Oleh :
Raymond J.G.
Pemilihan tariff yang tepat untuk estimasi tender tergantung pada banyak factor.
Beberapa diantaranya dapat disesuaikan secara obyektif, tetapi tidak banyak keadaan hanya
pengalaman dan perasaan atas proyek tersebut yang dapat membantu penentuan tariff yang
tepat.
Kondisi pasar
Ketika menyiapkan estimasi , tariff dan harga yang dipakai biasanya akan diperoleh
dari proyek0proyek sebelumnya atau data biaya histories. Akan tetapi estimasi pendekatan
merupakan perkiraan harga tender pada waktu tertentu di masa mendatang. Karenanya
sanatlah perlu untuk memperbaruhi harga0harga tersebut denagn menggunakan indeks
harga tender sehingga sesuai dengan tingkat harga sekarang. Selain itu perlu pula untuk
memasukkan peningkatan biaya buruh dan material yang telah diumumkan tetapi belum
dilaksanakan. Kelonggaran juga pasti diberikan untuk memperhitungkan perubahan
kondisi kontrak, tipe ouwner, tersedianya buruh, beban kerja dan sebagainya serta naik
turunnya dunia industri.
Desain ekonomi
Bilamana terjadi perubahan desain seperti misalnya perubahan bentuk, tinggi,
ukuran dan sebagainya, maka beberapa penyesuaian terhadap tariff yang dipakai dalam
estimasi pendekatan pasti dilakukan. Keadaan tapak bangunan dapat juga mempengaruhi
desain dan cara membangun bangunan tersebut.
Pertimbangan kualitas
Tariff dari proyek lama adalah ditetapkan berdasarkan standart kualitas tertentu. Jika
standart ini akan dinaikkan atau diturunkan maka diperlukan adanya perubahan dalam
tariff estimasi yang diajukan. Mungkin perlu pula mlakukan penyesuaian berdasarkan
perkiraan atas peningkatan standart kualitas, dengan menunjukkan keseluruhan
perubahan. Alternatifnya, penyesuaian ini dapat pula lebih tepat, misalnya dengan
memilih kualitas lapisan luar dinding bata yang lebih baik, maka tariff estimasinya dapat
disesuaikan lebih obyektif.
Sarana-sarana teknis
Masalah ini menimbulkan suatu peningkatan proporsi proyek bangunan. Pentingnya
biaya ini menghendaki agar peninjauanya terpisah dari komponen biaya bangunan
lainnya. Pada rencana proyek yang besar, Quantity Surveyor ahli pasti dipakai untuk
memberikan pedoman terutama pada tahap estimasi perkiraan. Sebagai contoh penyediaan
alat pendingin udara (AC) dapat meningkatkan biaya proyek yang cukup besar.
Pekerjaan eksternal
Akibat sering terjadinya perbedaan yang cukup besar antara tapak-tapak bangunan,
maka terdapat hubungan biaya antara elemen pekerjaan eksternal dengan bangunan
sesungguhnya. Karenanya umumnya perlulah mencakup biaya-biaya ibi sebagai
komponen tersendiri dalam estimasi. Ukuran tapak atau lokasi dan pekerjaan yang harus
dilaksanakan merupakan factor penting yang harus dipertimbangkan.
Kealpaan
Usulan estimasi biaya harus secara jelas memperlihatkan apa saja yang telah
dicakup, melaui spesifikasi, dan apa saja yang tidak tercakup. Ouwner mungkin dapat
memaklumi atas pengasumsian bahwa estimasi satu juta telah mencakup semua
pengeluarannya bagi proyek tersebut. Ia tampaknya kurang dapat memaklumi bila
kemudian ia mengetahui bahwa beberapa kelompok pengeluarannya luput ditinjau.
Contoh nyata dari kealpaan ini antara lain : fee professional dan ongkos-ongkos lain, VAT
( Value Added Tax, pajak pertambahan nilai), biaya lahan, tagihan bunga, perabot kecil-
kecil dan komponen-komponen peralatan khusus yang mungkin dibutuhkan untuk bengkel
atau laboratorium.
