Anda di halaman 1dari 19

EPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

“ Konsep Keperawatan Komunitas ”

Oleh :

Kelompok 2:

Aldira liza septiani : 183110162

Diana novita : 183110168

Indra yaldi wijaya : 183110177

Nadia susila ningsih : 183110183

Reren yora yutari : 183110190

Tiara hestin : 183110196

Kelas : 3A

Dosen Pembimbing :

Tasman,SKp.M.Kep.Sp.Kom

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, hanya kepada-Nya kita memuji, memohon
pertolongan dan meminta ampunan. Dan syukur saya tuturkan karena berkat hidayahnya
makalah yang berjudul “Konsep Keperawatan Komunitas” ini dapat terselesaikan pada
waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan


Kesehatan Komunitas di program studi Keperawatan Politeknik Kesehatan Padang.
Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Tasman,SKp.M.Kep.Sp.Kom selaku dosen program studi Keperawatan mata
kuliah Keperawatan Kesehatan Komunitas dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penyusunan makalah ini. Penyusun
menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, Agustus 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian....................................................................................................3

B. Tujuan dan fungsi kep. komunitas...............................................................4

C. Prinsip kep. komunitas.................................................................................6

D. Ruang lingkup kep. Komunitas ..................................................................6

E. Sasaran kep. Komunitas ..............................................................................8

F. Falsafah kep. Komunitas ............................................................................9

G. Tingkat pencegahan kep. Komunitas ........................................................10

H. Strategi intervensi kep. Komunitas ...........................................................11

I. Pusat kesehatan komunitas .......................................................................12

J. Model kep. Komunitas ..............................................................................13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi
setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari
keperawatan, khususnya keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-
hari (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak
melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang
menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal
dkk, 2011).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Defenisi dari Keperawatan Komunitas?
2. Apa Tujuan dan Fungsi dari Keperawatan Komunitas?
3. Apa Prinsip dari Keperawatan Komunitas?
4. Apa saja Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas?
5. Apa Sasaran dari Keperawatan Komunitas?
6. Bagaimana Falsafah dari Keperawatan Komunitas?
7. Bagaimana Tingkat Pencegahan dari Keperawatan Komunitas?
8. Bagaimana Strategi Intervensi dari Keperawatan Komunitas?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami Konsep dari Keperawatan Komunitas
2. Tujuan Khusus
1) Untuk Mengetahui Defenisi dari Keperawatan Komunitas
2) Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi dari Keperawatan Komunitas
3) Untuk Mengetahui Prinsip dari Keperawatan Komunitas
4) Untuk Mengetahui Ruang Lingkup dari Keperawatan Komunitas
5) Untuk Mengetahui Sasaran dari Keperawatan Komunitas
6) Untuk Mengetahui Falsafah dari Keperawatan Komunitas
7) Untuk Mengetahui Tingkat Pencegahan dari Keperawatan Komunitas
8) Untuk Mengetahui Strategi Intervensi dari Keperawatan Komunitas

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Defenisi Keperawatan Komunitas


1. Komunitas
Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu
kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan
dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota
masyarakat yang satu dan yang lainnya.
Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan
orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya dan menurut
Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community) adalah
sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian
(interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang
jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga.
Komunitas (community) aalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga. Misalnya dalam kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, dan lain sebagainya. Sedangkan
dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, dan
sebagainya (M. Agung Akbar, 2019).
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan
spritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)
3. Keperawatan Komunitas
Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup
perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum
mereka meminta bantuan kepada orang lain (WHO,1947).
Keperawatan komunitas (community health nursing) merupakan praktik untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan
pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial, dan ilmu kesehatan masyarakat
(Wahyu Widagda,2016)
Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yag
ditujukan pada pengembangan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri
sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok
khusus atau masyarakat (Ruth B. Freeman,1981)
Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice)
merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk
promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui pemberian
pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag mempunyai
pengaruh terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster, 2010).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi
kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada
tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane,
2011).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok, serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi keperawatan (Wahyudi,2010)
B. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
1. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut (M.
Agung Akbar, 2019) :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health
general community ) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu
kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok. 
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
Tujuan keperawatan komunitas lainnya yaitu (Wahyu Widagda,2016):
a. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan pada komunitas ini berarti
adalah suatu upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup
mereka sehat optimal.
b. Proteksi kesehatan
Merupakan upaya perlindungan kelompok masyarakat terhadap terpapar
nya suatu penyakit.
c. Pencegahan penyakit dan penyembuhan
Pencegahan penyakit merupakan upaya dalam mencegah terjadinya
penyakit pada kelompok yang berisiko, sedangkan penyembuhan adaalah
upaya yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah terkena
penyakit.
2. Fungsi Keperawatan Komunitas
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannnya di bidang kesehatan.
3) Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta
masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak,2006).

