Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang
Epilepsi adalah salah satu penyakit neurologis yang utama. Pada dasarnya
epilepsi merupakan penyakit Susunan Saraf Pusat (SSP) yang timbul akibat
ketidakseimbangan polarisasi listrik di otak. Ketidak seimbangan polarisasi listrik ini
terjadi akibat fokus-fokus iritatif pada neuron sehingga menimbulkan letupan muatan
listrik spontan yang berlebihan dari sebagian atau seluruh daerah yang ada di otak.
Epilepsi yang sering diputar dengan disabilitas fisik, disabilitas mental, dan
membahas psikososial yang berat bagi penyandang disabilitas (pendidikan yang
rendah, menerima yang tinggi, stigma sosial. Rasa rendah dirn, cocok tidak menerima
bagi yang dilindungi).
Penyandang epilepsi pada masa anak dan remaja dihadapkan pada masalah
keterbatasan sosial dan kesulitan dalam mengambil pendidikan formal. Episode yang
berhubungan dengan epilepsi. Penanganan terhadap penyakit ini bukan hanya
penanganan perawatan medikamentosa dan perawatan belaka, namun yang lebih
penting adalah meminimalisasikan dampak yang muncul akibat penyakit ini bagi
penderita dan keluarga yang mengubah stigma masyarakat tentang penderita epilepsi.

1. Pengertian
Epilepsi adalah salah satu kelainan neurologi kronik yang
banyak terjadi pada anak. Epilepsi merupakan manifestasi gangguan
fungsi otak dengan gejala yang khas yaitu kejang berulang akibat
lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksismal.
Pada saat ini sekitar 50 juta jiwa hidup dengan epilepsi di
seluruh dunia. Perkiraan proporsi populasi dengan epilepsi aktif
(kejang terus menerus atau dengan butuh pengobatan) pada waktu
tertentu adalah 4-10 per 1000 penduduk. Namun, pada beberapa studi
menunjukkan bahwa pada negara berpenghasilan rendah dan
menengah memiliki proporsi yang lebih tinggi yaitu 7-14 per 1000
penduduk. Hampir 80% penderita epilepsi tinggal di negara dengan
penghasilan rendah dan menengah.(Gusta Nuh dll. 2019)
Kejang adalah sebagian neuron yang tiba-tiba muncul akibat
suatu kenekatan, gerak, gerak atau memori yang besifat sementara.
Istilah epilepsi biasanya merupakan kelaianan yang berubah kronik
yang timbul sebagai bentuk kejang berulang.
Kejang merupakan ciri yang harus ada pada epilepsi, tetapi
tidak semua kejang dapat di diagnosis sebagai epilepsi.4 Terdapat dua
kategori dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal dan kejang umum.
Epilepsi merupakan penyakit saraf yang ditandai dengan
episode kejang yang dapat disertai hilangnya kesadaran penderita.
Meskipun biasanya disertai hilangnya kesadaran, ada beberapa jenis
kejang tanpa hilangnya kesadaran. Penyakit ini disebabkan oleh
ketidakstabilan muatan listrik pada otak yang selanjutnya mengganggu
koordinasi otot dan bermanifestasi pada kekakuan otot atau pun
hentakan repetitif pada otot. (kristanto andre, 2017)
Dapus

Nuh Gusta Ady Yolanda, Tun Paksi Sareharto, Hermawan Istiadi,


2019, FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEJADIAN
EPILEPSI INTRAKTABEL ANAK DI RSUP DR KARIADI
SEMARANG, JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, Volume 8,
Nomor 1
Kristanto A. 2017. Epilepsi bangkitan umum tonik-klonik di UGD
RSUP Sanglah Denpasar-Bali. Intisari Sains Medis 8(1): 69-73. DOI:
10.15562/ism.v8i1.105

Anda mungkin juga menyukai