Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 3

Rencana Anggaran Biaya

Oleh :
Raymond J.G.

Fakultas Teknik Arsitektur


Universitas Pelita bangsa
2020
VOLUME PEKERJAAN

PENGERTIAN VOLUME PEKERJAAN


Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya
volume pekerjaan dalam satu satuan.. Volume juga disebut sebagai kubikasi pelerjaan.
Volume (kubikasi ) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan volume (isi
sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
Berikut diberikan bebarapa contoh sebagai berikut :
a. Volume pekerjaan pondasi batu kali = 60 m3., mempunyai pengertian bahwa,
volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x lluas
penampang yang sama.
b. Volume pekerjaan atap = 124 m2., mempunyai pengertian bahwa, volume
pekerjaan atap dihitung berdasarkan luas, yaitu luas bidang atap yang dapat
bebbentuk segitiga, persegipanjang, trapesium dan lain-lain.
c. Volume pekerjaan lisplank = 27 m, volume pekerjaan lisplank dihitung
berdasarkan panjang , atau pekerjaan lisplank dapat juga dihitung berdasarkan
luas.
d. Volume pekerjaan besi = 258 kg., volume pekerjaan besi dihitung berdasarkan
berat dari besi, yaitu jumlah panjang tulangan dikalikan dengan berat jenis besi
yang bersangkutan.
e. Volume pekerjaan kunci tanam = 15 buah, volume pekrjaan berdsarkan
banyaknya kunci dan lain-lain.
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa satuan masing-masing volume pekerjaan
berbeda, volume pekerjaan pondasi 60 m3, volume pekerjaan atap 124 m2, volume pekerjaan
lisplank 27 m, volume pekerjaan besi 258 kg dan volume pekerjaan kunci tanam 15 buah, ini
menunjukkan bahwa volume tersebut bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan
volume dalam satuan, kecuali volume pekerjaan pondasi yang merupakan volume
sesungguhnya.
Volume pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan pada gambar bestek dari bangunan
yang akan dibuat. Semua bagian / elemen konstruksi yang ada pada gambar bestek harus
dihitung secara lengkap dan teliti untuk mendapatkan perhitungan volume pekerjaan secara
akurat dan lengkap.
Membaca Gambar Bestek
Gambar-gambar Bestek itu kita perhatikan dan teliti benar-benar ukurannya. Kita
mulai menghitung volume tiap pekerjaan sesuai dengan susunan pekerjaan. Untuk
mendapatkan perhitungan volme pekerjaan yang teliti dan lengkap yang harus diperhatikan
adalah :
 Denah
Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk dari masing –
masing bagian gambar denah secara teliti dan mendetail.
 Penampang-penampang / Potongan-potongan
Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk penampang dan
ukurannya dan tinggi dari masing – masing detail penampang/potongan secara teliti dan
mendetail.
 Pandangan – pandangan
Yang diperhatikan adalah bidang-bidang mana yang terletak dimuka dan dibelakang serta
penjelasan keadaannya secara teliti dan mendetail.
 Gambar – gambar rencana dan penjelasan (detail)
Dari gambar rencana ini dan penjelasan (detai) kita dapat membaca rencana dari
elemen/bagian konstruksi, kelengkapan dan ukuran-ukuran dengan lebih detail dan jelas
sehingga dapat kemudahan tingkat pengerjaannya.
 Gambar situasi
Untuk menjelaskan / menunjukkan keadaan sekitar tempat dimana bangunan tersebut
didirikan.
Setelah segala sesuatunya sudah ada dan lengkap namun ada sesuatu yang kurang
jelas / belum bisa dimengerti misalnya bahan yang digunakan, kualitas bahannya,
mungkin bagaimana cara mendapatkan bahan (bahan produk luar negeri), maka perlu
ditanyakan kejelasannya pada saat diadakan aanwijzing kepada direksi. Bila segala
sesuatunya sudah jelas maka kita menghitung jumlah dan volume pekerjaan.
Uraian volume pekerjaan

Uraian volume pekerjaan


Sebelum menghitung volume masing-masing pekerjaan, lebih dahulu harus membaca
gambar bestek berikut gambar – gambar detail (penjelasannya). Penguasaan dalam membaca
gambar bestek dan gambar penjelasan akan sangat mempengaruhi tingkat ketelitian dalam
menghitung volume masing-masing pekerjaan.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume pekerjaan adalah antara lain
menguraikan masing-masing volume pekerjaan (uraian volume pekerjaan) dan dari uraian
tersebut masing-masing harus dihitung volume pekerjaanya.
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci
besar volume suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung besar volume masing-masing
pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.
Susunan uraian volume pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Susunan dengan cara lajur-lajur tabelaris.
2. Susunan dengan cara post-post.
Penyusunan uraian volume pekerjaan tersebut diurutkan berdasarkan urutan
(kronologis) pelaksanaan pekerjaan. Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa secara
sistematis dengan lajur-lajur tabelaris, dengan sistem pengelompokan mulai dari I.
PEKERJAAN PONDASI sampai X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR. Berikut ini
diberikan susunan uraian pekerjaan tersebut.
DAFTAR URAIAN PEKERJAAN
URAIAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PONDASI
1. Persiapan :
a. Pembersihan Lapangan.
b. Memasang Bouwplank.
c. Direksi Keet
d. Los Kerja.
2. Penggalian
a. Galian Tanah Pondasi
b. Urugan Kembali
3. Pasangan Pondasi Batu Kali
a. Urugan Pasir bawah Pondasi
b. Aanstamping Batu Kali
c. Pasangan Pondasi Batu Kali
II. PEKERJAAN BETON & DINDING
1. Beton Bertulang
a. Beton Sloof
b. Kolom Praktis
c. Ring Balok
d. Balok Konsul
e. Kuda-kuda Beton
f. Plat Beton
2. Beton Tak Bertulang
a. Beton Cor 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
3. Dinding
a. Pasangan Tembok 1 Pc : 2 Ps.
b. Pasangan Tembok 1 Pc : 4 Ps.
2. Kuzen
a. Kuzen Pintu dan Jendela
b. Meni Kayu yang Menyentuh Pasangan
c. Bout-bout / Angkur.
III. PEKERJAAN KAP & ATAP
1. Kap Dan Rangka Atap
a. Pekerjaan Kuda-kuda
b. Pekerjaan Rangka atap
c. Pekerjaan Lisplank Papan
d. Memeni sambungan Kayu
e. Resudu Kuda-kuda
f. Bout-bout / Angkur.
2. Atap.
a. Memasang Atap Genting
b. Memasang Bubungan.
IV. PEKERJAAN PLAFOND
1. Balok Plafond
a. Rangka Plafond Dalam
b. Rangka Plafond Luar (everstek)
c. Residu Rangka Plafond
2. Memasang Plafond
a. Memasang Plafond Triplek tebal 4 mm
b. Memasang Plafond Luar Kisi-kisi 2 x 5 cm
c. Les Pinggir Plafond Dalam
V. PEKERJAAN PLESTERAN
1. Plesteran
a. Plesteran Dinding 1 Pc : 2 Ps.
b. Plesteran Dinding 1 Pc : 4 Ps
2. Turap Porselen
3. a. Pasangan Turap Porselen
VI. PEKERJAAN LANTAI
1. Urugan Di bawah Lantai
a. Urugan Tanah
b. Urugan Pasir
2. Pasangan lantai
a. Pasangan Ubin PC Polos
b. Pasangan Ubin PC Petak / Lajur
VII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1. Pintu / Jendela
a. Pintu Teakwood
b. Rangka Jendela Nako Pengaman
2. Kaca Tetap Jalusi
a. Pasang Kaca Tebal 5 mm
b. Pasang Kaca NakoTebal 5 mm
c. Pasang Ventilasi Jalusi
3. Penggantung / Kunci
a. Peamelles Nilon
b. Kunci Tanam Union 2 x Slaag 3.b.
VIII. PEKERJAAN CAT / KAPURAN
1. Pengecatan
a. Mencat kayu yang Kelihatan
b. Mencat Loteng dengan teak oil
c. Mencat Dinding dengan Matek
d. Mencat Kuzen / Pintu dan Jalusi
IX. PEKERJAAN PERLENGKAPAN DALAM
1. Listrik
a. Pasang Instalasi dalam
b. Pemasangan Lampu Pijar
c. Lampu TL 2 x 40 watt
d. Pasang Zekering Group
e. Stop Kontak
f. Sakelar seri
g. Sakelar Enggkel
2. Sanitasi dan Instalasi Air
a. Kloset Jongkok Porselen
b. Pemasangan Instalasi Air Bersih
c. Pemasangan Instalasi Air Kotor
d. Kraan
e. Flour Drainase
X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR
1. Halaman
a. Rabat Keliling Gedung
b. Rabat Beton 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
c. Rabat Kerikil
d. Bak Kontrol
e. Septictank

Menghitung Jumlah dan Volume Pekerjaan


Untuk perhitungan jumlah dan volume pekerjaan perlu hal-hal yang penting sebagai
berikut :
o Hitung jumlah dan macam pekerjaan yang akan dilaksanakan , misalnya :
pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan pondasi, pekerjaan pasangan tembok,
pekerjaan beton, pekerjaan pintu, pekerjaan atap, pekerjaan lantai, pekerjaan
pengecatan dan sebagainya. Dan masing macam pekerjaan ini masih perlu dirinci
lagi secara mendetail bagian-bagiannya (sub-sub pekerjaan), misalnya : pekerjaan
tanah terdiri dari pekerjaan-pekerjaan : galian tanah untuk ponadasi pasangan batu
kali, galian tanah untuk pondasi foot-plat, galian tanah untuk pondasi sumuran ,
pekerjaan pengurugan kembali dan lain-lain.
o Kemudian dihitung banyaknya volume masing – masing pakerjaan, dengan cara
sebagai berikut :

a. Menghitung pekerjaan tanah

Caranya :
1. Misalnya untuk pekerjaan pondasi pasangan batu kali, tentukan ukuran :
panjang, lebar dan tinggi/dalamnya galian. Volume galian tanahnya = luas
penampang galian x panjang galian.kadang-kadang ukuran pondasi antara
pkerjaan satu dengan yang lain tidak sama, sesuai dengan keguanaannya.
Kita kumpulkan ukuran pondasi yang sama baik ukuran : lebar, panjang
dan dalamnya. Seandainya lubang galian tanah untuk pondasi dengan
ukuran : dalam 1,00 meter, lebar 0,80 meter sepanjang 50 meter, maka
volume galian tanah untuk pondasi adalah = 1,00 x 0,80 x 50 = 40 meter
kubik (m3).
2. Untuk menentukan harga upah galian tanah tiap m3 bukalah daftar analisa
BOW. Galian tanah dalam analisa diberi kode/tanda : “A”, sedangkan
nomornya tergantung dari jenis kekerasan tanah yang akan digali.
3. Setelah pondasi dibuat, ada bagian yang perlu ditimbun kembali. Pekerjaan
penimbunan ini dinamakan dengan “Urugan” tanah kembali yang biasanya
diambil sebesar 0,25 dari jumlah volume galian.

b. Menghitung pekerjaan pasangan pondasi, tembok dan beton.

