Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN DAN SITUASI

EPIDEMIOLOGI HEPATITIS
DI INDONESIA
Disampaikan oleh:
dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan RI

Webinar Hari Hepatitis Sedunia


ke-11 “GENERASI BEBAS
Selasa, 28 Juli 2020 HEPATITIS”
SISTEMATIKA

1 Epidemiologi Hepatitis

2 Kebijakan Program Hepatitis

3 Capaian Program Hepatitis

4 Analisis Dampak COVID-19 terhadap


Program

5 Tantangan Program

Rencana Pengembangan
6 Program
1.
EPIDEMIOLOGI
HEPATITIS
Virus hepatitis
Obat-obatan
Hepatitis
Penyebab
Hepar- -itis Hepatitis
hati radang Perlemakan Alkoholik

Virus lain
Hepatitis 
peradangan hati Parasit
HEPATITIS A DAN E

Sembuh/ Pembawa Virus


Pembawa Hep A/E
Promosi kesehatan tentang
sanitasi dan PHBS
Membuang
Kotoran
Penularan Sembarangan
Terinfeksi Fecal Pembuangan tinja di jamban
Sakit Akut Oral Imunisasi
Penyediaanmandiri
air bersih
/ tidak
disediakan
program
Menyentuh
Makan tanpa Makanan/ Imunisasi Hepatitis A
CTPS Benda
PENULARAN HEPATITIS B, C, DAN D

Secara vertikal penularan


Hepatitis B dari ibu ke
anak (90-95%)
Aktivitas
PRIORITAS KEGIATAN Penggunaan
Ibu ke Anak Seksual B
DETEKSI DINI HEPATITIS Alat Pribadi
Tidak
PADA IBU Aman
HAMIL Bergantian

Penggunaan
Tenaga Tindik dan Jarum
Kesehatan Tato suntik tidak
steril
Hepatitis B
 Prevalensi global:
◦ 2 milyar telah terinfeksi
◦ 240 juta karier kronis  risiko sirosis, kanker hati
◦ Kematian 500.000 – 700.000 pertahun

 Indonesia
◦ HBsAg (+): 7,1% (Riskesdas, 2013)
◦ 18 juta penduduk terinfeksi Hepatitis B
◦ 50% berisiko menjadi kronis
◦ 900.000 menjadi sirosis dan kanker hati
Percentage chronic HBsAg carriers:

< 2% Low  Vaksinasi telah menurunkan prevalensi Hepatitis B


2–7% Intermediate
> 8% High
Margolis et al., Semin Liver Dis 1991
 Masalah:
◦ Karier kronik: risiko sirosis, hepatoma
◦ Belum ada pengobatan efektif
Hepatitis C
 Prevalensi global:
◦ 115 juta orang terinfeksi (2016)
◦ Tertinggi : Asia Pasifik dan Afrika

 Indonesia
◦ Anti HCV (+): 1,01% (Riskesdas, 2013)

 Pengobatan menggunakan DAA  mencapai


kesembuhan >95%

 Masalah:
◦ Karier kronik: risiko sirosis, hepatoma
◦ Belum ada vaksin
◦ Penemuan kasus pada kelompok berisiko perlu
WHO. Guidelines for the screening care and ditingkatkan
treatment of persons with chronic hepatitis C
infection. Updated version, April 2016
2. KEBIJAKAN
PROGRAM
Global Health Sector Strategy

1. Eliminasi Hepatitis B PPIA 


prevalensi Hepatitis B pada
anak sebesar 1% (2020) dan
sebesar 0,1% (2030)
2. Vaksinasi Hepatitis B (3
dosis)  sebesar 90% (2020
dan 2030)
3. PPIA melalui HB0<24 jam PERMENKES NO 53/2015 PERMENKES NO 52/2017
dan hal lain yang terkait
Tentang Penanggulangan tentang Eliminasi Penularan
(DDHB dan HBIg pada bayi Hepatitis B, HIV, Sifilis dari ibu
Hepatitis Virus secara
berisiko)  sebesar 50% ke anak PPIA pada tahun 2022
komprehensif melalui
(2020) dan 90%(2030)
pendekatan Promosi,
4. Eliminasi Hepatitis C 
Pencegahan, Deteksi Dini dan
orang terinfeksi Hepatitis C
Penatalaksanaan
diobati sebesar 80% (2030)
ELIMINASI HEPATITIS B DAN C TAHUN 2030
Pencegahan Penularan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak PROGRAM
DI
INDONESIA
Pemberian Tenofovir Ibu hamil reaktif HBsAg dirujuk
pada bumil dengan VL
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
tinggi

HBIg HBIg diberikan kepada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg

Pemeriksaan pada ibu Semua ibu hamil harus melakukan ANC terpadu dan DDHB serta
hamil, ANC, dan bayinya dilakukan pemantauan
pemantauan bayi

Pemberian HB0 untuk mengurangi Pemberian HB0 <24 jam diberikan wajib
transmisi dari ibu ke bayi kepada semua bayi baru lahir

