LAPORAN FARMAKOLOGI
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. A
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Wanayasa
Waktu Pemeriksaan : 30 Juli 2020
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri
420 gr/dl. Pasien diberikan oleh dokter yang merawat obat glibenclamid 1x1
selama menjalani pengobatan di rumah, rutin minum obat, sulit mengatur
makan dan tidak rutin olahraga.
Status Generalis
Kepala : Kepala bentuk normocephal
Mata : Alis hitam, distribusi merata, kelopak mata tidak edema,
bulu mata kedepan normal, eksopthalmus (-), endothalmus (-),
conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Tidak ada kelainan, tlang dalam perabaan normal krepitasi
(-), deformitas (-), sekret (-)
Telinga : Simetris kiri dan kanan, meatus acusticus eksternus
normal, sekret dari telinga (-), pendengaran normal, tinitus (-)
Mulut : Mukosa kering (-), karies (-), lidah kotor (-) perdarahan
gusi (-), dan tonsil tidak membesar
Leher : Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat (5 ± 2 mmHg)
Thorax Anterior :
Inspeksi : Bentuk normochest simetris,
retraksi ICS (-) tampak sesak, otot bantu pernapasan lain
(-), bekas luka (-) deformitas (-), ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Nyeri tekan lapang paru (-), fremitus taktil
(-), ekspansi pernapasan simetris, krepitasi (-), ictus cordis
teraba di ICS V linea aksilaris anterior sinistra, ukuran 1
cm, reguler, dan kuat angkat
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru, batas paru –
hepar di ICS VI, batas kanan jantung di ICS IV linea
parasternalis dextra, apeks jantung di ICS V linea aksilaris
4
- Darah rutin
C. RESUME
5
D. DIAGNOSIS
Hipertensi grade I
E. TERAPI
a. Preventif :
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara makan makanan
bergizi, rutin konsumsi obat antihipertensi dan mengkonsumsi
vitamin bila perlu serta melakukan aktifitas fisik ringan setiap
hari.
b. Promotif :
Memberikan edukasi pada pasien tentang pentingnya menjaga
nutrisi yang cukup sehingga memiliki daya tahan tubuh yang baik
dan menggurangi konsumsi garam berlebih serta mengkonsumsi
air mineral minimal 8 gelas per hari.
Memberikan edukasi pada keluarga pasien bahwa pentingnya
menjaga kebersihan diri pasien, lingkungan rumah maupun
lingkungan sekitar dan menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakit yang dimiliki
dan selalu memeriksakan diri ke Puskesmas serta mengkonsumsi
obat sesuai dengan anjuran dokter secara rutin.
c. Kuratif :
6
F. FARMAKOLOGI
1. Captopril
Captopril merupakan obat golongan ACE Inhibitor pada Hipertensi
Angiotensin Converting Enzyme (ACE) adalah dipeptidil
karboksipeptidase dengan atom zinc. Enzim ini memiliki substrat dengan
spesifisitas yang rendah pada in vitro. ACE terdiri dari rantai polipeptida
tunggal yang terdiri dari 2 domain: N dan C. Ada 2 tempat katalitik dari
masing-masing domain. Konsentrasi tertinggi ACE terdapat di kapiler
paru. ACE juga terdapat pada tubulus proksimal ginjal, saluran
gastrointestinal, organ jantung dan otak. ACE muncul sebagai enzim
ikatan membran juga enzim sirkulator globular.
ACE inhibitor bekerja dengan cara menghambat enzim dalam
tubuh untuk memproduksi hormon angiotensin II atau zat yang dapat
menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan kerja jantung. Dengan
obat ini, pembuluh darah menjadi melebar, sehingga tekanan pada
pembuluh darah berkurang, begitu pun jumlah cairan yang mengalir dalam
pembuluh darah. Kondisi tersebut dapat membantu menurunkan tekanan
darah dan meringankan kerja jantung.
Obat-obatan ACE inhibitor adalah pengobatan golongan pertama
untuk hipertensi sejak beberapa dekade terakhir. Captopril, Lisinopril,
Enalpril, dan Rampiril adalah beberapa contoh obat dengan target ACE
inhibitor. Tetapi penggunaan yang lama dari obat-obat tersebut dapat
menimbulkan efek samping seperti pusing, batuk dan edema angioneuritik.
Rumus Kimia Parasetamol : C9H15NO3S
dipeptidil karboksipeptidase
7
Dosis Parasetamol
Dosis Parasetamol Dewasa untuk Demam dan Nyeri:
Pedoman umum: 325-650 mg diminum setiap 4 sampai 6 jam atau
1000 mg setiap 6 sampai 8 jam.
Paling sering adalah Paracetamol 500mg tablet: 500 mg tablet oral
setiap 4 sampai 6 jam.
Dosis Parasetamol Anak untuk Demam dan Nyeri:
Untuk mengukur dosis parasetamol anak dengan tepat maka kita harus
mengetahui berat badan dan umur anak, karena ini akan menjadi
pertimbangan.
< = 1 bulan: 10-15 mg/kg BB/dosis setiap 6 sampai 8 jam sesuai
kebutuhan.
1 bulan – 12 tahun: 10 – 15 m /kg BB/dosis setiap 4 sampai 6 jam
sesuai kebutuhan (maksimum: 5 dosis dalam 24 jam).
Obat parasetamol tidak dianjurkan melebihi dosis yang direkomendasikan.
Jumlah maksimum untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 mg) per dosis
12
dan 4 gram (4000 mg) per hari. Penggunakan parasetamol yang berlebihan
dapat menyebabkan kerusakan hati.
Pada anak-anak, gunakanlah sediaan sirup atau suppositoria. Hati-hati dan
selalu ikuti petunjuk dosis pada label obat. Jangan memberikan
paracetamol untuk anak di bawah usia 2 tahun tanpa nasihat dari dokter.
Berhenti menggunakan paracetamol dan hubungi dokter jika:
Selama 3 hari penggunaan masih demam.
Selama 7 hari penggunaan masih terasa sakit (nyeri belum teratasi)
atau 5 hari pada anak-anak.
Terjadi reaksi alergi seperti ruam kulit, sakit kepala terus menerus,
atau kemerahan atau bengkak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016, Informasi Spesialite Obat Indonesia, vol. 40, Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia, Jakarta
Deglin, Judith Hopfer dan April Hazard Valleran.2018. Pedoman Obat untuk
Perawat: EGC.
Omoigui, Sota. Obat-obatan Anestesia: EGC
13