TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah rasa khawatir, rasa takut yang tidak jelas
sebabnya.Kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam
menggerakkan tingkah laku.Baik tingkah laku normal maupun tingkah
laku yang menyimpang, kedua-duanya merupakan pernyataan,
penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan. Rasa takut
ditimbulkan oleh adanya ancaman, sehingga orang akan menghindar diri
dan sebagainya. Kecemasan dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar
maupun dari dalam diri, dan pada umumnya ancaman itu samar-samar
(Gunarsa dan Yulia, 2012).
Kecemasan adalah respon individu terhadap suatu keadaan tidak
menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup. Kecemasan
merupakan pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada obyek yang spesifik
sehingga orang merasakan sesuatu perasaan was-was (khawatir) seolah-
olah ada sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umunya disertai gejala-
gejala otonomik yang berlangsung beberapa waktu (Pieter, H.Z., Janiwarti,
B., & Saragih, M, 2011).
Kecemasan merupakan suatu keadaan yang normal dari manusia
untuk menghadapi situasi tertentu, tetapi juga dapat berubah menjadi
gangguan mental jika berlebihan dan tidak sebanding dengan
situasi.Kemungkinan menafsirkan sesuatu hal yang rancu sebagai hal yang
mengancam dibandingkan dengan orang yang tidak menderita kecemasan,
artinya mereka memandang dirinya mudah terkena pada hal-hal yang
menyakitkan.Mereka juga memandang lebih besar resiko yang mereka
peroleh dalam suatu situasi (Boky, 2013).
8
9
e. Pendidikan
Seorang dengan tingkat pendidikan yang rendah mudah mengalami
kecemasan, karena semakin tinggi pendidikan akan mempengaruhi
kemampuan berfikir seseorang.
f. Status Kesehatan
Seseorang yang sedang sakit dapat menurunkan kapasitas seseorang
dalam menghadapi stress.
g. Makna yang Dirasakan
Jika stressor dipersepdikan akan berakibat baik maka tingkat
kecemasan yang akan dirasakan akan berat. Sebaliknya jika stressor
dipersepsikan tidak mengancam dan individu mampu mengatasinya
maka tingkat kecemasan yang dirasakan akan lebih ringan.
h. Nilai-nilai Budaya dan Spiritual
Nilai-nilai budaya dan spiritual dapat mempengaruhi cara berpikir dan
tingkah laku seseorang.
i. Dukungan Sosial dan Lingkungan
Dukungan sosial dan lingkungan sekitar dapat memepengaruhi cara
berpikirseseorang tentang diri sendiri dan orang lain. Hal ini
disebabkan oleh pengalaman seseorang dengan keluarga, sahabat,
rekan kerja dan lain-lain. Kecemasan akan timbul jika seseorang
merasa tidak aman terhadap lingkungan.
j. Mekanisme Koping
Ketika mengalami kecemasan, individu akan menggunakan
mekanisme koping untuk mengatasinya dan ketidakmampuan
mengatasi kecemasan secara konstruktif menyebabkan terjadinya
perilaku patologis.
k. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarga. Bekerja bukanlah sumber kesenangan
tetapi dengan bekerja bisa diperoleh pengetahuan.
15
B. Konsep Caring
1. Pengertian Caring
Caring dalam keperawatan adalah hal yang sangat mendasar.
Caring merupakan jantung dari profesi, artinya sebagai komponen yang
unik, fundamental dan menjadi fokus sentral dari keperawatan. Perawat
yang merupakan inti dalam praktek keperawatan professional. Proses
caring menurut Watson terdiri atas komitmen untuk melindungi,
meningkatkan, dan memulihkan humanitas dengan mengembalikan
martabat, keselarasan batin, dan memfasilitasi penyembuhan. Perawat
membantu orang lain untuk mendapatkan pengetahuan diri, pengendalian
diri, dan kesiapan untuk penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka
untuk meraih kembali keselarasan batin mereka (Christenseen, 2009).
2. Konsep Caring Menurut Beberapa Ahli Keperawatan
a. Teori Caring Menurut Watson
1) Definisi
Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh dari sekedar
pendekatan eksistensial-fenomenologis untuk memadukan konsep-
konsep kejiwaan dan transsendensi. Jiwa adalah esensi dari
seseorang, mengandung roh atau kesan diri yang lebih tinggi,
memiliki kesadaran diri, tingkat kesadaran yang lebih tinggi, suatu
kekuatan internal, dan kekuatan yang dapat memperbesar kapasitas
manusia serta memungkinkan seseorang untuk melebihi diri
lazimnya. Transendensi mengacu pada kapasitas untuk eksis
bersama dengan masa lalu, saat ini, dan masa depan semua
sekaligus dalan saat ini dan sekarang (Christensen, 2009).
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi/Dasar Teori
Dasar teori Watson adalah nilai dan penghomatanya yang
sangat mendalam terhadap keajaiban dan misteri kehidupan, suatu
pengakuan terhadap dimensi spiritual kehidupan dan keyakinan
terhadap kekuatan internal proses keperawatan dan penyembuhan.
Sisitem nilai ini dipadukan dengan sepuluh faktor carative yang
16
c) Klien
Klien adalah subyek yang langsung dipengaruhi oleh adanya
proses interpersonal.
d) Ansietas
Dalam model peplau merupakan konsep yang berperan penting
karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam
keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat.Oleh karena
itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
pasien.Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi
klien semakin baik.
C. Kerangka Teori
Skema 1. Kerangka teori
Carative factor caring Kesehatan
1. membentuk nilai humanistic-
altruistic,
2. memelihara kepercayaan dan Keperawatan Klien
harapan,
3. menumbuhkan kepekaan diri
(caring) (kecemasan)
dan orang lain,
4. mengembangkan hubungan
saling percaya, saling
membantu dan peduli, Lingkungan
5. meningkatkan dan menerima
ungkapan perasaan positif dan
negative,
6. menggunakan proses
pemecahan masalah kreatif,
7. meningkatkan belajar- Kecemasan ringan
mengajar transpersonal, Kecemasan sedang
8. menyediakan lingkungan Kecemasan berat
yang supportif, protektif, atau
memperbaiki mental, fisik, Panik
sosiokultural dan spiritual,
9. membantu memuaskan
kebutuhan manusia,
10. memberikan keleluasaan
untuk kekuatan eksistensial-
fenomenologis-spiritual
D. Kerangka Konsep
Skema 2. Kerangka konsep
Carative factor caring
1. membentuk nilai humanistic-altruistic,
2. memelihara kepercayaan dan harapan,
3. menumbuhkan kepekaan diri dan orang lain,
4. mengembangkan hubungan saling percaya, saling kecemasan
membantu dan peduli,
5. meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan positif
dan negative,
6. menggunakan proses pemecahan masalah kreatif,
7. meningkatkan belajar-mengajar transpersonal,
8. menyediakan lingkungan yang supportif, protektif, atau
memperbaiki mental, fisik, sosiokultural dan spiritual,
9. membantu memuaskan kebutuhan manusia,
10. memberikan keleluasaan untuk kekuatan eksistensial-
fenomenologis-spiritual
E. Variable penelitian
1. Variable independen
Caring perawat
2. Variable dependen
Kecemasan pasien baru
F. Hipotesis
Berangkat dari teori di atas, yang dijadikan landasan kerangka
pemikiranyang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha: ada hubungan yang signifikan antara caring perawat dengan tingkat
kecemasan pasien baru di Poliklinik Garuda RSUP Dr Kariadi Semarang.