ICS 77.040.10
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
© BSN 2017
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 8390:2017
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Daftar isi
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
1 Ruang lingkup .................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1
4 Prinsip kerja ....................................................................................................................... 1
5 Peralatan ........................................................................................................................... 2
6 Benda uji ............................................................................................................................ 2
7 Pelaksanaan uji ................................................................................................................. 3
8 Penandaan ........................................................................................................................ 4
9 Laporan hasil uji................................................................................................................. 5
Lampiran A .............................................................................................................................. 6
Lampiran B .............................................................................................................................. 8
Lampiran C ............................................................................................................................ 12
Bibliografi ............................................................................................................................... 94
© BSN 2017 i
SNI 8390:2017
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) 8390:2017 dengan judul “Cara uji keras dengan metode
Vickers” merupakan revisi dari:
1. SNI 19-0409-1989, Cara uji keras Vickers;
2. SNI 05-0719-1989, Cara uji keras mikro Vickers beban 0,0098 sampai dengan 49 N, cara
uji keras;
3. SNI 07-4906-1998, Nilai uji kekerasan Vickers untuk permukaan pelat logam HV 0,2;
kurang dari HV 5 – Tabel.
Tujuan revisi standar ini adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan perkembangan teknologi
dan standar produk yang terus berkembang.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 77-01, Logam, Baja dan Produk Baja dan telah dibahas
dalam rapat konsensus di Bogor pada tanggal 29 September 2016 yang dihadiri oleh
pemangku kepentingan masing-masing dari produsen, konsumen, pemerintah, asosiasi,
laboratorium penguji, perguruan tinggi, pakar, serta institusi terkait lainnya. Standar ini
mengacu pada JIS dan ISO.
Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 25 November 2016 sampai
dengan 25 Februari 2017.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada
© BSN 2017 ii
SNI 8390:2017
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Cara uji keras dengan metoda Vickers
1 Ruang lingkup
1.1 Standar ini meliputi definisi dan cara uji kekerasan dengan metode Vickers dengan
rentang beban uji sesuai dengan Tabel 1.
1.2 Uji keras dengan metode Vickers yang diatur dalam standar ini untuk panjang diagonal
indentasi antara 0,020 mm dan 1,400 mm. Uji keras dengan metode Vickers dengan panjang
diagonal indentasi kurang dari 0,020 mm dan beban uji kurang dari 98,07 mN dapat mengacu
pada standar ini namun harus sesuai dengan perjanjian antara pembeli dan penjual.
2 Acuan normatif
Acuan berikut yang diperlukan untuk penggunaan standar ini. Untuk acuan bertanggal, hanya
edisi tersebut yang digunakan. Untuk acuan tidak bertanggal, acuan dengan edisi terakhir
yang digunakan (termasuk semua amandemennya)
JIS B 7725, Vickers hardness test – verification and calibration of testing machines
JIS B 7735, Vickers hardness test – Calibration of reference blocks
3.1
nilai keras Vickers
hasil bagi antara tegangan yang didapat luas beban tekan statis dengan luas bidang indentasi
4 Prinsip kerja
Permukaan benda uji ditekan dengan indentor intan berbentuk piramida. Penekanan dilakukan
dengan beban dan waktu pembebanan tertentu. Setelah beban diangkat dan memperlihatkan
jejak indentasi berbentuk persegi, selanjutnya diagonal persegi tersebut diukur untuk
menentukan dasar perhitungan nilai kekerasan Vickers.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Keterangan gambar:
F: beban uji (N)
α: sudut indentor (136°)
d1, d2: panjang diagonal indentasi (mm)
Gambar 1 – Prinsip uji keras dengan Vickers
5 Peralatan
5.2 Indentor
Indentor terbuat dari intan dan mempunyai bentuk piramida sempurna dengan penampang
alas persegi. Sudut puncak antara dua bidang yang berhadapan adalah 136°. Keempat sisi
piramida mempunyai kemiringan yang sama terhadap sumbu dan bertemu pada satu titik,
apabila terjadi pertemuan antara dua bidang yang berupa garis potong, maka panjang garis
tersebut tidak diperkenankan lebih panjang dari 0,002 mm.
