Pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanaman baik langsung maupun tidak
lansung guna mendorong pertumbuhan, meningkatkan produksi atau memperbaiki
kualitasnya sebagai untuk perbaikan nutrisi tanaman. Sedangkan pemupukan adalah
memberikan pupuk kepada tanaman ataupun tanah dan substrat lainnya yang bertujuan
untuk meningkatkan produksi tanaman. Dalam arti luas pemupukan juga termasuk
penambahan bahan-bahan lain yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, misalnya
pemberian pasir pada tanah liat, penambahan tanah mineral pada tanah organik,
pengapuran dan lain sebagainya.
Dalam alam yang bebas dari pengaruh manusia perkembangan tanaman seimbang
dengan pelapukan batuan-batuan dan pelapukan sisa-sisa organisme, tetapi dengan usaha
pertanian yang dilakukan manusia ini maka proses penghanyutan dan pencucian zat hara
yang hilang dari tanah di perbesar. Disamping itu unsur-unsuur zat hara yang hilang dari
tanah pertanian bersama bagian-bagian tanaman yang di panen manusia juga tidak sedikit.
1. Air 80 %
2. Bahan Kering 20 %
1. Serabut kasar (crude fiber) 30%
2. Protein 12 %
3. Ekstrak bebas N 48 %
4. Lemak 4 %
5. Abu 6 %
Abu terutama terdiri dari kalium (42%)dan oksigen (27,8%) serta unsur-unsur lain
seperti Fe, B, Mg, Ca, Al, S, Zn, Cl, Na, B,Mn, Cu, dan lain-lain.
Berbeda jenis tanah dan tanamannya berbeda pula jenis pupuk dan cara
pemupukannya. Sebelum melakukan pemupukan kita harus tahu lebih dulu jenis tanahnya
dan tanaman apa yang akan di tanam.
Tanaman yang akan dipupuk
1. Penggunaan unsur hara oleh tanaman. Unsur hara yang di serap tanaman
digunakan antara lain untuk menyusun bagian-bagian tubuh tanaman. Jumlah unsur
hara yang diperlukan untuk menyusun bagian-bagian tubuh tanaman tersebut
berbeda untuk setiap jenis tanaman yang sama tetapi dengan tingkat produksi yang
berbeda
2. Sifat-sifat akar, akar tanaman dapat merupakan akar tunggang atau akar serabut
dengan penyebaran yang berbeda-beda. Sifat-sifat akar akan menentukan cara
penempatan pupuk maupun jumlah pupuk yang diberikan. Bila dari biji akan
tumbuh akar tunggang lebih dulu maka pupuk sebaiknya ditempatkan dibawah biji,
tetapi bila akar lateral yang tumbuh lebih awal maka pupuk dapat di letakkan
disekitar biji yang ditanam.
Kandungan tanah akan unsur hara berbeda-beda sehingga kebutuhan pupuk setiap
jenis tanah juga berbeda.
Kemasaman tanah juga mempengaruhi jenis pupuk yang akan diberikan. Dalam hal
ini Reaksi fisiologis dari pupuk perlu diperhatikan, agar tidak mengubah tanah
menjadi lebih masam (jangan memberi pupuk masam pada tanah-tanah masam).
Tanah-tanah yang dapat memfiksasi unsur-unsur yang ditambahkan, menyebabkan
penambahan unsur-unsur tersebut tidak efisien apabila daya fiksasinya tidak
dihilangkan. Misalnya pengapuran tanah masam mengurangi daya fiksasi Al
terhadap P,sehingga pemberian pupuk P menjadi lebih efisien
2. Klasifikasi Pupuk
a. Pupuk Alam
Pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses
yang berarti, misalnya kompos,pupuk kandang,guano, pupuk hijau dan
pupuk batuan P
b. Pupuk Buatan
Pupuk yang dibuat oleh pabrik, misalnya TSP,Urea, KCl dan lain-lain
2) Berdasarkan kandungan unsur hara, pupuk dibedakan atas :
a. Pupuk Tunggal
Pupuk yang hanya mengandung 1 hara tanaman saja, misalnya pupuk Urea,
TSP dan KCl
b. Pupuk Majemuk
a. Pupuk Organik
Pupuk yang terdiri dari senyawa organic (C, H dan O), dapat dikategorikan
juga sebagai pupuk alam
b. Pupuk An organik