Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Edukasi kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan
perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan
kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana
cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah
hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana
seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya.

Secara umum, masa nifas didefinisikan sebagai masa dimana darah mengalir
setelah melahirkan. Nifas adalah masa setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika kandungan kembali setelah sebelum hamil, yang berlangsung selama 6
sampai 40 hari. Masa nifas digolongkan ke dalam tiga periode, yaitu
puerprium dini, intermedial, dan remote puerperial. Pada masa itu, ibu belajar
untuk berdiri dan berjalan-jalan, kemudian memulihkan kondisi alat-alat
genitalia selama 6-8 minggu, dan terakhir, pemulihan kondisi fisik ibu untuk
kembali sempurna.

Jadi dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan postnatal adalah suatu


upaya untuk memberikan pengetahuan tentang perawatan postnatal pada ibu
dan keluarga. Ibu nifas dalam menjalankan perannya sebagai seorang ibu pasti
akan mengalami kesulitan dalam mengasuh bayinya, untuk bisa membantu
ibu nifas dalam menjalankan perannya dengan baik, maka pendidikan edukasi
postnatal juga diberikan kepada anggota keluarga.

Keluarga pada penjelasannya dapat mencakup struktur, fungsi, unsur dan


ikatan kasih sayang dalam keluarga. Friedman (1992, dalam Indriyani 2007)
mendefinisikan keluarga secara luas dengan menekankan pentingnya
keterlibatan emosi sebagai karakteristik yang penting. Selanjutnya keluarga
tersebut dalam fungsinya dapat diidentifikasi meliputi fungsi biologis,

1
2

ekonomi, pendidikan, psikologi, dan fungsi sosio-budaya. Salah satu fungsi


keluarga adalah melibatkan diri dalam memenuhi kebutuhan ibu nifas.

Salah satu pendekatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan


maternal dan perinatal adalah melalui pelayanan yang berfokus pada keluarga
atau family centered care. Konsep keperawatan maternitas berfokus pada
keluarga merupakan suatu filosofi yang mendasari adanya suatu upaya untuk
memenuhi kebutuhan klien sebagai individu yang unik dan melihat setiap
anggota keluarga sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan keinginan
khusus yang dapat dipenuhi melalui proses keperawatan (Philips, 1996 dalam
Indriyani 2007).

Family Centered Maternity Care juga didefiniskan sebagai melahirkan secara


aman dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas sambil mengenali,
memfokuskan dan mengadaptasikan terhadap kebutuhan-kebutuhan baik
klien, keluarga dan bayinya. Penekanannya adalah pada pelayanan maternitas
(ibu) dan bayinya yang mendukung kesatuan keluarga sambil
mempertahankan keamanan dan kesehatan fisik (Mahlmeister, 1999 dalam
Indriyani 2007).

Dari 10 pendekatan model Family Centered Maternity Care pada poin


ketujuh adalah perawatan Rooming-in (rawat gabung). Rawat gabung
(rooming in) merupakan satu cara perawatan di mana ibu dan bayi yang baru
dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan,
kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam penuh dalam seharinya
(Zikra, 2008). Tujuan rawat gabung adalah agar ibu dapat menyusui bayinya
sedini mungkin kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan memahami cara
perawatan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu
mendapatkan kehangatan emosional karena ibu dapat selalu kontak dengan
buah hati yang sangat dicintainya dan sebaliknya bayi, serta ibu mempunyai
pengalaman dan bekal dalam merawat bayinya sendiri dan menjalankannya
setelah pulang dari rumah sakit (Mappiwali, 2008).
3

RSD Kalisat telah ada kebijakan tentang aplikasi edukasi postnatal dan belum
optimal dalam menerapkan aplikasi edukasi postnatal di Ruang Nifas.
Menurut hasil pengkajian mahasiswa melalui kuisioner kepada 12 orang
Bidan 41,7% menyatakan edukasi postnatal belum berjalan optimal. Edukasi
postnatal yang kurang optimal membuat pelayanan kesehatan tidak akan
meningkat, dimana pelayanan kesehatan yang semula berfungsi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat tidak dapat berjalan optimal.

Berdasarkan data yang diperoleh maka, kami mahasiswa Profesi Ners


Fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember yang sedang
melakukan praktika senior tertarik untuk melakukan “Aplikasi edukasi
postnatal dengan pendekatan Family Centered Maternity Care (FCMC) dalam
optimalisasi pelayanan ibu post partum di Ruang Kenari di RSD Kalisat
Jember”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Optimalisasi aplikasi edukasi posnatal dengan pendekatan Family
Centered Maternity Care (FCMC) dalam optimalisasi pelayanan ibu post
partum di Ruang Kenari di RSD Kalisat Jember.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa Praktik Praktika Senior diharapkan mampu:
a. Terlaksananya penyegaran aplikasi edukasi posnatal dengan
pendekatan Family Centered Maternity Care (FCMC) dalam
optimalisasi pelayanan ibu post partum di Ruang Kenari di RSD
Kalisat Jember.
b. Tersedianya persiapan perangkat aplikasi edukasi posnatal dengan
pendekatan Family Centered Maternity Care (FCMC) dalam
optimalisasi pelayanan ibu post partum di Ruang Kenari di RSD
Kalisat Jember.
4

c. Terlaksananya kegiatan role play dalam aplikasi edukasi posnatal


dengan pendekatan Family Centered Maternity Care (FCMC) dalam
optimalisasi pelayanan ibu post partum di Ruang Kenari di RSD
Kalisat Jember.

Anda mungkin juga menyukai