Anda di halaman 1dari 24

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A.

Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)


(Hot dip galvanized) pada produk besi dan baja
SNI 7033:2020

Spesifikasi galvanisasi celup panas


Standar Nasional Indonesia

25.220.40
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
© BSN 2020

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Email:
dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Daftar isi

Daftar isi...............................................................................................................................................i
Prakata.................................................................................................................................................ii
1 Ruang lingkup...............................................................................................................................1
2 Acuan normatif.............................................................................................................................1
3 Istilah dan definisi.........................................................................................................................1
4 Simbol dan klasifikasi...................................................................................................................2
5 Syarat umum.................................................................................................................................4
6 Syarat mutu...................................................................................................................................5
7 Pengambilan contoh......................................................................................................................7
8 Cara uji..........................................................................................................................................8
9 Syarat lulus uji...............................................................................................................................9
10 Penandaan.................................................................................................................................10
Lampiran A (informatif) Informasi yang harus diberikan...............................................................111
Lampiran B (informatif) Konversi massa lapisan ke ketebalan lapisan...........................................122
Lampiran C (Informatif) Kriteria keberterimaan tampilan visual dan kondisi lapisan galvanis...133
Lampiran D (informatif) Metode pengambilan contoh/spesimen....................................................177
Bibliografi.......................................................................................................................................188

Tabel 1 – Pemakaian simbol................................................................................................................4


Tabel 2 – Jenis dan notasi material......................................................................................................5
Tabel 3 – Ketebalan material dan lapisan galvanis minimum rata-rata untuk produk..........................6
Tabel 4 –- Kelompok dan jumlah contoh uji........................................................................................8
Tabel 5 – Jumlah bagian permukaan referensi yang diperlukan untuk pengujian................................9

Gambar 1 – Ilustrasi bagian permukaan tidak terlapisi terkait perbaikan lapisan................................6


Gambar 2 – Lokasi acuan ketebalan lapisan........................................................................................9
Gambar 3 – Jarak lokasi pengujian lapisan..........................................................................................9
Gambar D.1 – Sampel ukuran besar................................................................................................177
Gambar D.2 – Sampel ukuran kecil.................................................................................................177

i
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7033:2020, Spesifikasi galvanisasi celup panas (Hot
dip galvanized) pada produk besi dan baja merupakan revisi dari SNI 07-7033-2004
Galvanisasi (hot-dip galvanized) pada besi dan baja fabrikasi - Spesifikasi dan metode
pengujian. Standar ini disusun dengan jalur metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh
BSN Tahun 2020.

Standar ini disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir. Standar ini telah dibahas
melalui rapat teknis dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 18 Agustus 2020 di Bogor,
yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait yaitu perwakilan dari
pemerintah, pelaku usaha, konsumen, dan pakar.

Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 14 Oktober 2020 sampai dengan
tanggal 2 November 2020 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

Standar ini disusun berdasarkan pertimbangan :

1. Perkembangan teknologi proses produksi dan kemampuan produsen dalam memproduksi


lapisan galvanis sesuai standar untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
2. Sebagai acuan industri dalam memproduksi Besi dan Baja Lapis Seng Metode Celup Panas
sehingga produk yang dihasilkan sesuai standar.
3. Melindungi konsumen dalam mendapatkan kepastian kualitas produk.

Revisi dalam standar ini meliputi perubahan dari SNI 07-7033-2004 dengan menambahkan simbol
dan klasifikasi.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat berupa hak
paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk pengidentifikasian salah satu
atau seluruh hak paten yang ada.

ii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Spesifikasi galvanisasi celup panas (Hot dip galvanized) pada produk besi dan
baja

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan umum, persyaratan mutu lapisan, dan metode pengujian hasil
pencelupan produk besi dan baja ke dalam cairan seng panas dikecualikan untuk produk yang
digalvanisasi secara kontinu.

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan tidak
bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amendemennya).

ASTM A123 / A123M, Standard Specifications for Zinc (Hot Dip Galvanized) Coatings on
Iron and Steel Products

ASTM A780, Standard Practice for Repair of Damaged and Uncoated Areas of Hot-Dip
Galvanized Coatings

ASTM B499, Standard Test Method for Measurement of Coating Thicknesses by the
Magnetic Method: Nonmagnetic Coatings on Magnetic Basis Metals

ASTM E536, Standard test method for chemical analysis of zinc and zinc alloys

ASTM E1621, Standard Guide for Elemental Analysis by Wavelength Dispersive X-Ray
Fluorescence Spectrometry

ASTM WK63244, New Guide for Handheld X-Ray Fluorescence (HHxRF) Spectroscopy for
Analysis & Identification of Metallic Alloys

ISO 3815-1, Analysis of solid samples by optical emission spectrometry

3 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut:

3.1
galvanisasi celup panas (hot dip galvanized)
pembentukan lapisan paduan logam antara besi-seng (Fe-Zn) pada permukaan produk besi dan baja,
dengan mencelupkan ke dalam media cairan seng yang dilakukan secara batch atau tidak kontinu

3.2
galvanisasi celup panas (hot dip galvanized) Secara Kontinu
proses pelapisan seng dengan celup panas (hot dip galvanized) terhadap produk-produk besi dan
baja, yang dalam prosesnya merupakan satu kesatuan dalam satu lini produksi