C. Prinsip Keperawatan Komunitas


Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa 
prinsip, yaitu :
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat
yang  besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada
keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
(Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007)
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas
dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan
sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan  beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).
D. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan
promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif (I
Ketut Swarjana,2016)
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks.
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
(R. Fallen & R. Budi Dwi K,2010)
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas
dan rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan
lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain (Deden Dermawan,2012).
Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan
dapat dimengerti.

E. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan
atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita.
(Emmelia Ratnawati,2014)
F. Falsafah Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan
terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan
komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan pencegahan. Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada
falsafah atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusia
merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai dan bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma
keperawatan komunitas yang terdiri dari 4 komponen dasar (K.A.H Achjar,2016) 
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai berikut :
1. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien  yang berada
pada lokasi atau batas geografi  tertentu yang memiliki  niliai-nilai, keyakinan
dan minat  yang  relatif  sama serta adanya interaksi satu sama lain  untuk
mencapai tujuan.
2. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi  terbebasnya  dari  gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar klien / komunitas.  Sehat merupakan  keseimbangan  yang 
dinamis  sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal  atau pengaruh disekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk  menekan  stressor, melalui 
pencegahan primer, sekunder dan tersier.(Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).

F. Tingkat Pencegahan Keperawatan Komunitas


Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan
komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu
(Mubarak, 2009) :
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian
penyakit sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan
derajat kesehatan secara umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan
secara umum mencakup pendidikan kesehatan baik pada individu maupun
kelompok. Pencegahan primer juga mencakup tindakan spesifik yang
melindungi individu melawan agen-agen spesifik misalnya tindakan
perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak
balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit
lebih awal dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang
mengurangi faktor resiko dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder
misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tertier
Pencegahan Tertier yaitu mencakup pembatasan kecacatan kelemahan
pada seseorang dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang
mengalami kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai dengan
kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada penderita patah
tulang.
G. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi
keperawatan komunitas antara lain :
1. Proses kelompok (group process) 
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan
individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas
kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah  kesehatan di
lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling
sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan
atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar
bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah,
apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan
pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok. 
2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori
dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan
tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu,
kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan
kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun
WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga
produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan
dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya
ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi
dengan lebih cepat.
H. Pusat Kesehatan Komunitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan komunitas dapat dilakukan di:
1. Sekolah/kampus
Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan meliputi pendidikan pencegahan
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks.
2. Lingkungan kesehatan kerja
Asuhan keperawatan di tempat ini meliputi lima bidang. Perawat menjalankan
program yang bertujuan untuk:
- Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengurangi jumlah
kejadian kecelakaan kerja
- Menurunkan resiko penyakit akibat kerja
- Mengurangi transmisi penyakit menular antar pekerja
