Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Silvi Kartikasari

NIM : R0215092
KELAS : B

CRANE (OVERHEAD CRANE)


Crane adalah alat pengangkat dan pemindah material, yang bekerja
dengan prinsip kerja tali (Cudley, 2004). Crane sangat bervariasi, mulai dari
sistem katrol sederhana sampai sistem mekanis yang rumit. Dalam penelitian ini
salah satu pesawat pengangkat yang akan dibahas pada tulisan adalah Overhead
Crane. Overhead crane merupakan pesawat pengangkat yang banyak digunakan
dalam dunia indrustri, yang digunakan untuk memindahkan muatan berat dari
suatu tempat ke tempat lain yang tidak jauh terutama untuk memindahkan
material dalam skala cukup besar (Makalah Universitas Sumatra Utara, 2010).
Dalam pekerjaan diberbagai lapangan industri, overhead crane banyak
digunakan di wokshop di dalam gedung maupun di luar gedung untuk
mengangkat dan memindahkan barang, baik barang dalam bentuk curah, misalnya
batubara maupun barang bukan dalam bentuk curah. Menurut modul pelatihan
dan sertifikasi operator forklift dan crane (2010), pemilihan overhead crane
didasarkan pada:
a. Ruang yang sangat sempit.
b. Daerah operasi yang sangat berbahaya.
c. Cara pengopeasian mudah.
d. Perawatan mudah dan lebih ekonomis.
b. Komponen Overhead Crane pada Umumnya
Pada setiap overhead crane memiliki komponen-komponen yang wajib diketahui.
Komponen-komponen tersebut antara lain:
1) Bridge/beam/span (jembatan)
Suatu konstruksi yang menghubungkan sisi gedung yang satu dengan
sisi gedung yang lainnya dimana perangkat pengangkatan ditempatkan.
2) Dolly/crab
Suatu konstruksi dimana peralatan pengangkat ditempatkan, yang
dirakit menjadi satu kesatuan, yang biasa juga disebut dengan trolley.
3) Hock block
NAMA : Silvi Kartikasari
NIM : R0215092
KELAS : B

Beberapa puli yang dirangkai menjadi satu dengan besi plat dan
dibawahnya digantungi pancing atau kait untuk menggantung barang.
4) Limit switch
Suatu saklar pembatas gerak yang dipasang pada setiap gerakan crane
(traveling, traversing, dan hoisting/lowering)
5) Safe working load
Suatu angka yang menunjukkan batas maksimum angkatan sebuah
crane dalam keadaan aman.
6) Buffer/bumper stop
Sebuaah karet tebal yang dipasang di setipa ujung trolley atau girder
untuk menhindarkan benturan langsung besi dengan besi.
7) Kompas pengarah
Penunjuk arah yang umumnya dipasang di bagian bawah trolley untuk
membantu operator dalam mengarahkan cranenya.
8) Kawat arde
Sebuah kawat atau kabel yang berfungsi untuk menyalurkan listrik ke
bumi jika terjadi kebocoran pada sistim listrik crane.
9) Camber
Toleransi penambahan lengkung ke atas pada bagian girder yang
mengalami kelengkungan karena pembebanan dan berat komponen
crane itu sendiri.
10) Gantry crane
Sejenis overhead crane, dimana balok lintang (bridge) terpasang tetap
pada satu kaki atau lebih.
11) Hot molten material handling crane
Overhead crane yang digunakan untuk mengangkat atau menuang
cairan panas.
12) Load rate
Maksimum beban diam secara tegak lurus yang dapat diangkat sesuai
dengan rancang bngun daripada crane.
13) Overload, Beban yang diangkat melebihi kapasitas crane.
NAMA : Silvi Kartikasari
NIM : R0215092
KELAS : B

 Peralatan pengaman (safety device) overhead crane.


