Ibnu ‘Abbas ra. Menuturkan, “Hasan bin ‘Ali ra. Pernah sakit
sehingga Nabi saw. Pun susah. Maka Allah mewahyukan kepada beliau
agar membaca suatu surah yang ayat-ayatnya tidak menggandung huruf
Fa`(hal.15) (yakni surah al-Fatihah) karena Fa maknanya al-afat atau
penyakit.”
Kemudian tancapkan paku atau kayu itu pada awal huruf, lalu
bacakan surah al-Fatihah sekali dan mintalah orang yang sakit gigi untuk
meletakkan jarinya pada tempat yang sakit dan tanyalah dia, “Apakah
sudah sembuh?” Makai a harus menjawab pertanyaan mu tersebut. Dan
janganlah ia minyingkirkan jari-jarinya apabila sudah sembuh. Apabila
belum, pindahkan paku atau kayu itu pada huruf kedua dan bacalah surah
al-Fatihah sebanyak 2 kali. Kemudian, bertanyalah dengan pertanyaan
yang sama. Apabila belum sembuh, pindahkan paku dan kayu itu pada
huruf ketiga dan bacalah surah al-Fatihah sebanyak 3 kali kemudian
tanyalah dengan pertanyaan yang sama. Dan jangan lupa untuk bertanya
kepada orang yang sakit setiap engkau pindah huruf. Jangan lupa untuk
menambah satu kali bacaan surah al-Fatihah setiap kali engkau pindah
huruf. Dipastikan saat engkau sampai pada akhir huruf, sakit giginya akan
sembuh, dengan izin Allah swt. Tentunya kemujaraban amalan ini dapat
dirasakan apabila didasari dengan husnuzzhan atau berbaik sangka kepada
Allah.