Anda di halaman 1dari 44

MODUL SISTEM AIR CONDITIONER

Oleh:

Fikri Fadillah 1807575


`

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan inayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.

Modul ini membahas tentang system air conditioner. Dimana penulisan


makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca sehingga
dapat menambah pengetahuan mengenai system air conditioner.

Tak lupa juga, kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah memberikan dukungan, serta ucapan terima kasih kepada Bapak Dosen
yang telah memberikan arahan dalam pembuatan modul ini.

Dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat kekurangan sehingga penulis


mengharapkan saran atau kritik yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
makalah ini.

Purwakarta, 14 Mei 2020

Penulis

i
DESKRIPSI

Buku teks bahan ajar Sistem AC merupakan buku pegangan siswa untuk program studi
teknik kendaraan ringan. Buku ini membahas tentang bagian – bagian dari system ac yang terdiri
dari : kompresor, kondensor, filter driyer, expansi valve, evaporator.

Pembelajaran Sistem AC ini setiap unsur maaterinya dilakukan secara teori dan praktik untuk
mencapai kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan sesuai KI-3 dan KI-4 sedangkan strategi
pembelajaran dan evaluasinya didesain dalam RPP untuk dapat menilai kompetensi inti yang yang
harus dicapaisesuai KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4.

Setiap 1 (satu) Kegiatan Belajar dirancang untuk satu kali tatap muka selama
6 jam pelajaran ( 6 x 45 menit). Dengan demikian siswa diharapkan dapat menuntaskan semua
kegiatan belajar sesuai waktu yang direncanakan.Setiap kegiatan belajar menuntut siswa mampu
memahami dan mengiplementasi ilmu pengetahuan yang didapat baik secara teori maupun praktis.

ii
PETA KEDUDUKAN MODUL

dasar dasar
sistem ac

mengetahui
nama dan fungsi
komponen

memahami cara kerja dari


rangkaian / setiap
siklus sistem ac komponen

servis / repair ac

iii
PRASYARAT

Untuk melaksanakan unit kompetensi dasar ini siswa terlebih dahulu harus memahami tentang
bagian-bagian dari system Air Conditioner

iv
DAFTAR ISI
SISTEM AIR CONDITIONER

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i


DESKRIPSI ............................................................................................................................................. ii
PETA KEDUDUKAN MODUL ............................................................................................................. iii
PRASYARAT .......................................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... v
PERISTILAHAN / GLOSSARY ................................................................................................................ 1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................................................. 2
Tujuan Akhir ...................................................................................................................................... 2
KEGIATAN BELAJAR 1

A. Tujuan kegiatan belajar……………………………………………………………………………………………………………………….3

B. Uraian Materi ...................................................................................................................................... 3


Nama dan fungsi komponen................................................................................................................. 3
Cara kerja komponen………………………………………………………………………………………………………………………….9

C. Rangkuman……………………………………………………………………………………………………………………………………….13

D. Tugas…………………………………………………………………………………………………………………………………………………15

E. Tes formatif……………………………………………………………………………………………………………………………………….15

F. Kunci jawaban…………………………………………………………………………………………………………………………………..15

KEGIATAN BELAJAR 2

A. tujuan kegiatan belajar………………………………………………………………………………………………………………………18

B. uraian materi…………………………………………………………………………………………………………………………………….18

Peralatan tambahan pada sistem ac………………………………………………………………………………………………….18

Letak komponen utama…………………………………………………………………………………………………………………….22

Siklus pendinginan………………………………………………………………………………………………………………………….…22

Manifold gauge…………………………………………………………………………………………………………………………………24

C. Tugas………………………………………………………………………………………………………………………………………………..31

D. Tes formatif………………………………………………………………………………………………………………………………………31

E. Kunci jawaban…………………………………………………………………………………………………………………………………..32

v
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 36

vi
PERISTILAHAN / GLOSSARY

 Kompresor :bagian pada sistem refrigerasi dan tata udara yang berfungsi memompa
bahan pendingin
 Kondensor : alat untuk membuat kondensasi bahan pendingin dari kompresor dengan
suhu tinggi dan tekanan tinggi.
 Evaporator : untuk menyerap panas dari udara.
 Dryer/Receifer : Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang
untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve
 Expansion Valve : Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar
Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Buku ini merupakan buku pegangan siswa untuk proses belajar. Yang harus diperhatikan
untuk mempelajari bukuini :

