PENDAHULUAN
I. Informasi Jurnal
a. Penulis
Arin M. Buresch, Anne Van Arsdale, Myriam Ferzli, Nicole
Sahasrabudhe, Mengyang Sun, Jeffrey Bernstein, Peter S.
Bernstein, Ivan M. Ngai, David J. Garry
b. Judul
Comparison of Subcuticular Suture Type for Skin Closure After
Cesarean Delivery
c. Institusi dan Tahun
The American College of Obstetricians and Gynecologist (2017)
1
2
b. Metode Penelitian
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi prospective
randomized clinical trial yang dilakukan pada dua
Montefiore Medical Center Labor and Delivery Units dari
28 Mei 2015 sampai dengan 5 Agustus 2016.
Populasi
Kelompok kasus pada penelitian ini adalah semua
pasien yang memiliki usia gestasional 37 minggu atau lebih
berdasarkan perkiraan tanggal obstetri dan yang menjalani
sesar terjadwal atau tidak darurat.
3
Kriteria ekslusi
Pasien diekslusikan jika mereka memiliki infeksi
saluran kemih selama 2 minggu sebelum dilakukan sectio
sesaria, pasien yang menggunakan kortikosteroid selama
kehamilannya lebih dari 2 minggu, kurang dari 18 tahun,
atau jika rencana pembedahan untuk insisi kulit secara
vertikal.
Pengumpulan data
Data dikumpulkan dengan mengacak subjek
penelitian ke salah satu kelompok perlakuan penutupan
subkutikular pada insisi kulit Pfannenstiel masing-masing
subjek yaitu kelompok menggunakan benang 3-0
poliglecaprone 25 dan kelompok yang menggunakan
benang 4-0 polyglactin 910. Pengacakan dilakukan dengan
www.randomization.com. Alokasi pengacakan
disembunyikan dalam amplop tertutup, identik, bernomor,
berurutan. Amplop bernomor dibuka setelah persetujuan
tertulis diperoleh dan sebelum pasien masuk ruang operasi.
Semua pasien menerima antibiotik profilaksis preoperatif
secara intravena 1 jam sebelum insisi dilakukan. Semua
pasien yang menerima analgesik neuraxial: spinal, epidural
ataupun kombinasi keduanya. Teknik operasi sesar
disesuaikan dengan operator yang melakukan operasi
bersangkutan. Kemudian 30 hari pasca operasi dilakukan
follow up via telepon untuk mengetahui adanya komplikasi
luka pasca operasi sesar.
Analisis statistik
Karakteristik demografi, komorbiditas medis, dan
informasi perioperatif dijelaskan oleh kelompok studi
sebagai mean (SD), median (kisaran), atau frekuensi (%)
untuk kontinu, parametrik, nonparametrik, dan variabel
kategori yang sesuai. Perbedaan dengan kelompok jahitan
3
4
c. Hasil
Dari 28 Mei 2015 hingga 5 Agustus 2016, 275 wanita
diacak untuk poliglecaprone 25 dan 275 untuk poliglaktin 910, di
antaranya 520 (95%) termasuk dalam analisis akhir: 263 dalam
kelompok poliglecaprone 25 [di antaranya 231 (88%) benar-benar
menjalani penutupan dengan poliglecaprone 25] dan 257 di
polyglactin 910 grup [di antaranya 209 (81%) benar-benar
menjalani penutupan dengan polyglactin 910]. Tujuh belas pasien
(3%) termasuk dalam pelanggaran protocol, delapan pasien kurang
dari 37 minggu kehamilan, lima pasien menerima kulit vertikal
sayatan, dua pasien memiliki infeksi saluran kemih aktif, satu
pasien melakukan persalinan pervaginam, dan satu pasien
membutuhkan operasi ulang di mana jahitan subkutikular diganti
dengan staples (Gbr. 1). Tak satu pun dari para wanita ini punya
5
5
6
7
8
d. Diskusi
Penutupan luka operasi cesar dengan jahitan poliglecaprone
25 memiliki tingkat penurunan yang signifikan terhadap
komplikasi luka bila dibandingkan dengan jahitan poliglaktin 910.
Kami berspekulasi bahwa ini memiliki perbedaan yang signifikan
merupakan hasil dari kurangnya menjalin pada jahitan
poliglecaprone 25 yang meningkat resistensi terhadap infeksi.
Perbandingan yang memadai dari berbagai jahitan yang
dapat diserap untuk penutupan sayatan kulit subkutikuler setelah
sesar masih kurang. Vats dan Pandit Suchitra membandingkan dua
jenis bahan jahitan yang dapat diserap pada komplikasi luka post
sesar dan menemukan poliglecaprone 25 memiliki tingkat
pembengkakan yang lebih rendah secara statistik dan indurasi,
cairan luka, dan luka dehiscence serta peningkatan penyembuhan
luka jika dibandingkan dengan polyglactin 910. Komplikasi luka
yang mereka kutip setinggi 33%. Meskipun populasi penelitian
mereka terbatas pada kelahiran sesar yang muncul, namun ukuran
sampel kecil, dan metode pengacakan tidak dijelaskan. Tuuli et al
menemukan kulit subkutikular penutupan dengan poliglaktin 910
dikaitkan dengan tingkat infeksi luka bekas operasi dan komplikasi
luka lainnya sebagaimana poliglecaprone 25 yang terdapat dalam
analisis sekunder percobaan acak pada penelitian mereka.
Mengingat hal tersebut merupakan analisis sekunder studi kohort
prospektif, sehingga terdapat potensi bias seleksi dan residu
perancu. Selain itu, penelitian ini kurang kuat untuk mendeteksi
perbedaan kecil pada hasil.
Jahitan monofilamen terbukti lebih rendah tingkat
infektivitasnya apabila dibandingkan dengan jahitan multifilamen
dalam model tikus, meskipun jahitan poliglecaprone 25 tidak
termasuk dalam 16 jenis jahitan yang dipelajari. Penelitian kami
secara khusus acak untuk jenis jahitan yang dapat diserap untuk
penutupan sayatan Pfannenstiel. Insiden komplikasi luka kami
9
e. Keterbatasan Penelitian
Salah satu batasan penelitian ini adalah eksklusi pada sesar
yang darurat. Keputusan ini dibuat karena informed consent tidak
diperoleh dengan baik. Studi kami juga tidak dapat dengan jelas
mengidentifikasi persiapan jenis kulit yang digunakan untuk setiap
pasien sebagai akibat dari perubahan dokumentasi dalam rekam
medis selama masa studi. Metode persiapan kulit telah ditunjukkan
dalam penelitian terbaru memiliki efek pada tingkat infeksi lokal
pembedahan untuk pasien obesitas di institusi kami. Keterbatasan
tambahan adalah tingkat ketidakpatuhan protokol yang cukup
tinggi (20% dari pasien yang terdaftar tidak menerima jenis jahitan
yang dialokasikan) dan potensi efek diferensial dari ukuran lubang
jahitan, 3-0 untuk poliglecaprone 25 jahitan dan 4-0 untuk jahitan
poliglaktin 910.
9
10
BAB II
TELAAH JURNAL
2. Intervention
Pada penelitian ini dilakukan intervensi pada subjek penelitian.
3. Comparison
Penelitian ini dilakukan prospektif randomized control trial dengan
membandingkan jahitan pasca operasi sesar dengan poliglecaprone 25 dan
polyglactin 910.
4. Outcome
Dalam penelitian ini didapatkan penutupan kulit setelah operasi sesar
dengan poliglecaprone 25 menurunkan tingkat luka komplikasi
dibandingkan dengan jahitan polyglactin 910.
5. Validity
A. Research question
a. Is the data collected in accordance with the purpose of the
research?
Iya, data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian.
11
12
B. Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and
researchers?
Tidak. Pada penelitian ini baik pasien dan peneliti mengetahui
kelompok kontrol yang telah ditentukan.
6. Importancy
Is this study is important?
Ya, penelitian ini penting karena hasil penelitian ini dapat menjadi acuan
tentang pemilihan penggunaan benang jahitan untuk penutupan kulit pada
operasi sesar.
13
7. Aplicability
Is your environment so different from the one in study that the methods
could not be use there?
Telaah Applicability
1. Apakah PICO jurnal diperoleh sesuai pertanyaan klinis? Ya
2. Apakah pasien Anda cukup mirip dengan pasien penelitian? Ya
3. Apakah intervensi dalam penelitian dapat diterapkan untuk Ya
manajemen pasien di lingkungan Anda?
4. Apakah outcome penelitian ini penting bagi pasien Anda? Ya
5. Apakah manfaat lebih besar dibanding potensi merugikan pasien Ya
Anda?
6. Apakah hasil penelitian ini dapat diintegrasikan dengan nilai- Ya
nilai serta harapan pasien Anda?
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Buresch A.M., Arsdale A.V., Ferzli M., Sahasrabudhe N., Sun M., Bernstein J.,
Bernstein P.S., Ngai I.M., and Garry D.J. 2017. Comparison of
Subcuticular Type for Skin Closure After Cesarean Delivery: A
Randomized Controlled Trial. The American College of Obstetricians and
Gynecologists. Vol. 130, No.3, pp. 521-526.
15