1 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

3.3
lapisan galvanis
lapisan paduan besi-seng yang diperoleh dari proses pelapisan celup panas

3.4
massa lapisan
massa/berat total paduan logam besi-seng (Fe-Zn) per luas permukaan, yang dinyatakan dalam gram
per meter persegi (g/m2)

3.5
ketebalan lapisan
ketebalan lapisan total paduan logam besi-seng (Fe-Zn) yang dinyatakan dalam mikron (µm)

3.6
ketebalan lapisan minimum rata-rata
nilai ketebalan lapisan minimum rata-rata yang diperoleh dari hasil pengukuran, baik dari satu benda
kerja atau dari contoh uji

3.7
massa lapisan rata-rata
nilai rata-rata massa lapisan baik yang ditentukan dengan menggunakan contoh uji ataupun dengan konversi
dari nilai ketebalan rata-rata

3.8
nilai (ketebalan lapisan) minimum
pengukuran nilai terendah yang diperoleh dari beberapa pengukuran uji magnetis

3.9
lot
produk atau kelompok produk

3.10
cacat lapisan
kondisi permukaan lapisan galvanis yang tidak memenuhi persyaratan mutu

3.11
cacat minor
cacat yang masih diperbolehkan untuk dilakukan perbaikan

3.12
bagian permukaan signifikan
bagian yang terlihat dominan dan mudah dijangkau untuk dilakukan pengukuran

3.13
ketebalan material dominan
material dalam bentuk struktural yang paling tebal yang membutuhkan waktu proses celup lebih lama

4 Simbol dan klasifikasi

4.1 Simbol

Proses pelapisan seng metode celup panas untuk Produk Besi dan Baja dilambangkan dengan BG-Ct
diikuti dengan ketebalan dalam satuan mikron, sebagai contoh BG-Ct100S

2 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

artinya Besi Baja Galvanis bentuk struktural dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 100
mikron (µm).

BG - Ct100 S

Besi / Baja Galvanis

Tebal Lapisan (Coating


thickness) Minimum
Rata-rata 100 µm

Bentuk Struktural

Contoh penulisan :

BG-CtXXXS
BG-Ct075S : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 75 mikron (µm) untuk
bentuk struktural

BG-CtXXXSB
BG-Ct065SB : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 65 mikron (µm) untuk
bentuk strip dan batangan

BG-CtXXXP
BG-Ct065P : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 65 mikron (µm) untuk
bentuk Plat

BG-CtXXXPT
BG-Ct045PT : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 45 mikron (µm) untuk
bentuk Pipa dan Pipa Tubing

BG-CtXXXK
BG-Ct050K : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 50 mikron (µm) untuk
bentuk kawat

BG-CtXXXBT
BG-Ct100BT : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 100 mikron (µm) untuk
bentuk baja tulangan

4.2 Klasifikasi

Klasifikasi Besi/Baja Galvanis ditetapkan berdasarkan material yang digunakan dan ditunjukkan
dengan warna sesuai dengan Tabel 1.

3 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Tabel 1 – Pemakaian simbol

Ketebalan
Ketebalan
Simbol dan lapisan Klasifikasi
Material material besi
Ketebalan minimum rata- warna
dan baja (mm)
rata (µm)
BG-Ct045S t <1,6 45
Bentuk BG-Ct065S 1,6≤ t <3,2 65
struktural Merah
BG-Ct075S 3,2 ≤ t <4,8 75
BG-Ct100S t ≥ 6,4 100
BG-Ct045SB t <1,6 45
Strip dan BG-Ct065SB 1,6 ≤ t <3,2 65
batangan Biru
BG-Ct075SB 3,2 ≤ t <16 75
BG-Ct100SB t ≥16 100
BG-Ct045P t <1,6 45

Plat BG-Ct065P 1,6 ≤ t <3,2 65


Hijau
BG-Ct075P 3,2 ≤ t <16 75
BG-Ct100P t ≥ 16 100

Pipa dan tube BG-Ct045PT t <3,2 45


Kuning
BG-Ct075PT t ≥3,2 75
BG-Ct035K t <1.6 35
BG-Ct050K 1,6 ≤ t <3,2 50
Kawat/batang
kawat BG-Ct060K 3,2 ≤ t <4,8 60 Putih
BG-Ct065K 4,8 ≤ t <6,4 65
BG-Ct080K t ≥6,4 80

Baja tulangan BG-Ct065BTB 4,8 ≤ t < 6,4 65


Oranye
BG-Ct100BTB t ≥6,4 100

5 Syarat umum

5.1 Material pelapis

Material pelapis adalah seng dalam bentuk ingot dan dibuktikan dengan Mill Certificate, dengan
spesifikasi seperti di bawah ini :

i. London Metal Exchange Grade (LME), kadar seng dengan kandungan minimal 99,995%

4 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

ii. Special High Grade (SHG), kadar seng dengan kandungan minimal 99,990%.
iii. High Grade (HG), kadar seng dengan kandungan minimal 99,90%
iv. Intermediate Grade (IG), kadar seng dengan kandungan minimal 99,5%
v. Prime Western Grade (PWG), kadar seng dengan kandungan minimal 98,0%

5.2 Material besi dan baja yang akan digalvanis

Material Besi dan baja yang akan dilapis seng dapat dilihat sesuai dengan Tabel 2 dan Lampiran A.

