Pengertian Diet
Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi
Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan
serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan
dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau
penurunan berat badan . Oleh karena itu Diet dapat di defenisikan sebagai usaha
seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat
badan yang ideal . Sekarang diet memiliki banyak jenis dari diet rendah kalori, diet
rendah protein, diet jantung, diet rendah gula, diet rendah garam, hingga diet rendah
purin (untuk penderita gout atau asam urat
Sedangkan menurut Sandjaja dkk (2009) dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan
Keluarga, diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan dan
minuman yang dilarang, dimodifikasi atau diperbolehkan dengn jumlah tertentu untuk
tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan. Oleh sebab
itu diet dapat di definisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan yang
bertujuan untuk memperoleh berat badan yang ideal. Seiring berkembangnya ilmu,
dewasa ini diet
mempunyai banyak jenisnya dari diet rendah kalori, diet jantung, diet rendah gula, diet
atkins(redah garam), The Sugar Busterndiet, Dairy Free Diet, hinga South Beach diet
Tujuan : Dengan menu yang terencana dengan baik akan membuat petugas dapat
menyajikan variasi hidangan yang menarik dan dapat membantu dalam proses pemulihan
pasien
Kebijakan :
1. Menyajikan makanan yang bergizi
2. Makanan yang menarik untuk memenuhi kebutuhan klien.
3. Dengan syarat sesuai dengan alokasi dana
4. Menggunakan siklus menu 10 hari, dengan periode waktu 6 bulan
Prosedur :
1. Menetapkan pola makan sehari
2. Menetapkan pola menu
3. Menetapkan siklus menu
4. Menetapkan daftar bahan makanan yang akan dimasukan dalam
menu dan frekuensi pemakaian dalam satu siklus
5. Membuat master menu dan menetapkan jenis hidangan
Tujuan :
1. Tersedianya racikan yang tepat dari berbagai macam bahan makanan untuk berbagai
hidangan dalam jumlah yang sesuai dengan menu yang berlaku, standar porsi, dan
jumlah konsumen
2. Tersedianya racikan bumbu sesuai dengan standar bumbu atau resep yang berlaku,
menu, dan jumlah konsumen
Kebijakan :
1. Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan
2. Tersedianya peralatan persiapan
3. Tersedianya standar potongan dan bentuk
4. Tersedianya standar porsi dan standar resep
Prosedur :
1. Persiapan makanan pokok
Makanan pokok berupa nasi, nasi tim, bubur nasi dan bubur saring. Persiapannya
dilakukan dengan cara mencuci beras dengan air bersih dan air mengalir untuk kemudian
diolah
2. Persiapan lauk
a. lauk hewani seperti daging, sosis, ikan dan ayam dipotong. potong sesuai dengan
standar porsi, pemotongan dilakukan secara manual menggunakan pisau.
b. untuk pengolahan lauk hewani ayam, dari mulai pemesanan sudah dalam keadaan
bentuk potongan sesuai dengan standar porsi
c. untuk telur tergantung dari pengolahannya, direbus, di kocok lepas atau diceplok
d. untuk lauk nabati seperti tempe dan tahu dipotong-potong sesuai standar porsi dan
standar resep
3. Persiapan sayur
a. Sayuran di sortasi terlebih dahulu
b. Dikupas kemudian kemudian dipotong-potong sesuai menu yang akan dimasak
c. Kemudian sayuran dicuci dengan air mengalir
4. Persiapan buah
a. Persiapan buah misalnya buah melon, pepaya dan semangka, buah dikupas, dipotong
sesuai standar porsi, lalu dibuang isinya kemudian dimasukkan kedalam plastik
b. untuk buah pisang dipotong ujung-ujungnya, lalu dibungkus tissue
5. Persiapan bumbu
a. Bumbu dibuat sesuai standar bumbu yang telah ditetapkan
b. Pembuatan bumbu dilakukan dengan cara mengiris-iris bumbu menggunakan pisau
atau menggunakan mesin penghalus bumbu
c. Pembuatan bumbu dilakukan sebelum pengolahan bahan makanan
d. Penyimpanan bumbu yang akan digunakan untuk hari berikutnya disimpan dalam
wadah tertutup dan kemudian disimpan di lemari es.
