Abstrak
Urban farming adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan di atau sekitar kota.
Konsep ini merupakan alternatif solusi memperpendek jarak antara rodusen dan konsumen, sehingga
bahan pengawet dan proses tambahan lainnya tidak dibutuhkan. Hal ini membuat konsumen mendapat
jaminan bahan pangan yang masih segar terutama untuk sayuran dan ikan. Aquaponik adalah suatu
kombinasi sistem akuakultur (budiyada ikan) dan budidaya tanaman hidroponik (seperti sayuran).
Amonia dari urin ikan dapat menjadi pupuk bagi tanaman setelah diubah oleh bakteri tertentu. Pada
sistem yang hemat lahan dan air ini, ikan dan tanaman dapat tumbuh dalam satu sistem yang
terintegrasi, dan menciptakan suatu simbiotik antara keduanya dengan memanfaatkan sistem
resirkulasi. Sistem Aquaponik merupakan solusi permasalahan usaha budidaya sayuran perkotaan
(urban farming). Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan hasil panen sayur dan serta penghasilan tambahan dari
ikan lele yang dikembangkan. Tanaman sayuran tumbuh dengan subur dan lebih cepat panen. Rasa
sayuran juga lebih enak. Hasil panen lele juga cukup menggembirakan.
111
lele yang aktif mencari makan di malam hari bila 2. Menyiapkan pendamping dari tim pakar
tidak mendapat makanan yang cukup, maka perguruan tinggi.
temannya akan dimakan. Hal ini juga menjadi 3. Pembinaan kelompok oleh pendamping dan
penyebab banyaknya ikan yang hilang, 4) Ikan-ikan instansi terkait.
yang besar cenderung lebih agresif dan akan timbul 4. Merealisasi program aksi dengan cara
dipermukaan saat pemberian pakan. Namun ikan- kemitraan.
ikan yang kecil masih berada dibawah tidak 5. Memonitoring dan evaluasi kegiatan usaha
kelihatan. Sehingga pada saat panen, masih banyak yang dilakukan
ditemukan ikan-ikan yang berukuran kecil karena
kalah bersaing dengan ikan yang besar dalam D. Evaluasi
mendapatkan makanan, 5) Urin ikan dapat menjadi 1. Tahap awal adalah mengukur tingkat
racun bagi dirinya sendiri. Sehingga dengan pemahaman dari edukasi dan sosialisasi yang
kepadatan ikan yang tinggi, konsentrasi urin juga telah disampaikan.
akan tinggi. Hal ini tidak sehat bagi ikan itu sendiri 2. Tahap proses kegiatan adalah mengetahui
yang dapat menghambat pertumbuhannya, 6) Air kemampuan Tim Mitra mengimplimentasikan
yang digunakan untuk menyiram tanaman banyak seluruh materi pelatihan yang telah diberikan
terbuang percuma, 7) Cukup banyak waktu yang oleh tim
dibutuhkan untuk menyiram tanaman, karena harus pakar.
disiram secara rutin pagi dan sore, 8) Diperlukan 3. Tahap akhir adalah melihat keberhasilan dari
pupuk tambahan sebagai penyubur tanaman. Hal ini kegiatan yang telah dilaksanakan yang
mengakibatkan perlu adanya biaya tambahan. 9) diindikasikan dengan dihasilkannya sayuran
Sayuran yang ditanam hanya cukup untuk memenuhi hijau dan ikan segar.
kebutuhan harian tanpa bisa dijual untuk
mendapatkan penghasilan tambahan maupun E. Tahap Pemantauan
pengganti biaya listrik. Tahap pemantauan ini dilakukan setelah
kegiatan selesai apakah berjalan sesuai dengan yang
Metode diharapkan.
Pelaksanaan program ini dilaksanakan
sebagai upaya pemberdayaan kelompok petani urban Pembahasan
dalam bidang kewirausahaan melalui kegiatan 1. Tahap Persiapan
pelatihan kewirausahaan yang menitik beratkan Tim melakukan persiapan dengan
kepada pengembangan sistem aquaponik. berkoordinasi dengan pihak Lembaga Pengabdian
Mekanisme pelaksanaan program yang Masyarakat (LPM) Unimed dengan Mitra.
akan dilakukan adalah : (1) Sosialisasi dan Edukasi, Selanjutnya tim melakukan peninjauan kolam. Saat
(2) Rancang Bangun Sistem Aquaponik, (3) peninjauan, kondisi kolam sudah berisi air berwarna
Pelatihan Maintenance dan keselamatan kerja, (4) hijau dengan beberapa ikan lele didalamnya. Kolam
Pelatihan manajemen usaha, serta (5) pendampingan. yang tersedia seluas 8 x 8 x 1 m3. Disamping itu, ada
tambahan tiga kolam kecil yang belum
A. Tahap Persiapan termanfaatkan, yaitu ada 2 buah kolam ukuran 3 x 1
Tahapan persiapan untuk pembuatan sistem x 0,45 m3 dan satu kolam berukuran 2 x 1 x 0,5 m3.
aquaponik adalah meliputi perancangan yang sudah Hasil peninjauan, diputuskan untuk
dianalisa seluruh aspek yang diperlukan untuk menggunakan salah satu kolam kecil untuk
meningkatkan hasil panen dan tambahan penghasilan penerapan teknologi aquaponic system yang
bagi petani. Perancangan sistem aquaponik berukuran 3 x 1 x 0,45 m3. Tahap berikutnya adalah
mempertimbangkan luas lahan dan kondisi lahan mempersiapkan bibit lele. Pada tahap ini, tim
serta pencahayaan matahari yang cukup. melakukan survey ke beberapa tempat penjualan
bibit ikan lele. Jumlah bibit ikan disesuaikan dengan
B. Tahap Pelaksanaan luas kolam.
1. Sosialisasi dan Edukasi Sistem Aquaponik Karena luas kolam hanya 3 x 1 m2, maka
2. Rancang Bangun Sistem Aquaponik padat tebar ikan dalam kolam yang memungkinkan
3. Pembibitan Tanaman dan Mempersiapkan adalah sekitar 300-500 ekor. Tim memutuskan untuk
Media Tanam memasukkan sebanyak 500 ekor ikan lele ke dalam
4. Maintenance dan Keselamatan Kerja kolam. Jenis lele yang dipakai adalah jenis lele
5. Manajemen Usaha kampung. untuk 500 ekor ikan lele, diperlukan pakan
6. Pendampingan seberat 125 gram perhari. Pakan sebanyak ini dibagi
menjadi 5 bagian yang sama. 1 bagian untuk pagi
C. Pembinaan dan Pemberdayaan UKM Mitra hari, sekitar pukul 7. Sementara siang (jam 12) dan
1. Menyiapkan bahan penyuluhan penatanan sore hari (jam 5) masing-masing juga 1 bagian.
untuk pendamping Tim Mitra Sedangkan di malam hari (jam 10) diberi 2 bagian.
Selanjutnya, setiap dua hari sekali ikan lele
Daftar Pustaka