Tabel 2 – Jenis dan notasi material

No. Material Notasi Keterangan


1. Bentuk Struktural S Besi/baja fabrikasi
2. Strip dan Batangan SB Besi/baja profil
3. Pelat P Baja lembaran
4. Pipa dan tube PT -
5. Kawat K Kawat Anyam, Wire Mesh
6. Baja Tulangan BTB Tidak dalam gulungan

6 Syarat mutu

6.1 Komposisi kimia seng cair

Persyaratan komposisi kimia seng cair dalam bak proses (ketel) galvanis adalah minimum 98% Zn.

6.2 Sifat tampak

Permukaan produk hasil galvanis harus bebas dari cacat seperti gelembung, blister, kekasaran, bagian
yang tajam, bagian permukaan yang tak terlapisi, sisa fluks, gumpalan dan abu seng.

6.3 Ketebalan lapisan galvanis

Ketebalan lapisan galvanis sesuai dengan Tabel 3. Untuk jenis material berbentuk struktur yang terdiri
dari beberapa ketebalan material atau kategori digalvanis, maka nilai ketebalannya mengacu pada
material yang ketebalannya dominan.

5 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Tabel 3 – Ketebalan material dan lapisan galvanis minimum rata-rata untuk produk

Jenis Material Benda Uji


(Simbol) Ketebalan Material (t) Besi dan Baja dalam mm / inch
mm t <1,6 1,6≤ t 3,2 ≤ t < 4,8 ≤ t < 6,4 ≤ t < ≥ 16,0
<3,2 4,8 6,4 16,0
Inch (< (1/16 ≤ t (1/8 ≤ t < (3/16 ≤ t < (1/4 ≤ t < (≥ 5/8)
1/16) < 1/8) 3/16) 1/4) 5/8)
Ketebalan lapisan minimum rata-rata dalam mikron meter (µm)
Bentuk Struktural 45 65 75 75 100 100
(BG-CtXXXS)
Strip dan 45 65 75 75 75 100
Batangan
(BG-CtXXXSB)
Plat 45 65 75 75 75 100
(BG-CtXXXP)
Pipa dan Pipa 45 45 75 75 75 75
Tubing
(BG-CtXXXPT)
Kawat 35 50 60 65 80 80
(BG-
CtXXXK)
Baja Tulangan - - - 65 100 100
(BG-CtXXXBTB)
Keterangan :
1. Penamaan bentuk struktural diwakili ukuran ketebalan material besi dan baja yang dominan.
2. Apabila diperlukan informasi untuk satuan berat lapisan dapat mengacu pada Lampiran B.
3. Untuk mendapatkan hasil berat lapisan (gr/m2), maka tebal lapisan dikalikan faktor 7,2

6.4 Cacat permukaan lapisan

6.4.1 Bentuk–bentuk cacat lapisan

6.4.1.1 Cacat lapisan yang tidak dapat diperbaiki

a. Total luas dari beberapa permukaan yang tidak terlapisi melebihi 0,5% dari luas
permukaan material.
b. Dalam satu permukaan yang tidak terlapisi dengan ukuran panjang dan lebar pada
permukaan yang tidak terlapisi melebihi 25 mm.

Gambar 1 – Ilustrasi bagian permukaan tidak terlapisi terkait perbaikan lapisan

6 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

6.4.1.2 Cacat lapisan yang dapat diperbaiki

a. Total luas dari beberapa permukaan yang tidak terlapisi tidak melebihi 0,5% dari luas
permukaan material
b. Cacat permukaan dalam Lampiran C yang dinyatakan repair
c. Metode perbaikan dapat dilakukan dengan mengacu standar ASTM A780

6.4.2 Hasil perbaikan

Ketebalan lapisan pada lokasi perbaikan minimum 75 μm dan maksimum 100 μm.

7 Pengambilan contoh

7.1 Pengambilan contoh uji

Pengambilan contoh hanya dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

7.2 Contoh uji

Material galvanisasi dikelompokkan berdasarkan jenis material dan ketebalan.

7.2.1 Contoh uji material

Contoh uji dikelompokkan berdasarkan material dasarnya (pelat, kawat dan baja tulangan) dan
diambil satu contoh untuk setiap satu kelompok ketebalan sesuai dengan Tabel 4

7 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Tabel 4 – Kelompok dan jumlah contoh uji

Jumlah Contoh
Jenis Material
(Simbol) Ketebalan Material Besi dan Baja dalam mm / inch
Material Ukuran
Dasar 1,6≤ t < 3,2 ≤ t < 4,8 ≤ t < 6,4 ≤ t Contoh
mm <1,6 ≥ 16,0
3,2 4,8 6,4 < 16,0
(< (1/16 ≤ t (1/8 ≤ t < (3/16 ≤ t (1/4 ≤ t
inch 1/16) < 1/8) < 1/4) < 5/8) (≥ 5/8)
3/16)
Pelat Bentuk Struktural
(BG-CtXXXS)
Strip dan
Batangan
(BG-CtXXXSB)
1 1 1
Plat
(BG-CtXXXP)
Pipa dan Pipa 50 x 50
Tubing cm
(BG-CtXXXPT)
Kawat Kawat
1 1 1 1,5 m
(BG-
CtXXXK)
Baja Baja Tulangan
- 1 1 1,5 m
Tulangan (BG-CtXXXBTB)

7.2.2 Contoh uji material tidak sejenis

Contoh produk yang akan diuji apabila tidak sejenis maka contoh uji harus dikelompokkan
berdasarkan jenis material besi dan baja yang sama.

