Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNOLOGI FITOFARMASETIKA

“Destilasi Vakum”

Dosen Pengampu :apt. Galih Samodra,M.Farm

Disusun Oleh :

Charisatun Nawafila 170105010


Ervina Setyaningrum 170105023
Kurnia Panggih Rahayu 170105036
Noryana 170105046
Tanti Purwanti 170105062

PROGRAM STUDI SI FARMASI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahhirobbil`alamin atas rahmat serta hidayah-Nya penugasan tentang


pembuatan makalah “Destilasi Vakum”dalam mata kuliah Teknologi Farmasetika
telah terselesaikan. Dan dalam pembuatan makalah ini pun tidak lepas dari bantuan
dari beberapa sumber untuk mecapai materi yang kami harapkan. Oleh karena itu
kami berterima kasih karena tanpa sumber maupun pihak yang telah membantu tugas
ini tidak akan terselesaikan.
Kritikan serta saran yang membangun kami harapkan dari para pembaca agar
kami dapat menjadi lebih baik kedepannya, karena kami menyadari akan ketidak
sempurnaan maupun kekurangan dalam pembuatan tugas makalah ini. Dan kami
mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, Juli 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang........................................................................................................5
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................6
1.3 TUJUAN..................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6
2.1 Definisi.....................................................................................................................6
2.2 Prinsip Kerja Dan Tujuan Destilasi Vakum.........................................................7
2.3 Rangkaian Alat Destilasi Vakum dan Fungsinya.................................................7
2.4 Cara Kerja Destilasi Vakum..................................................................................9
2.5 Aplikasi Destilasi Vakum.......................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
Kesimpulan.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Destilasi adalah proses pemisahan dua atau lebih komponen dalam suatu
campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponen
dengan mengunakan panas sebagai tenaga pemisah. Destilasi digunakan untuk
zat yang tidak tahan suhu tinggi atau bisa rusak pada pemanasan yang tinggi.
Sehingga dengan menurunkan tekanan maka titik didih juga akan menurun,
maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap dapat
dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan.

Salah satu jenis atau macam dari destilasi adalah destilasi vakum. Destilasi
vakum adalah destilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (≤300 mmHg
absolut), untuk memisahkan fraksi –fraksi yang tidak dapat dipisahkan dengan
destilasi atmosferik seperti gas oil berat, parafine destilate atau vakum distilate
yang masih terkandung didalam long residu dari hasil destilasi atmosferik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan destilasi vakum?
2. Apa prinsip kerja dan tujuan dari destilasi vakum?
3. Bagaimana rangkaian alat destilasi vakum dan fungsinya?
4. Bagaimana cara kerja destilasi vakum?
5. Apa saja aplikasi destilasi vakum?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi destilasi vakum.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dan tujuan dari destilasi vakum.
3. Untuk mengetahui rangkaian alat destilasi vakum dan fungsinya.
4. Untuk mengetahui cara kerja destilasi vakum.

4
5. Untuk mengetahui aplikasi destilasi vakum.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Destilasi vakum adalah salah satu jenis destilasi. Dimana destilasi itu
adalah proses pemisahan dua atau lebih komponen dalam suatu campuran
berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponen dengan
mengunakan panas sebagai tenaga pemisah. Sedangkan destilasi vakum adalah
suatu destilasi dimana prosesnya berlangsung pada tekanan dibawah kondisi
normal (1 atm) yaitu sekitar tekanan 0,4 atm (30 – 35 mmHg). Tekanan
diturunkan dengan cara menghubungkan perangkat destilasi dengan pompa
vakum.
Destilasi ini digunakan untuk zat yang tidak tahan suhu tinggi atau bisa
rusak pada pemanasan yang tinggi. Sehingga dengan menurunkan tekanan
maka titik didih juga akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus
dilakukan pada suhu tinggi tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan
menurunkan tekanan. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum
atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem
distilasi ini.
Destilasi yang dilakukan pada tekanan operasi ini biasanya karena
beberapa alasan, yaitu:
1. Sifat penguapan relatif antar komponen biasanya meningkat
seiring dengan menurunnya boiling temperature.
2. Destilasi pada temperatur rendah dilakukan ketika mengolah
produk yang sensitif terhadap variabel temperatur. Temperatur
bagian bawah yang rendah menghasilkan beberapa reaksi yang
tidak diinginkan seperti dekomposisi produk, polimerisasi, dan
penghilangan warna.
3. Proses pemisahan dapat dilakukan terhadap komponen dengan
tekanan uap yang sangat rendah atau komponen dengan ikatan
yang dapat terputus pada titik didihnya

5
2.2 Prinsip Kerja Dan Tujuan Destilasi Vakum
Prinsip kerja dari destilasi vakum ini adalah memisahkan dua atau
lebih komponen dalam satu campuran yang sensitif terhadap suhu atau
temperatur tinggi sehingga harus dilakukan dengan cara menurunkan tekanan
permukaan lebih rendah dari 1 atm. Jadi, jika destilasi dilakukan pada tekanan
rendah ini maka sifat penguapan relatif zat akan meningkat dengan
menurunnya suhu pemanasan.
Tujuan destilasi vakum berdasarkan prinsipnya adalah untuk
memisahkan dua atau lebih komponen dalam satu campuran yang sensitif
terhadap suhu tinggi sehingga tekanan diturunkan agar destilasi dapat
dilakukan pada suhu rendah.

