0,000

Hasil arus di atas dapat digunakan untuk menghitung tegangan


ujung pada penyulang hasanudin baru.
79

Tabel 4. 20 Nilai Jatuh Tegangan Setelah di Rekonfigurasi

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA (KV)

1 EA068 1,31 20,339

2 EA336 1,3 20,329

3 EA309 1,3 20,312

4 EA357 1,3 20,312

5 EA026 1,3 20,311

6 EA143 1,3 20,31

7 EA031 1,3 20,31

8 EA067 1,3 20,286

9 EA066 1,3 20,274

10 EA342 1,3 20,258

11 EA305 1,3 20,248

12 EA009 1,3 20,23

13 EA358 1,78 20,23

14 EA215 1,58 20,23

15 EA468 1,87 20,229

16 EA042 1,61 20,229

17 EA092 1,3 20,22

18 EA658 1,48 20,207

19 EA339 1,3 20,206


80

NO KODE GTT % DROP VOLTAGE V. TERIMA (KV)

20 EA163 1,44 20,205

21 EA236 1,33 20,19

22 EA348 1,71 20,18

23 EA033 1,29 20,17

24 EA312 1,71 20,162

25 EA164 1,86 20,155

26 EA132 1,48 20,151

27 EA115 1,93 20,144

28 EA241 2,09 20,142

29 EA121 1,75 20,141

30 EA117 1,92 20,141

31 EA294 1,29 20,135

32 EA334 1,45 20,135

33 EA418 1,33 20,13

34 EA064 1,45 20,131

35 EA430 1,68 20,131

36 EA001 1,86 20,13

37 EA180 2,2 20,122

38 EA436 2,58 20,121

39 EA437 2,21 20,121


81

Berdasarkan tabel nilai jatuh tegangan di atas bahwa penyulang


hasanudin baru setelah direkonfigurasi masih sesuai standar baik dalam
simulasi ETAP 12.6. Dengan tegangan ujung hasanudin dengan simulasi
ETAP 12.6 sebesar 20,12 KV dengan jatuh teganga sebesar 2,21%.

4.4.2.4 Kondisi Losses Sesudah Rekonfigurasi ETAP 12.6


Pemisahan beban dilakukan berdasarkan wilayah kerja dari ULP
Ngadiluwih dan ULP Kediri Kota

Tabel 4. 21 Analisis Losses Energi Penyulang Hasanudin dengan Simulasi


ETAP 12.6

No Kode GTT kW Flow kW Losses Daya Terima

1 EA068 35,37 2,28 2754,52

2 EA309 37,65 1,99 2752,53

3 EA366 23,56 1,25 2751,28

4 EA357 37,63 0,40 2750,88

5 EA026 47,03 0,49 2750,39

6 EA143 37,63 0,39 2750,00

7 EA031 37,62 0,39 2749,61

8 EA067 35,19 3,24 2746,37

9 EA066 37,49 1,48 2744,90

10 EA342 37,41 1,98 2742,92

11 EA305 23,37 1,16 2741,76

12 EA215 56,79 3,41 2738,35

13 EA009 46,69 1,84 2736,51


82

No Kode GTT kW Flow kW Losses Daya Terima

14 EA468 33,60 0,52 2735,99

15 EA042 72,36 0,94 2735,06

16 EA358 31,97 1,17 2733,89

17 EA092 37,29 1,27 2732,62

18 EA658 42,34 0,51 2732,11

19 EA339 37,22 0,39 2731,73

20 EA163 143,00 1,65 2730,08

21 EA236 23,86 0,26 2729,82

22 EA348 30,59 0,42 2729,40

23 EA033 46,38 1,19 2728,21

24 EA312 30,60 1,01 2727,20

25 EA164 909,00 4,39 2722,82

26 EA132 53,13 0,75 2722,07

27 EA115 34,54 0,73 2721,33

28 EA241 59,82 1,02 2720,31

29 EA121 31,29 0,44 2719,87

30 EA117 54,74 0,84 2719,03

31 EA294 23,11 0,51 2718,52

32 EA334 64,64 0,75 2717,77


83

No Kode GTT kW Flow kW Losses Daya Terima

34 EA180 247,00 4,52 2712,86

35 EA436 46,02 0,96 2711,90

36 EA437 39,33 0,70 2711,21

37 EA064 64,62 0,76 2710,45

38 EA430 29,95 0,41 2710,04

39 EA001 53,26 0,80 2709,24



Daya Kirim (kW) 2756,80


Total Rugi Daya (kW) 47,56
Total Rugi Daya (%) 1,73

Berdasarkan tabel hasil simulasi ETAP 12.6 di atas dapat


diketahui bahwa dengan melakukan perbaikan dengan melakukan
pemisahan beban pada penyulang Hasanudin dari LBSM S. Parman
sampai dengan PCT Halim P.K, nilai losses energi mengalami
penurunan sebesar 47,56kW dengan persentase 1,73%.
84

Untuk penyulang Hasanudin dengan nilai tersebut telah memenuhi


standar yang diperbolehkan yaitu 3% menurut IEC Efficient
Electrical Energy Transmission and Distribution.

4.4.3 Analisis Rekonfigurasi Penyulang Hasanudin

Tabel 4. 22 Rekap Analisis Penggantian Penghantar

No. Kondisi awal Nilai Keterangan

1 Loading trafo GI 46,178% Baik

2 Loading Trafo Distribusi 69% Baik

3 Loading Penghantar 33,8% Baik

4 Jatuh tegangan 2,21% Baik

5 Tegangan ujung 20,12 KV Baik

6 Losses 1,73 % Buruk

Berdasarkan tabel di atas bahwa untuk loading trafo GI banaran trafo 4


sebesar 46,178% sehingga masih sesuai standar. Untuk loading trafo distribusi
sebesar 69% dan kondisinya sesuai standar serta loading penghantar sebesar
33,8% kondisinya juga masih sesuai standar. Untuk loading trafo GI, trafo
distribusi, dan penghantar nilainya tetap dikarenakan beban pada penyulang
hasanudin tetap. Sedangkan untuk jatuh tegangan pada penyulang hasanudin
sebesar 2,21% memiliki kenaikan sebesar 0,05% dengan tegangan ujung sebesar
20,12KV kondisinya masih baik sesuai dengan SPLN 72. Losses dari penyulang
tersebut sebesar 1,73% sudah sesuai standar di perbolehkan oleh IEC yaitu 3%.
85

Tabel 4. 23 Rekap Analisis Penyulang Ratulangi Setelah Di Rekonfigurasi

No. Kondisi awal Nilai Keterangan

1 Loading trafo GI 46,178% Baik

2 Loading Trafo Distribusi 49,57% Baik

3 Loading Penghantar 25,94% baik

4 Jatuh tegangan 1,01% baik

5 Tegangan ujung 20,094 KV Baik

6 Losses 1,84% Baik

Berdasarkan tabel di atas bahwa untuk loading trafo GI banaran trafo 4


sebesar 46,178% sehingga masih sesuai standar. Untuk loading trafo distribusi
sebesar 49,57% dan kondisinya sesuai standar serta loading penghantar sebesar
25,94% kondisinya juga masih sesuai standar. Sedangkan untuk jatuh tegangan
pada penyulang ratulangi sebesar 1,01 % dengan tegangan ujung sebesar
20,094KV kondisinya masih baik sesuai dengan SPLN 72. Losses dari penyulang
tersebut sebesar 1,84% sudah sesuai standar di perbolehkan oleh IEC yaitu 3%.

4.5 Perbandingan Kondisi Penyulang Sebelum Dan Sesudah Rekonfigurasi

Berikut merupakan hasil analisis dari beberapa metode yang digunakan


untuk mempebaiki nilai losses energi dan nilai tegangan ujung pada penyulang
Hasanudin
86

Tabel 4. 24 Persentase Losses dan Tegangan Ujung

Losses Tegangan
No. Kondisi Penyulang
Daya(%) ujung (KV)

1. Kondisi saat ini 2,87 19,852

2. Penggantian penghantar 2,66 19,861

Pemisahan beban berdasarkan wilayah


3. 1,73 20,121
kerja

Sehingga untuk memperbaiki nilai Losses energi serta nilai tegangan ujung
tersebut dapat dengan cara memindahkan beban penyulang hasanudin ke peyulang
ratulangi. Dengan di pindah beban maka penyulang hasanudin lossesnya akan
turun.

Anda mungkin juga menyukai