8 Cara uji

8.1 Uji Komposisi kimia seng cair

Contoh uji seng (Zn) yang diambil dari bak galvanis diuji di laboratorium dapat memilih salah satu
metode yang sesuai dengan ASTM E536, ASTM E1621, ASTM WK63244 dan ISO 3815-1
spectrometri untuk menentukan jumlah kadar seng.

8.2 Uji sifat tampak

Dilakukan secara visual tanpa menggunakan alat bantu.

8.3 Uji ketebalan lapisan galvanis

Uji ketebalan lapisan galvanis menggunakan metode magnetik sesuai ASTM-B-499 sesuai dengan
Tabel 3.

8.4 Penentuan lokasi pengujian

8.4.1 Jumlah bagian permukaan referensi

Jumlah bagian permukaan referensi sebagai acuan pengujian tergantung pada ukuran masing-masing
material dalam contoh uji yang diidentifikasi sesuai dengan Tabel 5.

8 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Tabel 5 – Jumlah bagian permukaan referensi yang diperlukan untuk pengujian

Kategori Ukuran luas permukaan yang Jumlah minimum bagian


signifikan permukaan referensi
A Luas area  2 m2 3
B 100 cm2 < luas area ≤ 2 m2 1
C luas area ≤ 100 cm2 1

Sebagai informasi, pengujian yang dilakukan terhadap material dapat diikuti pada lampiran D.

8.4.2 Lokasi pengujian ketebalan lapisan

Untuk material yang panjang bentuknya, lokasi acuan harus dipilih 100 mm dari masing- masing
ujungnya dan pada sekitar titik tengahnya sesuai dengan Gambar 2.

Gambar 2 – Lokasi acuan ketebalan lapisan Lokasi pengujian ketebalan lapisan area potong

8.4.3

Pengukuran ketebalan lapisan produk yang permukaannya terdapat potongan api / flame-cut surfaces
atau area sudut sesuai ISO 1461 tidak boleh diukur pada permukaan yang dipotong atau area kurang
dari 10 mm dari tepi sesuai Gambar 3.

10 mm 10 mm

Lokasi sudut
atau lokasi
Lokasi acuan pengujian pemotongan
ketebalan lapisan

Gambar 3 – Jarak lokasi pengujian lapisan

9 Syarat lulus uji

9.1 Material galvanisasi dinyatakan lulus uji apabila telah memenuhi syarat mutu sesuai Pasal 6.

9 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

9.2 Apabila kandungan komposisi zinc tidak memenuhi syarat pada Subpasal 6.1 maka pengujian
syarat mutu lainnya tidak perlu dilakukan.
9.3 Apabila salah satu dari syarat mutu tidak dipenuhi maka dapat dilakukan uji ulang terhadap
parameter yang tidak memenuhi syarat.

9.4 Apabila pengujian ketebalan lapisan sampel tidak terpenuhi, maka akan diambil sampel dari
kelompok yang sama dengan jumlah 3 (tiga) kali lebih banyak untuk pengujian ulang. Jika
ternyata jumlah sampel untuk pengujian ulang tidak mencukupi, maka produk harus digalvanis
ulang.

9.5 Apabila pada hasil uji ulang semua syarat mutu dipenuhi, maka kelompok produk dinyatakan
lulus atau dapat diterima.

10 Penandaan

10.1 Material galvanisasi yang telah memenuhi persayaratan mutu diberikan penandaan yang mudah
dibaca dan tidak mudah hilang.

10.2 Penandaan menggunakan label atau stiker dengan warna yang menunjukkan jenis material
dan sekurang-kurangnya mencantumkan :
a) Logo / nama pabrik galvanis
b) Simbol dan klasifikasi produk

10 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Lampiran A
(informatif)
Informasi yang harus diberikan

A.1 Informasi penting

Informasi ini harus disediakan oleh pemakai untuk diberikan kepada pabrik galvanis atau sebaliknya,
dan dilakukan pembahasan bersama sebelum proses.