Pemberian Imunisasi Hepatitis B (3 Imunisasi wajib hepatitis B (3 dosis)


dosis) untuk mengurangi insiden diberikan kepada semua bayi
TARGET INDIKATOR
PROGRAM HEPATITIS B DAN C
Indikator Renstra  Persentase Kab/Kota
melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis B dan atau C pada
ELIMINASI
populasi berisiko HEPATITIS B
DAN C
100% 2030
100% 2024
95% 2023
90% 2022
85% 2021
ELIMINASI PPIA
2020 2022
1,68% 1,54% 1,39% 1,24% 1,09%

Indikator RPJMN Hepatitis B  Insidens Hepatitis B per 100.000 penduduk


Pengendalian Virus Hepatitis C
Di Indonesia
Sebelum 2017 Sesudah 2017

Menggunakan DAA  Simeprevir,


Sofosbufir, Ribavirin, Daclastavir,
Elba-Grazo
Menggunakan Pegylated
Interferon
Kesembuhan >95%
Durasi 12-24 minggu
Murah
Kesembuhan 50-60%
Durasi 48 minggu
Mahal
3. CAPAIAN
PROGRAM
Rumah Sakit
Kabupaten/Kota Pengobatan
Melaksanakan DDHB Direct Acting Antiviral
89.1%
85%
2024
69.7% 34 Provinsi
80% 73.2% 19 Provinsi
60% Target 2020
33.7%
Capaian 15 Provinsi 41 RS
17.1% 2019
5.8% 30% 13 Provinsi
37 RS
2018
10% 6 Provinsi
5% 35 RS
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2017
28 RS
Persentase Kabupaten/Kota Melaksanakan DDHB
Tahun 2020 Provinsi yang sudah tercapai 85%
Kabupaen/Kota Melaksanakan DDHB

Belum
tercapai,
44% Tercapai,
56%
Capaian Jumlah Ibu Hamil Periksa DDHB

2,576,980

Jumlah ibu hamil yang


Meningkat Ibu Hamil Diperiksa DDHB diperiksa selalu
setiap tahun Ibu Hamil Reaktif HBsAg
1,643,204 meningkat setiap tahun

Rata-rata peningkatan
724,497 pemeriksaan ibu hamil
585,430
tahun 2015-2019 : 60%
184,000
32,974
725 4,526 12,946 30,965 46,944 13,740 Rata-rata % ibu hamil
reaktif HBsAg tahun
2015-2016:2%
15

16

17

18

19

2)
20

20

20

20

20

an
ul
riw
Persentase Ibu Hamil Reaktif HBsAg Tahun 2020

(T
20
20
CASCADE DETEKSI DINI HEPATITIS B
PADA IBU HAMIL TAHUN 2020
10,239
724,497 8,219
% HBIg:
80%

1,303 %1,273
NR: 97%
% Reaktif: % Dirujuk:
1,9% 32%

13,740 4,352

k…
i…

i…

n…
ar

ar

ea
rd

rd

ua

R
hi

hi

ta

on
La

La

an

N
u…

u…

u…

m
yi

yi

il
Ba

Ba

as
Pe
Ib

Ib

Ib
CASCADE PENGOBATAN DAA

H
TAHUN 2017-2020
428,974
% REAKTIF
ANTI HCV
4,3% % SEMBUH

95,5%
18,605 13,535 7,047 5,361 2,803 1,763 1,683

% MULAI
12

h)
V

if

an
A

p
si

PENGOBATAN
kt

ka
C

ek

bu
R
at

76%
ea
H

ng
et

SV
ob

em
ti

rd

Le
An

ng
C

(S
V

s
Te
H

Te
C

an
Pe
sa

R
H

sa

at

SV
r ik

ai
ti

r ik

ob
An

ul
Pe

Pe

ng
M
V
C

Pe
H
Jumlah Pasien
Pengobatan DAA Pengobatan DAA berdasarkan
Faktor Risiko Tahun 2017-2020

2017 Penasun 50.9%

5.361 Hemodialisa 25.0%

Transfusi Darah 15.4%


2017 2020
Operasi 6.6%
STATUS
STATUS SIROSIS KOINFEKSI HIV LSL 0.8%

Sirosis 37,4% Koinfeksi 26,6% WPS 0.7%


Non
Sirosis 62,1% Mono-
infeksi
72,9% Waria 0.6%
Tidak
Diketahui 0,5% Tidak
Diketahui 0,5% 0.0% 20.0% 40.0% 60.0%
Upaya Percepatan
Program
Deteksi Dini Hepatitis B minimal 80%
Ibu Hamil diperiksa terintegrasi dengan
HIV dan Sifilis (Triple Eliminasi)

Deteksi Dini Hepatitis C pada


populasi berisiko (penasun,
pasien hemodialisa)