Titik puncak piramida harus tajam, sisi–sisi piramida harus dipoles halus dan harus bersih
serta bebas dari cacat-cacat permukaan.
6 Benda uji
6.1 Permukaan benda uji sebelah atas harus rata, halus dan bersih atau harus diklem yang
kokoh sehingga tidak bergerak waktu diuji.
6.2 Preparasi benda uji harus dilakukan dengan baik sehingga terhindar dari pengaruh
panas atau perubahan bentuk dingin pada permukaan benda yang diuji.
6.3 Tebal benda uji minimal satu setengah kali panjang diagonal indentasi (lihat Lampiran
A). Tidak terlihat adanya deformasi di sisi belakang benda uji setelah pengujian.
6.4 Permukaan benda uji harus dipoles dan bersih sehingga memudahkan pengukuran
diagonal penetrasi. Permukaan benda dengan uji beban di bawah 10 N dipoles seperti
menyiapkan benda uji untuk metalografi.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
6.5 Untuk permukaan melengkung, faktor koreksi ditunjukan pada Lampiran B, Tabel B.1
sampai dengan Tabel B.6.
6.6 Benda uji yang penampangnya tidak beraturan, perlu dilakukan mounting.
CATATAN
Pada preparasi benda uji yang berukuran kecil atau tidak beraturan, sebaiknya menggunakan holder
atau di-mounting. Metode yang digunakan sebagai holder tidak boleh mempengaruhi kekerasan benda
uji. Ketika di-mounting dengan resin, harus memperhatikan panas untuk mengeraskan resin, tekanan,
dan temperatur selama proses press forming yang mungkin akan mempengaruhi kekerasan benda uji.
7 Pelaksanaan uji
Benda uji harus terletak pada landasan yang kokoh dengan kedudukan yang tetap dan tegak
lurus pada penetrator.
Selama pembebanan berlangsung, mesin uji harus stabil dan terhindar dari getaran-getaran.
Untuk uji keras, waktu pembebanan 2 sampai 8 detik.
Untuk uji keras beban rendah, waktu pembebanan tidak boleh melebihi 10 detik dan kecepatan
indentor tidak boleh melebihi 0,2 mm/detik
Untuk uji keras mikro, waktu pembebanan 10 sampai 15 detik dan kecepatan indentor antara
15 µm/detik dan 70 µm/detik.
Jarak antar dua titik pusat indentasi dan jarak dari tepi benda uji ditentukan dari rasio panjang
diagonal rata-rata indentasi d yang ditentukan pada Tabel 3.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel 3 – Letak indentasi
Bahan benda uji Baja, Nikel paduan, Logam ringan (kecuali
Titanium Paduan, Tembaga untuk titanium paduan),
dan Tembaga paduan timbal, timah, dan paduan
lainnya
Jarak antara dua pusat
Sekurang-kurangnya 3d Sekurang-kurangnya 6d
indentasi yang berdekatana)
Jarak antar pusat indentasi
Sekurang-kurangnya 2,5d Sekurang-kurangnya 3d
dan tepi benda uji
CATATAN:
a)
Jika dua indentasi yang berdekatan dan berbeda ukuran, jarak d dihitung dari panjang diagonal rata-
rata dari indentasi yang lebih besar
7.4 Perhitungan
Rumus perhitungan kekerasan Vickers adalah sebagai berikut.