A.2 Informasi tambahan untuk ketentuan oleh pemakai

Informasi berikut ini mungkin diperlukan untuk tujuan-tujuan tertentu, dan jika demikian, harus
diberikan atau ditetapkan, sebagai pelengkap, oleh pemakai:
a) komposisi dan sifat dari logam dasar yang dapat mempengaruhi proses galvanisasi;
b) kehadiran potongan api / flame-cut, potongan laser atau potongan-potongan plasma pada
pekerjaan;
c) indikasi permukaan yang signifikan, misalnya, dengan gambar atau dengan ketentuan sampel yang
ditandai dengan tepat; sebuah contoh yang menunjukkan hasil akhir yang akan dicapai;
d) gambar atau cara lain untuk mengidentifikasi ketidaksamaan permukaan, misalnya ada benjolan /
round drops atau tanda kontak, akan membuat material yang dilapisi tidak dapat diterima untuk
tujuan yang dimaksudkan; pemakai harus mendiskusikan dengan pabrik galvanis cara untuk
mengatasi masalah tersebut;
e) dimana fabrikasi yang dikirim untuk digalvanisasi termasuk rongga tertutup yang diventilasi
secara internal, bukti tertulis mengenai fitur desain ini harus diberikan kepada pabrik galvanis
sebelum proses pekerjaan dilakukan, untuk memastikan bahwa penempatan dan ukuran yang
benar dari pengaturan ventilasi telah dilakukan;

Pabrik galvanis tidak diwajibkan untuk melakukan pekerjaan seperti di bawah ini:
a) menunjukkan contoh atau hal lainnya yang menunjukkan hasil akhir galvanis yang diinginkan
b) melakukan proses khusus untuk perlakuan awal terhadap material
c) melakukan perlakuan untuk mencapai ketebalan tertentu
d) melakukan perlakuan atau pelapisan tambahan pada material setelah selesai galvanis
e) melakukan pemeriksaan selain yang ditetapkan pada butir 7

Panduan terperinci ada dalam ISO 14713-2 tentang pengaruh kondisi awal material terhadap hasil
galvanisasi, dengan mengacu pada hal-hal berikut:
1) komposisi baja (kimia curah / bulk dan permukaan);
2) kondisi permukaan baja;
3) kekasaran permukaan material;
4) desain material;
5) adanya tegangan pada material;
6) praktek galvanisasi yang digunakan.

A.3 Informasi tambahan untuk pabrik galvanis

Pabrik galvanis dapat memberikan kepada pemakai sebagai berikut :


a) informasi relevan apa pun yang tersedia untuknya, termasuk metode perbaikan area yang
tidak dilapisi;
b) menerbitkan sertifikat galvanis sesuai ketentuan;
c) copy sertifikat ISO 9001 (apabila ada).

11 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Lampiran B
(informatif)
Konversi massa lapisan ke ketebalan lapisan

Jenis
Material Ketebalan material besi dan baja dalam mm / inch
(Simbol)
mm t <1,6 1,6≤ t <3,2 3,2 ≤ t < 4,8 4,8 ≤ t < 6,4 6,4 ≤ t < 16,0 ≥ 16,0

Inch (< 1/16) (1/16 ≤ t < 1/8) (1/8 ≤ t < 3/16) (3/16 ≤ t < 1/4) (1/4 ≤ t < 5/8) (≥ 5/8)
Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa
lapisa lapisan lapisan lapisan lapisan lapisan lapisan lapisa lapisan lapisan lapisan lapisan
n (µm) (g/m2) (µm) (g/m2) (µm) (g/m2) (µm) n (µm) (g/m2) (µm) (g/m2)
(g/m2)
Ketebalan dan massa lapisan minimum rata-rata dalam mikron meter (µm) dan
g/m2
Bentuk
Struktural
45 324 65 468 75 540 75 540 100 720 100 720
(BG-
CtXXXS)
Strip dan
Batangan
45 324 65 468 75 540 75 540 75 540 100 720
(BG-
CtXXXSB)
Plat
(BG- 45 324 65 468 75 540 75 540 75 540 100 720
CtXXXP)
Pipa dan
Pipa Tubing
45 324 45 324 75 540 75 540 75 540 75 540
(BG-
CtXXXPT)
Kawat
(BG- 35 252 50 360 60 432 65 468 80 576 80 576
CtXXXK)
Baja
Tulangan
- - - - - - 65 468 100 720 100 720
(BG-
CtXXXBTB
)
12 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Lampiran C
(informatif)
Kriteria keberterimaan tampilan visual dan kondisi lapisan galvanis

Informasi ini disediakan sebagai penjelasan bahwa tujuan pelapisan galvanis adalah untuk
mengedepankan aspek ketahanan terhadap goresan, pencegahan karat serta sebagai proteksi katodik.

Kecuali bila menginginkan aspek aestetika, maka dimungkinkan untuk dapat dilakukan perlakuan
lanjutan, seperti : pengecatan diatas lapisan galvanis (sistem duplex).

No. Uraian Penyebab dan perbaikan


1 Abu-abu gelap (dull Abu-abu gelap (dull grey) muncul terkait dengan kandungan Silicon
grey / dark grey) yang relatf tinggi pada material baja, yang memicu pertumbuhan
paduan Fe-Zn yang reaktif pada saat proses hot dip.
Warna abu-abu
kehitaman, yang Biasanya tampilan abu-abu gelap (dull grey) memiliki ketebalan
kadang-kadang (thickness) melebihi normal, sehingga memberikan proteksi korosi
membentuk pola yang lebih.
“jaring laba-laba’ di
permukaan galvanis.
Munculnya abu-abu gelap (dull grey / dark grey) juga terkait dengan
Diterima (accepted) perbedaan laju pendinginan dipermukaan material, terutama untuk
material besar / tebal (di pinggir dan tengah material).