Safety device adalah suatu peralatan yang dapat bekerja secara otomatis dengan
sistem elektrik, hidrolik, dan mekanis untuk menghentikan kerja alat yang
beroperasi membahayakan keselamatan. Fungsi dari safety device adalah untuk
membantu operator didalam mencegah terjadinya kecelakaan akibat kelalaian atau
kesalahan dalam mengoperasikan suatu peralatan (crane). Macam-macam
peralatan pengaman (safety device) pada overhead crane:
1) Host upper limit switch
2) Hoist lower limit switch
3) Bridge dan trolley limit switch
4) Pengamanan benturan (bamper)
 Tali kawat baja
Tali kawat baja adalah sejumlah kawat yang dimuat berkelompok dan dijalin
mengeliligi intinya dan merupakan salah satu komponen terpenting pada sebuah
crane dan untuk pekerjaan rigging. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika tali
kawat baja akan digunakan:
1) Kawat putus
a. Pada tali yang berjalan maksimum kawat putus pada 1 lilitan strand
adalah sebanyak 6 kawat atau 3 kawat putus pada 1 strand sepanjang 1
lilitan strand.
b. Pada tali diam tidak lebih dari 2 kawat putus dalam 1 lilitan strand
atau 1 kawat putus di dekat penyambungan akhir (socket).
c. Semua jenis tali yang disimpan dalam gudang lebih dari 1 tahun harus
diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan.
2) Keausan atau berkurangnya diameter tali.
3) Pemanjangan tali setelah dipergunakan tidak lebih dari 0.5% untuk tali
yang mempunyai 6 strand dari panjang awal sebelum digunakan.
4) Terpelintir (klinks)
5) Sarang burung (bird caging)
6) Loncatan strand (high stranding)
NAMA : Silvi Kartikasari
NIM : R0215092
KELAS : B

o Perawatan tali kawat baja


Pemeliharaan secara continue perlu dilakukan untuk menjaga ketahanan
sebuah tali kawat baja. Dalam hal ini perlu diperhatikan antara lain bahwa
penanganan tali kawat baja jangan diseret, jangan diikat dan disimpul,
bersihkan dengan dry cleaner atau penetrating oil, dan lindungi dari air
hujan dan sinar matahari serta untuk pelumasannya dapat digunakan
gardium compound/black grase/black jack.
 Tali serat
Tali serat yang digunakan pada crane terdiri dari tali serat alami dan tali serat
buatan.
1) Tali serat alam
Kekuatan tali serat tergantung dari gesekan dalam antara serat- seratnya
serta diameter tali. Jenis-jenis tali serat alam antara lain manila, sisal, henep,
dan rami).
2) Tali serat buatan
 Rantai
Kekuatan rantai sebuah crane tergantung pada kualitas bahan. Sebelum
crane digunakan grade rantai harus selalu diperiksa. Selain itu kekuatannya
juga bergantung pada diameter batangan yang dibuat sebagai mata rantai
(links) dan las-lasan.
Perawatan pada rantai juga diperlukan. Hal-hal yang dapat dilakukan
untuk perawatan rantai antara lain, tidak boleh diseret, tidak boleh dipendekkan
dengan cara disimpul. Jika ingin memendekkan rantai gunakan selalu
pemendek rantai. Selain itu pergunakan penyambung mata rantai jika ingin
menyambung, jangan menyambung mata rantai dengan baut, periksa rantai
dengan waktu yang terjadwal, bersihkan sebelum diperiksa, periksa dari tanda-
tanda keausan 10%, terpelintir, dan memanjang 10%, serta musnakan rantai
yang rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
 Alat bantu angkat
Alat bantu angka adalah semua peralatan pengangkat yang menghubungkan
antara barang dengan hok crane.
NAMA : Silvi Kartikasari
NIM : R0215092
KELAS : B

 Perawatan dan pemerikasaan overhead crane


Perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara agar peralatan atau
komponen tidak cepat mengalami kerusakan sehingga dapat dipergunakan dan
diopersikan untuk jangka wakatu lama secara aman. Pemeriksaan adalah usaha
untuk memantau kondisi peralatan dalam jangka waktu tertentu sehingga
adanya gejala awal kerusakan bisa diketahui dan ditanggulangi dengan cepat
sebelum peralatan benar-benar rusak saat dioperasikan.Pemerikasaan overhead
crane ada 3 periode:
1) Periode harian
Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk periode harian adalah :
a) Adanya kelainan-kelainan suara pada komponen yang bergerak.
b) Adanya getaran yang berlebihan pada komponen.
c) Mencoba fungsi pembatas gerak (limit switch).
d) Pelumasan pada pulli dan pancing supaya dapat bergerak bebas.
e) Adanya kerusakan pada perlengkapan pengangkat utama.
f) Pelumasan tali kawat baja, kerusakan tali berupa kawat putus atau
perubahan bentuk dan gulungan tali pada tromol.
2) Periode 3 bulanan
Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk periode 3 bulanan adalah:
a. Pemeriksaan bagian rem listrik
b. Pemeriksaan limit switch dan memberi minyak pelumas pada tuas
penggeraknya.
c. Pemeriksaan tali kawat baja dan alat pengaturnya (rope guide).
d. Pemberian pelumas (grease) pada tali kawat baja, drum dan
pengaturnya.
e. Pemeriksaan minyak pelumas pada gear box.
f. Pemeriksaan baut-baut dan sambungan pengelasan.
g. Pemeriksaan instalasi listrik.
3) Periode tahunan
Pemeriksaan tahunan dimaksudkan untuk memeriksa kondisi seluruh
komponen pendukung kerja overhead crane dengan lebih teliti dan
NAMA : Silvi Kartikasari
NIM : R0215092
KELAS : B