Peningkatan Layanan Hepatitis C


ke beberapa provinsi  34
provinsi
Penguatan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan (SIHEPI)
4. ANALISA
DAMPAK
COVID19
Pemeriksaan DDHB pada Ibu Hamil
417,570

1,231,206

240,695
724,497 Ibu Hamil Periksa
Ibu Hamil Periksa DDHB
DDHB
Ibu Hamil Reaktif
Ibu Hamil Reaktif HBsAg
HBsAg
66,232

23,276 13,740 7,286 5,112 1,342

Jan-Jun 2019 Jan-Jun 2020 Jan-Feb 2020 Mar-Apr 2020 Mei-Jun 2020

Tahun 2020
Ibu hamil periksa DDHB tahun
2020 dibanding 2019 turun Mar-Apr dibanding Jan-Feb turun 42%
41% Mei-Jun dibanding Mar-Apr turun 72%
Pemeriksaan Anti HCV pada Kelompok
Berisiko
87,156 21,683

Periksa Anti HCV 10,153 Periksa Anti HCV


35,269 Reaktif Anti HCV Reaktif Anti HCV

3,433
3,560 671 325 154
1,150

Jan-Feb 2020 Mar-Apr 2020 Mei-Jun 2020


Jan-Jun 2019 Jan-Jun 2020

Pemeriksaan anti HCV pada Tahun 2020


kelompok berisiko tahun 2020
Mar-Apr dibanding Jan-Feb turun 53%
dibanding 2019 turun
Mei-Jun dibanding Mar-Apr turun 66%
60%
5. TANTANGAN
PROGRAM
TANTANGAN PROGRAM
Terbatasnya informasi mengenai Hepatitis pada
masyarakat umum atau tenaga kesehatan
R

Komitmen pemangku kepentingan belum merata


EK

dalam pencegahan dan pengendalian Hepatitis


OM

Minimnya ketersediaan data mengenai


pencegahan dan pengendalian Hepatitis
EN

Keterbatasan tenaga dokter spesialis yang mampu


DA

memberikan tatalaksana Hepatitis Kronis


IS
6. RENCANA
PENGEMBANGAN
PROGRAM
PENGEMBANGAN PROGRAM
Penyebaran Informasi melalui Media Sosial, Penguatan
Kepedulian Masyarakat dan Advokasi Para Pemangku
Kepentingan
Penguatan Data Untuk Mendukung
Pengembangan Program
R
EK

Penguatan Kapasitas Petugas Kesehatan dalam


Tatalaksana Hepatitis B dan C melalui webinar dan
OM

platform online
EN

Prioritas Pengendalian Pada Upaya Pencegahan


Penularan Hep B dari Ibu ke Anak dan Penularan
DA

Hep C secara horizontal


S

Penilaian Eliminasi Penularan dari Ibu ke


I

Anak HIV, Sifilis dan Hepatitis B

Pengembangan Provinsi Pengobatan Hepatitis C


dengan DAA
6
TERIMA KASIH
PENJELASAN LOGO PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN HEPATITIS
Pelita (cahaya/penerangan): Pelita menggambarkan semangat
menyala-nyala dari upaya seluruh komponen bangsa dalam pencegahan
dan pengendalian hepatitis untuk wujudkan eliminasi hepatitis di
Indonesia

oMerah Putih: Warna merah putih melambangkan kesungguhan jiwa dan


raga manusia Indonesia dalam pembangunan kesehatan termasuk
pengendalian Hepatitis

oGambar Hati: Gambar hati sehat bertujuan agar penduduk Indonesia


berupaya menjaga organ hatinya tetap sehat

oPeta Indonesia: Peta Indonesia menggambarkan program pencegahan


dan pengendalian hepatitis dilakukan secara komprehensif dan merata di
seluruh Indonesia

oTangan berwarna gradasi hijau kuning (warna logo Kemenkes) :


Tangan menggambarkan komitmen Kementerian Kesehatan RI beserta
jajarannya di setiap jenjang administrasi untuk melindungi seluruh
masyarakat Indonesia dari Hepatitis.
PENJELASAN AKRONIM “PELITA HATI”
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Imunisasi, Temukan, Tangani,
Hilangkan Hepatitis)

§Perilaku Hidup Bersih Sehat; terapkan perilaku hidup bersih dan


sehat untuk mencegah dan mengendalikan hepatitis

§Imunisasi; berikan imunisasi secara lengkap dan tepat waktu untuk


memberikan perlindungan dari hepatitis

§Temukan; temukan segera dengan deteksi dini hepatitis B dan atau C


pada ibu hamil dan kelompok berisiko terinfeksi hepatitis lainnya

§Tangani; tangani segera dengan melakukan tatalaksana atau


pengobatan secara tepat sesuai anjuran dokter hingga sembuh/virus
terkontrol dan tidak menularkan ke orang lain

§Hilangkan Hepatitis; lakukan upaya pencegahan dan pengendalian


secara dini dan tepat sehingga hepatitis dapat dieliminasi

Anda mungkin juga menyukai