Tampilan ini sejalan dengan waktu akan menghilang dari permukaan


glavanis, dan tidak menjadi alasan untuk ditolak
(rejected).
2 Noda karat (rust Noda karat pada permukaan galvanis dapat berasal dari:
stain & weld 1. Kontak permukaan galvanis dengan besi berkarat, termasuk
seepage) serbuk besi berkarat (dari proses gerinda). Cairan karat dari
material (akibat hujan) menimbulkan noda pada lapisan galvanis.
Noda karat 2. Celah pada hasil pengelasan / welding yang tidak sempurna,
(kemerahan) pada lokasi pengelasan berjeda (intermittent welding), atau lokasi
permukaan lapisan material bertumpuk (overlap material), dimana cairan
galvanis. quenching terperangkap didalamnya dan kemudian mengalir
keluar setelah proses quenching, dengan membawa kontaminasi
Diterima / karat dari dalam celah tersebut (Weld seepage).
diperbaiki
(accepted/repair)

Noda karat yang terjadi harus dibersihkan sebelum produk


diserahterimakan.

Noda karat tersebut tidak mempengaruhi ke lapisan galvanis selain


dari masalah estetika.
3 Gelembung (blister) Gelembung (blister) berasal dari Hidrogen yang diserap oleh material
selama proses pengasaman (pickling) atau proses fabrikasi
Lapisan galvanis sebelumnya. Hidrogen tersebut berusaha keluar pada saat proses
yang menggelembung pencelupan (dipping) dan mendorong lapisan galvanis yang sudah
(raised surface), dan terbentuk.
membentuk ruang
kosong didalamnya. Gelembung (blister) yang berukuran kecil, seperti bintik jerawat, tidak
mempengaruhi kinerja proteksi galvanis. Dan tidak perlu diperbaiki.

13 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

No. Uraian Penyebab dan perbaikan


Diterima / Gelembung (blister) yang berukuran lebih besar dapat pecah suatu saat
diperbaiki (akibat penanganan / handling) dan meninggalkan permukaan yang
(accepted/repair) tidak terlapisi, ini harus diperbaiki sesuai
standard galvanis yang berlaku.
4 Kekasaran dan Lapisan galvanis memiliki sifat mengikuti bentuk / kontur permukaan
pelapisan tebal material. Material yang memiliki permukaan kasar tidak mulus rata
(roughness and (seperti karat parah) akan memiliki lapisan galvanis yang juga kasar
thick coating) dan tidak rata.

Lapisan Galvanis yang Komposisi Silicon & Phospour pada material juga dapat memicu
kasar / tidak rata dan pertumbuhan Fe-Zn yang reaktif dan tebal, serta dengan tampilan
tebal. kasar.

Diterima (accepted) Proses pengasaman (pickling) berlebihan, waktu pencelupan (dipping)


yang terlalu lama, dan temperatur ketel yang ketinggian, juga dapat
menghasilkan lapisan galvanis yang kasar dan tebal.

Lapisan yang kasar dan tebal memiliki proteksi korosi yang lebih baik.
Dan tidak menjadi alasan untuk ditolak (rejected).
5 Gumpalan (lumps) Cairan Zinc akan mengalir kembali kedalam ketel saat material
diangkat dari ketel zinc. Bila laju aliran lambat, karena lubang
Gumpalan Zinc pada pembuangan / drainase yang tidak memadai atau pengangkatan
permukaan material. terlalu lambat, maka sebagian dari cairan zinc
akan membeku dipermukaan material.
Diterima /
diperbaiki Kondisi ini sering ditemukan pada bagian ujung/sisi.
(accepted / repair)
Gumpalan (lumps) bila menggangu ke pemakaian akhir, seperti
kebutuhan permukaan yang rata, maka harus dibersihkan.

Perhatian harus diberikan sehingga pembersihan /perataan permukaan


tidak merusak lapisan galvanis yang sebenarnya.
6 Dross inclusion Dross merupakan paduan Zinc (Zn) dengan pmaterial besi (Fe) yang
lepas dari material saat pencelupan panas (hot dip), dan akan
Material Dross (Fe/Zn mengendap didasar ketel.
pmaterial) yang
terperangkap / Bila saat pencelupan, terjadi pengadukan cairan Zinc atau material
menempel pada mengenai lapisan dross didasar ketel, maka material tersebut dapat
lapisan galvanis. naik dan terperangkap ke lapisan galvanis.

Terdapat 2 tipe : Dross yang terperangkap/menempel bila berbentuk butiran kecil


Dross Pimples (dross pimples), tidak perlu diperbaiki.
& Gross Dross.
Dross yang terperangkap/menempel bila berbentuk deposit tebal
Diterima / (gross dross) harus dibersihkan & diperbaiki, karena
diperbaiki sifatnya yang getas/mudah pecah dan akan meninggalkan permukaan
(accepted / repair) yang tidak terlapisi.
7 Debu (ash inclusion Debu galvanis terdiri dari campuran Zinc Oxide dan Zinc Chloride
/ deposit) yang terbentuk dipermukaan Zinc Cair.

