25.220.40
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
© BSN 2020
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email:
dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Daftar isi
Daftar isi...............................................................................................................................................i
Prakata.................................................................................................................................................ii
1 Ruang lingkup...............................................................................................................................1
2 Acuan normatif.............................................................................................................................1
3 Istilah dan definisi.........................................................................................................................1
4 Simbol dan klasifikasi...................................................................................................................2
5 Syarat umum.................................................................................................................................4
6 Syarat mutu...................................................................................................................................5
7 Pengambilan contoh......................................................................................................................7
8 Cara uji..........................................................................................................................................8
9 Syarat lulus uji...............................................................................................................................9
10 Penandaan.................................................................................................................................10
Lampiran A (informatif) Informasi yang harus diberikan...............................................................111
Lampiran B (informatif) Konversi massa lapisan ke ketebalan lapisan...........................................122
Lampiran C (Informatif) Kriteria keberterimaan tampilan visual dan kondisi lapisan galvanis...133
Lampiran D (informatif) Metode pengambilan contoh/spesimen....................................................177
Bibliografi.......................................................................................................................................188
i
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7033:2020, Spesifikasi galvanisasi celup panas (Hot
dip galvanized) pada produk besi dan baja merupakan revisi dari SNI 07-7033-2004
Galvanisasi (hot-dip galvanized) pada besi dan baja fabrikasi - Spesifikasi dan metode
pengujian. Standar ini disusun dengan jalur metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh
BSN Tahun 2020.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir. Standar ini telah dibahas
melalui rapat teknis dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 18 Agustus 2020 di Bogor,
yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait yaitu perwakilan dari
pemerintah, pelaku usaha, konsumen, dan pakar.
Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 14 Oktober 2020 sampai dengan
tanggal 2 November 2020 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.
Revisi dalam standar ini meliputi perubahan dari SNI 07-7033-2004 dengan menambahkan simbol
dan klasifikasi.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat berupa hak
paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk pengidentifikasian salah satu
atau seluruh hak paten yang ada.
ii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Spesifikasi galvanisasi celup panas (Hot dip galvanized) pada produk besi dan
baja
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan umum, persyaratan mutu lapisan, dan metode pengujian hasil
pencelupan produk besi dan baja ke dalam cairan seng panas dikecualikan untuk produk yang
digalvanisasi secara kontinu.
2 Acuan normatif
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan tidak
bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amendemennya).
ASTM A123 / A123M, Standard Specifications for Zinc (Hot Dip Galvanized) Coatings on
Iron and Steel Products
ASTM A780, Standard Practice for Repair of Damaged and Uncoated Areas of Hot-Dip
Galvanized Coatings
ASTM B499, Standard Test Method for Measurement of Coating Thicknesses by the
Magnetic Method: Nonmagnetic Coatings on Magnetic Basis Metals
ASTM E536, Standard test method for chemical analysis of zinc and zinc alloys
ASTM E1621, Standard Guide for Elemental Analysis by Wavelength Dispersive X-Ray
Fluorescence Spectrometry
ASTM WK63244, New Guide for Handheld X-Ray Fluorescence (HHxRF) Spectroscopy for
Analysis & Identification of Metallic Alloys
3.1
galvanisasi celup panas (hot dip galvanized)
pembentukan lapisan paduan logam antara besi-seng (Fe-Zn) pada permukaan produk besi dan baja,
dengan mencelupkan ke dalam media cairan seng yang dilakukan secara batch atau tidak kontinu
3.2
galvanisasi celup panas (hot dip galvanized) Secara Kontinu
proses pelapisan seng dengan celup panas (hot dip galvanized) terhadap produk-produk besi dan
baja, yang dalam prosesnya merupakan satu kesatuan dalam satu lini produksi
1 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
3.3
lapisan galvanis
lapisan paduan besi-seng yang diperoleh dari proses pelapisan celup panas
3.4
massa lapisan
massa/berat total paduan logam besi-seng (Fe-Zn) per luas permukaan, yang dinyatakan dalam gram
per meter persegi (g/m2)
3.5
ketebalan lapisan
ketebalan lapisan total paduan logam besi-seng (Fe-Zn) yang dinyatakan dalam mikron (µm)
3.6
ketebalan lapisan minimum rata-rata
nilai ketebalan lapisan minimum rata-rata yang diperoleh dari hasil pengukuran, baik dari satu benda
kerja atau dari contoh uji
3.7
massa lapisan rata-rata
nilai rata-rata massa lapisan baik yang ditentukan dengan menggunakan contoh uji ataupun dengan konversi
dari nilai ketebalan rata-rata
3.8
nilai (ketebalan lapisan) minimum
pengukuran nilai terendah yang diperoleh dari beberapa pengukuran uji magnetis
3.9
lot
produk atau kelompok produk
3.10
cacat lapisan
kondisi permukaan lapisan galvanis yang tidak memenuhi persyaratan mutu
3.11
cacat minor
cacat yang masih diperbolehkan untuk dilakukan perbaikan
3.12
bagian permukaan signifikan
bagian yang terlihat dominan dan mudah dijangkau untuk dilakukan pengukuran
3.13
ketebalan material dominan
material dalam bentuk struktural yang paling tebal yang membutuhkan waktu proses celup lebih lama
4.1 Simbol
Proses pelapisan seng metode celup panas untuk Produk Besi dan Baja dilambangkan dengan BG-Ct
diikuti dengan ketebalan dalam satuan mikron, sebagai contoh BG-Ct100S
2 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
artinya Besi Baja Galvanis bentuk struktural dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 100
mikron (µm).
BG - Ct100 S
Bentuk Struktural
Contoh penulisan :
BG-CtXXXS
BG-Ct075S : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 75 mikron (µm) untuk
bentuk struktural
BG-CtXXXSB
BG-Ct065SB : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 65 mikron (µm) untuk
bentuk strip dan batangan
BG-CtXXXP
BG-Ct065P : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 65 mikron (µm) untuk
bentuk Plat
BG-CtXXXPT
BG-Ct045PT : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 45 mikron (µm) untuk
bentuk Pipa dan Pipa Tubing
BG-CtXXXK
BG-Ct050K : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 50 mikron (µm) untuk
bentuk kawat
BG-CtXXXBT
BG-Ct100BT : Besi/Baja Galvanis dengan tebal lapisan minimum rata-rata Fe-Zn 100 mikron (µm) untuk
bentuk baja tulangan
4.2 Klasifikasi
Klasifikasi Besi/Baja Galvanis ditetapkan berdasarkan material yang digunakan dan ditunjukkan
dengan warna sesuai dengan Tabel 1.
3 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Ketebalan
Ketebalan
Simbol dan lapisan Klasifikasi
Material material besi
Ketebalan minimum rata- warna
dan baja (mm)
rata (µm)
BG-Ct045S t <1,6 45
Bentuk BG-Ct065S 1,6≤ t <3,2 65
struktural Merah
BG-Ct075S 3,2 ≤ t <4,8 75
BG-Ct100S t ≥ 6,4 100
BG-Ct045SB t <1,6 45
Strip dan BG-Ct065SB 1,6 ≤ t <3,2 65
batangan Biru
BG-Ct075SB 3,2 ≤ t <16 75
BG-Ct100SB t ≥16 100
BG-Ct045P t <1,6 45
5 Syarat umum
Material pelapis adalah seng dalam bentuk ingot dan dibuktikan dengan Mill Certificate, dengan
spesifikasi seperti di bawah ini :
i. London Metal Exchange Grade (LME), kadar seng dengan kandungan minimal 99,995%
4 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
ii. Special High Grade (SHG), kadar seng dengan kandungan minimal 99,990%.
iii. High Grade (HG), kadar seng dengan kandungan minimal 99,90%
iv. Intermediate Grade (IG), kadar seng dengan kandungan minimal 99,5%
v. Prime Western Grade (PWG), kadar seng dengan kandungan minimal 98,0%
Material Besi dan baja yang akan dilapis seng dapat dilihat sesuai dengan Tabel 2 dan Lampiran A.
6 Syarat mutu
Persyaratan komposisi kimia seng cair dalam bak proses (ketel) galvanis adalah minimum 98% Zn.
Permukaan produk hasil galvanis harus bebas dari cacat seperti gelembung, blister, kekasaran, bagian
yang tajam, bagian permukaan yang tak terlapisi, sisa fluks, gumpalan dan abu seng.
Ketebalan lapisan galvanis sesuai dengan Tabel 3. Untuk jenis material berbentuk struktur yang terdiri
dari beberapa ketebalan material atau kategori digalvanis, maka nilai ketebalannya mengacu pada
material yang ketebalannya dominan.
5 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Tabel 3 – Ketebalan material dan lapisan galvanis minimum rata-rata untuk produk
a. Total luas dari beberapa permukaan yang tidak terlapisi melebihi 0,5% dari luas
permukaan material.
b. Dalam satu permukaan yang tidak terlapisi dengan ukuran panjang dan lebar pada
permukaan yang tidak terlapisi melebihi 25 mm.