1. Buku ini menganut system ketuntasan dalam belajar. Artinya urutan kegiatan belajar harus
berurutan seperti yang tertuang dalam buku ini. Hal tersebut dikarenakan Kegiatan Belajar 3
dapat terlaksana dengan baik jika Kegiatan Belajar 2 telah dikuasai, Demikian halnya Kegiatan
Belajar 2 akan dapat dipelajari dengan lancar jika telah menguasai Kegiatan Belajar 1.
2. Model pembelajaran buku ini menggunakan pendekatan saintifik yang menuntut siswa selalu
aktif dalam kegiatan belajar. Untuk itu metode belajar diskusi kelompok, dan metode praktek
sering dilakukan dalam kegiatan belajar.
3. Kegiatan belajar dalam buku ini direncanakan tuntas sebanyak 20 kali pertemuan atau 20
minggu. Setiap pertemuan atau setiap minggu kegiatan belajar dilaksanakan selama 6 x 45
menit.
4. Setiap kegiatan belajar peserta didik harus mempelajari secara terurut dari tujuan
pembelajaran, uraian materi, rangkuman, tugas, tes formatif, dan lembar kerja.

Tujuan Akhir

Setelah mempelajari buku teks bahan ajar ini siswa dapat:

1. Memahami system ac

2. Mendeskripsikan fungsi dan cara kerja bagian – bagian dari system ac


3. Mengerti rangkaian / siklus system ac

2
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Tujuan kegiatan belajar
 Peserta Diklat dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja yang harus diikuti pada
waktu mengerjakan pekerjaan servis AC.
 Peserta diklat dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen utama AC.
 Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC

B. Uraian Materi
a. Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)

Langkah pendinginan air conditioning

Ada 4 langkah operasi pendinginan, dan refrigerant disirkulasikan berulang kali dengan
perubahan-perubahan sebagai berikut (Cair Uap Cair).

Panas sihisap
Evaporator
Blower Motor
Expansion Valve
Compressor
Condenser

3
Receiver Drier
Langkah pendinginan
AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk
mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Rangkaian
peralatan (komponen) tersebut adalah:

a. Compressor

Compressor swash plate type


Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga

akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condensor

Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

4
Condenser didalam air conditioning system merupakan alat yang digunakan untuk
merubah gas refrigerant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan
menghilangkan panas dari refrigerant panas ke temperature atmospir. Condenser terdiri dari coil
dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Jenis air
conditioning condenser ini adalah aluminum serpentine type (R-12) dan parallel flow type (R-
134a) ditempatkan di depan radiator kendaraan. Jenis parallel Flow type condenser lebih
memperbaiki efisiensi dan meminimalkan fungsi pendinginan dibandingkan dengan jenis
serpentine Type.

Dari sisi pandang panas, bila temperatur (sekitar 60•) dari refrigerant dalam condenser dan
/ atau temperatur udara luar (sekitar 55•) merupakan kegagalan, karena suhu refrigerant akan
menjadi sekitar 57•. Walaupun suhu refrigerant diturunkan hanya sekitar 2~3•, ia tetap akan
berubah dari gas menjadi cairan, karena sifat alami refrigerant. Condenser kendaraan, yang
menggunakan refrigerant R-12 A/C system, adalah berjenis corrugated type. Tetapi condenser,
yang menggunakan refrigerant R-134a system, jenisnya adalah parallel flow type untuk
memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara dapat
diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.

