Anda di halaman 1dari 6

A.

APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Sebelum melakukan pemadaman dengan APAR harus di test terlebih dahulu


dengan membuka kunci pengaman dan mengarahkan nozzle ke atas.
1. Jenis tepung kimia : lakukan test di tempat pengambilan APAR dan arahkan nozzle
ke atas, handle di   tekan/dipukul.
2. Jenis CO2 : lakukan test di tempat pengambilan APAR arahkan nozzle ke atas
jangan memegang corong (horn) saat memadamkan kebakaran.
3. Jenis Busa mekanik: nozzle dipegang pada lubang masuk udara.
4. Jenis busa kimia : perhatikan selang APAR jangan sampai tersumbat.
5. Selesai pemadaman pancaran nozzle harus selalu diarahkan ke bawah.
Cara menggunakan APAR :
1. P = PULL ( tarik pin, lalu tekan pengaktif catridge )
2. A = AIM ( arahkan nozzle pada permukaan api )
3. S = SQUEEZE ( tekan pelatuk sambil memegang APAR posisi tegak )
4. S = SWEEP ( Sapukan dari samping ke samping menutup daerah terbakar dengan
media )

Jenis-jenis APAR :

APAR Kelas A:
Ukuran minimum APAR kelas A:
TIPE BAHAYA KEMAMPUAN JARAK MIN
APAR (FEET)

RENDAH 2A 75

SEDANG 2A 75

TINGGI 4A 75
APAR Kelas B:
Ukuran dan penyebaran APAR kelas B tergantung tingkat bahaya kebakaran dengan rating
minimum dan jarak tempuh seperti pada tabel berikut ini:
TINGKAT MINIMUM RATING MAKSIMUM
BAHAYA UNTUK SETIAP JARAK
APAR TEMPUH  (FEET)

RENDAH 5–B 30

10 - B 50

SEDANG 10 – B 30

20 – B 50

TINGGI 40 – B 30

80 – B 50

Jarak tempuh maksimum kelas B adalah 50 ft (15, 25 m), lebih pendek dari kelas A karena
kecepatan rambat kebakaran lebih cepat dibandingkan kelas A.

APAR Kelas C:
Persyaratan Rating Apar kelas C adalah media pemadam yang tidak menghantarkan listrik
dan mampu memadamkan peralatan listrik. Jumlah APAR ditentukan dari:

1. Ukuran peralatan listrik


2. Jangkauan pancaran APAR
3. Konfigurasi  peralatan listrik (khususnya lingkungan peralatan) yang
mempengaruhi distribusi media pemadam.
4. Jumlah material kelas A dan B di sekitar area peralatan listrik.

APAR Kelas D:
Untuk APAR kelas D, jumlah dan ukuran ditentukan dari:
1. Jenis logam yang terbakar
2. Luas daerah yang dilindungi
3. Saran dari pabrik APAR
4. Jarak tempuh tidak lebih dari 75 ft.

Selain APAR, ada juga APAB (dengan roda). APAB juga termasuk alat pemadam Api jinjing
dengan media pendorong adalah gas N2 dengan berat sekitar 20 sampai 40 kg untuk
klasifikasi kebakaran kelas A, B, dan C.

JENIS-JENIS APAR MENURUT BAHANNYA

Fire Extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR), terdiri dari:

1. APAR jenis Air (Water Fire Extinguisher)


2. APAR jenis Tepung Kimia (Dry Chemical Powder)
3. APAR jenis Busa (Foam Liquid AFFF)
4. APAR jenis CO2 (Carbon Dioxide)
5. APAR jenis Hallon (Thermatic Halotron)

JENIS BAHAN YANG BISA TERBAKAR:


Kelas A: Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.
Kelas B: Bensin, Gas, Oil, Cat, Solvents, Methanol, Propane, dll.
Kelas C: Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik, dll.

APAR jenis Air (Water Fire Extinguisher)


Efektif untuk jenis api kelas A: Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.
Air merupakan salah satu bahan pemadam api yang paling berguna sekaligus ekonomis.
Semua pemadam api berbahan air produksi  memiliki aplikasi tipe jet yang mampu
menghasilkan arus yg terkonsentrasi sehingga membuat operator mampu melawan api dari
jarak yang lebih jauh dari pada Nozzle semprot biasa. 

APAR jenis Tepung Kimia (Dry Chemical Powder)


Efektif untuk jenis api kelas A (Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.), kelas B (Bensin,
Gas, Oil, Cat, Solvents, Methanol, Propane, dll) dan kelas C (Komputer, Panel Listrik,
Genset, Gardu Listrik, dll.).
Alat Pemadam Api Ringan  berbahan bubuk kering, sangat serbaguna untuk melawan api
Kelas A, B & C, serta cocok untuk mengatasi resiko tinggi. Selain berguna dalam mengatasi
bahaya listrik, cairan mudah terbakar dan gas, bubuk juga efektif untuk kebakaran kendaraan.