Harga dan resiko desain
Estimasi disusun berdasarkan kombinasi tiga factor yaitu : kualitas, kuantitas dan
harga.dua hal pertama dari komponen ini menyangkut tentang desain, yang selalu
mengalami perubahan hingga penanda tangan kontrak. Desain selanjutnya akan
mempengaruhi metode konstruksi yang dipakai oleh kontraktor. Pada permulaan skema
suatu desain akan digambarkan oleh sketsa denah dan elevasi, dan karena kebutuhan,
sketsa-sketsa ini akan lebih diperinci selama proses desain.proses ini dapat berdampak
penting terhadap biaya konstruksi. Resiko biaya yang berkaitan dengan desain akan lebih
banyak terjadi pada tahap permulaan dari pada tahap tender. Oleh karenanya persentase
yang lebih besar harus ditambahkan untuk menutup resiko desain pada tahap permulaan,
dari pada dalam tahap selanjutnya selama proses desain terjadi.
Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan
konstruksi / bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut,
diantaranya adalah :
Biaya overhead
Biaya overhead dapat digolongkan menjadi 2 jenis biaya yaotu :
Overhead Proyek (dilapangan), diantaranya adalah :
Biaya personil di lapangan
Fasilitas sementara proyek seperti biaya untuk pembuatan ; gudang,
kantor, penerangan, pagar, komunikasi, transportasi.
Bank Garansi, bunga bank, ijin banunan, pajak.
Peralatan kecil yang umumnya habis / terbuang setelah proyek selesai.
Foto-foto dan gambar jadi (asbuild drawing)
Kwlitas kontrol, seperti test tekan kubus / silinder beton, baja sondir ,
boring.
Rapat-rapat di lapangan
Biaya-biaya pengukuran.
Overhead Kantor
Adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha, termasuk didalamnya seperti
sewa kantor dan fasilitasnya, honor pegawai, ijin-ijin usaha, prakwalifikasi,
referensi bank, anggota assosiasi.
Biaya tak terduga / Contigencies.
Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk
kejadian-kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak. Misalnya naiknya muka
air tanah, banjir, longsornya tanah dan sebagainya. Berapa biaya yang perlu kita
sediakan untik ini ?. Ternyata lebih sulit dihitung dari pada biaya langsung. Pada
umumnya biaya ini diperkirakan antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total proyek.
Yang termasuk dalam kondisi kontigencies adalah sebagai berikut :
o Akibat Kesalahan
Kesalahan kontraktor dalam memasukkan beberapa pos pekerjaan, gambar
yang kurang lengkap (misalnya ada di bestek, tetapi tidak tercantum pada gambar).
o Ketidak Pastian Subyektif
Ketidak pastian yang subyektif (Sbjective Uncertaintues), timbul karena
interpretasi subyektif terhadap bestek, misalnya tercantum dalam RKS :
“ Bahan penutup atap (genteng) Merk Jenis Karang Pilang atau lainnya yang
disetujui direksi “. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk
Jatiwangi yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat distujui oleh
konsultan pengawas.
Ketidak pastian yang lain adalah fluktuasi harga material dan upah buruh
yang tidak dapat diperkirakan. Misalnya disebut dalam bestek :” Eternit
menggunakan eternity Semen Gresik dan setara yang disetujui oleh direksi”.
Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk Kerang yang
harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat disetujui oleh konsultan pengawas
karena perlu dihitung nilai feasibilitasnya.
Keuntungan / profit.
Untuk inilah seseorang mau mengambil resiko menjadi kontraktor. Kalau tanpa
keuntungan, siapa yang akan mau ?. karena itulah perlu diingat bahwa keuntungan
tidak sama dengan gaji. Keuntungan adalah hasil jerih payah dari keahlian, ditambah
hasil dari factor resiko. Semua jenis biaya diatas adalah biaya yang mau tidak mau
harus dikeluarkan. Jadi seyogyanya tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan
pelanggaran). Maka satu-satnya biaya yang dapat kita tambah atau dikurangi adalah
keuntungan. Bila kita ingin memenangkan suatu tender sedangkan saingannya cukup
banyak, maka kita berani untuk menurunkan harga penawaran dengan mengurangi
keuntungan.
GAMBAR BESTEK
Yaitu gambar lanjutan dari gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala
yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari uraian dan Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat (RKS) atau bestek pekerjaan.
Gambar bestek dan bestek merupakan tolok ukur (kunci pokok) dalam menetukan
kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya.
1. Agustriansyah, I. 2011. Buku Ajar Rencana Anggaran Biaya dan Ekonomi Teknik.
http://ScribD.com/doc/49859507/Materi-RAB