dilakukan penggantian secara berkala terhadap komponen tertentu yang


rusak. Pemeriksaan tahunan mencakup semua komponen yang telah
diperiksa setiap hari maupun 3 bulanan ditambah dengan pemeriksaan
komponen berikut:
a. Jalur lintas rel dan balok lintang.
b. Jembatan crane (girder)
c. Bantalan (bearing)
d. Roda gigi pada gear box.
e. Roda penggerak proses travelling dan traversing serta as roda.
Disamping itu dilaksanakan juga penggantian minyak pelumas pada gear
box serta penggantian grease untuk menghilangkan kotoran pada tali
kawat baja.
 Prosedur umum pengoperasian overhead crane
Dalam penggunaan alat bantu angkat, yang harus diutamakan adalah
keamanan, disiplin, dan tanggung jawab, serta perlu diperhatikan tentang
fungsi kerja alat dan cara menggunakannya sehingga dapat menjamin
keselamatan bagi alat, orang, dan barang yang diangkat.
o Orang yang berwenang mengopersikan crane
1) Orang yang ditunjuk dan telah dilatih sebagai operator dan memiliki
sertifikat operator.
2) Trainee yang berada di bawah pengawasan langsung dari seorang
operator atau pelatih.
3) Petugas perawatan, perbaikan atau penguji.
4) Inspektur
o Kualifikasi operator
Permenaker No. 1 tahun 1989 menyatakan bahwa calon operator harus
sudah melewati uji praktek menhoperasikan overhead crane sesuai kelas
operator
1. Sikap operator
a) Operator tidak boleh dibebani dengan tugas lain yang dalam
pelaksaan kerjanya mengganggu perhatiannya dalam
NAMA : Silvi Kartikasari
NIM : R0215092
KELAS : B

mengoperasikan crane.
b) Operator harus memperhatikan aba-aba yang diberikan oleh
pemberi aba-aba, tetapi tetap konsentrasi kepada crane dan barang
yang diangkat.
c) Jika pemberi aba-aba tidak diperlukan, maka operator
bertanggung jawab terhadap seluruh proses pemindahan barang
tersebut.
d) Operator tidak dibenarkan mengoperasikan crane jika emosinya
sedang tidak stabil dan terganggu kesehatannya.
e) Operator bertanggung jawab terhadap crane yang dioperasikan.
f) Jika diketahui kemudian terjadi kelainan pada crane yang
dioperasikan, yang mengakibatkan keamanan akan terganngu,
maka pekerjaan segera dihentikan dan laporkan ke atasannya.
g) Jika pekerjaan telah selesai, maka operator harus menempatkan
h) crane pada tempatnya, kemudian mematikan switch saklar
listriknya.
i) Jika akan memulai kerja, maka switch utama harus dihidupkan
terlebih dahulu.
j) Jika terdapat tanda bahwa switch utama tidak boleh, maka itu
harus dipatuhi.
k) Sebelum melakukan pengoperasian, maka diperlukan waktu
beberapa saat untuk mengenali cirri-ciri crane yang akan
digunakan.
l) Lakukan pengujian terlebih dahulu jika akan menggunakan crane
lain yang berbeda dengan yang biasa digunakan.
o Tugas harian operator
Selain hal-hal tersebut di atas, maka operator mempunyai tugas harian
sebagai berikut:
1) Memeriksa rem.
2) Memeriksa fungsi limit switch.
3) Memeriksa tali kawat baja.
NAMA : Silvi Kartikasari
NIM : R0215092
KELAS : B

4) Memeriksa rel dari kemungkinan penghalang yang ada.

Anda mungkin juga menyukai