Anda di halaman 1dari 17

OBESITAS SENTRAL DAN KADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL

Disusun Oleh:

1. BERLIANA OKTAVIA (1914301081)


2. SINTA RIZQIANI (1914301082)
3. SANOVAL AJI PANDWI (1914301083)
4. ADE PUTRI AULIA (1914301084)
5. FENI MELIANI (1914301085)
6. ALDO ANGGA PUTRA (1914301086)
7. ILHAM ADIANSYAH (1914301087)
8. SILA RESTU RIA (1914301088)
9. DILA NOPIYANA PUBIYAN (1914301089)
10. ETI ROHAYATI (1914301090)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PRODI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang di berikan dosen
dengan judul “OBESITAS SENTRAL DAN KADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL”

Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Biokimia” guna
untuk mengetahui dan lebih memahami tentang “Penyakit kolesterol” yang telah di berikan oleh
dosen.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat kami harapkan untuk
menyempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 18 Februari 2020

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan kadar kolesterol darah yang dikenal dengan istilah hiperkolesterolemia merupakan salah
satu faktor risiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). Hiperkolesterolemia adalah suatu kelainan
yang terjadi pada kadar lemak dalam darah berupa peningkatan kadar kolesterol darah total (Anies,
2015). PJK merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan akibat aterosklerosis yang berkembang
selama bertahun-tahun. Arterosklerosis terjadi akibat kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah
terutama kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) sehingga menyebabkan penumpukan lemak yang
akan mengeras yang menyumbat pembuluh darah (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat,
2012; WHO, 2007).
Kadar kolesterol tubuh dapat meningkat pada individu yang obesitas atau kelebihan berat badan.
WHO (2008) menyatakan berdasarkan distribusi lemak, obesitas digolongkan menjadi dua yaitu
obesitas umum dan obesitas sentral. Obesitas sentral sangat erat hubungannya dengan terjadinya
sindroma metabolik yang salah satu tandanya adalah peningkatan kolesterol darah total (Listiyana,
dkk 2013). Data Riskesdas tahun 2013, kelompok usia 18 tahun ke atas prevalensi obesitas sebesar
11,7% pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 15,4% pada tahun 2013. Prevalensi obesitas sentral
secara nasional adalah 26,6%, lebih tinggi dari prevalensi pada tahun 2007 (18,8%) (Riskesdas,
2013).
Obesitas sentral dianggap sebagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan beberapa penyakit kronis.
Untuk laki-laki dengan LP >90 cm atau perempuan dengan LP >80 cm dinyatakan sebagai obesitas
sentral (WHO 2008). Obesitas sentral adalah kumpulan lemak abdominal berlebih yang terdapat di
daerah abdomen (Mulyani SN, Rita Novia 2016). Efek dari obesitas yang dapat diukur menggunakan
RLPP ini adalah timbulnya penyakit degeneratif dan kardiovaskular, seperti hipertensi, PJK, diabetes,
stroke, dan timbulnya penyakit lain (Devi, 2010). Selain dapat menimbulkan penyakit degeneratif dan
kardiovaskuler obesitas juga dapat menyebabkan penyakit kanker, ostreoartritis, hiperurisemia serta
penyakit lainnya (Wikipedia dan Minasdiarly, 2007).

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Kolestrol ?


b. Bagaimana Penyebab Kolestrol ?
c. Apa Saja Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Kolestrol ?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui Apa Pengertian Kolestrol.


b. Mengetahui Penyebab Kolestrol.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….... iBAB I


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kolestrol……………………………………………………………… 3

2.2 Penyebab Kolestrol………………………………………………………………. 4

2.3 Penyakit Yang Ditimbulkan Kolestrol………………………………………….... 5

2.4 Asuhan Keperawatan …………………………………………………………….. 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 19

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Kolesterol

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti
kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan
salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu
sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol
juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita
butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi
ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan
yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan
tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut
aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal
bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks.
Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh (di
hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan. Meski tampak
"jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan dalam tubuh, di antaranya membuat
hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-lain.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu
dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat dianggap
sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah.
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu
tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering
makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.

 2.2 Penyebab Kolesterol


Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan
berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan.

a. Penyebab Kolesterol Tinggi Pernah dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada
yang pernah mengalami kolesterol tinggi, Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau pegal
di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan
gampang ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab
Kolesterol Tinggi.
perlu diperhatikan dan dicamkan bahwa Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan
lemak bisa menyumbat aliran darah sehingga bisa memicu kematian akibat serangan
jantung atau stroke mengerikan . Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di
seluruh dunia penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan diantaranya yaitu :
1. Makanan cepat saji seperti hamburger dan pizza, mengandung 85-180 mg kolesterol dalam
satu porsinya. 
2. Es krim
3. Telur
4. Makanan Laut
5. Keju dan Susu
6. Jeroan
7. Kulit Ayam

b. Penyebab Kolesterol Rendah Seseorang dikatakan mengalami kolesterol rendah jika


kadar kolesterol total dalam darahnya kurang dari 120 mg/dL, atau kadar kolesterol low-
density lipoprotein (LDL) kurang dari 50 mg/dL.
Kolesterol rendah sering dikatakan lebih baik dibandingkan dengan kolesterol tinggi.
Namun jika kadar kolesterol ini terlalu rendah, bisa muncul beragam keluhan dan gejala,
seperti:
 Merasa gugup dan bimbang.
 Merasa putus asa.
 Kesulitan membuat keputusan.
 Perubahan mood.
 Perubahan pola makan.
 Perubahan pola tidur.

Kadar kolesterol yang terlalu rendah juga sering dikaitkan dengan munculnya depresi,
kecemasan, bahkan kanker. Jika dialami oleh ibu hamil, kadar kolesterol yang terlalu
rendah dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah.
2.3  Penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol

1. Penyakit Jantung Koroner


Penderita kadar kolesterol tinggi khususnya LDL adalah sasaran utama untuk
menderita penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner. Fakta
menunjukan 80% pasien penyakit jantung meninggal mendadak karena penyakit jantung
koroner, dan bahkan 50% di antaranya tanpa gejala sebelumnya.
Penyakit ini disebabkan oleh kadar kolesterol LDL berlebihan yang
membentuk plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung dan mengakibatkan
otot jantung tidak menerima aliran darah.
Gejala-gejala penyakit jantung koroner adalah:
a. Rasa tertekan (seperti ditimpa beban, nyeri, terjepit, diperas, terbakar) di dada, dan
dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
b. Tercekik atau sesak selama lebih dari 20 menit
c. Keringat dingin, lemah, jantung berdebar, dan pingsan
d. Semakin kurang istirahat, tetapi bertambah berat dengan cara mencegah LDL tinggi
dengan mengatur konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh,
antara lain dengan:
1. Mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi dan kacang-kacangan
seperti kedelai (tempe, tahu, susu kedelai).
2. Mengonsumsi vitamin C dan E. Vitamin C biasanya terdapat pada buah belimbing,
mangga, aneka jenis jeruk, kedondong, pepaya,rambutan, stroberi, atau
kiwi. Sedangkan vitamin E dapat kita temukan di almond, alpukat, atau biji bunga
matahari.
3. Makanan yang mengandung beta glucan seperti apel, pepaya, pir, wortel, kapri,
buncis, kecipir, kacang panjang, kacang hijau, kacang merah, dan beras
merah. Beta glucan mampu mengendalikan kadar kolesterol dalam darah dengan
mengontrol penyerapan dan produksi kolesterol.
4. Menjaga berat badan agar seimbang, karena orang yang memiliki berat lebih
cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi yang disebabkan karena terjadinya
penumpukan trigliserida di balik lipatan kulit.
Lakukan olah raga teratur agar metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik,
sehingga tidak terjadi penimbunan lemak dan kolesterol
2. Tekanan darah tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai
penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
Tekanan darah dibagi 2 menjadi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan saat otot jantung relaksasi, sebelum
kembali memompa darah.

Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi


Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi, ada beberapa
kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:

 Kehamilan
 Kecanduan alkohol
 Penyalahgunaan NAPZA
 Gangguan ginjal
 Gangguan pernapasan saat tidur.

Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi, seperti:

 Lanjut usia
 Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
 Memiliki kebiasaan merokok
 Jarang berolahraga.
Pengertian Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah,
otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area
otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang
rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati
hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan
tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

Faktor Risiko Stroke


Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke. Selain stroke, faktor risiko ini juga
dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor-faktor tersebut meliputi:

 Faktor kesehatan, yang meliputi:


o Hipertensi.
o Diabetes.
o Kolesterol tinggi.
o Obesitas.
o Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung,
atau aritmia.
o Sleep apnea.
o Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DENGAN


PENYAKIT OBESITAS
A.    PENGKAJIAN
·                  Identitas
Nama               : Nn. M
Jenis Kelamin    : Perempuan
Dignosa medis  : Obesitas berat
Umur               : 19 tahun
Tinggi badan     : 156 cm
Berat badan      : 120 kg
Pendidikan        : Mahasiswi
Pekerjaan         : -
Status                : Belum kawin
Agama             : Islam
Alamat              : Brondong Lamongan
1.    Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.
2.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan berat badannya semakin bertambah,
disamping itu pasien mengalami kesusahan untuk berdiri sehabis duduk dari lantai.
3.    Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah 2 tahun kemudian berat badan
pasien mengalami perubahan, itu terjadi saat pasien beranjak kelas 2 SMA.

4.    Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.
5.    Riwayat Psiko-Sosial-Spiritual
1)   Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2)   Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima
oleh orang lain.
3)   Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.

Pemeriksaan fisik

1.    Vital sign

Tekanan darah       : 130/80 mmHg

Pernafasan             : 24 x/menit
Nadi                      : 85 x/menit
Suhu                      : 370C

2.    Keadaan umum     : Baik

3.    Pemeriksaan Head to Toe


 Kulit                  : Inspeksi (warna kulit sawo matang)
Palpasi (turgor normal < 3 dtik)
 Kepala               : Inspeksi (kulit kepala bersih, bulat sempurna, rambut    panjang lurus,
tidak ada benjolan atau lesi)
Palpasi (tidak ada benjolan)
 Telinga:             : Inspeksi (normal tidak ada lesi, bersih tidak ada serumen)
Palpasi (normal tidak ada lipatan)
 Mata                  :   Inspeksi (bulat besar, bersih tidak cowong)
 Mulut                : Inspeksi (bersih, lembab, gigi normal)
 Dada                 : Inspeksi (bentuk dada simetris/normal)
Palpasi (tidak ada benjolan atau lesi)
Perkusi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada benjolan atau lesi)
Auskultasi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada suara tambahan)
 Abdomen          : Inpeksi (buncit terdapat lipatan)

Pola Fungsi Kesehatan


1.      Pola Nutrisi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien makan 3x sehari dengan porsi biasa
b.    Saat sekarang
Pasien makan lebih dari 3x sehari dengan porsi banyak dan kadang-kadang ditambah dengan
makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil.
2.      Pola Eliminasi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien BAB dan BAK normal
b.    Saat sekarang
Pasien BAB dan BAK normal
3.      Pola Istirahat-Tidur
a. Pasien tidur pada jam-jam istirahat
b. Sesudah mengalami obesitas pasien lebih sering mengantuk dan memperbanyak tidurnya.
4.      Pola Aktivitas
a. Kebiasaan sehari-hari
Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami keluhan / hambatan.
b. Saat sekarang
Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan lelah, malas dengan berat badan yang
berlebihan.

·                  Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1.      Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2.      Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima
oleh orang lain.
3.      Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.

B.     ANALISA DATA


Data Fokus
DS       : Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.
DO      : -       pasien tampak terganggu dalam melaksanakan aktivitas karena berat badannya
-       pasien sering kali kesusahan berdiri sehabis duduk dari lantai

Symptom Etiologi Problem


a.  DS :Pasien Berat badan yang Gangguan dalam
mengatakan berlebihan beraktivitas
terkadang merasa
kurang nyaman
dengan berat badan
yang dimilikinya

DO : Pasien tampak
kesusahan dalam
beraktivitas karena
barat badannya

b.   DS : Pasien
mengatakan kurang
percaya diri jika
berinteraksi /
bersosialisasi dengan
orang lain
Harga diri rendah Gangguan dalam
bersosialisasi dengan
DO: Pasien kelihatan orang lain dan
minder saat pandangan negatif
berkomunikasi dan terhadap diri
bergaul dengan
temannya.

Diagnosa Keperawatan
1.        Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan dalam
beraktivitas.
2.        Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang lain.

C.    PERENCANAAN
No. Dx
Tgl Tujuan Intervensi Rasional
Kep

12- 1 Setelah dilakukan    - Diskusikan -- Membantu


02-06 perawatan dan emosi / kejadian mengidentifikasikan
penyuluhan 2x24 jam sehubungan kapan pasien makan
pasien diharapkan dengan makan untuk memuaskan
mampu melaksanakan dan buat kebutuhan emosi
diet dengan criteria rencana makan daripada lapr
hasil : dengan pasien. fisiologi

- Menunjukkan    - Tekankan -- Hilangkan


perubahan pola makan pentingnya kebutuhan
dan keterlibatan menghindari komponen yang
individu dalam diet berlemak dapat menimbulkan
program latihan dan diskusikan ketidakseimbangan
tambahan tujuan metabolik ex :
-   - Menunjukkan nyata untuk penurunan
penurunan BB dengan penurunan BB karbohidrat berlebih
pemeliharaan
kesehatan optimal

   - Diskusikan  - Pandangan mental


dengan pasien termasuk ideal kita
pandangan dan biasanya tidak
menjadi gemuk terbaru, gemuk
dan apa artinya dapat mempunyai
bagi individu akar dalam
psikologi.

-- Membantu
   - Dorong pasien mengidentifikasi
untuk dan memperjelas
mengeksprsikan alasan untuk
perasaan dan kesulitan dalam
persepsi berinteraksi dengan
masalah orang lain
Setelah dilakukan
penyuluhan 2x24 jam
-- Megidentifikasi
pasien diharapkan
masalah khusus dan
mampu bersosialisasi
menganjurkan
dengan baik dengan    - Bantu dalam
kriteria hasil : mengidentifikasi tindakan yang dapat
tanggung jawab diambil untuk
sendiri dan mempengaruhi
-  - Menyatakan
control pada perubahan
gambaran diri lebih
nyata situasi

-  - Menunjukkan
beberapa penerimaan
diri aripada andangan
13- 2 idealisme
02-06 -  - Mengakui diri
sebagai individu yang
mempunyai tanggung
jawab sendiri

D.    PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Dx Tindakan Respon Ttd

12-2-06 1 a.  Memberikan penyuluhan a.  Pasien menerima


dan nasehat kepada pasien tentang anjuran untuk
(09.00) agar melaksanakan diet menurunkan berat
teratur dan optimal badannya dan
berkeinginan diet
b.  Menganjurkan kepada secara teratur
pasien untuk berkonsultasi
kepada ahli diet b.   Pasien masih tampak
ragu untuk
berkonsultasi dengan
ahli diet karena belum
yakin apakah BBnya
bisa kembali normal

a.  Pasien masih tampak


ragu

b.  Bisa menerima dan


percaya bahwa itu
a.   Memberi semangat adalah yang terbaik
bahwa berat badan pasien untuknya
masih bisa diturunkan
c.  Pasien tampak
b.  Memberi dukungan bahwa semangat dan optimis
itu adalah anugerah dari akan penurunan berat
Tuhan badannya

c.   Memberikan pengertian


kalau hanya diri kitalah
13-2-06 2
yang mampu merubah f.        
keadaan yang ada pada
(12.00)
dari kita sendiri
E.     EVALUASI
Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Ttd

12- 1 -  Pasien bias sedikit mengurangi porsi


02-06 makanannya

-   Pasien mampu meghindari makanan


yang banyak mengandung lemak :
gorengan

-   Pasien terkadang masih kurang percaya


diri jika berkumpul dengan banyak orang
13-
02-06 2 -   Pasien mampu menerima dan menyadari
bahwa berinteraksi dengan orang lain itu
sangat penting

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu
tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering
makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan
ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian
status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan
dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah
adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas fisik rutin,
Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
http://www.pedulikolesterol.com/site/index.php
http://www.medicastore.com/kolesterol/
Suparto, H. Sehat Menjelang Usia Senja. 1997. PT Remaja rosdakarya.   Bandung

Anda mungkin juga menyukai