PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk industri jasa yang
memberikan pelayanan kesehatan. Kegiatan tersebut akan menimbulkan
dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara lain
menghasilkan sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat
menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu perhatian khusus. Di
tempat ini dapat terjadi penularan baik secara langsung (cross infection),
melalui kontaminasi benda-benda ataupun melalui serangga (vector borne
infection) sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat umum
(Wisaksono, 2001).
Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk
melindungi masyarakat akan bahaya pencemaran lingkungan yang
bersumber dari sampah maupun limbah rumah sakit. Limbah rumah sakit
dapat mencemari lingkungan penduduk di sekitar rumah sakit dan dapat
menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam limbah
rumah sakit dapat mengandung berbagai jasad renik penyebab penyakit
pada manusia termasuk demam typoid, kholera, disentri dan hepatitis
sehingga limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan
(BAPEDAL, 1999).
Rumah sakit dalam pelayanannya tentu akan menghasilkan limbah
medis yang merupakan salah satu jenis limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3). Limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit diantaranya
limbah radioaktif, limbah infeksius, patologi dan anatomi, limbah
sitotoksis, limbah kimia dan farmasi (Kepmenkes No. 1204 /Menkes
/SK /X/2004). Pengelolaan limbah B3 adalah salah satu masalah paling
serius di fasilitas kesehatan dikarenakan limbah medis terutama limbah
infeksius sangat potensial dalam transmisi penyakit menular baik melalui
kontak langsung atau tidak langsung melalui media lingkungan
(Miyazaki., 2005). Oleh karena itu, limbah medis tidak boleh dibuang
langsung ke dalam media lingkungan hidup tanpa diolah terlebih dahulu.
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) adalah salah satu sarana
pengolahan limbah B3. Manajemen lingkungan rumah sakit merupakan
manajemen yang dinamis sehingga diperlukan adaptasi atau penyesuaian
bila terjadi perubahan di rumah sakit, yang mencakup sumber daya,
proses dan kegiatan rumah sakit. Berbagai manfaat yang bisa didapat
apabila menerapkan sistem manajemen lingkungan rumah sakit adalah
yang terpenting perlindungan terhadap lingkungan dan kesehatan
masyarakat. Spesifikasi manajemen rumah sakit akan memberikan garis
besar pengelolaan lingkungan yang didesain untuk semua aspek, yaitu
operasional, produk, dan jasa dari rumah sakit secara terpadu dan saling
terkait satu sama lain (Adisasmito, 2007).
Oleh karena itu untuk untuk mengetahui bagaimana suatu sistem
mangamemen rumah sakit yang beragam, penulis melakukan kunjungan
langsung di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret sebagai wadah untuk
belajar Sistem Managemen Lingkungan yang ada di Rumah Sakit
Universitas Sebelas Maret.
B. Tujuan
Harapan dari kunjungan penulis di Rumah Sakit Uns adalah agar
mengetahui bagaimana System Managamen Lingkungan yang ada di
rumah sakit tersebut.
C. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan untuk pihak rumah sakit dalam peningkatan system
managemen lingkungan yang sudah di terapkan di Rumah Sakit UNS.
2. Bagi Akademik
Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan atau
sumber didalam mempelajari ilmu Sistem Managemen Lingkungan
dan meningkatkan pengetahuan terhadap dunia K3 di rumah sakit dan
ilmu pengetahuan pada umumnya.
BAB II
HASIL
Tujuan
1. Pendidikan Kedokteran
a. Untuk meningkatkan proses pendidikan yang efektif dan efisien
dengan sistem pendidikan profesi yang terintegrasi, yang
memenuhi standar nasional maupun internasional
b. Untuk menyediakan real patient yang memadai baik jenis jumlah
dan atau simulasi tentang pasien yang relevan untuk mencapai
kompetensi tertentu.
c. Untuk menyediakan tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan lainnya guna meningkatkan kualitas
pelayanan yang berkelanjutan dan pengembangan profesi
berkelanjutan.
d. Untuk meningkatkan layanan pendidikan dan penelitian medis
melalui kerjasama dengan penerapan Teknologi Informasi
Kesehatan (TIK);
2. Penelitian Medis
a. Untuk menyediakan fasilitas yang memadai untuk melakukan
penelitian dalam ilmu kedokteran dalam rangka meningkatkan
pendidikan dan pelayanan;
b. Untuk meningkatkan ilmu kedokteran dan teknologi;
c. Untuk penilaian dan penjaringan ilmu teknologi kedokteran
3. Pelayanan Kesehatan
a. Untuk mengembangkan pusatunggulan dalam pelayanan medis
sehingga bisa menjadi pusat rujukan;
b. Untuk mengembangkan pelayanan berkualitas dengan
mendasarkan pada pelayanan berbasis bukti (Evidence Based
Medicine);
c. Untuk mendukung sistem rujukan kesehatan dengan rumah sakit
afiliasi dan pusat kesehatan masyarakat;
d. Untuk memberikan layanan pada masyarakat, terutama
masyarakat ekonomi rendah, dengan fasilitas kesehatan lebih
mudah diakses dan pelayanan medis yang berkualitas tinggi.
4. Implementasi ICT
a. Untuk mengembangkan database kesehatan yang dapat
diandalkan dan berkelanjutan yang berperan dalam mendukung
proses pendidikan kedokteran dengan data berbasis masyarakat.
b. Untuk mengembangkan jaringan kolaboratif di bidang
pendidikan, penelitian, dan pelayanan
D. Susunan Direksi
Direktur : Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SpPD-KR, FINASIM
Wakil Direktur Pelayanan dan Diklit : Tonang Dwi Ardyanto, dr., SpPK,
PhD
Wakil Direktur Keuangan dan Kepegawaian : Dr. Wisnu Untoro, MS
Wakil Direktur Umum : Ir. Ahmad Farkhan, MT
E. Kontak
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ahmad Yani No. 200 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Jawa Tengah
57161
E-mail : rsuns@mail.uns.ac.id
Telp. Informasi : (0271) 677 5000, 7461 661
Telp. IGD : (0271) 7461 666
Telp. Administrasi : (0271) 7461 665
A. Simpulan
1. Rumah Sakit UNS tidak menerapkan ISO 14001 karena penerapan
ISO 14001 lebih mengarah kepada perusahaan yang menghasilkan
produk. Sedangkan di Rumah Sakit UNS lebih kearah pelayanan
mutu.
2. Terdapat tiga macam limbah yang dihasilkan dari kegiatan yang
dilakukan di Rumah Sakit UNS, yaitu limbah padat, limbah cair, dan
limbah gas.
3. Rumah Sakit UNS belum memiliki kebijakan lingkungan tertulis,
karena proses penyusunan nya yang memerlukan waktu yang lama
dan Rumah Sakit UNS sendiri baru berdiri sekitar 2 tahun.
B. Saran
Diharapkan kedepannya Rumah Sakit UNS dapat segera
menetapkan kebijakan lingkungan sebagai prasyarat terwujudnya
pembangunan berkelanjutan serta memiliki kebijakan dalam melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup.