Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AIK
HIKMAH MUAMALAH UNTUK MEMBENTUK PRIBADI YANG BERKUALITAS

OLEH KELOMPOK 4:

 REZY FITRATUL HAYANI


 MILDA MARZUKI
 SAMY ADJI
 ABDILLAH
 YUDHA NATA PRATAMA
 APRIANI DWI K
 STELLA RAHMA JULIANI

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “ Pandangan islam dalam hidup dan
herja ” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu tercurah kehadiran junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini, baik moril maupun
materiil. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena tak ada gading yang
tak retak.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG

Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat menjamin
terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Petunjuk-petunjuk agama
mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya,
Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang
dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, senantiasa
mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis,
berorientasi pada kualitas, egaliter, kemitraan, anti-feodalistik, mencintai kebersihan,
mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan bersikap positif lainnya.

B.Rumusan Masalah Pada makalah ini akan membahas :


1.Apa pengertian Ibadah, Akhlak, dan Muamalah
2.Apa hikmah Ibadah untuk menciptakan pribadi yang berkualitas, keluarga sakinah, dan
masyarakat utama?
3.Apa hikmah Akhlak untuk menciptakan pribadi yang berkualitas, keluarga sakinah, dan
masyarakat utama?
4.Apa hikmah Muamalah untuk menciptakan pribadi yang berkualitas, keluarga sakinah, dan
masyarakat utama?
BAB II
PEMBAHASAN

Hikmah muamalah dalam Islam


Adanya prinsip, adanya aturan tersebut semata karena Allah sangat menyayangi kita,
hamba-hamba-Nya. Allah pun lebih tahu mana yang terbaik bagi kita, daripada orang tua atau
pun diri kita sendiri.
Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 216, Allah Swt berfirman:
‫ ٌّر لَ ُك ْم ۗ َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم‬6‫ش‬ َ ‫ ٰى أَنْ تُ ِحبُّوا‬6‫َس‬
َ ‫ َو‬6ُ‫ ْيئًا َوه‬6‫ش‬ َ ‫ ٌر لَ ُك ْم ۖ َوع‬6‫و َخ ْي‬6 َ ‫س ٰى أَنْ تَ ْك َرهُوا‬
َ 6‫ ْيئًا َو ُه‬6‫ش‬ َ ‫ُكتِ َب َعلَ ْي ُك ُم ا ْلقِتَا ُل َو ُه َو ُك ْرهٌ لَ ُك ْم ۖ َو َع‬
َ‫َوأَ ْنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُمون‬
“ Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.”
Dalam bermuamalah sesuai syariat Islam, tersirat  makna  yang mengandung sifat tolong
menolong. Sifat ini sangat dianjurkan sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2
berikut ini:
َ َ ‫َوتَ َعا َونُ ْوا َعلَى ا ْلبِ ِّر َوا لتَّ ْق ٰوى ۖ  َواَل تَ َعا َونُ ْوا َعلَى ااْل ِ ْث ِم َوا ْل ُعد َْوا ِن ۖ  َوا تَّقُوا هّٰللا َ ۗ اِنَّ هّٰللا‬
ِ ‫ش ِد ْي ُد ا ْل ِعقَا‬
‫ب‬
“Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong
dalam  berbuat dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya sangat
berat siksanya Allah.”
Ayat tersebut menjadi penguat adanya muamalah,  yang mana Allah memberikan perintah
kepada hambanya yang beriman agar saling tolong-menolong dalam kebaikan.
Perintah Allah tersebut seiring dengan perintah-perintah Allah lainnya yang mewajibkan kita
untuk hidup dengan saling menolong. Menopang dan tidak hanya mementingkan kepentingan
diri sendiri.

Salah satu contoh mualamah


Diantara berbagai macam muamalah, seperti jual beli, simpan pinjam, hutang piutang,
persewaan, dll. kita juga mengenal zakat sebagai ibadah yang wajib dilakukan oleh umat
Islam dengan ketentuan dan syarat, yang terkait dengan hubungan antar manusia.
Zakat juga termasuk dalam kategori ibadah karena merupakan salah satu dari rukun
Islam ketiga yang telah diatur berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Zakat juga merupakan
amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia.
Yusuf Qardawi dalam buku Fiqih Zakat-nya menyatakan bahwa zakat merupakan
ibadah maaliyah ijtima’iyyah, artinya ibadah di bidang harta yang memiliki kedudukan yang
sangat penting dalam membangun masyarakat. Karena itu, di dalam Al-Qur’an dan hadist,
banyak perintah untuk berzakat, sekaligus pujian bagi yang melakukannya.
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa zakat merupakan ibadah yang
sekaligus juga termasuk ke dalam muamalah. Zakat oleh para ulama terdahulu selalu dibahas
dalam bab ibadah. Maka oleh karena itu kita sebagai umat muslim wajib mengeluarkan zakat.