Debu Galvanis yang Debu galvanis ini dapat menempel kepermukaan lapisan galvanis saat
menempel material diangkat dari ketel zinc. Lapisan galvanis tetap terbentuk
dipermukaan lapisan sempurna dibawah ash deposit, dan dapat dibersihkan dengan
galvanis, dengan mudah. Pembersihan dilakukan bila dengan alasan estetika.
warna abu-abu dan
kehitaman.

Diterima (accepted)

14 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

No. Uraian Penyebab dan perbaikan


8 Jaruman (spike / Hampir sama dengan Lumps, cairan galvanis mengalir kembali
sharp point) kedalam ketel saat pengangkatan material. Beberapa dari cairan
galvanis tersebut membeku disepanjang sisi material atau di ujung
Tetesan galvanis material.
yang membeku dan
menempel di Penyapuan (skimming) ke sepanjang sisi material dapat mengurangi
sepanjang sisi jumlah jaruman (spike) yang terbentuk.
material. Dikenal
juga sebagai Dengan alasan keselamatan (safety) saat penanganan
“jaruman”. (handling), karena berbentuk tajam, maka jaruman (spike) harus
dibersihkan.
Diterima /
diperbaiki
(accepted / repair)
9 Deposit serbuk Lapisan galvanis akan bereaksi dengan udara untuk membentuk
putih (wet storage lapisan film Zinc Oxide yang stabil, yang akan mencegah reaksi
stain) lanjutan lapisan galvanis.

Deposit serbuk Bila lapisan galvanis baru, terkena air (disebabkan oleh hujan,
berwarna putih pada kondensasi, kelembaban) maka akan bereaksi dengan membentuk Zinc
permukaan galvanis. Hydroxide berbentuk serbuk putih.

Diterima / Jika permukaan galvanis terus menerus terekspos dengan air /


diperbaiki kelembaban, dan tidak mendapat sirkulasi udara dengan baik, maka
(accepted / repair) reaksi pembentukan Zinc Hydroxide akan terus terjadi dan
mengkonsumsi lapisan Zinc. Kondisi ini biasanya terjadi pada
tumpukan material galvanis yang ketat, atau yang disimpan dalam
tumpukan tanpa sirkulasi / lembab.

Memberikan sirkulasi udara yang cukup pada lapisan galvanis adalah


sangat penting untuk pembentukan lapisan film Zinc Oxide.

Deposit serbuk putih (Wet Storage Stain) akan hilang dengan


sendirinya setelah penyebab dihilangkan. Kecuali pada kondisi yang
terlanjur parah dimana menimbulkan noda kehitaman sampai
kemerahan.

Pada kondisi noda kehitaman / kemerahan, harus dilakukan perbaikan


dan dipastikan ketebalan lapisan masih sesuai persyaratan.

Perlakuan (treatment) dengan menggunakan campuran Sodium


Dichromate pada cairan Quenching, dapat memperlambat reaksi
Wet Storage Stain.

10 Permukaan tidak Terdapat beberapa penyebab permukaan tidak terlapisi (bare spot):
terlapisi (bare spot) 1. Lapisan fluks hilang, karena jeda waktu yang terlalu lama dari
fluxing ke proses celup panas (hot dipping). Atau karena
Permukaan material temperatur pemanasan awal material yang berlebihan sebelum
yang tidak terlapisi dicelupkan ke bak zinc cair (dipping).
galvanis. 2. Persiapan permukaan tidak memadai (inadequate surface
preparation), masih terdapat kontaminasi pada material berupa
Ditolak / diperbaiki lapisan cat/varnish, olie, bekas tempelan sticker, tulisan spidol
(reject / repair) (non water based), dll. Dapat juga oleh kerak material (mill scale)
atau lapisan karat yang tidak terangkat oleh proses pickling dan
menghalangi proses galvanis.
3. Konsentrasi Aluminium terlalu tinggi di dalam ketel, effek

15 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

No. Uraian Penyebab dan perbaikan


yang ditimbulkan sering dikenal sebagai bitnik hitam (black
spot).
4. Kerak las (welding slag), pembersihan kerak las yang tidak
sempurna sebelum proses galvanis. Kerak las tidak dapat larut
dengan proses pre-treatment, menghalangi reaksi galvanis.
Kerak las dapat lepas setelah galvanis dan meninggalkan bagian
permukaan yang tidak terlapisi.
5. Ledakan (Blowouts), cairan pre-treatment yang terperangkap
kedalam celah material dan kemudian keluar (berbentuk gas
bertekanan) saat proses hot dipping yang menghalangi proses
pembantukan lapisan galvanis diarea tersebut. Celah material:
seperti pada sambungan lasan yang tidak tertutup sempurna,
bagian berselang (intermittent) atau bagian yang tumpeng tindih
(overlap).
6. Bekas tanda (touch mark), permukaan material yang saling
menempel/kontak selama proses galvanis, yang menghalangi
reaksi pembersihan pre-treatment maupun reaksi hot dip
galvanis. Termasuk permukaan yang kontak dengan rantai,
shackle, sling, kawat dan lain-lain yang digunakan untuk
menggantung material (jigging).
Permukaan tidak terlapisi (bare spot) harus diperbaiki sesuai
ketentuan standar yang berlaku, dan apabila luasannya
melebihi maka harus di galvanis ulang.
11 Lapisan terkelupas Terdapat beberapa penyebab terjadinya pengelupasan lapisan galvanis:
(flaking / 1. Jeda waktu pendinginan yang lama antara Hot Dip dengan
delamniation) Quenching, biasanya terjadi pada struktur fabrikasi yang besar
untuk menghindari distorsi setelah galvanis. Hal ini
Lapisan galvanis mengakibatkan lapisan terluar galvanis terus berkembang dan
yang mengelupas menimbulkan celah (void) dengan lapisan dibawahnya. Jika
dari permukaan terlalu banyak celah maka lapisan galvanis terluar akan
material. memisah/lepas (Delamination).
2. Material yang memiliki komposisi Silicon & Phospor tinggi
Ditolak / diperbaiki cendrung untuk menghasilkan lapisan galvanis yang tebal.
(reject / repair) Lapisan yang terlalu tebal akan mudah pecah dan mengelupas
(Flaking).