2.3 Rangkaian Alat Destilasi Vakum dan Fungsinya

1. Hotplat
Berfungsi sebagai sumber panas
2. Penangas air
Berfungsi sebagai penahan suhu agar tetap pada suhu tertentu
3. Statif
Berfungsi sebagai penahan/penyangga

6
4. Klem
Berfungsi sebagai penjepit
5. Labu destilasi
Berfungsi sebagai tempat campuran yang akan dipisahkan
6. Adapter
Berfungsi penghubung antara kondensor dengan labu dan thermometer
7. Termometer
Berfungsi untuk mengukur suhu zat yang telah menguap
8. Kondensor liebig
Berfungsi sebagai pendingin uap agar berubah menjadi fasa cair
9. Selang
Berfungsi mengalirkan air ke kondensor sebagai pendingin
10. Receiver
Berfungsi sebagai penghubung antara kondensor dengan tempat
penampung destilat dan juga penghubung antara perangkat destilasi
dengan pompa vakum
11. Erlenmeyer
Berfungsi sebagai penampung destilat
12. Pompa vakum
Berfungsi sebagai untuk menurunkan tekanan

2.4 Cara Kerja Destilasi Vakum


Zat yang akan didestilasi ditempatkan di dalam labu destilasi. Labu
destilasi tersebut dihubungkan dengan adapter dan dihubungkan dengan
termometer pada bagian atas. Sedangkan pada bagian sampingnya
dihubungkan dengan kondensor. Kondensor selanjutnya dihubungkan dengan
receiver yang mempunyai cabang dua. Cabang pertama dihubungkan ke
pompa vakum dan cabang cabang kedua dihubungkan dengan erlenmeyer
untuk menampung destilat.
Jika pada destilasi biasa semakin tinggi suhu semakin banyak destilat
yang didapatkan. Namun, hal ini tidak berpengaruh pada destilasi vakum. Ini
disebabkan karena zat yang akan dipisahkan dengan destilasi vakum adalah
zat yang sensitif terhadap suhu tinggi. Jadi, pada destilasi vakum apabila suhu

7
rendah kita masih tetap dapat memperoleh destilat dengan cara menurunkan
tekanan (dihubungkan ke pompa vakum).

2.5 Aplikasi Destilasi Vakum


Aplikasi destilasi vakum ini dapat dilihat pada penelitian pemurnian
etanol hasil fermentasi kulit nanas dengan menggunakan destilasi vakum.
Hasil fermentasi kulit nanas ini menghasilkan etanol, air dan campuran
lainnya. Untuk mendapatkan etanol yang murni tanpa adanya campuran zat
lain maka digunakanlah destilasi vakum untuk memurnikannya.
Beberapa bahan organik tidak dapat didestilasi secara memuaskan pada
tekanan atmosfer. Sebab, akan mengalami penguraian atau dekomposisi
sempurna sebelum titik didih normal tercapai. Dengan mengurangi tekanan
eksternal 0,1-30 mmHg, titik didih dapat diturunkan dan dev stilasi dapat
berlangsung tanpa mengakibatkan terjadinya dekomposisi. Titik didih dapat
didefinisikan sebagai suhu pada tekanan atmosfer atau pada tekanan tertentu
lainnya, dimana cairan akan berubah menjadi uap atau suhu pada saat tekanan
uap dari cairan tersebut sama dengan tekanan gas atau uap yang berada
disekitarnya. Jika dilakukan proses penyulingan pada tekanan atmosfer maka
tekanan uap tersebut akan sama dengan tekanan air raksa dalam kolom
setinggi 760 mmHg. Berkurangnya tekanan pada ruangan di atas cairan akan
menurunkan titik didih, dan sebaliknya peningkatan tekanan di atas
permukaan cairan akan menaikkan titik didih cairan tersebut.
a. Dalam skala laboratorium
Skala laboratorium penyulingan vakum adalah ketika cairan untuk
disuling memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia
pada suhu mendekati titik didih atmosfer mereka. Suhu bahan
sensitif (seperti beta karoten) juga memerlukan distilasi vakum
untuk menghapus pelarut dari campuran tanpa merusak produk.
Alasan lain penyulingan vakum digunakan adalah bahwa
dibandingkan dengan penyulingan uap ada tingkat yang lebih
rendah residu membangun. Hal ini penting dalam aplikasi
komersial dimana transfer suhu diproduksi menggunakan penukar
panas.

8
b. Dalam skala industri
Vakum skala industri penyulingan memiliki beberapa keunggulan.
Tutup mendidih campuran mungkin memerlukan banyak tahap
kesetimbangan untuk memisahkan komponen-komponen. Satu alat
untuk mengurangi jumlah tahapan yang diperlukan adalah dengan
memanfaatkan penyulingan vakum. Vacuum kolom distilasi
biasanya digunakan dalam penyulingan minyak telah diameter
berkisar sampai sekitar 14 meter (46 kaki), tinggi badan berkisar
sampai sekitar 50 meter (164 kaki), dan harga berkisar sampai
sekitar 25.400 meter kubik per hari (160.000 barel per hari).

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

10
DAFTAR PUSTAKA

Dony, Fahmi dkk. 2014. Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus
L. Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis
dan Biosistem Vol. 2 No. 2, Juni 2014, 131-137.

Nurhidayati. 2011. Destilasi. http://dayzsmileasrainbow.blogspot.co.id/2011/04/destilasi.html


(Diakses 27 Februari 2016)

Yeni, Deva Pratika. 2013. Makalah Destilasi Vakum. https://yenideva14.wordpress.com/


(diakses 27 Februari 2016)

11

Anda mungkin juga menyukai