Anda di halaman 1dari 22

LAMPIRAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT DAN SERAI
PADA IBU HAMIL

OLEH:

MAHASISWA PROFESI NERS A10


DI DESA DUKUHMENCEK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT DAN SERAI
PADA IBU HAMIL

A. Pengertian Rendam Kaki Air Hangat


Secara ilmiah, air hangat berdampak fisiologis bagi tubuh yaitu
berdampak pada pembuluh darah, panasnya membuat sirkulasi darah
menjadi lancar. Selain itu faktor pembebanan di dalam air akan menguatkan
otot-otot dan ligamen yang mempengaruhi sendi-sendi tubuh (Susanto,
2005). Panas pada fisioterapi dipergunakan untuk meningkatkan aliran
darah kulit dengan jalan melebarkan pembuluh darah yang dapat
meningkatkan suplai oksigen dan nutrisi pada jaringan. Panas juga
meningkatkan suplai nutrisi pada jaringan. Panas juga meningkatkan
elastisitas otot sehingga mengurangi kekakuan otot.
Rendam kaki air hangat (hidroterapi kaki) adalah salah satu macam dari
hidroterapi dengan menggunakan air hangat yang dicampur dengan rempah-
rempah untuk merendam kaki yang lelah, pegal, kering dan mengelupas
yang terjadi pada lansia (Kushariyadi, 2011).
B. Syarat Penggunaan Sifat Fisik Air
1. Suhu air
Suhu air disesuaikan dengan tujuan terapi yang ingin diberikan.
Adapun pilihan suhu air ada terapi hidro adalah sebaga berikut.
Tabel suhu air menurut Menteri Kesehatan No.8 (2014) yaitu:

Suhu Keterangan Penggunaan

Terlalu panas, tidak aman untuk penggunaan rumah


>43,30C kecuali untuk rendam sebagian tubuh: lengan,
tangan, kaki, balutan atau kompres lokal.

Sangat panas, hanya untuk waktu pendek : 5 – 15


menit. Perhatikan untuk hipertermia. Tidak
40,5 – < 43,30C
direkomendasikan untuk mereka dengan kondisi
kardiovaskular.

37,7 – 40,50C Panas, umumnya dapat ditoleransi untuk


kebanyakan terapi rendam. Lama rendam: 15 – 25
menit.

Hangat, sedikit diatas suhu tubuh. Ideal untuk


36,6 – 37,70C absorpsi rendam herbal. Lama rendam: 15 – 30
menit.

Netral, rendam nyaman yang menghasilkan refleks


32,2 – 36,60C pemanasan. Rentang normal suhu permukaan kulit.
Lama rendam: 5 – 10 menit.

Rendam sedikit dingin (cool), pendinginan yang


dapat ditoleransi. Dipergunakan untuk rendam
26,6 – 32,20C
hangka pendek kurang dari 5 menit : untuk refleks
pemanasan.

Rendam dingin, rendaman atau celupan sangat


singkat untuk mendapatkan refleks pemanasan
18,3 – 26,60C tubuh yang dramatik ; tidak direkomendasikan
lebih lama dari 30 detik, perhatikan akan
hipotermia.

Sangat dingin, tidak direkomendasikan untuk


pengunaan rumah kecuali rendam sebagian atau
<18,30C
aplikasi lokal kompres dingin. Kompres es dan
lain-lain.

2. Durasi perawatan
Menurut Menteri Kesehatan No. 8 (2014) lamanya perawatan
harus diusahakan sama dengan waktu istirahat setelah perawatan,
dengann menggunakan pedoman berikut:
a) Pemula 5 – 15 menit
b) Usia 60 keatas 5 – 15 ment
c) Klien sehat 20 – 30 menit

Menurut Peni (2008) penderita hipertensi dalam pengobatannya


tidak hanya menggunakan obat-obatan, tetapi bisa menggunakan
alternatif nonfarmakologis dengan menggunakan metode yang lebih
murah dan mudah yaitu dengan menggunakan terapi rendam kaki air
hangat dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang sapat
memulihkan otot sendi yang kaku serta dapat menurunkan tekanan
sarah apabila dilakukan secara melaui kesadaran dan kedisiplinan.