- Memberikan program peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan
pendidikan kesehatan
- Mengintervensi kasus-kasus ;anjutan non kedaruratan dan memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan
3. Lembaga perawatan kesehatan di rumah
Perawat di bidang komunitas juga dapat memberikan perawatan kesehatan di
rumah misalnya : perawat melakukan kunjungan rumah, hospice care, home
care, dan lain-lain.
4. Lingkungan kesehatan kerja lain
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan memiliki
peran serta tanggungjawab yang bervariasi. Seorang perawat dapat mendirikan
praktik mandiri, bekerja sama dengan perawat lain, dan lain sebagainya. Selain
itu, dimana pun lingkungan tempat kerjanya, perawat ditantang untuk
memberikan perawatan yang berkualitas.
(M. agung Akbar,2019)
I. Model Keperawatan Komunitas
Model keperawatan ini pada hakikatnya mengatur hubungan antara perawat
komunitas dengan klien, yaitu keluarga, kelompok, dan komunitas. Ada beberapa
model keperawatan komunitas yaitu (Wahyu Widagda,2016) :
1. Model self care menurut Dorothy Orem
Kemandirian komunitas adalah tujuan akhir dari pelayanan keperawatan
komunitas. Model ini lebih menekankan kepada self care (mandiri) untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan komunitas dalam
keadaan baik sehat maupun sakit. Ada 4 konsep sentral dalam pradigma
keperawatan dalam model ini yaitu:
- Manusia, Orem memandang manusia sebagai kesatuan yang utuh yang
mempunyai fungsi biologis, sosial, mempunyai inisiatif dan mampu
melakukan aktifitas perawatan diri untuk mempertahankan kehidupan,
kesehtan dan kesejahteraan komunitas
- Kesehatan, model ini memandang bahwa kesehatan komunitas dapat tercapai
ketika komunitas mampu memenuhi kebutuhan self care-nya.
- Keperawatan, tindakan self care (mandiri) adalah reaksi komunitas terhadap
tuntutan untuk memenuhi kebutuhan self care dalam upaya mencapai
kesehatan
- Lingkungan, memandang bahwa lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya
dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama
pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak/pengaruh
yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
2. Model health care system menurut Betty Neuman
Model ini dikembangkan berdasarkan philosophy primary health care (pelayanan
kesehatan utama) yang memandang komunitas sebagai klien. Empat konsep
sentral paradigma keperawatan adalah:
- Manusia, model ini memandang manusia sebagai sistem terbuka yang
berinteraksi secara konstan dan dinamis seiring dengan adanya respon
terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
- Kesehatan, model ini menjelaskan bahwa sehat merupakan respons sistem
terhadap stressor dilihat dalam satu lingkaran konsentris care (inti) dengan
tiga garis pertahanan yaitu fleksibel, normal dan resisten
- Lingkungan, adalah seluruh faktor internal dan eksternal yang berada
disekitar klien, dan memiliki hubungan yang harmonis dan seimbang.
- Keperawatan, model ini menjelaskan bahwa keperawatan memperhatikan
manusia secara utuh untuk mempertahankan semua variabel yang
mempengaruhi respons klien terhadap stressor.
3. Model keperawatan komunitas sebagai mitra (community as partner) menurut
Anderson & Mc Farlane
Model komunitas sebagai mitra yang dikembangkan berdasarkan model Neuman
dengan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan masalah kesehatan
yang ada. Model ini sekaligus menekankan bahwa primary health care sebagai
filosofi yang mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan,
mencegah dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan
kemitraan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan teori
kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi
melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag
mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas. Tujuan proses keperawatan
dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Keperawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa 
prinsip, yaitu kemanfaatan, keerjasama, secara langsung, keadilan dan otonomi klien.
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit. Keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-
sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada
strategi pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan
komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Intervensi keperawatan komunitas dapat
dilakukan dengan proses kelompok (group process), pendidikan kesehatan (health
promotion) dan kerjasama (partnership).
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. Agung. 2019. Buku Ajar Konsep-konsep Dasar dalam Keperawatan


Komunitas. Yogyakarta: CV Budi Utama
Widagdo, Wahyu & Siti Nur Kholifah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan
Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan Kemenkes RI
Swarjana, I Ketut. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta: CV Andi
Offset
Achjar, K.A.H. 2016. Teori dan Praktik: Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta:
EGC
Ratnawati, Emmelia. 2014. Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As
Salam
Dermawan,Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Gosyen
Publising
Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In
Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed. St. Louis,
Missouri: Mosby
Fallen, R dan R. Budi Dwi K. 2010. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
Jakarta : CV. Sagung Seto
Riyadi. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika
Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba
Medika : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai