Anda di halaman 1dari 9

TUGAS OPT

LAPORAN PRAKTIKUM OPT


GULMA PADI

OLEH :
SAMY ADJI
191000254211016

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kehadiran gulma sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) pada lahan pertanian
dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman
budidaya) dalam hal penyerapan unsur-unsur hara, penangkapan cahaya, penyerapan air dan
ruang lingkup, mengotori kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-
biji gulma, dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin (racun) serta sebagai
tempat hidup atau inang tempat berlindungnya hewan-hewan kecil, insekta dan hama
sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan baik,
mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau sumber hama dan
penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan biaya-biaya usaha pertanian dan
menurunkan produktivitas.
Gulma menurut Mangoensoekarjo (1983) adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif
apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
dan sebaliknya Dalam kurun waktu yang panjang, kerugian akibat gulma dapat lebih besar
daripada kerugian akibat hama atau penyakit. Oleh karena itu, untuk menangani masalah
gulma, maka perlu dilakukan identifikasi gulma yang dimaksudkan untuk membantu para
petani dalam usaha menentukan program pengendalian gulma secara terarah sehingga
produksi dapat ditingkatkan sebagaimana yang diharapkan. Adapun pengendalian gulma
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara preventif (pencegahan),
secara fisik, pengendalian gulma dengan sistem budidaya, secara biologis, secara kimiawi
dan secara terpadu. Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa
dengan, dan untuk ini kita dapat terlepas dari nama latin.

Tujuan
Tujuan dari praktikum identifikasi gulma ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa tentang cara mengidentifikasi gulma, dan agar mahasiswa mampu
mengenali jenis jenis gulma,nama daerah,nama latin spesis gulma,bentuk morfologi,dan
bagian anatomi ,dan membedakan golongan gulma.
BAB 2
TIJAUAN PUSTAKA

DEFINISI IDENTIFIKASI
Identifikasi adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu dalam suatu
kelas sesuai dengan karakteristik tertentu (Uttoro, 2008).
Identifikasi adalah penentuan atau penetapan identitas seseorang atau benda
(Poerwadarminto, 1976)

DEFINISI GULMA
Gulma menurut Mangoensoekarjo (1983) adalah tumbuhan pengganggu yang nilai
negatif apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya
guna manusia. Pengertian gulma menurut sutidjo (1974) adalah tumbuhan yang tumbuh tidak
sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negatif.
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila tumbuhan tersebut
merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dan sebaliknya tumbuhan
dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna manusia (Mangoensoekarjo
1983). Pengertian gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan
tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negative (Johnny, Martin. 2006).
BAB 3
PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat


Pelaksaan praktikum ” Identifikasi Hama Padi” dilakukan pada 22 Junr 2020 di Sicincin,
Payakumbuh Timur.

Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. Lahan yang akan diidentifikasi.
2. Alat tulis
3.2.2 Bahan
1. Modul

Cara Kerja

1. Membagi area yang akan diidentifikasi sesuai kelompok.


2. Melakukan identifikasi dengan menulis hama apa yang menyerang, klasifikasi, morfologi,
alat mulut dan gejala serangannya.
BAB 4
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
No Gambar Keterangan
1. Nama :Teki (Cyperus rotundus)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus L.

2. Nama : Cyperus iria


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperacea
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus iria
3. Nama : Rumput Kenop
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus kyllingia
Endl.

Pembahasan
Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan alami
(natural). Pada klasifikasi sistem buatan pengelompokan tumbuhan hanya didasarkan pada
salah satu sifat atau sifat-sifat yang paling umum saja, sehingga kemungkinan bisa terjadi
beberapa tumbuhan yang mempunyai hubungan erat satu sama lain dikelompokan dalam
kelompok yang terpisah dan sebaliknya beberapa tumbuhan yang hanya mempunyai sedikit
persamaan mungkin dikelompokan bersama dalam satu kelompok. Hal demkian inilah yang
merupakan kelemahan utama dari kalsifikasi sistem buatan. Pada klasifikasi sistem alami
pengelompokan didasarkan pada kombinasi dari beberapa sifat morfologis yang penting.
Klasifikasi sistem alami lebih maju daripada klasifikasi sistem buatan, sebab menurut sistem
tersebut hanya tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan filogenetis saja yang
dikelompokan ke dalam kelompok yang sama.

Cara klasifikasi pada gulma cenderung mengarah ke sistem buatan. Atas dasar
pengelompokan yang berbeda, maka kita dapat mengelompokan gulma menjadi kelompok-
kelompok atau golongan-golongan yang berbeda pula. Masing-masing kelompok
memperlihatkan perbedaan di dalam pengendalian. Gulma dapat dikelompokan seperti
berikut ini :
a. Gulma setahun (gulma semusim, annual weeds), yaitu gulma yang menyelesaikan siklus
hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari
berkecambah sampai memproduksi biji dan kemudian mati). Karena kebanyakan umurnya
hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut sering disebut sebagai gulma
semusim. Walaupun sebenarnya mudah dikendalikan, tetapi kenyataannya kita sering
mengalami kesulitan, karena gulma tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu
umurnya pendek, menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak dan masa dormansi biji
yang panjang sehingga dapat lebih bertahan hidupnya. Di Indonesia banyak dijumpai
jenis-jenis gulma setahun, contohnya Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum,
Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya.
b. Gulma dua tahun (biennial weeds), yaitu gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya lebih
dari satu tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun pertama digunakan untuk
pertumbuhan vegetatif menghasilkan bentuk roset dan pada tahun kedua berbunga,
menghasilkan biji dan kemudian mati. Pada periode roset gulma tersebut sensitif terhadap
herbisida. Yang termasuk gulma dua tahun yaitu Dipsacus sylvestris, Echium vulgare,
Circium vulgare, Circium altissimum dan Artemisia biennis.
c. Gulma tahunan (perennial weeds), yaitu gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau
mungkin hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Kebanyakan berkembang biak dengan
biji dan banyak diantaranya yang berkembang biak secara vegetatif. Pada keadaan
kekurangan air (di musim kemarau) gulma tersebut seolah-olah mati karena bagian yang
berada di atas tanah mengering, akan tetapi begitu ada air yang cukup untuk
pertumbuhannya akan bersemi kembali.
.

BAB 5
Penutup
Kesimpulan
Gulma menurut Mangoensoekarjo (1983) adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif
apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna
manusia.
Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau
seluruh cara-cara dibawah ini:
1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium.
2. Konsultasi langsung dengan para ahli dibidang yang bersangkutan
3. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi
4. Membandingkan dengan determinasi yang telah ada.
5. Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia
6. taktik tertentu dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia.

Saran
Praktikum yang dilakukan 3 acara sekaligus sangat memberatkan praktikan, praktikan
tidak dapat fokus dengan baik saat melakukan pretest dan mengerjakan laporan, karena hanya
dalam jangka 1 minggu praktikan harus mengumpulkan 3 laporan sekaligus.

DAFTAR PUSTAKA

-          Effendi,Baehaqi S.2009. Strategi Pengendalian Terpadu Tanaman Padi Dalam


Prespektif Praktek Pertanian(Good Agriculture Practice). Pengembangan inovasi pertanian
2(1) : 65-78
-          Harianto, 2009. Pengenalan dan Pengendalian
-          Modjo. S.A .2012. Pengendlian Hama Bulir Pemakan Padi Sawah. Laporan
Peneliatian Hasil Pertanian. Universitas Gorontalo.
-          Murakami, O. 1992. “ Tikus Sawah” Laporan Akhir Kerjasama Indonesia-Jepang
Bidang Perlindungan Tanaman Pangan (ATA-162) Jakarta : Direktorat Bina Perlindungan
Tanaman.
-          Pracaya. 1995. Hama dan penyakit tanaman. Panebar Swadaya. Jakarta. 417.
-          Priyambodo. S. 1995. Gulma. Penebar swadaya. Jakarta
-          Sudarmaji dan N.A Herawati. 2001. Metode Sederhana Pendugaan Populasi Gulma
Sebagai Dasr Pengendalian Diri Di Ekosistem Sawah Irigasi. Penelitian Pertanian 20(2) : 27-
31
-          Sudarmaji . 2006. Penegndalia Gulma Terpadu Di Ekosistem Sawah Irigasi.
Juranl Penelitian Tanaman Pangan. 24(5) : 119-125

Anda mungkin juga menyukai