C. Proses Memasak
Tujuan :
1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, tekstur, dan penampilan makanan
(kualitas makanan)
4. bebas dari bahan potensial dan zat yang berbahaya bagi tubuh
Kebijakan :
Dihasilkan makanan dengan kualitas yang baik seperti penampilan dan
rasa masakan, serta bentuk bahan makanan tetap terjaga sesuai dengan
resep dan tingkat kematangan.
Prosedur :
1. Pengolahan makanan pokok
a. Pada pengolahan nasi, beras yang sudah dicuci kemudian dimasukkan dalam rice
cooker
b. Pada pengolahan nasi tim, nasi yang telah matang dimasukkan ke dalam wadah kecil
yang merupakan mangkuk khusus nasi tim kemudian dimasukkan ke dalam panci kukus
c. Pada pengolahan bubur, beras dimasukkan dalam panci besar
kemudian dimasak hingga matang
d. bubur saring dibuat dari tepung beras. Proses pengolahan bubur saring yaitu terdiri dari
tepung beras yang diencerkan, kemudian untuk santannya dimasak hingga mendidih
setelah itu ditambahkan tepung beras yang sebelumnya sudah diencerkan dan
ditambahkan garam, kemudian diaduk-aduk hingga matang
4. Pengolahan sayur
a. Pengolahan sayuran disesuaikan dengan menu
b. Pengolahan sayuran dilakukan dengan cara menumis dengan minyak atau merebus
dengan banyak air.
Unit Terkait : Petugas Gizi
F. Dispensing / alokasi
Tujuan : untuk mengetahui perkiraan kebutuhan anggaran dana yang dibutuhkan dalam
setahun untuk penyelenggaraan makan rumah sakit
Kebijakan : Diketahuinya biaya kebutuhan bahan makanan untuk satu tahun kedepan
Prosedur :
1. Mencari atau mengumpulkan informasi mengenai ketersediaan anggaran (sumber
dana, besaran, dsb)
2. Mengelompokkan bahan makanan sesuai menu dan pedoman menu (misalnya
kelompok sayuran,buah, daging, ayam, ikan, telur, susu, roti, bumbu, makanan jadi,
bahan makanan kering, dsb)
3. Menetapkan spesifikasi harga bahan makanan yang dibutuhkan berdasarkan nilai gizi,
standar porsi, kualitas, keberadaan dipasaran, dan kelayakan harga.
4. Mengumpulkan informasi mengenai jenis dan konsumen yang akan dilayani (pasien,
dokter, pegawai. dsb)
5. Menghitung volume kebutuhan bahan makanan. Pembulatan volume didasarkan atas
perkiraan rata-rata kenaikan konsumen dan berat bahan makanan dalam tiap kemasan.
6. melakukan survey harga pasar (dinas pasar, pasar tradisional, Super market,
distributor, dsb:
7. menyusun harga satuan berdasarkan hasil survey harga pasar.
8. mengalikan jumlah kebutuhan bahan makanan periode yang telah ditetapkan dengan
harga satuan
G. Pengantaran
Pengertian : Rangkaian kegiatan penyaluran makanann sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa atau makanan khusus)
Kebijakan : Diperolehnya makanan yang bermanfaat dan tidak berbayaha bagi yang
mengkonsumsinya.
Prosedur :
1. Perawat ranap jaga memberikan bon perminataan pasien dari ranap ke pantry.
2. Pramusaji membersihkan terlebih dahulu pakaian dari pantry
3. Pramusaji memerikan Jadwal pendistribusian makanan kepada perawat jaga
yang terdiri dari :
a. Pagi jam 07.00-08.00 wib
b. Snack jam 10.00 wib dan 15.00 wib
c. Siang jam 12.00 – 13.00 wib
d. Malam jam 17.30-18.30 wib
4. Pramusaji mengantar pesanan makanan sesuai bon permintaan,
5. Pramusaji mengantar makanan ke ruang rawat pasien dengan mengetuk pintu, ucapkan
salam, taruh makanan di meja rawat pasien, cek termos atau teko, jika kosong maka
isikan kembali,
6. Pramusaji menanyakan kepada pasien apa yang perlu dibantu, jika tidak ada ucapkan
salam dan terimakasih
7. Perawat jaga di wajibkan mengisi bon serah terima makanan dari pantry ke ranap
H. Penyimpanan :
Prosedur :