C. Manfaat Rendam Kaki Air Hangat


Suhu air yang digunakan untuk rendam kaki tersebut dapat meningkatkan
kelenturan jaringan otot ikat, kelenturan pada struktur otot, mengurangi rasa
nyeri, dan memberikan pengaruh pada sistem pembuluh darah yaitu fungsi
jantung dan pernapasan atau paru-paru.
D. Persiapan Alat dan Bahan
1. Sphygmomanometer
2. Termometer air
3. Gelas ukur
4. Handuk
5. Air hangat
6. Stopwatch
7. Basin atau baskom
8. Jepitan pakaian
E. Persiapan Klien
Melakukan kontrak topik, waktu, tempat, dan tujuan dilakukan terapi
rendam kaki air hangat.
F. Prosedur Tindakan
1. Membawa peralatan mendekati responden.
2. Posisikan klien dalam posisi duduk di kursi.
3. Masukan air hangat ke dalam baskom sebanyak 2.100cc dengan suhu
400 C.
4. Jika kaki tampak kotor cuci terlebbih dahulu lalu keringkan.
5. Celupkan dan rendam kaki sampai mata kaki biarkan selama 15 menit.
6. Tutup baskom dengan handuk untuk menjaga suhu.
7. Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan
air hangat sampai suhu sesuai kembali.
8. Setelah selesai (15 menit), angkat kaki lalu keringkan dengan handuk.
9. Rapikan peralatan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE)

OLEH:

MASISWA PROFESI NERS A10


DI DESA DUKUHMENCEK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Payudara (Breast Care)


Hari / Tgl : Kamis, 05 Maret 2020
Sasaran : Ibu-ibu yang berada di posyandu (ibu hamil dan ibu menyusui)
Waktu : 1 x 25 menit
Tempat : Posyandu Desa Dukuh Mencek, RDS (Kelas Ibu Hamil)

A. Latar Belakang
Air susu ibu merupakan makanan pokok bayi mulai umur 0 – 6 bulan,
karena ASI mudah dicerna, aman dan menyempurnakan pertumbuhan bayi,
sehingga menjadikan bayi lebih sehat dan cerdas.
ASI terbentuk sejak kehamilan, yang dipengaruhi oleh nurisi ibu hamil,
psikologis ibu selama hamil. Keberhasilan dalam masa laktasi dipengaruhi
oleh pemeliharaan kesehatan payudara pada masa hamil sebagai persiapan
masa laktasi, bebas dari ketegangan dan keresahan dan cara menyusui yang
baik. Untuk itu perlu perawatan payudara pada hamil yang tepat dan mudah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan perawatan payudara diharapkan ibu hamil
dapat melaksanakan perawatan payudara secara mandiri di rumah.
2. Tujuan Khusus
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Melenturkan dan menguatkan putting susu
c. Mengeluarkan putting susu yang masuk ke dalam/ datar
d. Mempersiapkan produksi ASI
C. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
No Acara Waktu Keterangan

1 Perkenalan 2 menit Menyepakati kontrak

2 Apersepsi 3 menit Memperkenalkan diri


3 Materi 10 menit Ceramah/ Tanya jawab

4 Demonstrasi 5 menit Peragaan dengan gambar

5 Evaluasi 3 menit Tanya jawab

6 Penutup 2 menit Mengakhiri kontrak

D. Sasaran
Ibu-ibu yang berada di posyandu (ibu hamil dan ibu menyusui).
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode: Emodemo, ceramah, diskusi.
2. Media: Leaflet (terlampir).
F. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1. Peserta penyuluhan adalah ibu-ibu yang berada di posyandu (ibu
hamil dan ibu menyusui).
2. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di posyandu Desa
Dukuhmencek
b. Kriteria Proses
1. Ibu-ibu antusias terhadap materi penyuluhan.
2. Ibu-ibu konsentrasi mendengarkan penyuluhan
3. Ibu-ibu mengajukan pertanyaan.
c. Kriteria Hasil
1. Ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
2. Ibu-ibu dapat mengulang apa yang sudah dijelaskan tentang cara
perawatan payudara dengan baik dan benar.
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU SETELAH
MELAHIRKAN
Tujuan Lakukan langkah-langkah pengurutan payudara Pengurutan kedua

untuk malancarkan sirkulasi darah dan Pengurutan pertama Sokong payudara kiri dengan tangan
mencegah tersumbatnya saluran susu kiri sedang tangan lainnya mengurut
sehingga memperlancar saluran ASI. dengan sisi kelingking dari arah tepi

Persiapan Alat : ke arah puting susu. Lakukan sekitar

20-30 gerakan untuk tiap payudara.


Baby oil, Kapas, Gelas susu, 2 Waslap,

Handuk bersih, 2 baskom, air dingin dan air

hangat.
Pengurutan ketiga

a. Pembersihan Payudara
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian
1. Licinkan kedua tangan dengan minyak. tangan kanan mengepal dan membuat gerakan
2. Tempatkan kedua tangan di antara menekan payudara dengan punggung tangan mulai dari
payudara.
pangkal payudara dan berakhir pada puting susu.
3. Pengurutan dilakukan dimulai ke arah
Lakukan 20-30 gerakan tiap payudara bergantian
Handuk besar di taruh atas, lalu telapak tangan kanan ke arah
pundak ibu atau ditaruh di pangkuan ibu. sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi
Kompres kedua punting dengan kapas yang kanan.
sudah dibasahi minyak (baby oil) selama 5 4. Lakukan terus pengurutan ke bawah dan
Ingin ASI anda lancar lakukan
menit agar kotoran di sekitar punting mudah samping, selanjutnya pengurutan
melintang. Perawatan payudara 1-2 hari bayi
terangkat, kemudian kompres payudara
5. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan dilahirkan dan dilakukan dua kali dalam
dengan waslap hangat selama 2 menit, lalu
untuk tiap payudara.
ganti dengan kompres air dingin. Kompres sehari.
bergantian selama 3 kali dan akhiri dengan
kompres air hangat.
Ners A-10
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PIJAT OKSITOSIN

OLEH:

MASISWA PROFESI NERS A10


DI DESA DUKUHMENCEK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pijat Oksitosin


Hari / Tgl : Kamis, 05 Maret 2020
Sasaran : Ibu-ibu yang berada di posyandu (ibu hamil dan ibu menyusui)
Waktu : 1 x 25 menit
Tempat : Posyandu Desa Dukuh Mencek, RDS (Kelas Ibu Hamil)

A. Latar Belakang
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan
usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
(Yohmi & Roesli, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan pijat oksitosin diharapkan ibu hamil dan ibu
menyusui dapat melaksanakan pijat oksitosin secara mandiri di rumah.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami apa pengertian pijat oksitosin
b. Memahami tujuan dari pijat oksitosin
c. Memahami manfaat pijat oksitosin
d. Memahami hal yang dapat mempengaruhi produksi oksitosin
e. Mempraktekkan pijat oksitosin secara mandiri
C. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
No Acara Waktu Keterangan

1 Perkenalan 2 menit Menyepakati kontrak

2 Apersepsi 3 menit Memperkenalkan diri

3 Materi 10 menit Ceramah/ Tanya jawab

4 Demonstrasi 5 menit Peragaan dengan gambar


5 Evaluasi 3 menit Tanya jawab

6 Penutup 2 menit Mengakhiri kontrak

D. Sasaran
Ibu-ibu yang berada di posyandu (ibu hamil dan ibu menyusui).
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode: Emodemo, ceramah, diskusi.
2. Media: Leaflet (terlampir).
F. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1. Peserta penyuluhan adalah ibu-ibu yang berada di posyandu (ibu
hamil dan ibu menyusui).
2. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di posyandu Desa
Dukuhmencek
b. Kriteria Proses
1. Ibu-ibu antusias terhadap materi penyuluhan.
2. Ibu-ibu konsentrasi mendengarkan penyuluhan
3. Ibu-ibu mengajukan pertanyaan.
c. Kriteria Hasil
1. Ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
2. Ibu-ibu dapat mengulang apa yang sudah dijelaskan tentang cara pijat
oksitosin dengan baik dan benar.
DOKUMENTASI KEGIATAN

A. Nama Kegiatan : Serah terima praktik komunitas mahasiswa Fikes UM Jember


Hari/tanggal : Selasa, 25 Februari 2020

B. Nama Kegiatan : Pengkajian penduduk di desa Dukuhmencek


Hari/tanggal : Selasa-Jum’at, 25-28 Februari2020
C. Nama Kegiatan : Musyawarah Masyarakat Desa I
Hari/tanggal : Selasa,3 Maret 2020

D. Nama Kegiatan : Intervensi di posyandu (Anyelir 21)


Hari/tanggal : Rabu, 4 Maret 2020
E. Nama Kegiatan : Intervensi di posyandu (Anyelir 18)
Hari/tanggal : Kamis, 5 Maret 2020

F. Nama Kegiatan : Intervensi di posyandu (Anyelir 22)


Hari/tanggal : Jum’at, 6 Maret 2020
G. Nama Kegiatan : Intervensi di posyandu (Anyelir 14)
Hari/tanggal : Sabtu, 7 Maret 2020

H. Nama Kegiatan : Intervensi di posyandu (Anyelir 15)


Hari/tanggal : Senin, 9 Maret 2020
I. Nama Kegiatan : Intervensi di posyandu (Anyelir 16)
Hari/tanggal : Selasa, 10 Maret 2020
J. Nama Kegiatan : Intervensi
Hari/tanggal : Rabu, 11 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai