Hal 1
“Di lapangan banyak debu. Mereka menempel di
badanmu,” kata Bunda. “Mandi akan membuat
badanmu jadi bersih.”
Hal 2
“Badanku tidak kotor,” kilah Bimbim. “Lihat, kaki dan
tanganku pun bersih tidak berdebu.”
Hal 3
“Debu tidak terlihat oleh mata.
Bentuknya kecil sekali,” senyum Bunda.
“Keringat juga akan membuat badanmu
menjadi gatal.”
Hal 4
“Pokoknya aku tidak mau mandi!” ujar Bimbim
ngotot. Bunda tidak bisa memaksa lagi.
Hal 5
Menjelang malam, badan Bimbim
mulai gatal. Kaki dan tangannya juga.
Aduh, bagaimana ini?
Hal 6
Bimbim menggaruk-garuk.
Kaki, tangan, dan badannya.
Semuanya terasa gatal.
SRET
SRET
Hal 7
“Bundaaa...” jerit Bimbim panik.
Bagaimana bisa tidur nyenyak kalau gatal-gatal
begini?
Hal 8
Bunda tersenyum geli. Debu yang tidak dibersihkan bisa saja
mengandung kuman. Akhirnya membuat kulit menjadi gatal.
Hal 9
Bunda membasuh tangan dan kaki Bimbim dengan air hangat.
Lalu disabuni hingga bersih.
Hal 10
“Sudah tidak terlalu gatal, kan?” senyum Bunda.
Bimbim mengangguk senang. Sekarang ia bisa tidur
dengan nyenyak
Hal 11
Bimbim janji akan selalu mandi sore.
Ia tidak mau gatal-gatal lagi.
Hal 12
Penulis dan Ilustrator
Arief Firdaus
Lahir di Bekasi 17 Juli 1986, saat ini sudah dikaruniai 2 orang
anak. Bekerja sebagai illustrator freelance setelah sebelumnya
menggeluti pekerjaan graphic designer dan art director di se-
buah advertising agency. Karyanya sudah menghiasi sejumlah
buku anak dan remaja karya sejumlah penulis tanah air.
Hal 13
Sampai
Jumpa
Hal 14