Obesitas Sentral Dan Kadar Kolesterol Darah Total
Obesitas Sentral Dan Kadar Kolesterol Darah Total
Disusun Oleh:
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Biokimia” guna
untuk mengetahui dan lebih memahami tentang “Penyakit kolesterol” yang telah di berikan oleh
dosen.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat kami harapkan untuk
menyempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan kadar kolesterol darah yang dikenal dengan istilah hiperkolesterolemia merupakan salah
satu faktor risiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). Hiperkolesterolemia adalah suatu kelainan
yang terjadi pada kadar lemak dalam darah berupa peningkatan kadar kolesterol darah total (Anies,
2015). PJK merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan akibat aterosklerosis yang berkembang
selama bertahun-tahun. Arterosklerosis terjadi akibat kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah
terutama kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) sehingga menyebabkan penumpukan lemak yang
akan mengeras yang menyumbat pembuluh darah (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat,
2012; WHO, 2007).
Kadar kolesterol tubuh dapat meningkat pada individu yang obesitas atau kelebihan berat badan.
WHO (2008) menyatakan berdasarkan distribusi lemak, obesitas digolongkan menjadi dua yaitu
obesitas umum dan obesitas sentral. Obesitas sentral sangat erat hubungannya dengan terjadinya
sindroma metabolik yang salah satu tandanya adalah peningkatan kolesterol darah total (Listiyana,
dkk 2013). Data Riskesdas tahun 2013, kelompok usia 18 tahun ke atas prevalensi obesitas sebesar
11,7% pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 15,4% pada tahun 2013. Prevalensi obesitas sentral
secara nasional adalah 26,6%, lebih tinggi dari prevalensi pada tahun 2007 (18,8%) (Riskesdas,
2013).
Obesitas sentral dianggap sebagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan beberapa penyakit kronis.
Untuk laki-laki dengan LP >90 cm atau perempuan dengan LP >80 cm dinyatakan sebagai obesitas
sentral (WHO 2008). Obesitas sentral adalah kumpulan lemak abdominal berlebih yang terdapat di
daerah abdomen (Mulyani SN, Rita Novia 2016). Efek dari obesitas yang dapat diukur menggunakan
RLPP ini adalah timbulnya penyakit degeneratif dan kardiovaskular, seperti hipertensi, PJK, diabetes,
stroke, dan timbulnya penyakit lain (Devi, 2010). Selain dapat menimbulkan penyakit degeneratif dan
kardiovaskuler obesitas juga dapat menyebabkan penyakit kanker, ostreoartritis, hiperurisemia serta
penyakit lainnya (Wikipedia dan Minasdiarly, 2007).
1.3 Tujuan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti
kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan
salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu
sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol
juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita
butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi
ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan
yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan
tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut
aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal
bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks.
Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh (di
hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan. Meski tampak
"jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan dalam tubuh, di antaranya membuat
hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-lain.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu
dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat dianggap
sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah.
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu
tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering
makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
a. Penyebab Kolesterol Tinggi Pernah dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada
yang pernah mengalami kolesterol tinggi, Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau pegal
di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan
gampang ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab
Kolesterol Tinggi.
perlu diperhatikan dan dicamkan bahwa Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan
lemak bisa menyumbat aliran darah sehingga bisa memicu kematian akibat serangan
jantung atau stroke mengerikan . Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di
seluruh dunia penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan diantaranya yaitu :
1. Makanan cepat saji seperti hamburger dan pizza, mengandung 85-180 mg kolesterol dalam
satu porsinya.
2. Es krim
3. Telur
4. Makanan Laut
5. Keju dan Susu
6. Jeroan
7. Kulit Ayam
Kadar kolesterol yang terlalu rendah juga sering dikaitkan dengan munculnya depresi,
kecemasan, bahkan kanker. Jika dialami oleh ibu hamil, kadar kolesterol yang terlalu
rendah dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah.
2.3 Penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol
Kehamilan
Kecanduan alkohol
Penyalahgunaan NAPZA
Gangguan ginjal
Gangguan pernapasan saat tidur.
Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi, seperti:
Lanjut usia
Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
Memiliki kebiasaan merokok
Jarang berolahraga.
Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah,
otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area
otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang
rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati
hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan
tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.
Pemeriksaan fisik
1. Vital sign
Pernafasan : 24 x/menit
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 370C
· Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1. Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2. Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima
oleh orang lain.
3. Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.
DO : Pasien tampak
kesusahan dalam
beraktivitas karena
barat badannya
b. DS : Pasien
mengatakan kurang
percaya diri jika
berinteraksi /
bersosialisasi dengan
orang lain
Harga diri rendah Gangguan dalam
bersosialisasi dengan
DO: Pasien kelihatan orang lain dan
minder saat pandangan negatif
berkomunikasi dan terhadap diri
bergaul dengan
temannya.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan dalam
beraktivitas.
2. Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang lain.
C. PERENCANAAN
No. Dx
Tgl Tujuan Intervensi Rasional
Kep
-- Membantu
- Dorong pasien mengidentifikasi
untuk dan memperjelas
mengeksprsikan alasan untuk
perasaan dan kesulitan dalam
persepsi berinteraksi dengan
masalah orang lain
Setelah dilakukan
penyuluhan 2x24 jam
-- Megidentifikasi
pasien diharapkan
masalah khusus dan
mampu bersosialisasi
menganjurkan
dengan baik dengan - Bantu dalam
kriteria hasil : mengidentifikasi tindakan yang dapat
tanggung jawab diambil untuk
sendiri dan mempengaruhi
- - Menyatakan
control pada perubahan
gambaran diri lebih
nyata situasi
- - Menunjukkan
beberapa penerimaan
diri aripada andangan
13- 2 idealisme
02-06 - - Mengakui diri
sebagai individu yang
mempunyai tanggung
jawab sendiri
D. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Dx Tindakan Respon Ttd
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu
tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering
makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan
ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian
status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan
dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah
adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas fisik rutin,
Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
http://www.pedulikolesterol.com/site/index.php
http://www.medicastore.com/kolesterol/
Suparto, H. Sehat Menjelang Usia Senja. 1997. PT Remaja rosdakarya. Bandung