Mempercepat waktu pencelupan (dipping) dan jeda waktu antara


Hot Dip - Quenching dapat menurunkan potensi Flaking
/ Delamination khususnya untuk material dengan kompisisi Silicon
& Phospor tinggi.

Flaking/Delamination harus diperbaiki sesuai standar galvanis yang


berlaku. Perbaikan tidak diperlukan jika masih tersisa
lapisan galvanis dengan ketebalan lapisan galvanis (coating
thickness) yang memenuhi standar.
12 FLUX DEPOSIT Lapisan fluks (hasil proses fluxing) seharusnya dapat lepas dari
permukaan material saat proses Hot Dipping. Apabila fluks tersebut
Gumpalan deposit terperangkap saat pengangkatan material maka akan membentuk
pada material, deposit yang mayoritas terdiri Zinc Chloride pada lapisan galvanis.
dengan warna abu-
abu, hitam dan Pada kasus ini lapisan galvanis yang terbentuk dibawah deposit sangat
kekuningan. sedikit, dan juga kandungan khlorida (chloride) yang banyak
berpotensi untuk merusak lapisan galvanis (reaksi dengan air
Ditolak / diperbaiki membentuk HCL).
(reject / repair)

Flux Deposit harus dibersihkan dan diperbaiki sesuai standar


galvanis yang berlaku.

16 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Lampiran D
(informatif)
Metode pengambilan contoh/spesimen

Material dengan kategori A

Untuk material dalam kategori A pada Tabel 5, dengan luas permukaan signifikan lebih besar dari 2
m2 (material "besar") untuk setiap material (diambil secara terpisah) dalam contoh uji, ketebalan
lapisan rata-rata dalam area referensi minimum harus sesuai dengan Tabel 3 dan Gambar D.1.

Gambar D.1 – Sampel ukuran besar

Material dengan kategori B dan C

Kategori B dan C dalam Tabel 5, ketebalan lapisan rata-rata pada setiap area referensi harus sama
dengan atau lebih besar dari yang tertera dalam Tabel 3 dan Gambar D.2.

Gambar D.2 – Sampel ukuran kecil

17 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Bibliografi

[1] SNI 07-1353-1989, Petunjuk praktis proses pelapisan seng celup panas

[2] ASTM A385, Standard Practice for Providing High-Quality Zinc Coatings.

[3] ASTM B6 Standard Specification for Zinc

[4] EN ISO 1461:2009, Hot Dip Galvanized coatings on fabricated iron and steel articles -
Specifications and test methods.

[5] EN ISO 2177:1994, Metallic and oxide coatings – Measurement of coating thickness –
Coulometric method by anodic dissolution (ISO 2177:1985).

[6] ISO 14713-1, Guidelines and recommendations for the protection against corrosion of
iron and steel in structures - Zinc coatings - Part 1: General principles of design and
corrosion resistance.

[8] ISO 14713-2, Guidelines and recommendations for the protection against corrosion of
iron and steel in structures - Zinc coatings - Part 2: Hot dip galvanizing

18 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020

Informasi pendukung terkait perumus standar

[1] Komtek perumus SNI


Komite teknis 77-02, Produk Logam Hilir

[2] Susunan keanggotaan Komtek perumus SNI


Ketua : Nosadyan Nasyim
Sekretaris : Hasan Fuadi
Anggota : 1. Yudhi Syaputra
2. Rizki Triana Putri
3. Winarto
4. Hardi Prabowo
5. Basso DM
6. Bambang Irawan
7. Benjamin Taufik
8. Agus Sugianto
9. RM. Herdis Ibnu Hayat
10. Iwan Pandji
11. Winda Sri Jaman
12. Bagus Hadian
13. Ari Uliana
[3] Konseptor rancangan SNI
1. Suwirja Dinata
2. P. Indra Laksmana
3. Mira Juni
4. Teguh Purwono
5. Rahmat Arif Fachruddin
6. Zulkarnain Djalal
7. Misli
8. Kelik Fitri Hariyono
9. Sri Mulyedih
10. Satria Samudra

[4] Sekretariat pengelola Komtek perumus SNI


Pusat Standardisasi Industri Kementerian Perindustrian

Anda mungkin juga menyukai