6 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
a. Total luas dari beberapa permukaan yang tidak terlapisi tidak melebihi 0,5% dari luas
permukaan material
b. Cacat permukaan dalam Lampiran C yang dinyatakan repair
c. Metode perbaikan dapat dilakukan dengan mengacu standar ASTM A780
Ketebalan lapisan pada lokasi perbaikan minimum 75 μm dan maksimum 100 μm.
7 Pengambilan contoh
Pengambilan contoh hanya dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Contoh uji dikelompokkan berdasarkan material dasarnya (pelat, kawat dan baja tulangan) dan
diambil satu contoh untuk setiap satu kelompok ketebalan sesuai dengan Tabel 4
7 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Jumlah Contoh
Jenis Material
(Simbol) Ketebalan Material Besi dan Baja dalam mm / inch
Material Ukuran
Dasar 1,6≤ t < 3,2 ≤ t < 4,8 ≤ t < 6,4 ≤ t Contoh
mm <1,6 ≥ 16,0
3,2 4,8 6,4 < 16,0
(< (1/16 ≤ t (1/8 ≤ t < (3/16 ≤ t (1/4 ≤ t
inch 1/16) < 1/8) < 1/4) < 5/8) (≥ 5/8)
3/16)
Pelat Bentuk Struktural
(BG-CtXXXS)
Strip dan
Batangan
(BG-CtXXXSB)
1 1 1
Plat
(BG-CtXXXP)
Pipa dan Pipa 50 x 50
Tubing cm
(BG-CtXXXPT)
Kawat Kawat
1 1 1 1,5 m
(BG-
CtXXXK)
Baja Baja Tulangan
- 1 1 1,5 m
Tulangan (BG-CtXXXBTB)
Contoh produk yang akan diuji apabila tidak sejenis maka contoh uji harus dikelompokkan
berdasarkan jenis material besi dan baja yang sama.
8 Cara uji
Contoh uji seng (Zn) yang diambil dari bak galvanis diuji di laboratorium dapat memilih salah satu
metode yang sesuai dengan ASTM E536, ASTM E1621, ASTM WK63244 dan ISO 3815-1
spectrometri untuk menentukan jumlah kadar seng.
Uji ketebalan lapisan galvanis menggunakan metode magnetik sesuai ASTM-B-499 sesuai dengan
Tabel 3.
Jumlah bagian permukaan referensi sebagai acuan pengujian tergantung pada ukuran masing-masing
material dalam contoh uji yang diidentifikasi sesuai dengan Tabel 5.
8 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Sebagai informasi, pengujian yang dilakukan terhadap material dapat diikuti pada lampiran D.
Untuk material yang panjang bentuknya, lokasi acuan harus dipilih 100 mm dari masing- masing
ujungnya dan pada sekitar titik tengahnya sesuai dengan Gambar 2.
Gambar 2 – Lokasi acuan ketebalan lapisan Lokasi pengujian ketebalan lapisan area potong
8.4.3
Pengukuran ketebalan lapisan produk yang permukaannya terdapat potongan api / flame-cut surfaces
atau area sudut sesuai ISO 1461 tidak boleh diukur pada permukaan yang dipotong atau area kurang
dari 10 mm dari tepi sesuai Gambar 3.
10 mm 10 mm
Lokasi sudut
atau lokasi
Lokasi acuan pengujian pemotongan
ketebalan lapisan
9.1 Material galvanisasi dinyatakan lulus uji apabila telah memenuhi syarat mutu sesuai Pasal 6.
9 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
9.2 Apabila kandungan komposisi zinc tidak memenuhi syarat pada Subpasal 6.1 maka pengujian
syarat mutu lainnya tidak perlu dilakukan.
9.3 Apabila salah satu dari syarat mutu tidak dipenuhi maka dapat dilakukan uji ulang terhadap
parameter yang tidak memenuhi syarat.
9.4 Apabila pengujian ketebalan lapisan sampel tidak terpenuhi, maka akan diambil sampel dari
kelompok yang sama dengan jumlah 3 (tiga) kali lebih banyak untuk pengujian ulang. Jika
ternyata jumlah sampel untuk pengujian ulang tidak mencukupi, maka produk harus digalvanis
ulang.
9.5 Apabila pada hasil uji ulang semua syarat mutu dipenuhi, maka kelompok produk dinyatakan
lulus atau dapat diterima.
10 Penandaan
10.1 Material galvanisasi yang telah memenuhi persayaratan mutu diberikan penandaan yang mudah
dibaca dan tidak mudah hilang.
10.2 Penandaan menggunakan label atau stiker dengan warna yang menunjukkan jenis material
dan sekurang-kurangnya mencantumkan :
a) Logo / nama pabrik galvanis
b) Simbol dan klasifikasi produk
10 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Lampiran A
(informatif)
Informasi yang harus diberikan
Informasi ini harus disediakan oleh pemakai untuk diberikan kepada pabrik galvanis atau sebaliknya,
dan dilakukan pembahasan bersama sebelum proses.
Informasi berikut ini mungkin diperlukan untuk tujuan-tujuan tertentu, dan jika demikian, harus
diberikan atau ditetapkan, sebagai pelengkap, oleh pemakai:
a) komposisi dan sifat dari logam dasar yang dapat mempengaruhi proses galvanisasi;
b) kehadiran potongan api / flame-cut, potongan laser atau potongan-potongan plasma pada
pekerjaan;
c) indikasi permukaan yang signifikan, misalnya, dengan gambar atau dengan ketentuan sampel yang
ditandai dengan tepat; sebuah contoh yang menunjukkan hasil akhir yang akan dicapai;
d) gambar atau cara lain untuk mengidentifikasi ketidaksamaan permukaan, misalnya ada benjolan /
round drops atau tanda kontak, akan membuat material yang dilapisi tidak dapat diterima untuk
tujuan yang dimaksudkan; pemakai harus mendiskusikan dengan pabrik galvanis cara untuk
mengatasi masalah tersebut;
e) dimana fabrikasi yang dikirim untuk digalvanisasi termasuk rongga tertutup yang diventilasi
secara internal, bukti tertulis mengenai fitur desain ini harus diberikan kepada pabrik galvanis
sebelum proses pekerjaan dilakukan, untuk memastikan bahwa penempatan dan ukuran yang
benar dari pengaturan ventilasi telah dilakukan;
Pabrik galvanis tidak diwajibkan untuk melakukan pekerjaan seperti di bawah ini:
a) menunjukkan contoh atau hal lainnya yang menunjukkan hasil akhir galvanis yang diinginkan
b) melakukan proses khusus untuk perlakuan awal terhadap material
c) melakukan perlakuan untuk mencapai ketebalan tertentu
d) melakukan perlakuan atau pelapisan tambahan pada material setelah selesai galvanis
e) melakukan pemeriksaan selain yang ditetapkan pada butir 7
Panduan terperinci ada dalam ISO 14713-2 tentang pengaruh kondisi awal material terhadap hasil
galvanisasi, dengan mengacu pada hal-hal berikut:
1) komposisi baja (kimia curah / bulk dan permukaan);
2) kondisi permukaan baja;
3) kekasaran permukaan material;
4) desain material;
5) adanya tegangan pada material;
6) praktek galvanisasi yang digunakan.
11 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Lampiran B
(informatif)
Konversi massa lapisan ke ketebalan lapisan
Jenis
Material Ketebalan material besi dan baja dalam mm / inch
(Simbol)
mm t <1,6 1,6≤ t <3,2 3,2 ≤ t < 4,8 4,8 ≤ t < 6,4 6,4 ≤ t < 16,0 ≥ 16,0
Inch (< 1/16) (1/16 ≤ t < 1/8) (1/8 ≤ t < 3/16) (3/16 ≤ t < 1/4) (1/4 ≤ t < 5/8) (≥ 5/8)
Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa Tebal Massa
lapisa lapisan lapisan lapisan lapisan lapisan lapisan lapisa lapisan lapisan lapisan lapisan
n (µm) (g/m2) (µm) (g/m2) (µm) (g/m2) (µm) n (µm) (g/m2) (µm) (g/m2)
(g/m2)
Ketebalan dan massa lapisan minimum rata-rata dalam mikron meter (µm) dan
g/m2
Bentuk
Struktural
45 324 65 468 75 540 75 540 100 720 100 720
(BG-
CtXXXS)
Strip dan
Batangan
45 324 65 468 75 540 75 540 75 540 100 720
(BG-
CtXXXSB)
Plat
(BG- 45 324 65 468 75 540 75 540 75 540 100 720
CtXXXP)
Pipa dan
Pipa Tubing
45 324 45 324 75 540 75 540 75 540 75 540
(BG-
CtXXXPT)
Kawat
(BG- 35 252 50 360 60 432 65 468 80 576 80 576
CtXXXK)
Baja
Tulangan
- - - - - - 65 468 100 720 100 720
(BG-
CtXXXBTB
)
12 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Lampiran C
(informatif)
Kriteria keberterimaan tampilan visual dan kondisi lapisan galvanis
Informasi ini disediakan sebagai penjelasan bahwa tujuan pelapisan galvanis adalah untuk
mengedepankan aspek ketahanan terhadap goresan, pencegahan karat serta sebagai proteksi katodik.