F
Kekerasan Vickers HV =0,1891 x
d2
Keterangan:
F adalah beban uji (N)
d adalah panjang diagonal indentasi rata-rata (mm) ditunjukan pada Lampiran C
8 Penandaan
640 HV 30 /20
simbol kekerasan
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
9 Laporan hasil uji
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran A
(normatif)
Hubungan antara ketebalan benda uji minimum dengan beban uji dan kekerasannya
HV0,2 sampai dengan HV100
Untuk menentukan ketebalan yang menjadi 1,5 kali panjang diagonal indentasi berdasarkan
simbol kekerasan dan nilai kekerasan ditunjukan pada Gambar A.1. Ketebalan benda uji
minimum ditunjukan pada sumbu-X dan nilai kekerasan pada sumbu-Y
Gambar A.1 – Hubungan ketebalan benda uji minimum dengan beban uji dan
kekerasannya (HV 0,2 s.d. HV 100)
Monogram pada Gambar 2 menunjukan ketebalan benda uji minimum, yang diasumsikan
ketebalan minimum menjadi 1,5 kali panjang diagonal indentasi. Ketebalan minimum
ditunjukan pada perpotongan skala ketebalan minimum dan kekerasannya.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
a Nilai kekerasan, HV
b Ketebalan minimum, t (mm)
c Panjang diagonal, d (mm)
d Simbol kekerasan, HV
e Beban uji, F (N)
Gambar A.2 – Monogram untuk ketebalan benda uji minimum (HV0,01 s.d. HV100)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran B
(normatif)
Tabel faktor koreksi untuk pengujian pada permukaan melengkung
Contoh:
Convex sphere, D = 10 mm
Beban uji, F = 98,07 N
Diagonal indentasi rata-rata, d = 0,150 mm
d 0,15
= =0,015
D 10
98,07
Kekerasan Vickers = 0,1891 x = 824 HV10
0,152
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel B.2 – Permukaan silinder
Tabel B.3 s.d. Tabel B.6 menunjukan faktor koreksi untuk pengujian pada permukaan silinder.
Faktor koreksi ditabulasikan dalam rasio diagonal indentasi rata-rata dengan diameter silinder
D.
Contoh:
Silinder cekung, salah satu diagonal indentasi paralel terhadap sumbu axis, D = 5 mm
Beban uji, F = 292,4 N
Nilai rata-rata diagonal indentasi, d = 0,415 mm
d 0,415
= =0,083
D 5
292,4
Kekerasan Vickers = 0,1891 x = 323 HV30
0,4152
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel B.3 – Permukaan silinder cembung – diagonal 45° terhadap sumbu axis
Tabel B.4 – Permukaan silinder cekung – diagonal 45° terhadap sumbu axis
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel B.5 – Permukaan silinder cembung–salah satu diagonal paralel dengan sumbu
axis
Tabel B.6 – Permukaan silinder cekung–salah satu diagonal paralel dengan sumbu
axis
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran C
(normatif)
Tabel perhitungan kekerasan Vickers
Tabel berikut hasil perhitungan kekerasan Vickers dengan menggunakan rumus perhitungan
seperti pada Pasal 6.4.
C.1 Lingkup
Tabel berikut digunakan untuk uji pada permukaan yang datar/rata.
Tabel C.1 – Rentang < HV 0,2 (d: 0,020 mm s.d. 0,211 mm)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (2 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (3 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (4 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (5 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (6 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (7 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (8 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (9 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (10 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (11 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (12 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (13 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (14 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (15 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (16 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (17 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (18 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.1 – lanjutan (19 dari 19)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – HV0,2 hingga HV3 (d: 0,011 mm s.d. 0,85 mm)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (2 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (3 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (4 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (5 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (6 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (7 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (8 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (9 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (10 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (11 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (12 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (13 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (14 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (15 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (16 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (17 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (18 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (19 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (20 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (21 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (22 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.2 – lanjutan (23 dari 23)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – HV5 ~ HV100 (d: 0,056 mm s.d. 1,999 mm)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (2 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (3 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (4 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (5 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (6 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (7 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (8 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (9 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (10 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (11 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (12 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (13 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (14 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (15 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (16 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (17 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (18 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (19 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (20 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (21 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (22 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (23 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (24 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (25 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (26 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (27 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (28 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (29 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (30 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (31 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (32 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (32 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (33 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (34 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (35 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (36 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (37 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (38 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel C.3 – lanjutan (39 dari 39)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Bibliografi
Komite Teknis 77-01, Komite Teknis Logam, baja, dan produk baja
Nama Lembaga
Winarto Universitas Indonesia