Prinsip dasar mualamah dalam islam


Muamalah adalah sebuah hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat .
muamalah merupakan cabang ilmu syariah dalam cakupan fikih.
secara umum muamalah mencakup 2 aspek yaitu aspek adabiyah yang berhubungan dengan
adab serta akhlak dan aspek madaniyah yang berhubungan dengan kebendaan seperti
kemudharatan.
Kedudukan muamalah dalam syariat islam
kedudukan muamalah berkaitan dengan kehidupan duniawi , namun dalam praktek nya tdk
dapat dipisahkan dengan ukhrawi sehingga dalam ketentuannya mengandung aspek
halal,haram,sah,rusak,dan batal
1. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah, kecuali yang ditentukan oleh Al-
qur’an dan sunnah Rasul. Hukum Islam memberikan kesempatan dengan adannya
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat terkait bentuk dan macam-macam
muamalah.
2. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur paksaan dari siapa pun.
Agar kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan dan dijaga.
3. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari
kerugian dalam hidup masyarakat. Setiap orang yang melakukan tindakan yang merugikan
orang lain, sekalipun tidak disengaja, akan diminta pertanggungjawabannya.
4. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur
penganiayaan, pengambilan kesempatan dalam kesempitan. Bahwa segala bentuk muamalah
yang mengundang unsur penindasan tidak dibenarkan. Syari’ (pembuat hukum) mewajibkan
agar setiap perencanaan transaksi dan pelaksanaannya didasarkan atas niat baik, sehingga
segala bentuk penipuan dan kecurangan, dapat dihindari
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Walau kita
hidup sebatang kara, tetap saja hubungan dengan manusia lain adalah sebuah kebutuhan.
Inilah gambaran tentang muamalah yaitu hubungan antar manusia dalam urusan
keduniawian.
Arti muamalah dilihat dari segi bahasa merupakan sebuah kata yang berasal dari
kata ‘amala, yuamilu, muamalah yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain,
hubungan kepentingan muamalah berarti saling melakukan atau saling menukar. Artinya
perbuatan muamalah adalah perbuatan yang melibatkan lebih dari satu orang yang berakibat
timbulnya hak dan kewajiban.
Sedangkah fikih muamalah adalah hukum-hukum yang berkaitan dengan tindakan
manusia dalam persoalan keduniaan, misalnya dalam persoalan jual beli, hutang piutang,
kerja sama dagang, perserikatan, kerja sama dalam penggarapan tanah, sewa menyewa, dll.
Adanya fikih muamalah menjadi rambu-rambu bagi kita dalam menjalani kehidupan,
dengan siapa pun itu, baik saudara seiman kita maupun kepada mereka yang berbeda
keyakinan, berbeda suku dan negara agar kehidupan kita berjalan dengan damai dalam
kebersamaan.

B.     SARAN

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bentuk penyusunan
maupun materinya mememiliki kekurangan dan masih memerlukan tambahan dari pembaca,
baik itu dari segi referensi ataupun tulisannya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Khususnya kepada Ibuk dosen kami mohon selalu bimbingan dan arahannya, apabila dalam
pemaparaan makalah ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi kami pemakalah khususnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at kepada kita sekalian, amin ya
rabbal‘alamin.
DAFTAR PUSAKA

Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari,. 2007. Intisari Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah.
Pustaka Imam Syafi’i.

H.A Djazuli &Yadi janwari, 2002. Lembaga-lembaga Perekonomian Umat. Jakarta:


RajaGrafindo Persada.

Muhammad, 2007. Aspek Hukum dalam Muamalat.Yogyakarta: Graha ilmu.

Kaelany HD, 2009. Islam Agama Universa. Jakarta: Midada Rahma Press.

Rahmat, Jalaludin, 2007. Dahulukan Akhlak diatas Fiqih.Bandung: PT. Mizan Utama.

Salih bin fauzan bin Abdullah Al Fauzan,2000. Kitab Tauhid I . Jakarta : Yayasan Al- Sofwa.

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Pengertian Ibadah dalam Islam”, Ahlussunnah
Palembang, diakses dari http://salafiunsri.blogspot.com/2009/06/pengertian-ibadah-dalam-
islam1.html,

Anda mungkin juga menyukai