KB Eva
KB Eva
Nim :1915401005
Reg :Reguler 1/ Tingkat 2
Penyebaran Covid-19 telah membawa dampak yang signifikan bagi kesehatan masyarakat
Indonesia. Namun selain upaya pencegahan utama terhadap Covid-19 kepada masyarakat
seperti mencuci tangan menggunakan sabun, melakukan social dan physical distancing,
menjaga kesehatan tubuh agar prima serta menggunakan masker wajib dilakukan, tetapi juga
kemajuan kesehatan ibu dan perempuan di Indonesia dalam hal Keluarga Berencana dan
kesehatan reproduksi juga perlu ditingkatkan. Sebagaimana yang telah tertuang pada tujuan
pembangunan berkelanjutan di Indonesia tahun 2030. Untuk itu selain memprioritaskan
program pencegahan terhadap Covid-19, sangat penting juga untuk melindungi masyarakat
terhadap akses dan layanan KB. Sehingga, pelayanan KB di masa New Normal harus segera
digalakkan untuk mengantisipasi ledakan penduduk.
Memperhatikan kondisi bidan dalam pelayanan juga merupakan faktor yang sangat penting,
bidan menjadi garda terdepan bersama Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) untuk
melakukan pelayanan KB. Pada masa New Normal bidan harus dengan siap menyediakan
masker, hand sanitizer, APD,sarung tangan dan memperhatikan protokol kesehatan.
Pandemi Covid-19 telah mengurangi akses ke layanan kesehatan reproduksi serta membatasi
sosialisasi dan penyuluhan KB selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Akibatnya, Indonesia diperkirakan mengalami lonjakan angka kelahiran pada 2021. Data
BKKBN terbaru menyebutkan, dibanding tahun 2019, terjadi penurunan sebanyak 1.179.467
pelayanan KB selama Januari-April 2020. Karena itu, di masa tatanan kehidupan baru atau
new normal setelah meredanya pandemi seharusnya dimanfaatkan untuk segera
menghidupkan kembali pelayanan KB. Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)
mengatakan, KB merupakan program strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang harus dijaga implementasinya agar berkesinambungan. Pemerintah sudah berkomitmen
menggencarkan kembali Program KB untuk menurunkan angka kelahiran sehingga penduduk
Indonesia bisa tumbuh seimbang. Namun, selama masa pandemi melihat penurunan
partisipasi KB yang cukup besar. Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap pelaksanaan
Program KB yang selama ini mengandalkan kegiatan tatap muka dalam sosialisasi,
penyuluhan, dan pemberian layanan kontrasepsi. Selama masa pandemi muncul kekhawatiran
masyarakat untuk mengakses pelayanan KB di klinik bidan/dokter. Banyak dokter/bidan
yang menutup kliniknya karena tak memiliki perlengkapan memadai untuk mencegah
penularan Covid-19. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk ber-KB secara mandiri selama
masa pandemi pun masih rendah.
Sumber :
https://youtu.be/trOm_YSMdr0
https://youtu.be/rD8pdb57nc