Kecuali bila menginginkan aspek aestetika, maka dimungkinkan untuk dapat dilakukan perlakuan
lanjutan, seperti : pengecatan diatas lapisan galvanis (sistem duplex).
13 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Lapisan Galvanis yang Komposisi Silicon & Phospour pada material juga dapat memicu
kasar / tidak rata dan pertumbuhan Fe-Zn yang reaktif dan tebal, serta dengan tampilan
tebal. kasar.
Lapisan yang kasar dan tebal memiliki proteksi korosi yang lebih baik.
Dan tidak menjadi alasan untuk ditolak (rejected).
5 Gumpalan (lumps) Cairan Zinc akan mengalir kembali kedalam ketel saat material
diangkat dari ketel zinc. Bila laju aliran lambat, karena lubang
Gumpalan Zinc pada pembuangan / drainase yang tidak memadai atau pengangkatan
permukaan material. terlalu lambat, maka sebagian dari cairan zinc
akan membeku dipermukaan material.
Diterima /
diperbaiki Kondisi ini sering ditemukan pada bagian ujung/sisi.
(accepted / repair)
Gumpalan (lumps) bila menggangu ke pemakaian akhir, seperti
kebutuhan permukaan yang rata, maka harus dibersihkan.
Debu Galvanis yang Debu galvanis ini dapat menempel kepermukaan lapisan galvanis saat
menempel material diangkat dari ketel zinc. Lapisan galvanis tetap terbentuk
dipermukaan lapisan sempurna dibawah ash deposit, dan dapat dibersihkan dengan
galvanis, dengan mudah. Pembersihan dilakukan bila dengan alasan estetika.
warna abu-abu dan
kehitaman.
Diterima (accepted)
14 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Deposit serbuk Bila lapisan galvanis baru, terkena air (disebabkan oleh hujan,
berwarna putih pada kondensasi, kelembaban) maka akan bereaksi dengan membentuk Zinc
permukaan galvanis. Hydroxide berbentuk serbuk putih.
10 Permukaan tidak Terdapat beberapa penyebab permukaan tidak terlapisi (bare spot):
terlapisi (bare spot) 1. Lapisan fluks hilang, karena jeda waktu yang terlalu lama dari
fluxing ke proses celup panas (hot dipping). Atau karena
Permukaan material temperatur pemanasan awal material yang berlebihan sebelum
yang tidak terlapisi dicelupkan ke bak zinc cair (dipping).
galvanis. 2. Persiapan permukaan tidak memadai (inadequate surface
preparation), masih terdapat kontaminasi pada material berupa
Ditolak / diperbaiki lapisan cat/varnish, olie, bekas tempelan sticker, tulisan spidol
(reject / repair) (non water based), dll. Dapat juga oleh kerak material (mill scale)
atau lapisan karat yang tidak terangkat oleh proses pickling dan
menghalangi proses galvanis.
3. Konsentrasi Aluminium terlalu tinggi di dalam ketel, effek
15 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
16 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Lampiran D
(informatif)
Metode pengambilan contoh/spesimen
Untuk material dalam kategori A pada Tabel 5, dengan luas permukaan signifikan lebih besar dari 2
m2 (material "besar") untuk setiap material (diambil secara terpisah) dalam contoh uji, ketebalan
lapisan rata-rata dalam area referensi minimum harus sesuai dengan Tabel 3 dan Gambar D.1.
Kategori B dan C dalam Tabel 5, ketebalan lapisan rata-rata pada setiap area referensi harus sama
dengan atau lebih besar dari yang tertera dalam Tabel 3 dan Gambar D.2.
17 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020
Bibliografi
[1] SNI 07-1353-1989, Petunjuk praktis proses pelapisan seng celup panas
[2] ASTM A385, Standard Practice for Providing High-Quality Zinc Coatings.
[4] EN ISO 1461:2009, Hot Dip Galvanized coatings on fabricated iron and steel articles -
Specifications and test methods.
[5] EN ISO 2177:1994, Metallic and oxide coatings – Measurement of coating thickness –
Coulometric method by anodic dissolution (ISO 2177:1985).
[6] ISO 14713-1, Guidelines and recommendations for the protection against corrosion of
iron and steel in structures - Zinc coatings - Part 1: General principles of design and
corrosion resistance.
[8] ISO 14713-2, Guidelines and recommendations for the protection against corrosion of
iron and steel in structures - Zinc coatings - Part 2: Hot dip galvanizing
18 dari 18
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Salinan Standar ini dibuat oleh BSN untuk Rista A. Dianameci (MASTAN 17-3836) (PT IAPMO Group Indonesia)
SNI 7033:2020