5
(R-12) (R-134a)

c. Dryer/Receifer

Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya

mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang

dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan

kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant

6
Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber dan
desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi
refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari condenser dan
disalurkan ke expansion valve.

a. Jumlah sirkulasi refrigerant haruslah dapat berubah sesuai dengan perubahan beban dari
langkah pendinginan. Maka, receiver drier akan membantu penyimpanan refrigerant dengan
benar.

b. Ketika cairan refrigerant tercampur gelembung, fungsi pendinginan akan menurun. Dalam hal
ini, receiver direr dapat menyalurkan hanya cairan refrigerant saja ke expansion valve dengan
memisahkan gelembung dari cairan.

c. Ia juga menyaring benda-benda asing dan uap air dari refrigerant dengan menggunakan
“Desiccant” dan “Filter”.

d. Jumlah refrigerant dapat diperiksa melalui sight glass (R-12).

d. Expansion Valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera
berubah menjadi gas.

Tujuan dari expansion valve adalah membuat cairan tekanan yang tinggi untuk di semprotkan
masuk kedalam evaporator. Ia juga mengontrol, atau sebagai pengatur system untuk mencegah
evaporator dari peluapan dan pembekuan (freezing up).

Expansion valve merupakan jenis pemerata tekanan didalam (Block type). Diaphragm terpasang
dibagian atas dari expansion valve. Dan, ruangan diaphragm atas dihubungkan ke sensing bulb.

7
e. Evaporator

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
Evaporator adalah penyalur panas yang lain dalam air conditioning system. Ia

memiliki coil dan fin seperti condenser, tetapi fungsinya berbeda terbalik.

Evaporator menerima atom cairan refrigerant bertekanan rendah dan dingin dari

expansion valve. Ketika refrigerant dingin ini melewati coils dari evaporator, maka

pengabutan refrigerant akan menyerap panas dari ruang dalam kendaraan.

8
b. Cara Kerja Komponen AC
a. Compressor

Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan
menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi
Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan
meningkatkan temperaturnya.

Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini:

Tipe Crank
Tipe Reciprocating

Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston.

b. Condensor

Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam
bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).

Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berliku-
liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh Refrigerant. Proses pelepasan panas ini
di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang
terpasang dibelakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser
makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator.

9
Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah
berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57oC (cooled liquid).

c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (inlet port),
kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik

dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan
karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan
mengganggu siklus dari Refrigerant.

Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi untuk melihat
sirkulasi Refrigerant.

10
d. Expansion Valve

Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant kedalam
Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat
diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang
dideteksi oleh sebuah sensor panas.

Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:

 Expansion Valve tekanan konstan


 Expansion Valve tipe thermal

Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.

Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat Sensitizing
Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat,
maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak.

11
Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps +
Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.

 Ps: tekanan pegas


 Ps: tekanan uap didalam evaporator

e. Evaporator

Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi
penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya
akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan
menjadi dingin.

Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu:

12
C. Rangkuman
1. Nama-nama dan Fungsi komponen Utama Air Conditioners

a. Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat
sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condensor
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

c. Dryer/Receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi
sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus
refrigerant.

d. Expansion Valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat
segera berubah menjadi gas.

e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin.

2. Cara kerja:

13
a. Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane ini akan menimbulkan
tekanan bagi Refrigerant yang

berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan
meningkatkan temperaturnya.

Jenisnya: Tipe Reciprocating Tipe Crank

Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

b. Condensor
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-
liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan
panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat
cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet Port),
kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui
lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

d. Expansion Valve

Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion
Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar
kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang berfungsi sebagai sensor panas.

e. Evaporator

14
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair
setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang
sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat.
Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan
oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.

D. Tugas

1. Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan lihatlah letak


masing-masing komponen pada berbagai jenis mobil!

2. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!

E. Tes Formatif
1. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!
2. Sebutkan fungsi kompresor pada AC pada mobil!
3. Sebutkan fungsi kondensor pada AC pada mobil!
4. Sebutkan fungsi evaporator pada AC pada mobil!
5. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil

F. Kunci Jawaban
1. Jawab: Kompresor, Condenser, Receifer/Dryer, Expantion Valve dan Evaporator.
2. Jawab:
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condensor
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

15
c. Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya
mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan
yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai filter untuk
menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.

d. Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Eefrigerant cair dapat
segera berubah menjadi gas.

e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang
melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

3. Jawab:
a. Compressor

Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe Through Vane. Tipe Reciprocating
ada dua jenis yaitu Crank dan Swash Plate. Pada dasarnya tipe Reciprocating (gerak bolak-
balik) menggunakan piston untuk menimbulkan tekanan. Pada tipe Crank hanya satu sisi yang
berfungsi untuk menyalurkan tekanan Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan
Conectingrod dan Crank sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe Swash
Plate, pendorong pistonnya menggunakan Plate yang berputar secara Conical sehingga dua
sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang pada tipe Through
Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem rotor dengan lingkaran planet yang
pada keempat sisinya dipasang Vane, pada tipe ini tidak menggunakan katup tetapi
menggunakan lubang isap dan lubang penyalur (Discharge), sedang pada tipe Reciprocating
menggunakan katup (Valve).

b. Condensor

16
Gas Rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku
dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas
Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.

c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet port),
kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang
keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

d. Expansion valve
Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion
Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya
Orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang berfungsi sebagai sensor panas.

e. Evaporator
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas
dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa
menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh
pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara
dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.

17
Kegiatan Belajar 2

Rangkaian/Siklus Sistem AC pada Mobil

A. Tujuan Kegiatan Belajar


1. Peserta didikdapat menyebutkan kegunaan peralatan tambahan pada
Rangkaian Sistem AC pada Mobil.

2 Peserta didik dapat menggambarkan letak komponen utama maupun

perlengkapan tambahan pada Rangkaian Sistem AC Mobil

3. Peserta didik dapat menjelaskan Siklus Pendinginan AC Mobil

4. Peserta didik dapat menggunakan Manifold Gauge.

5. Peserta didik dapat mengisi Refrigerant pada Sistem Rangkaian AC

6. Peserta didik dapat memahami Rangkaian Sistem Kelistrikan AC

B. Uraian Materi
1) Peralatan Tambahan yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem AC Mobil

Peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya proses sistem pendinginan, dan juga
merupakan peralatan pokok yang harus ada meskipun tidak termasuk komponen utama,
adalah:

a. Pressure Switch
Presure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi pada sisi tekanan
tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant terlalu berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2)
maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka secara otomatis akan menyetop Switch
sehingga Magnetic Clutch menjadi Off.

Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada
berbagai komponen yang lain.

18
Letak Pressure Switch ada diantara Receifer dan Expansion Valve (lihat gambar
dibawah)

Tipe Pressure Switch ini ada dua macam yaitu:

1. Tipe dual, yang meng gunakan satu Switch untuk dua keadaan yaitu terlalu tinggi
atau terlalu rendah

Gambar tipe dual

2. Tipe single, dengan Switch terpisah.

b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)

19
Untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan pembekuan air yang ada di
fin pada Evaporator yang terlalu dingin < 0 oC, dapat dipasangkan peralatan ini yang terdiri atas
dua jenis, yaitu:
1. Tipe Thermistor
Yang dipasangkan pada fin Evaporator, dan bekerja berdasarkan sinyal Thermistor yang
mengontrol temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0oC, maka Magnetic Clutch akan mati
dan kompresor akan berhenti berputar.

2. Tipe EPR (Evaporator Pressure Regulator)


di pasangkan diantara Eva porator dan kompresor, (lihat gambar) Tipe ini mengatur jumlah
Refrigerant yang mengalir dari evapo rator ke kompresor, dan menjaga agar tekanannya tidak
kurang dari 1,9 kg/cm2, sehingga akan menjaga temperatur fin eva porator tidak turun < 0oC.

c. Stabilizer Putaran Mesin

Peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin
yang dipasangkan pada arus primer Ignition Coil sehingga putaran Idle mesin menjadi lebih baik
dan tidak mudah mati.
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop hingga mencapai batas
minimum, akan menghentikan magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti bekerja dan RPM
mesin akan normal kembali.