3. Pasangan pekerjaan ponadsi


Untuk menghitung volume pekerjaan pasangan pondasinya yang
penampangnya berbentuk trapezium adalah :
Luas penampangnya = (lebar atas + lebar bawah) x setengah tinggi
pondasi.
Dan isinya = luas penampang x panjang pasangan pondasi.
Dari daftar analisa untuk menghitung harga 1 m3 pasangan pondasi
batu kali adalah terdiri dari : harga bahan ditambah denga upah kerja
untuk pasangan pondasi.
4. Pasangan tembok batu bata dinding dihitung dalam m3.
Untuk tembok ½ bata misalnya, maka tebalnya 12 cm atau 0,12 meter.
Luas dinding dihitung, kemudian dikurangi denga luas untuk : pintu,
jendela, lubang-lubang angin tau ventilasi. Hasilnya dikalikan dengan
tebal tembok.
5. Plesteran dinding tembok dihitung dalam m2 (luas) bidang plesteran. Bial
bidang yang diplester tembok bagian luar dan dalam, maka jumlahnya =
luas dinding x 2 (lua dalam).
6. Beton bertulang (balok-balok, plat-plat, sloop, kolom dan lain-lain)
dihitung dalam m3.
Caranya :
Kolom dan balok-balok = luas penampang x jumlah panjangnya.
Plat = luas penamplat x tebalnya.
Analisa BOW pekerjaan untuk pekerjaan beton terdiri : kebutuhan
bahan yang terdiri : bahan beton sendiri, bahan besi tulangan, bahan
begesting, sedangkan untuk upah terdiri : upah kerja pengecoran , upah
kerja pembesian dan upah begesting.
7. Demikian pula untuk pekerjaan pasangan yang lain.

a. Pekerjaan kayu

1. Kusen-kusen pintu dan jendela dihitung dalam m3.


Caranya :
Luas penampang kayu x jumlah panjangnya.
Kousen pintu terdiri dari : 1 ambang dan 2 tiang kusen
Kusen jendela : 2 ambang dan 2 tiang jendela.
1. Daun pintu , daun jendela dihitung dalam m2.
Caranya :
Luas = lebar x tinggi pintu / jendela
2. Papan lisplang dihitung dalam m2.
Caranya :
Luas = lebar papan x panjang seluruh lisplang.

b. Kuda-kuda dihitung dalam m3.

Caranya :
Penampang kayu x jumlah panjangnya.
Sebuah kuda-kuda terdiri dari :
1 balok tarik, 1 buah tiang (ander), 2 buah batang kaki kuda-kuda dan 2 buah
penyokong kuda-kuda, kemudian dikalikan dengan banyaknya kuda-kuda yang
dipakai.
Kalkulasi :
Jumlah kayu untuk keperluan seluruh kuda-kuda = ……m3
Gording = penampang x jumlah panjang = ……m3
Balok muurplat = penampang x panjang = …….m3
Balok nok (bubungan) = penampang x panjang = ……..m3
Balok jure = penampang x proyeksi rebahnya =…….. m3
Jumlah = ……..m3
10 % kayu hilang = ……..m3
total kebutuhan = ……..m3.
Rangka atap ialah usuk-usuk/kaso-kaso dan reng-reng dihitung luas
sebenarnya dari atap genteng, ialah bagian atat muka / belakang dan samping
kiri/kanan.
Luas atap muka/belakang berbentuk segitiga, luas = alas x ½ tinggi.
Luas atap samping kiri/kanan bentuk trapezium, luas = ( panjang alas +
panjang bubungan) x ½ tinggi.
Akhirnya seluruh dari luas atap dijumlahkan = …….. m2.

c. Rangka langit-langit dihitung dalam m3 atau m2.

Volume pekerjaan rangka langit-langit dari kayu dihitung sebagai berikut :


luas penampang rangka x panjang seluruhnya.
Misalnya :
Untuk arah memanjang terbuat dari kayu 5/7 cm, sepanjang 5 meter dan
rangka langit-langit dipasang setiap 1 meter maka :
Volume kayu = 0,05 x 0,07 x 5x 6 = 0,105 m3.
Untuk arah melebar terbuat dari kayu 5/7 cm, sepanjang 3 meter dan rangka
langit-langit dipasang setiap 1 meter maka :
Volume kayu = 0,05 x 0,07 x 2 x 3 = 0,021 m3.

f. Pekerjaan Atap

4. Luas atap genteng, dihitung dalan m2.


Luas atap = luas rangka atap = …….. m2.
5. Pasangan bubungan nok dan jure dihitung dalam m (meter maju)
Hitung jumlah panjangnya kemudian kita kalikan dengan 1 m2.
6. Talang air pipa (pembuang air) dihitung dalam m’, lihat analisa harga per
meter maju.
7. Talang air, penampang air atap dihitung dalam m’, panjangnya = panjang
lis (papan lis).
g. Pekerjaan langit-langit atau plafon

Pemasangan langit-langit adalah pemasangan eternity dihitung dalam luas


(m2).
Luas = panjang x lebar ruang yang ditutup dengan eternit.

h. Pekerjaan Lantai

1. Urugan pasir dibawah lantai tegel setebal 10 cm sampai 20 cm dihitung


dalam m3. Isinya = lebar x panjang x tebal pasir.
2. Lantai tegel polos dihitung dalam m2. panjang lantai x lebar lantai.
Kemudian lihat analisa.

i. Pekerjaan Mengecat

1. Pekerjaan mengecat adalah segala kayu yang terlihat / terketam. Pekerjaan


ini dihitung dalam m2 (luas)
Untuk kusen-kusen adalah 3 x penampang x panjang.
Untuk luas pintu-pintu / jendela ialag = lebar x 2.
Untuk luas lisplang = lebar x jumlah panjangnya.
Apa-apa bagian yang harus dicat perlu diperiksa dan soal warna cat dapat
ditanyakan pada direksi saat pengecatan akan dimulai.
2. Untuk harga pengecatannya per m2 ini dapat dilihat dalam analisa harga
satuan.

k. Pekerjaan Gantungan dan Kunci

1. Pemasangan kaca pintu dan jendela dihitung dalam m2.


Caranya ialah (lebar dan tingginya) dikurangi ambang dan
jenangnya (tiang). Kalau sebagian dari panil perlu dikurangi lagi,
sesuai dengan gambar bagian – bagian mana yang akan dipasang
kaca-kaca jendela/pintu.
2. Engsel pintu dan jendela dihitung jumlah pemakaiannya, dan
jenisnya.
3. Slot pintu dan jendela dihitung berapa buah dan jenis yang akan
dipakai.
4. Kuncu tanam berapa buah dan apa kualitasnya, dan dimana harus
dipasang.
5. Closet yang dipakai bearapa jumlahnya, kualitasnya bagaimana .
6. Bak- bak penyimpanan air ada berapa buah, apa bahan dasrnya .

l. Pekerjaan Instalasi

m. Instalasi Listrik : Biaya pemasangan dan bahan-bahan untuk instalasi


listrik ditentukan oleh tiap-tiap mata lampu. Ini duluar harga bola
lampu, kabel yang dipakai ditambah stopkontaknya, kemudian dihitung
setiap jenis lampu dan akhirnya dijumlahkan.
Rumus sementaranya : RAB = (p x q) + s
p = jumlah mata lampu
q = harga per mata lapmu
s =jumlah harga seluruh bola lampu yang dipakai.
2. Instalasi air : Pipa-pipa leiding dari diameter berapa yang dipakai.
Hitung harga seluruh harga pipa-pipa, kemudian ditambah upah
pasang (bisa dirundingkan). Harus diingat bahwa pada kebiasaannya
instalasi air ini dipasang setelah bangunan selesai. Tentu ada
kerusakan-kerusakan pada waktu pemasangan pipa-pipa.
Kemungkinan-kemungkinan kerusakan ini ditambahkan dalam RAB
instalasi air ini.

n. Pekerjaan – pekerjaan lain

1. Besi-besi sengkang, angker, baut, mur ditaksir dalam …kg.


2. Rooster udara jumlhanya ……buah.
3. Bouwlplank dihitung per meter maju.
4. Bouwket (gubug dan kantor) ditaksir Rp. ……
5. Penjaga malam ditaksir Rp……
6. Dan lain-lain yang dianggap perlu.
Sumber/Daftar Pustaka :

1. Agustriansyah, I. 2011. Buku Ajar Rencana Anggaran Biaya dan Ekonomi Teknik.
http://ScribD.com/doc/49859507/Materi-RAB

Anda mungkin juga menyukai