Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN DAN PENDIDIKAN


AGAMA
“Nilai-nilai Pancasila dalam Konteks Kebidanan”
“Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Pendidikan Agama
Dosen Pembimbing : Ni Nyoman Murti, M.Pd

Disusun Oleh :
Adilah Azmi Lathifah
(NIM. P07224316001)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayahnya penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Nilai-nilai

Pancasila dalam Konteks Kebidanan dan Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab

Manusia”. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama.

Dalam penulisan makalah ini tidak sedikit hambatan yang ditemui. Namun

atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penulisan makalah ini,

maka dalam kesempatan ini penulisan mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Ni Nyoman Murti, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama yang telah

memberikan arahan, dorongan dan masukan selama kegiatan belajar

mengajar dikelas.

2. Badan Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Kaltim yang telah memberikan

fasilitas wifi dan buku referensi.

3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberi saran dan masukan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.

Baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisan yang mungkin saja belum

mampu mencapai kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari rekan-rekan

yang sifatnya membangun sangat penulis butuhkan untuk menjadi bekal dan

acuan dalam penulisan makalah selanjutnya.

Samarinda, 11 Januari 2017

penulis
MAKALAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
“Nilai-nilai Pancasila dalam Konteks Kebidanan”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing : Ni Nyoman Murti, M.Pd

Disusun Oleh :
Adilah Azmi Lathifah
(NIM. P07224316001)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2017
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….. 2

1.3 Tujuan…………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran Bidan dalam Kehidupan Bemasyarakat………………… 3

2.2 Fungsi Bidan dalam Kehidupan Bermasyarakat………………. 4

2.3 Tugas Bidan Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila……………….. 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………. 9

3.2 Saran………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 10
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila

merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur

Negara Republik Indonesia berserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat,

wilayah, serta pemerintahan negara. Sebagai dasar negara, pancasila

merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suatu kebatinan atau cita-cita

hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik

moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis

atau undang-undang dasar maupun yang tidak tertulis atau convensi.

Dewasa ini telah terjadi perubahan-perubahan yang sangat pesat dan luas

di bidang kesehatan sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir manusia.

Perubahan perubahan yang dinamis itu dapat dirasakan dalam berbagai

pelayanan kesehatan, tempat pelayanan kesehatan hingga teknologi alat-alat

kesehatan.

Didalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin terlepas dari norma-

norma dan ajaran Pancasila yg berlaku. Tentunya norma-norma tersebut

tercipta sejak kita lahir bahkan sejak peradaban sebelum kita. Karena pada

dasarnya norma-norma dan aturan dalam sebuah aspek kehidupan sangatlah

penting. Terutama dalam menjalani profesi sebagai seorang Bidan, dibutuhkan

sebuah pelayanan yang berdasarkan etika dan moral yang memang seharusnya

telah dimiliki oleh bidan itu sendiri. Seorang bidan haruslah melayani serta
2

membantu orang-orang yang membutuhkannya dengan hati nurani dan

keikhlasan.

Bidan adalah sebuah profesi yang khusus. Dinyatakan sebagai sebuah

pengertian bahwa bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamatan

kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat. Tugas yang diemban

bidan berguna untuk kesejahteraan manusia. Tugas bidan menjadi sangat

penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.

Pengamalan Pancasila bagi bidan sangat penting. Seorang bidan yang

melaksanakan Pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari-hari akan

menjadi warganegara yang baik dan menjadi tenaga kesehatan yang

profesional.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran dan fungsi Bidan dalam kehidupan bermasyarakat?

2. Bagaimana seorang Bidan melaksanakan tugasnya berdasarkan nilai-nilai

Pancasila?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui peran Bidan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Mengetahui tugas seorang Bidan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Bidan dalam Kehidupan Bermasyarakat

Bidan dan masyarakat merupakan dua objek yang saling

berhubungan dan membutuhkan satu sama lain. Bidan merupakan orang

yang membantu dalam proses bertumbuh kembangnya generasi-generasi

baru penerus Bangsa. Sedangkan masyarakat sendiri tidak mungkin dapat

terlepas dari tenaga kebidanan, karena tentunya sangatlah dibutuhkan

tenaga-tenaga Bidan yang ahli dalam membantu proses kelahiran tersebut,

Ketika menyinggung tentang perbandingan antara kehidupan

masyarakat modern dan masyarakat di daerah terpencil atau dipedesaan,

maka akan menemukan sebuah budaya yang berbeda. Masyarakat modern

sudah memahami pentingnya tenaga medis yang ahli dalam bidang

kebidanan untuk membantu dalam proses melahirkan. Sedangkan

masyarakat di daerah terpencil atau dipedesaan masih banyak dijumpai

masyarakat yang lebih mempercayakan kelahiran bayi mereka pada

seorang dukun beranak, yang pada dasarnya dukun beranak tersebut tidak

mengerti tentang ilmu kebidanan itu sendiri. Kadang, masyarakat di

daerah terpencil atau dipedesaan meyakini dukun beranak lebih ahli

dibanding bidan swasta, karena melahirkan pada dukun beranak sudah

dilakukan secara turun temurun dan sulit bagi mereka untuk menerima

tenaga medis yang menurut mereka itu sebuah hal yang asing. Sehingga

peran bidanmu menjadi kurang dirasakan pengaruhnya.


4

2.2 Fungsi Bidan dalam Kehidupan Bermasyarakat

Bidan haruslah selalu mengakui persamaan derajat, persamaan hak

asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,

kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

Seorang Bidan haruslah mau dan mampu mengabdi, tidaklah memberikan

kesulitan bagi setiap klien yang sangat membutuhkan tenaga medis

khususnya tenaga kebidanan. Memberikan pelayanan kesehatan yang

memadai serta memberikan kenyamanan pada masyarakat, walau mereka

berada dikalanagn ekonomi kelas bawah. Namun mereka juga memilik

hak untuk sehat dan bereproduksi.

Seorang Bidan harus mampu memberi pelayanan bersalin baik

normal maupun abnormal, selain itu seorang Bidan juga memiliki

tanggung jawab dalam memberikan bimbingan, arahan atau konseling

kepada masyarakat. Yaitu meliputi:

1. Para remaja putri

2. Masa pranikah

3. Masa prahamil

4. Ibu hamil

5. Ibu bersalin

6. Ibu nifas

7. Klimakterium

8. Menopouse
5

Bidan harus memiliki sikap tenggang rasa dan tepa selira dalam

menghadapi klien, mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap

klien, keluarga klien dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Memberi pelayanan kesehatan ibu dan anak dan berusaha melakukan

kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan, selalu

berani untuk membela kebenaran dan keadilan dalam Hukum Bangsa

Indonesia. Meletakkan dirinya sebagai bagian dari seluruh masyarakat,

sehingga bidan wajib menghargai kehidupan manusia untuk meneruskan

kehidupan bangsa, mengembangkan sikap hormat menghormati dan

bekerjasama dengan masyarakat, dan bekerjasama dengan tim kesehatan

lainnya.

2.3 Tugas Bidan Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila

Seorang bidan yang profesional, perlu mengamalkan Pancasila

dalam melaksanakan tugasnya dikehidupan sehari-hari. Pelaksanaan

Pancasila secara subyektif yaitu sesuai dengan butir-butir Pancasila.

Sesuai dengan butir-butir Pancasila sbagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

 Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan tindakan pertolongan.

 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama

antara pemeluk agama walaupu menganut kepercayaan yang

berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


6

 Memberikan arahan dan keyakinan kepada klien agar tetap

menggantungkan dirinya kedada Tuha Yang Masa Esa

terhadap hasil segala tindakan yang akan dilakukan.

 Selalu mendo’akan klien agar diberi lekas kesembuhan

walaupun berbeda agama dan kepercayaan.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

 Memberikan pelayanan yang adil dan sesuai dengan prosedur

tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, status

sosial, warna kulit, dan sebagainya.

 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam memberi

pelayana kesehatan.

 Memberikan pelayanan kesehatan dengan sikap penuh cinta,

perhatian, tenggang rasa dan tepa selira kepada klien.

 Memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien dengan

melakukan pelayanan yang melindungi privasi klien dan

memberikan pembelaan apabila ada hak-hak paien yang

dilanggar.

3. Persatuan Indonesia

 Mau dan mampu berkorban demi kepentingan provasi pasien.

 Memberikan pelayanan atas dasar Bhineka Tunggal Ika dalam

memberi pelayanan.

 Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan

keselamatan klien diatas kepentingan pribadi dan golongan.


7

 Bangga sebagai tenaga kesehatan yang berbangsa dan bertanah

air indonesia.

 Mengembangkan rasa cinta tanah air dalam melayani setiap

klien.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan

 Mengutamakan kepentingan masyarakat dalam melakukan

pelayanan kesehatan.

 Tidak memaksakan kehendak diri dalam menentukan tindakan

yang akan dilakukan.

 Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan.

 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan

secara moral.

 Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan

melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sifat dan

sikap kekeluargaan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

 Menjaga hak dan kewajiban klien agar tetap sesuai dengan

porsinya.

 Bersikap adil dalam memberikan pelayanan kesehatan.

 Memberikan pertolongan dan bantuan kepada klien dalam

menjalani perawatan.
8

 Melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang dapat membantu

masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dibidang Kebidanan

hendaklah berdasarkan asas-asas Pancasila yang mengutamakan

kepentingan Masyarakat umum diatas kepentingan pribadi dan golongan.


9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dasar negara Republik

Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan

negara Republik Indonesia, maka sudah seharusnya seorang Bidan

menjadikan pengamalan pancasila sebagai perjuangan utama dalam

memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat.

Bidan dan masyarakat adalah dua objek yang tidak dapat

dipisahkan, mereka saling berhubungan satu sama lain. Bidan yang

mengabdi tidaklah memberikan kesulitan bagi kliennya yang sangat

membutuhkan tenaga medis khususnya tenaga kebidanan. Ketulusan

melayani tanpa membeda- bedakan satu sama lain merupakan salah satu

implementasi dari sila yang terkandung dalam pancasila.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis akan lebih fokus dan details dalam

menjelaskan tentang “niali-nilai Pancasila dalam Konteks Kebidanan”

dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di

pertanggung jawabkan.

tentunya penulis masih banyak membutuhkan saran dan masukan dari

pembaca agar dapat lebih menyempurnakan makalah ini.


10

DAFTAR PUSTAKA

Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta:

Pancoran Tujuh.

Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka

Cipta

https://id.scribd.com/doc/109970465/Peranan-Pancasila-Dalam-

Kelancaran-Tugas-Tenaga-Kebidanan

Jurnal Ilmu Kedokteran, Maret 2008, Jilid 2 Nom or 1. ISSN 1978 – 662X

2012-0916 11:42:52- Sumber: http://www.depkes.go.idindex.php

Anda mungkin juga menyukai