20
d. Peralatan Idle Up

Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle dan AC dalam keadaan hidup.
Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor
sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini
penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.
Untuk jenis mobil konvensional (menggunakan karburator) :
 di gunakan Vacuum Switching Valve (VSV) serta sebuah Actuator untuk membuka
Throttle, sehingga putaran mesin akan meningkat pada putaran idle dan AC dalam
keadaan hidup. (Lihat gambar)

 Untuk mobil EFI, digunakan VSV yang dilengkapi diapraghma yang


menyebabkan udara akan melalui surge tank, dan ECU akan menginjeksikan
sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan udara bypass, sehingga idling
mesin akan meningkat.

e. Magnetic Valve

21
Terletak antara Receifer dan Expansion Valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual.
Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup Magnetic Valve yang
secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.

2) Letak Komponen Utama Dan Perlengkapan Tambahan AC Mobil

Letak komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis mobilnya, namun demikian
perbedaan letak ini tidaklah mempengaruhi urutan dari komponen tersebut, contoh gambar
dibawah menunjukkan letak masing-masing komponen baik utama maupun tambahan pada
mobil jenis sedan maupun minibus yang memiliki ruang mesin dibagian depan.

22
3) Siklus Pendinginan AC Mobil

Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Siklus

pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Kompresor berputar menekan gas Refrigerant dari Evaporator yang bertemparatur


tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat,
hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant
b. Gas Refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondenser.
Di dalam kondenser ini panas Refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan
sehingga Refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair
c. Cairan Refrigerant diatampung oleh Receifer untuk disaring sampai Evaporator
membutuhkan Refrigerant
d. Expansion Valve memancarkan Refrigerant cair ini sehingga berbentuk kabut dan
cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah
e. Gas Refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam Evaporator untuk
mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin Evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh BLower keruang kendaraan
f. Gas Refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di kondenser.

23
4) Manifold Gauge
Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk mengosongkan/mengisi
Refrigerant juga sebagai alat untuk mengidentifikasi gangguan. Konstruksi yang istimewa
dari alat ini harus dipelajari secara seksama agar penggunaannya menjadi optimal dan
terhindar dari kesalahan pemakaian. Penjelasan berikut menggunakan manipol pengukur
model keran seperti pada gambar dibawah dengan 4 nipel penghubung (ada yang hanya
menggunakan 3 niple penghubung, yang perbedaannya pada niple no 4 tidak ada)

a. Kondisi Hubungan Saluran Manifold Gauge


1) Keran Katup Tekanan Rendah Terbuka Dan Keran Katup Tekanan Tinggi Menutup

Dalam kondisi ini:

 Niple 2,3,4 dan pengukur tekanan rendah saling


berhubungan.
 Niple 1 hanya terhubung dengan pengukur tekanan tinggi.

2) Keran Katup Tekanan Rendah Tertutup Dan Keran Katup Tekanan Tinggi
Membuka

Dalam kondisi ini:


 Niple 1,2,4 dan pengukur tekanan tinggi saling
berhubungan.
 Niple 3 hanya terhubung dengan pengukur
tekanan rendah.

24
3) Kedua Keran Katup Terbuka

Dalam Kondisi ini:

 Semua niple penghubung dan pengukur saling


berhubungan.

4) Kedua Keran Katup Tertutup

Dalam kondisi ini:


 Niple 1 berhubungan dengan pengukur tekanan
tinggi.

 Niple 3 berhubungan dengan pengukur tekanan


rendah.

3. Mengisi Refrigerant Pada Sistem AC Mobil


a. Mengenal Refrigerant (Zat Pendingin)

Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar
dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin
yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12
(Fluorinated Hydrocarbon). Kelebihan zat pendingin ini antara lain:

25
R 12

 mendidih pada–29,8oC dalam tekanan atmosfir


 Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah
 Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam
 dapat larut bila dicampur dengan minyak
 kurang bereaksi terhadap karet
 tidak berwarna dan tidak berbau

Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir bumi yang
menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah
kaca.

Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap
ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a.

Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah:

ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti:
HCF22,HFC152a dan HCFC134a dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair
(LPG) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa negara tertentu
penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.

26
b. Mengenal Pelumas Kompressor

Pelumas kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan serta bidang permukaan


yang saling bergesekan. Oleh karena pelumas pada kompresor ikut bersirkulasi dengan
Refrigerant, maka dibutuhkan oli khusus untuk kompresor.

Salah satu contoh oli khusus untuk kompresor

Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah sedemikian rupa sehingga
menghindari timbulnya busa dan belerang. Selain itu oli kompresor sangat bergantung dengan
jenis refrigerant yang digunakan dan secara spesifik dapat diuraikan:

 untuk Refrigerant R12: digunakan pelumas mineral


 untuk CFC 134a: digunakan PAG (Poly Alkylene Glycol ) atau pelumas Ester.

27
Jumlah oli kompresor baik dalam keadaan kosong maupun sebagai tambahan karena penggantian
komponen.

 kosong (pemasangan baru)..... 100 cc


 ganti receifer.......................... 20 cc
 ganti condenser ..................... 40–50 cc
 ganti evaporator .................... 40–50 cc

c. Cara Mengisi Refrigerant


Sebelum mengisi Refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara
ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini
lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum pump.

d. Prosedur Pengosongan
1. Tutup kedua katup Manifold Gauge.
2. pasang Manifold Gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi
dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa Vakum.
(lihat gambar)

3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.


4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka-600 mmHg (23,62
inHg; 80 kPa)
5. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih
mengefisienkan kerja pompa vakum.

28
6. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara
maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg (29,53 in
Hg; 99,98 kPa)
7. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
8. Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
9. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi
penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
10. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.

e. Pengisian Refrigerant
Sebelum memulai pengisian Refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan:
1. Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar
2. Selang masih terpasang dengan Manifold Gauge warna merah ke nipel tekanan
tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant
atau alat pengisi
3. Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup
4. singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya
kecelakaan

a. Langkah pengisian
1. Pemasangan selang pada tabung Refrigerant
2. Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum
katupnya tertarik penuh
3. Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis
4. Hubungan selang warna hijau ke tabung Refrigerant
5. Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan
6. Putarlah Handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali
berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang
7. Tekanlah niple no 4 pada Manifold Gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari
selang tengah
8. Bila udara sudah keluar (ditandai dengan keluarnya Refrigerant) tutuplah niple no 4 dengan
tutup niple.

29
b. Pemeriksaan kebocoran awal
1. Bukalah keran katup tekanan tinggi pada Manifold Gauge agar gas masuk kedalam
sistem. (tabung menghadap keatas)
2. Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 (14 psi; 98 kPa) tutup
keran manifold tekanan tinggi
3. Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor

c. Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair


1. Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar
dalam bentuk cair
2. Buka katup tekanan tinggi
3. Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah
keran
4. Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus
menunjukkan tekanan yang sama

30
Pengisian Lanjutan

5. Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam
bentuk gas
6. Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan
7. Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah
harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak
vakum
8. Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya
pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem
9. Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan
lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup
10. Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5–2,0 kg/cm2
dan tekanan tinggi 14,5–15 kg/cm2

C. Tugas
1. Pelajari peralatan tambahan pada sistem AC Mobil.
2. Lakukanlah observasi letak komponen AC pada berbagai mobil.
3. Hafalkan fungsi dan cara kerja Manifold Gauge.
4. Praktekkan cara mengisi refrigerant dengan urutan yang benar.
5. Lakukanlah test kebocoran dengan ketiga cara bila peralatan memungkinkan.

D. Test Formatif
1. Sebutkan nama-nama dan kegunaan peralatan tambahan pada AC mobil
2. Buatlah gambar skema letak komponen baik Utama maupun tambahan pada
AC Mobil

31
3. Jelaskan Proses Sirkulasi sistem Pendingin AC pada Mobil
4. Jelaskan cara menggunakan manifold Gauge
5. Jelaskan cara pengisian Refrigerant pada sistem AC Mobil

E. Kunci Jawaban
1. Jawab: peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian sistem AC mobil
dan fungsinya
a. Pressure Switch
Fungsinya untuk mengontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi. Apabila pada sisi
tekanan tinggi terjadi tekanan berlebih atau terlalu rendah, maka secara otomatis
akan menyetop switch sehingga magnetic clutch menjadi off.

b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)


Fungsinya untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan
pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang terlalu dingin < 0 oC,

c. Stabilizer putaran mesin


Berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM
mesin yang dipasangkan pada arus primer ignition coil sehingga putaran idle
mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.

d. Peralatan Idle Up
Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC dalam
keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus
mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan
berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari
tipe dan jenis bahan bakarnya.

e. Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompressor


Berfungsi melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat kompresor
mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle
up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk
memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.

f. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)


AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang
temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin
evaporator (3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan
menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat

32
banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan
3oC seperti pada keadaan normal.
g. Magnetic Valve
Fungsinya untuk mengontrol temperatur yang letaknya antara receifer dan
expansion valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. sistem bekerjanya
dengan cara membuka dan menutup magnetic valve yang secara paralel akan
bekerja membuka dan menutup siklus pendingin

2. Jawab: letak komponen utama dan perlengkapan tambahan AC Mobil


Contoh untuk mobil dengan mesin berada didepan

3. Jawab: siklus Pendinginan pada AC Mobil


Siklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya merupakan suatu
sistem dengan rangkaian tertutup. Diawali dengan pergerakan refrigerant oleh tekanan
compressor dalam bentuk gas menuju ke condenser, dicondenser ini refrigerant
berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak menuju Receifer/Dryer. Disini
refrigerant ditampung dan disaring kemudian diteruskan menuju ke expansion valve
yang berfungsi menyemprotkan ke evaporator. Di evaporator refrigrerant diubah lagi
wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap panas dari udara yang ditiupkan blower
(terjadi penurunan temperatur di kabin mobil), kemudian gas refrigerant kembali
menuju ke compressor.

33
4. Jawab: Fungsi Dan Cara Kerja Manifold Gauge

Selain sebagai alat pengisi, manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan
terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem pendingin.

Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.

4 4

3 2 1 3 2 1

Keran katup tekanan Keran katup tekanan


Rendah terbuka Tinggi terbuka

4 4

3 2 1 3 2 1
Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup

34
5. Jawab: Cara mengisi Refrigerant pada sistem AC Mobil
Sebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut:
a. Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan
R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb.
b. Mengenal Pelumas khusus untuk AC
Pelumas mineral untuk R12
Pelumas PAG atau ester untuk R 134a.
c. Pengisian Refrigerant.
o Pemasangan manifold gauge
o Penggunaan pompa vacuum
o Pengisisan awal (cair)
o Pengisisan lanjut (Gas)

35
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning system Jakarta:
PT Toyota–Astra Motor.
https://www.teknik-otomotif.com/2018/01/cara-kerja-sistem-ac-mobil.html

https://www.autoexpose.org/2018/01/sistem-kelistrikan-ac-mobil.html

https://www.slideshare.net/fajarhamid37/rangkaian-kelistrikan-lengkap-ac-mobil

https://www.jasaservis.net/cara-kerja-manifold-gauge/.html

https://www.google.com/search?q=evaporator&safe=strict&sxsrf=ALeKk01SQwXCScF
Pb9piHsd2PsdcOrVvSA:1592724143163&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUK
EwjQ2pzmr5LqAhWRXCsKHfNTDXcQ_AUoAXoECBEQAw&biw=1366&bih=657#i
mgrc=h27xodWWSEDqGM

https://bacabrosur.blogspot.com/2019/03/komponen-ac-mobil.html

http://batavia2008.blogspot.com/2011/02/peralatan-tambahan-pada-rangkaian.html

https://www.jasaservis.net/cara-kerja-manifold-
gauge/.html#:~:text=Manifold%20gauge%20adalah%20sebuah%20perangkat,kulkas%20atau%2
0refrigerant%20pada%20AC.&text=Kode%20warna%20gauge%20ini%20adalah,warna%20selan
gnya%20disepakati%20berwarna%20merah.

36

Anda mungkin juga menyukai