APAR jenis Busa (Foam Liquid AFFF)


Alat Pemadam Api Ringan berbahan busa, cocok untuk melawan api Kelas A & B. Alat
pemadam berbahan busa memiliki kemampuan untuk mengurangi resiko menyalanya
kembali api setelah pemadaman. Setelah api dipadamkan, busa secara efektif menghilangkan
uap bersamaan dengan pendinginan api.
Alat pemadam api berbahan busa menyediakan kemampuan yang cepat dan kuat dalam
mengatasi api kelas’A’ dan ‘B’. Sangat efektif terhadap bensin dan cairan yang mudah
menguap, membentuk “segel” api diatas permukaan dan mencegah pengapian ulang. Ideal
untuk penggunaan multi-risiko.
Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat pemadam dalam
hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan. Kelas A contohnya kotak api kayu yang
terbakar dengan lebar 0.5m x tinggi 0.56m x panjang. Angka rating adalah sepuluh kali
panjang dalam meter, misalnya. 13A menggunakan tumpuka kayu 1,3 meter. Kelas B terkait
dengan kebakaran luas permukaan dan angka rating untuk jumlah cairan yang mudah
terbakar dalam rasio 1 / 3 air , 2 / 3 bahan bakar yang dapat dipadamkan dalam areal
melingkar.

APAR jenis CO2 (Carbon Dioxide)


Alat pemadam api berbahan CO2 sangat cocok untuk peralatan ber-listrik dan api Kelas B.
Kemudian kemampuan tingginya yang tidak merusak serta efektif dan bersih yang sangat
dikenal luas. CO2  memiliki sifat non-konduktif dan anti statis. Karena gas ini tidak
berbahaya untuk peralatan dan bahan yang halus, sangat ideal untuk lingkungan kantor yang
modern, dimana minyak, solvent dan lilin sering digunakan.
Kinerja yang tidak merusak dan sangat efektif serta bersih sangatlah penting. Kedua model
memiliki corong yang tidak ber-penghantar dan anti statis, cocok untuk situasi yang
melibatkan cairan yang mudah terbakar dan bahaya listrik.
Gas (yang dihasilkan) tidak (bersifat) merusak peralatan dan bahan yang halus. Ideal untuk
lingkungan kantor modern, dengan semua risiko elektronik-nya, dan dimana minyak, bahan
pelarut dan lilin sering digunakan.
Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat pemadam dalam
hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan.Kelas B ini terkait dengan kebakaran luas
permukaan dengan angka rating untuk jumlah cairan.n yang mudah terbakar dalam rasio air
1/3, 2/3 bahan bakar yang dapat dpadamkan dalam 1 area melingkar.

APAR jenis Hallon (Thermatic Halotron)


Efektif untuk jenis api kelas A (Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.) dan C (Komputer,
Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik, dll.)
Alat Pemadam Api Otomatis yang berisi Clean Agent Halotron™ I.  Alat pemadam Api
Ringan (APAR) Otomatis ini menggunakan gas pendorong Argon, dan alat pengukur tekanan
dipasang di  Alat pemadam Api Ringan (APAR) Otomatis. Kapasitas unit 2kg dan 5kg
difungsikan otomatis oleh sensitifitas panas dengan kepala sprinkler dan lengkap dengan
tekanan. Alat pemadam Api Ringan (APAR) Otomatis ini memerlukan pemeliharaan
minimum 1 tahun dan Thermatic Halotron™ I ini juga bergaransi 1 tahun. Menjadi
agent/media isi yang paling bersih, tidak meninggalkan residu setelah digunakan. Aman jika
terhirup manusia dan juga ramah lingkungan. Thermatic Halotron™ I ini desain sebagai
pengganti gas Halon dan tidak mengandung CFC.
Cara Kerja Thermatic Halotron™ I integrasi fire alarm adalah sebagai berikut :
Keberadaan asap dalam ruangan dideteksi smoke detector yang mengcover kebakaran
ruangan yang diproteksi, sehingga alarm bell berbunyi.
Apabila ada kebakaran dan belum sempat dipadamkan dan suhu ruangan mencapai panas
68OC, bulb sprinkler otomatis pecah dan gas Halotron™ I menyemprot otomatis sehingga api
dalam sekejap akan segera padam.

TABEL JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA:

JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN

KLASIFIKAS JENIS KEBAKARAN TIPE TIPE KERING

I BASAH

AIR BUSA POWDER GAS CLEAN


CO2 AGENT

KELAS A Bahan padat seperti kayu VVV V VV V VVV)*


Bahan berharga atau XX XX VV)* VV VVV
penting

KELAS B Bahan Cair XXX VVV VV V VVV

Bahan gas X X VV V VVV

KELAS C Panel listrik XXX XXX VV VV VVV

KELAS D Kalium, litium, XXX XXX KHUSUS X XXX


magnesium

Keterangan:
VVV    : Sangat efektif
VV       : Dapat digunakan
V         : Kurang tepat/tidak dianjurkan
X         : Tidak tepat
XX       : Merusak
XXX    : Berbahaya

B. Pedoman Keselamatan Pemadam.


Sebagai pedoman setiap akan bertindak dalam pemadaman kebakaran harus
mengutamakan keselamatan  jiwa (safe life first)  baik diri sendiri atau keselamatan
team. Untuk itu setiap pemadam harus :
1. Tegas dan disiplin
2. Tenang, waspada (mudah berfikir) dan percaya diri.
3. Kompak dalam kerja sama team
4. Cepat dan efesien
5. Setiap selesai pemadaman yakinkan api telah padam mundur sampai jarak aman
dan jangan langsung balik badan.

Anda mungkin juga menyukai