Anda di halaman 1dari 2

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Haid Penyebab pendarahan

yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai hal. Yang paling umum
adalah ketidakseimbangan hormon. Menstruasi terjadi karena adanya hormon
FSH , LH, estrogen, progesteron, prolaktin dan testosteron. Hormon FSH dan
LH itu keluar atas perintah hipotalamus dan hipotalamus memerintahkan
indung telur untuk mengeluarkan estrogen dan progesteron. Estrogen dan
progesteron memiliki pengaruh terhadap selaput dalam rahim untuk
mengeluarkan darah mentruasi. Seandainya regulasi ini bermasalah,
outputnya jadi bermasalah juga.Perubahan pola haid dipengaruhi usia
seseorang (Wknjosastro, 2008), stres(Barron dkk,2008), pemakaian
kontrasepsi (Llewellyn, 2005), penyakit pada ovarium misalnya: tumor
(Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009), gangguan pada sistem saraf
pusat- Hipotalamus-Hipofisis (Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L.,
2009), Panjang siklus haid tidak sama untuk setiap wanita. Perubahan pola
haid normalnya terjadi pada kedua ujung siklus haid ,yaitu waktu remaja dan
menjelang menoupase. rata-rata pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari,
pada wanita usia 43 tahun ialah 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah
51,9 hari.Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan.
Kontrasepsi biasanya dipakai oleh wanita usia subur (Llewellyn,2001).
Kontrasepsi mempengaruhi hormonal dan hipotalamus. Dimana hipofisis
mengeluarkan FSH Universitas Sumatera Utara
dan LH. Hormon-hormon ini dapat merangsang ovarium untuk membuat
estrogen dan progesteron. Dua hormone ini menumbuhkan endometrium
pada waktu daur haid, dalam keseimbangan yang tertentu menyebabkan
ovulasi, dan akhirnya penurunan kadarnya mengakibatkan disintegrasi
endometrium dan haid (Wknjosastro, 2008). Gangguan di hipofisis, hal ini
dapat membuat nekrosis karena spasme atau thrombosis arteriola-arteriola
pada pars anterior hipofisis. Dengan nekrosis fungsi hipofisis terganggu dan
menyebabkan menurunnya pembuatan hormon-hormon gonadotropin,
tireotropin, kortikotropin, somatotropin, dan prolaktin (Wknjosastro, 2008).
Endometriosis atau adanya kelenjar atau stroma pada endometrium, hanya
10-20 % yang menyerang wanita yang aktif menstruasi. Stres mempengaruhi
fungsi normal menstruasi (Yamamoto dkk, 2009). Pada keadaan stres,
mengaktifkan hipotalamus menyekresikan CRH. CRH mempunyai pengaruh
negatif terhadap pengaturan sekresi GnRH. Pelepasan GnRH inilah
menyebabkan pengeluaran LH dan FSH sebagai hormon pengatur menstruasi
(Guyton,2006). Stres diketahui merupakan faktor etiologi dari banyak
penyakit salah satunya menyebabkan stres fisiologis yaitu gangguan pada
menstruasi. Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola
menstruasi, stres melibatkan sistem endokrinologi sebagai sistem yang besar
peranannya dalam reproduksi wanita (Yamamoto,2009).

Anda mungkin juga menyukai